Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN

“KECEPATAN ANGIN DAN KELEMBABAN”

Disusun Oleh :

Kelompok 9
Alisa Zahron (1933007)
Anggie Febryanti Permana (1933010)
Annisa Nur Zharifa (1933012)
Falihah Rukmawati Jasmine (1933024)
Muhammad Nur Alif (1933048)

ID3A Kesehatan Lingkungan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II


PROGRAM STUDI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh


Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan
rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami
dengan judul “Kecepatan Angin dan Kelembaban” ini. Shalawat serta salam tidak lupa
selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW
yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan
sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan
merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Terimakasih penulis ucapkan untuk kedua orang tua atas dukungan dan fasilitas
yang mereka berikan pada penulis sehingga bisa menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Dan yang terakhir saya ucapkan terimakasih pada Dosen mata kuliah Fisika
Lingkungan Agus Riyanto, SKM. MKM selaku pemberi tugas, karena tugas beliaulah
ilmu penulis kembali terasah semakin tajam.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca
untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat
menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak
kekurangan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang
telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah dengan
judul kecepatan angin dan kelembaban ini hingga rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang
telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Jakarta, September 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................3
A. LATAR BELAKANG........................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................3
C. TUJUAN PENULISAN......................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................5
A. PENGERTIAN KECEPATAN ANGIN.............................................5
B. PENGERTIAN KELEMBABAN UDARA.......................................5
C. FAKTOR KECEPATAN ANGIN DAN
KELEMBABAN UDARA..................................................................6
D. ALAT UKUR KECEPATAN ANGIN...............................................8
E. ALAT UKUR KELEMBABAN UDARA..........................................9
F. PERHITUNGAN KELEMBABAN UDARA...................................11
G. PERHITUNGAN KECEPATAN ANGIN.......................................11
BAB III PENUTUP...........................................................................................12
A. KESIMPULAN.................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angin merupakan salah satu unsur cuaca yang dapat berpengaruh terhadap
lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara luas angin akan
mempengaruhi unsur cuaca yang lain seperti suhu, kelembaban udara maupun
pergerakan awan. Arah datangnya angin akan berpengaruh terhadap kandungan uap
air yang dibawanya. Ketika angin banyak mengandung air maka akan terbentuk
awan. Hal ini terjadi pada saat awal musim hujan. Selain itu, angin yang banyak
mengandung uap air akan meningkatkan kelembaban udara dan dapat pula
menurunkan suhu udara.Udara memenuhi ruang di setiap sudut yang ada di Bumi.
Udara tidak terlihat, tidak berbau dan tidak berasa karena udara sendiri merupakan
benda gas. Namun udara yang tidak sehat atau tidak bersih terkadang kita ketahui
dari ciri tertentu, seperti ada bau yang bisa kita cium. Selain itu terkadang udara bisa
kita rasakan yakni tingkat dingin atau panasnya.
Kelembaban udara merupakan tingkat kebasahan udara karena dalam udara air
selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih
banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin.Dengan adanya makalah ini
diharapkan dapat memberikan informasi tentang kecepatan angin dan kelembaban
bagi para pembaca.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Kecepatan Angin dan Kelembaban?
2. Sebutkan macam-macam Kecepatan Angin dan Kelembaban?
3. Faktor yang memepengaruhi Kecepatan Angin dan Kelembaban?
4. Bagaimana cara menghitung kecepatan Angin dan Kelembaban Udara?

C. Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk dapat mengetahui mengenai pengertian Kecepatan Angin dan
Kelembaban.

3
2. Untuk dapat memahami macam-macam Kecepatan Angin dan Kelembaban.
3. Untuk dapat mengetahui Hubungan antara Kecepatan Angin dengan
Kelembaban.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara penghitungan Kecepatan Angin dan
Kelembaban udara.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kecepatan Angin


Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerahyang
bertekanan rendah yang mempunyai besaran dan arah. Besaran yang dimaksud
adalah kecepatannya sedang arahnya adalah darimana datangnya angin.
Kecepatan angin adalah kecepatan udara yang bergerak secara horizontal pada
ketinggian dua meter diatas tanah. Perbedaan tekanan udara antara asal dan tujuan
angin merupakan faktor yang menentukan kecepatan angin. Kecepatan angin akan
berbeda pada permukaan yang tertutup oleh vegetasi dengan ketinggian tertentu,
misalnya tanaman padi, jagung, dan kedelai. Oleh karena itu, kecepatan angin
dipengaruhi oleh karakteristik permukaan yang dilaluinya.. Dalam mengukur
kecepatan angin terdapat istilah kecepatan angin rata-rata. Kecepatan angin rata-rata
adalah jumlah seluruh kecepatan angin pada saat pengamatan di bagi dengan jumlah
pengamatan tanpa memperhatikan arah angin.. Kecepatan angin dapat diukur dengan
menggunakan alat yang disebut anemometer. Jenis anemometer yang paling banyak
digunakan adalah anemometer mangkok. Kecepatan angin dapat diukur dalam satuan
meter per detik, kilometer per jam, atau knot.(1 knot– sekitar 0,5 m/s).
Arah angin diukur dalam satuan derajat yaitu utara 360°, selatan180°, timur 90°,
barat 270°, dan seterusnya. Beberapa contoh angin yang diberi nama sesuai dengan
arah datangnya angin yaitu angin darat adalah angin yang datang dari arah darat,
angin laut adalah angin yang datang dari laut.

B. Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu
terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih
banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak
mengandung uap air dingin maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi
uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yan mengandung
uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh. Kelembapan udara
(humidity gauge) adalah jumlah uap air diudara (atmosfer). Kelembapan adalah
konsentrasi uap air di udara.Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam

5
kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif.Alat yang
digunakan untuk mengukur kelembapan disebut dengan Higrometer. Sebuah
humidistat digunakan untuk mengatur tingkat kelembapan udara dalam sebuah
bangunan dengan sebuah pengawal lembap (dehumidifier).
Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu
terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih
banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak
mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan
lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yan
mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.
Dapat dianalogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu
udara.Perubahan tekanan sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan
suhu. Konsentrasi air di udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada
30 °C (86 °F), dan tidak melebihi 0,5% pada 0 °C (32 °F).

C. Faktor Kecepatan Angin dan Kelembaban Udara


1. Faktor Kecepatan Angin
Faktor Kecepatan angin yang bertiup dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Gradien Barometris
Perbedaan tekanan udara antara dua tempat akan menghasilkan angin. Semakin
besar perbedaan tekanan udara, maka angin yang bertiup pun akan semakin
kencang atau kuat. Sebagaimana yang dirumuskan dalam hukum Stevenson.
Menurut Stevenson kekuatan angin yang bertiup berbanding lurus dengan gradien
barometernya. Semakin besar gradien barometernya, semakin kuat angin yang
bertiup. Gradien barometer adalah perbedaan tekanan udara antara dua isobar pada
tiap jarak lurus 15 meridian atau 111 km.
b. Relief Permukaan Bumi
Relief yang tidak rata menjadi penghambat bagi aliran atau tiupan angin. Di
daerah perbukitan aliran angin terhambat bukit-bukit, sehingga bertiup dengan
kecepatan lebih lambat dibanding di daerah dataran.
c. Ketinggian Tempat

6
Tiupan angin ditempat yang tinggi lebih kencan daripada tiupan angin di tempat
yang rendah ? contohnya ketika kalian naik gedung bertingkat akan merasakan
tiupan angin yang kencang ketika pada puncak yang lebuh tinggi
d. Letak Lintang
Letak lintang berkaitan dengan posisi Matahari. Di daerah lintang rendah banyak
mendapatkan sinar Matahari, sehingga lebih panas dibandingkan di daerah
lintang tinggi. Dan sebaliknya, di daerah lintang tinggi lebih sedikit mendapatkan
sinar Matahari sehingga suhu udaranya pun lebih dingin dibanding daerah lintang
rendah. Perbedaan panas ini menimbulkan sistem angin utama di Bumi. Selain
itu, atmosfer juga ikut berotasi dengan Bumi. Molekul-molekul udara bergerak ke
arah timur sesuai arah rotasi Bumi. Gerakan ini disebut gerakan linier. Bentuk
Bumi yang bulat menyebabkan kecepatan linier tertinggi di daerah ekuator (letak
lintang rendah) dan makin kecil ke arah kutub (letak lintang tinggi).
e. Panjang Siang dan Malam
Bila dirasakan, kecepatan angin pada waktu siang dan malam berbeda. Angin
bertiup lebih cepat siang hari dibanding malam hari. Panjang siang dan malam
pada beberapa daerah tidak sama sehingga menyebabkan tekanan udara
maksimum dan minimum berubah-ubah. Akibatnya, arah aliran udara tidak tetap
atau tidak menentu.

2. Faktor Kelembaban Udara


Faktor-faktor yang mempengaruhi kelembaban udara:
a.Ketinggian Tempat
Apabila semakin tinggi tempat maka tingkat kelembabannya juga tinggi
karena suhunya rendah dan sebaliknya semakin rendah tempat suhunya
semakin tinggi dan kelembabanyapun menjadi rendah.
b. Kerapatan Udara
Kerapatan udara ini juga berkaitan dengan suhu dimana apabila
kerapatan udara pada daerah tertentu rapat maka kelembabanya
tinggi.Sedangkan apabila kerapatan udara di suatu daerah renggang maka tingkat
kelembabannya juga rendah.Diketahui pula antara kerapatan,suhu,dan
ketinggian tempat juga saling berkaitan.

7
c.Tekanan Udara
Tekanan udara juga mempengaruhi kelembaban udara dimana apabila
takanan udara pada suatu daerah tinggi maka kelembabanya juga tinggi,hal ini
disebabkan oleh kapasitas lapang udaranya yang rendah.
d. Radiasi Matahari
Dimana adanya radiasi matahari ini menyebabkan terjadinya penguapan
air di udara yang tingkatannya tinggi,sehingga kelembaban udaranya semakin
besar.
e. Angin
Adanya angin ini memudahkan proses penguapan yang terjadi pada air
laut menguap ke udara.Besarnya tingkat kelembaban ini dapat berubah menjadi
air dan terjadi pembentukan awan.
f. Suhu
Apabila suhu suatu tempat tinggi maka kelembabanya rendah dan
sebaliknya apabila suhu rendah maka kelembaban tinggi.Dimana hal ini antara
suhu dan kelembaban ini juga berkaitan dengan ketinggian tempat.
g. Kerapatan Vegetasi
Jika tumbuhan tersebut kerapatannya semakin rapat maka
kelembabannya juga tinggi hal ini di sebabkan oleh adanya seresah yang
menutupi pada permukaan tanah sangat besar sehingga berpengaruh pada
kelembabannya.Bahkan sebaliknya apabila kerapatannya jarang maka tinggkat
kelembabannya juga rendah karena adanya seresah yang menutupi permukaan
tanah ini sedikit.

D. Alat Ukur Kecepatan Angin


Anemometer
Anemometer merupakan alat untuk mengukur kecepatan angin. alat pengukur
kecepatan angin tersebut ini merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk
mengukur kecepatan angin dan juga untuk mengukur arah, anemometer merupakan
salah satu instrumen yang sering digunakan oleh balai cuaca seperti Badan
Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kata anemometer berasal dari

8
Yunani anemos yang berarti angin, Angin merupakan udara yang bergerak ke segala
arah, angin bergerak dari suatu tempat menuju ke tempat yang lain.

Gambar Anemometer

Anemometer ini pertama kali diperkenalkan oleh Leon Battista Alberti dari Italia pada
tahun 1450. Anemometer harus ditempatkan di daerah terbuka. Pada saat tertiup angin,
baling-baling atau mangkok yang terdapat pada anemometer akan bergerak sesuai arah
angin. Makin besar kecepatan angin meniup mangkok-mangkok tersebut, makin cepat
pula kecepatan berputarnya piringan mangkok-mangkok. Dari jumlah putaran dalam
satu detik maka dapat diketahui kecepatan anginnya. Di dalam anemometer terdapat alat
pencacah yang akan menghitung kecepatan angin.

Fungsi-Fungsi Anemometer

selain kita membahas pengertian anemometer, kita juga akan membahas fungsi fungsi
utama anemometer, yaitu :

1. memperkirakan cuaca
2. memperkirakan tinggi gelombang laut
3. memperkirakan kecepatan dan arah arus
4. mengukur kecepatan angin

E. Alat Ukur Kelembaban


Thermo hygro 
adalah sebuah alat yang menggabungkan antara fungsi termometer dengan
hygrometer yaitu alat untuk mengukur suhu udara dan kelembaban, baik di ruang

9
tertutup ataupun di luar ruangan. Ukurannya beragam, ada yang sedikit lebih besar
dari korek gas, ada pula yang seukuran telepon genggam.
Pada umumnya kita lebih mengenal termometer daripada hygrometer, karena
fungsinya sebagai pengukur suhu sering dipakai dalam dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan hygrometer relatif jarang terdengar bagi orang awam karena ia hanya
berguna untuk mengukur kelembaban udara baik di dalam maupun di luar ruangan.
Alat thermohygrometer ini dapat dipakai untuk mengukur suhu udara dan
kelembaban baik di ruang tertutup maupun diluar ruangan.
Type Thermo Hygro (Alat Pengukur Suhu Udara dan Kelembaban)
1.Analog
2. Digital
Secara fungsi dan kegunaan sama yaitu sama-sama mengukur suhu dan
kelembaban.
Contoh Thermometer Analog

Contoh Thermometer Digital

10
F. Perhitungan Kelembaban Udara
Kelembaban udara dapat dinyatakan dalam kelembaban nisbi/relatif dan
kelembaban mutlak.  Kelembaban nisbi adalah perbandingan banyaknya uap air
dalam udara dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung oleh udara
dalam suhu yang sama. Kelembaban mutlak adalah banyaknya uap air yang
terkandung dalam 1 m3 udara. Rumus untuk menghitung kelembaban nisbi adalah
sebagai berikut:

G. Perhitungan Kecepatan Angin


Gaya penggerak angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara dua
tempat. Gaya ini disebut juga gaya
gradien tekanan yang besarnya
dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :
Pn = gaya gradien tekanan
∆p = beda tekanan
∆n = beda jarak
P = massa jenis udara

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kecepatan angin adalah kecepatan udara yang bergerak secara horizontal pada
ketinggian dua meter diatas tanah. Perbedaan tekanan udara antara asal dan tujuan
angin merupakan faktor yang menentukan kecepatan angin.
Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu
terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih
banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak
mengandung uap air dingin maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi
uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/12569645/Makalah_angin_agroklimatologi
https://www.temukanpengertian.com/2014/04/pengertian-kelembaban-udara.html?m=1
https://geo-media.blogspot.com/2016/08/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html?m=1
http://hirzabellamarieswan.blogspot.com/2014/04/kelembaban-udara.html?m=1
https://geograph88.blogspot.com/2016/06/menghitung-kelembaban-relatif-dan.html
https://digital-meter-indonesia.com/thermo-hygro-alat-pengukur-suhu-udara-dan-
kelembaban/

13

Anda mungkin juga menyukai