Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

METEOROLOGI

DOSEN PENGAMPU :
M. BAGUS BUDIANTO, ST., MT

DISUSUN OLEH :
FAISAL RAHMAN F1A022062
HABIB ZAHRI F1A022068
ILHAM SHAOMI GUNAWAN F1A022073

UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS TEKNIK
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Hidrologi
ini. Terima kasih juga kami ucapkan kepada guru pembimbing yang selalu memberikan
dukungan dan bimbingannya

Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Hidrologi. Tak hanya itu,
kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan pembaca
pada umumnya. Walaupun demikian, kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya kata, kami berharap semoga makalah Hidrologi ini bisa memberikan informasi dan
ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terima kami kepada para
pembaca yang telah membaca makalah ini hingga akhir.

Mataram, 22 Agustus 2023

Tertanda
Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................................4
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................5
2.1 PENGERTIAN METEOROLOGI...................................................................................5
2.2 UNSUR-UNSUR CUACA...............................................................................................5
2.3 ALAT PENGUKURAN DALAM METEOROLOGI.....................................................6
BAB III PENUTUP.................................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat dalam waktu yang singkat dan wilayah yang
sempit. Jangka waktu mencapai 1-14 hari. Ilmu pengetahuan yang memepelajari cuaca
disebut meteorology. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur unsur cuaca dan jangka waktu
cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya : pagi hari, siang hari atau sore hari dan
keadaanya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat dan setiap jamnya. Di Indonesia keadaan
cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Keadaan Cuaca dapat diperkirakan dengan cara
pengamatan. Pengamatan dilakukan terhadap unsur-unsur cuaca seperti penyinaran matahari,
suhu udarara, kelembapan, tutupan awan , dan curah hujan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Apa yang dimaksud dengan meteorologi?

b. Apa saja unsur-unsur cuaca

c. Apa saja alat/instrumen yang digunakan dalam ilmu metorologi?

1.3 TUJUAN

a. Untuk megetahui definisi dan pengertian dari Meteorologi.

b. Untuk mengetahui unsur-unsur dari cuaca.

c. Untuk mengetahui alat-alat beserta kegunaannya dalam bidang meteorologi.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN METEOROLOGI

Meteorologi atau ilmu cuaca adalah cabang dari ilmu atmosfer yang mencakup kimia
atmosfer dan fisika atmosfer, dengan fokus utama berada pada ilmu prakiraan cuaca. Studi di
bidang ini telah dilakukan selama ribuan tahun meski kemajuan yang signifikan baru terjadi
pada abad ke-18. Pada abad ke-19, sebuah gebrakan besar terjadi setelah pengamatan
terkoordinasi yang dilakukan lintas negara. Setelah pengembangan komputer di pertengahan
abad ke-20, peramalan cuaca dapat dilakukan.
Fenomena meteorologi adalah aktivitas cuaca yang dapat diamati dan dijelaskan dengan ilmu
meteorologi. Akivitas tersebut terikat dengan variabel yang ada di atmosfer bumi,
seperti temperatur, tekanan udara, uap air, dan gradien interaksi setiap variabel serta
bagaimana mereka berubah seiring dengan waktu. Perbedaan spasial dipelajari untuk
menentukan bagaimana sistem cuaca terbentuk secara lokal, regional, dan global serta
dampaknya.
Meteorologi, klimatologi, fisika atmosfer, dan kimia atmosfer adalah subdisiplin sains
atmosfer. Meteorologi dan hidrologi membentuk bidang interdisipliner hidrometeorologi.
Meteorologi memiliki banyak aplikasi di berbagai bidang, seperti militer, produksi
energi, transportasi, pertanian, dan konstruksi.

2.2 UNSUR-UNSUR CUACA

a. Penyinaran Matahari
Semua panas yang berasal dari penyinaran matahari diterima oleh permukaan bumi, sebagian
dipantulkan kembali, dan sebagian lagi diserap oleh udara dan awan. Jumlah panas matahari
yang diterima bumi bergantung pada hal-hal berikut:
1) Lama penyinaran. Semakin lama penyinaran maka makin tinggi temperatur.
2) Sudut datang sinar matahari. Semakin miring sinar matahari maka makin berurang
panasnya. Tempat yang mendapat sinar matahari yang datang dari sudut miring lebih luas.
3) Ketinggian tempat. Semakin tinggi suatu tempat maka temperatur makin rendah.
4) Komposisi udara. Apabila udara banyak mengandung awan (uap air) dan gas karbon
dioksida maka suhu udara akan meningkat.
5) Angin dan arus laut. Adanya angin dan arus laut yang datang dari daerah dingin akan
mendinginkan daerah yang dilalui.
6) Keadaan tanah. Tanah yang licin dan putih banyak memantulkan panas. Tanah yang kasar
dan hitam banyak menyerap panas.
7) Sifat permukaan. Dataran lebih cepat menerima panas daripada lautan.
8) Intensitas penyinaran matahari terhadap permukaan bumi dapat diukur dengan alat
pyrheliometer.
b. Suhu Udara
Suhu udara atau temperatur udara adalah keadaan panas atau dinginya udara. Suhu udara
diukur menggunakan termometer. Termometer maksimum digunakan untuk mengukur suhu
tertinggi dan termometer digunakan untuk mengukur suhu terendah.
c. Tekanan Udara
Permukaan bumi mendapat tekanan dari udara karena udara memiliki masa. Besarnya
tekanan udara dapat diukur dengan barometer. Makin tinggi letak suatu tempat dari muaka
laut, makin rendah tekanan udaranya. Hal ini disebabkan oleh makin berkurangnya udara
yang menekan. Tekanan udara dihitung dengan menggunakan milibar. Garis pada peta yang
menghubungkan daerah yang bertekanan udara sama disebut isobar.
d. Angin
Perbedaan tekanan udara di beberapa tempat menimbulkan aliran udara. Aliran ini
berlangsung dari tempat yang bertekanan udara tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.
Udara yang mengalir disebut angin. Besarnya kecepatan angin dapat ditentukan dengan alat
anemometer.
e. Awan
Awan adalah kumpulan uap air dan kristal es pada udara di atmosfer. Awan terjadi karena
adanya pengembunan atau pemadatan uap air yang terdapat di udara setelah melampaui
keadaan jenuh. Kondisi awan dapat berupa cair, gas, atau padat dan sangat dipengaruhi oleh
keadaan suhu.
f. Kelembaban Udara
Kelembapan udara dibedakan menjadi kelembapan mutlak dan kelembapan nisbi.
Kelembapan mutlak (kelembapan absolut) adalah bilangan yang menunjukan massa uap air
yang tertampung dalam satu meter kubik udara. Di sisi lain, kelembapan nisbi (kelembapan
relatif) adalah bilangan yang menunjukan perbandingan antara jumlah uap air yang ada di
udara saat pengukuran dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara
tersebut.
g. Curah Hujan
Banyaknya hujan yang terjadi pada suatu tempat dapat diketahui dengan pengkuran curah
hujan. Alat pengukur curah hujan disebut Ombrometer. Alat pengukur curah hujan biasa
berfungsi untuk mengukur jumlah hujan yang jatuh selama 24 jam per hari pada suatu gelas
ukur.

2.3 ALAT PENGUKURAN DALAM METEOROLOGI

1. Termometer
Termometer adalah salah satu alat yang sring digunakan untuk mengetahui suhu udara
dengan catatan suhu yang biasa disebut sebagai termogram. Termometer juga dapat
digunakan untuk mengukur suhu udara termasuk termometer merkuri atau maksimum enam
termometer Belani. Sehingga dapat mengetahui garis-garis pada peta yang menunjukkan area
dengan suhu yang sama.
2. Barometer
Barometer adalah salah satu alat yang dapat mengetahui dalam pengukuran udara dan
memiliki massa sehingga dapat menekan permukaan bumi. Maka tekanan ini disebut tekanan
udara dan berbagai bervariasi tergantung pada waktu yang sudah ditentukan. Barometer ini
ditemukan oleh Torricelli pada tahun 1644, dalam kuantitas pada tekanan udara kedalam
milibar (mb) dengan tekanan udara disebut barometer. Barometer ini juga dapat sebagai alat
ukur ketinggian lokasi di atas permukaan laut, sehinga tekanan udara dapat menunjukkan
jumlah tekanan udara pada titik setinggi 8 MB. Maka semakin tinggi tekanan udara yang
turun akan semakin banyak jumlah mb yang ditemukan di atmosfe.
3. Higrometer
Higrometer adalah salah satu jenis alat untuk mengukur kelembaban di bumi yang dimana
akan dilakukan pada satu tempat saja. Akan tetapi alat ini pada umumnya sebagai wadah
pertama yang baik pada ruangan yang harus menyimpan kotak yang kering. Higrometer ini
juga banyak digunakan pada saat pengukuran dan instrumen dalam ruangan untuk
memengaruhi keakuratan alat ukurnya.
4. Pengukur pH
Pengukur pH adalah salah satu jenis alat pengukur untuk mengukur keasaman atau alkalinitas
pada cairan. Pengukur pH juga sebagai alat elektroda berbentuk digital yang khusus untuk
mengukur pH, dan akan terhubung ke perangkat elektronik yang akan mengukur pH.
Pengukur pH sebuah struktur yang berbentuk batang yang biasanya terdiri dari kaca dan
lampu pijar di bagian bawah elektroda. Dan akan melalui kerja dengan mengukur pH pada
larutan yang akan dipasang pada bagian lengan disebut lengan pemeriksaan.
5. Stasiun cuaca
Stasiun cuaca adalah salah satau alat dalam penganmatan yang sejenis seperti meteorologi
untuk mengamati keadaan atmosfer yang ada bumi. Sehingga dapat memberikan informasi
dengan memprediksi cuaca dari suatu daerah atau lokasi, sehingga jenis teknologi ini
semakin berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun.
6. Penakar Hujan
Penakar Hujan Adalah salah satu Alat untuk mengukur jumlah curah hujan yang biasa
disebut Fluviograph. Maka alat ini dapat diatur pada sebuah lapangan yang terbuka sehingga
air hujan yang jatuh tidak masuk ke alat. Kemudian alat juga diukur dengan gelas sehingga
jumlah presipitasi dapat ditentukan dengan curah hujan yang tinggi.
7. Baling baling angin
Baling baling angin Angin memiliki arah dan kecepatan baling-baling angin dan tiupan krim
digunakan untuk menentukan arah angin. Arah baling-baling angin selalu menunjukkan dari
mana angin itu berasal, kecepatan angin diukur dengan alat yang disebut anemometer. Jika
bagian cekung dihancurkan oleh angin, putar cangkang, kecepatan angin dapat dibaca pada
skala dan hasil catatan disebut anemogram. Satuan kecepatan angin adalah km / jam atau
knot (1 knot = 1,85 km / jam), arah dan kecepatan angin pada suatu waktu dapat diketahui
dengan anemograf. Perbedaan tekanan udara di beberapa tempat menciptakan aliran udara
yang disebut angin. Angin berhembus dari kisaran tekanan maksimum ke kisaran tekanan
minimum Arah dan kecepatan angin dapat diketahui dalam beberapa cara, termasuk bendera
angin. Bagaimana dengan bendera atau tas yang menunjukkan arah angin yang datang arah
angin dinyatakan dalam derajat. 360 derajat berarti angin utara, 90 angin timur, 180 angin
selatan dan 270 angin barat, pilot balon melakukan penyelidikan ke arah dan kecepatan angin
di lapisan udara. Balon terbuat dari karet merah dan diisi dengan gas hidrogen, setelah balon
dilepaskan, theodolite mengikuti, Theodolite adalah sepasang teropong yang dapat mengukur
sudut horizontal dan vertikal. Balon naik setiap menit dengan kecepatan 100 hingga 300 m,
Jika tahu posisi balon setiap menit, arah dan kecepatan angin pada ketinggian tertentu juga
diketahui. Data lebih dari 7 km diperoleh dengan perangkat yang disebut Rawin, rawin terdiri
dari balon yang lebih besar yang dilengkapi dengan reflektor atau pemancar radio.
8. Pengukuran intensitas sinar matahari
Tampilan dengan intensitas cahaya disebut Campbell-Stokes, magnetic Stokes digunakan
menggunakan kartu rekaman data, cara kerjanya, kartu dipasang di bagian bawah lensa.
Lensa kemudian ditempatkan di luar ruangan, sinar matahari membakar kartu melalui lensa.
Bagian peta yang terbakar menunjukkan intensitas sinar matahari pada kartu yang dipasang di
bawah lensa, tulis unit waktu dan durasi paparan.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa meteorologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang cuaca,
dimana pengukuran meteorologi sendiri berarti pengukuran cuaca. Pengukuran meteorologi
sangat berguna karena dapat memprediksi perubahan cuaca yang tejadi. Hal ini dapat sangat
membantu kita untuk menjalani aktifitas sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai