Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KONSEP TEKNOLOGI

“BAROMETER”

Dosen Pengajar
Neny Sukmawati,S.Hut.,MP.

Disusun Oleh
Wahana Wisnu Indria
193030504046

TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmatnya, Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan terima
kasih kepada dosen mata kuliah “Konsep Teknologi” yang telah banyak membimbing
penulisan sehingga bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Teknologi”.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah
ini, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik, dan saran yang membangun agar
penulis bisa memperbaiki kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan dan penulisan
makalah. Semoga makalah ini bisa berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.
Akhir kata saya ucapkan semoga makalah yang telah saya buat ini dapat memberikan
manfaat auatupun inspirasi kepada pembaca.

Palangka Raya, 27 September 2019

Wahana Wisnu Indria

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
A. Pengertian Barometer ............................................................................................. 2
B. Sejarah Barometer .................................................................................................. 2
C. Prinsip dan komponen Barometer .......................................................................... 3
D. Jenis-jenis Barometer ............................................................................................. 5
E. Cara menggunakan Barometer ............................................................................... 7
F. Cara kerja Barometer ............................................................................................. 8
G. Cara membaca Barometer ...................................................................................... 8
H. Fungsi Barometer ................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 8
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 10
B. Saran ....................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tekanan Udara adalah tekanan pada titik manapun di atmosfer bumi. Umumnya, tekanan
udara hampir sama dengan tekanan hidrostatik yang disebabkan oleh berat udara diatas titik
pengukuran. Massa udara dipengaruhi tekanan udara umum di dalam massa tersebut, yang
menciptakan daerah dengan tekanan tinggi (antisiklon) dan tekanan rendah (depresi). Daerah
bertekanan rendah memiliki massa atmosfer yang lebih sedikit di atas lokasinya.Daerah
bertekanan tinggi memiliki massa atmosfer lebih besar di atas lokasinya.
Dua system tekanan udara yang utama mengontrol cuaca kita. Tekanan tinggi
terbentuk ketika udara dingin turun.Biasanya tekanan tinggi berarti cuacanya kering dan baik
panas di musim panas dan dingin di musim dingin. Tekanan rendah terjadi ketika udara panas
naik, membawa awan hujan dan cuaca yang tidak menentu. Angin bertiup udara bertekanan
tinggi ke yang rendah. Kekuatan angin tergantung pada besarnya perbedaan tekanan.Jika
perbedaannya besar,maka anginnya kuat.
Meningkatnya ketinggian menyebabkan berkurangnya jumlah molekul udara secara
eksponensial. Karenanya, tekanan udara menurun seiring meningkatnya ketinggian dengan
laju yang menurun pula. Alat yang di pakai untuk mengukur tekanan udara dinamakan
barometer . Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara
yang tinggi menandakan cuaca yang "bersahabat", sedangkan tekanan udara rendah
menandakan kemungkinan badai.

B. Rumusan Masalah
a. Apa itu Barometer ?
b. Bagaimana sejarah penemuan Barometer?
c. Apa prinsip dan komponen Barometer?
d. Apa Jenis-jenis Barometer?
e. Bagaimana cara menggunakan dan membaca serta fungsi Barometer?

C. Tujuan
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Barometer.
b. Mengetahui sejarah penemuan Barometer.
c. Mengetahui prinsip kerja dan komponen Barometer.
d. Mengetahui apa saja jenis-jenis Barometer.
f. Mengetahui Bagaimana cara menggunakan dan membaca serta fungsi Barometer.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Barometer
Barometer merupakan alat yang dapat mengukur tekanan udara. Hal ini
memungkinkan peramal cuaca atau ilmuwan memprediksi cuaca lebih akurat hingga
cuaca ekstrim. Jika tekanan udara yang terukur tinggi menunjukkan cuaca yang
bersahabat, namun sebaliknya jika yang terukur tekanan rendah, memungkinkan
terjadi badai. Istilah ‘barometer’ diperkenalkan pada 1665-1666 oleh seorang
ilmuwan alam dari Irlandia bernama Robert Boyle. Kata tersebut diturunkan dari
istilahYunani báros yang berarti ‘berat, bobot’ dan métron yang berarti ‘ukuran’, yang
berarti ukuranberat udara.
Tekanan atmosfer, yang merupakan berat udara di atmosfer, bisa digunakan
untuk memprediksi pola cuaca. Pola cuaca umumnya disertai dengan perubahan
tekanan atmosfer daritinggi ke rendah atau sebaliknya. Fenomena inilah yang
digunakan sebagai dasar prakiraan cuaca. Ada dua jenis utama barometer. Pertama,
jenis klasik yang menggunakan air raksa, dankedua, barometer aneroid atau barometer
digital. Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, dimana
tekanan udara yang tinggimenandakan cuaca yang “bersahabat”, sedangkan
tekanan udara rendah menandakan kemungkinan badai. Barometer termasuk
peralatan meteorologi golongan non recording yang pada waktu tertentu harus dibaca
agar mendapat data yang diinginkan. Selain itu, Barometer juga termasuk dalam alat
metorologi yang dipakai di permukaan bumi. Jenis alat ini umumnya terdapat pada
stasiun meteorologi untuk peramalan cuaca klimatologi dan maritim.

B. Sejarah Barometer
Evangelista Torricelli merupakan fisikawan berkebangsaan Italia, ia lahir pada
15 Oktober 1608 di Faenza, Italia. Ia sempat menjadi sekertaris Galileo Galilei selama
hingga Galileo tutup usia di tahun 1641. Torricelli menjadi asistennya saat Galileo
sudah tua dan buta, setelah Galileo meninggal, ia di angkat menjadi pengganti Galileo
sebagai ahli matematika dan guru besar matematika. Torricelli adalah penemu
barometer air raksa pada tahun 1643, barometer merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur tekanan udara.
Istilah kata Barometer mulai dikenalkan pada tahun 1665 sampai 1666 oleh
seorang ilmuwan alam yang berasal dari Irlandia bernama Robert Boyle. Barometer
berasal dari Yunani, baros artinya berat, sedangkan metron artinya ukuran, sehingga
artinya berat udara. Pada tahun 1643, Torricelli melakukan eksperimen sederhana
yang di beri nama Torricelli Experiment. Eksperimen tersebut di lakukan berdasarkan
atas saran Galileo sebelum ia meninggal. Dalam eksperimen tersebut ia menggunakan
sebuah tabung kaca kuat yang panjangnya sekitar 1 m, salah satu ujung tabung di
tutup dengan sarung dan dihadapkan ke atas.

2
Selanjutnya tabung tersebut di isi dengan air raksa hingga penuh lalu di tutup
dengan jempol tangannya. Setelah itu ia segera membalik tabung tersebut dan
menarik jempolnya dari ujung tabung serta memasukkan ke dalam sebuah bejana
yang telah diisi air raksa. Ia mengamati permukaan raksa pada tabung yang turun dan
menimbulkan ruang hampa udara. Ruangan hampa udara di kenal dengan sebutan
ruang hampa Torriceli, lalu ia mengukur tinggi air raksa dalam bejana yang tingginya
hanya 76 cm. Selama beberapa hari ia terus melakukan pengamatan dan tinggi air
raksa dalam tabung selalu mengalami perubahan, hingga akhirnya ia menegtahui bila
tinggi air raksa yang selalu berubah-ubah disebabkan karena tekanan udara. Tekanan
air raksa yang tingginya 76 cm tersebut kemudian di sebut sebagai tekanan satu
atmosfer (anonim, 2014) .

C. Prinsip kerja dan komponen Barometer


Pada tahun 1643, Toricelli mendapatkan bahwa jika tabung dengan panjang
satu meter diisi dengan air raksa, sedangkan ujung tabung yang satu tertutup dan
ujung yang lainnya terbuka, kemudian ujung yang terbuka ditutup dengan jari, lalu
tabung dibalik serta dicelupkan ke dalam bejana terbuka yang juga berisi air raksa.
Maka setelah jari dilepaskan sebagian air raksa yang berada di dalam tabung akan
keluar dan masuk ke dalam bejana tersebut, sampai tinggi air raksa dalam tabung
kurang lebih 76 cm dengan meninggalkan ruang hampa diatasnya. Dari percobaan
tersebut menunjukkan bahwa tekanan udara pada permukaan air raksa dalam bejana
terbuka adalah seimbang atau sama dengan berat kolam air raksa dalam tabung.

Dengan demikian didapat bahwa tekanan udara yaitu sama dengan berat air raksa
tersebut. Inilah dasar pokok yang digunakan barometer air raksa untuk mengukur
tekanan udara.Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa tekanan udara
dipermukaan bumi adalah gaya per satuan luas berdasarkan berat atau beban dari
atmosfer diatasnya. Dengan kata lain tekanan udara adalah sepadan dengan berat atau
beban dari sekolom udara di atas suatu proyeksi permukaan horizontal, membentang
hingga batas terluar dari atmosfer, sehingga tekanan udara dapat dinyatakan dengan
persamaan :
Keterangan :

P = tekanan udara

m = massa udara

g = koefisien gravitasi

A = luas permukaan yang mendapat tekanan

3
Basic dari satuan ukur tekanan atmosfer adalah Pascal (N/m2). Namun dalam
bidang meteorologi lebih dikenal satuan bar, yang kira-kira sama dengan tekanan
udara didekat permukaan bumi. Karena perubahan tekanan udara sehari-hari
umumnya sangat kecil, maka tekanan udara dinyatakan dalam satuan yang lebih kecil,
yang sekiranya sesuai dengan perubahan yang kecil tersebut, yaitu dalam satuan
milibar dan disingkat mb, dimana 1 bar = 1000 mb, sedangkan milibar (mb) nilainya
setara dengan hectopascal (hPa), 1 mb = 1 hPa.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka skala-skala dalam alat ukur tekanan
udara dibuat dalam satuan milibar. Namun demikian ada beberapa barometer yang
dibuat dengan menggunakan skala dalam satuan milimeter atau inchi, dimana
sebenarnya satuan milimeter dan satuan inchi merupakan satuan ukuran panjang atau
tinggi . Hal tersebut mengandung pengertian bahwa yang dimaksud panjang atau
tinggi disitu adalah tekanan udara yang sebanding dengan tekanan air raksa pada
suatu permukaan yang diakibatkan oleh berat air raksa diatasnya per satuan luas, yang
setinggi nilai yang dinyatakan dalam satuan milimeter atau satuan inchi. Oleh karena
itu dalam menyatakan besarnya tekanan udara dengan menggunakan skala dalam
satuan milimeter atau inchi, masing-masing harus disebutkan “milimeter air raksa
(mmHg)” atau “inchi air raksa (inchHg)”.

Secara umum, bagian dari barometer dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Bagian-bagian barometer

4
Bagian-bagian barometer seperti yang terlihat pada gambar di samping yaitu terdiri
dari :
a) Vernier : berfungsi untuk mencari tinggi minicus air raksa.
b) Skala barometer : berfungsi untuk membaca tekanan udara pada saat itu.
c) Sekrup pengatur vernier : berfungsi untuk menggerakkan vernier naik turun agar
minicus sejajar dengan air raksa.
d) Termometer tempel : berfungsi untuk mengetahui suhu ruangan sebelum kita
membaca tekanan udara pada barometer. Termometer ini harus dibaca terlebih dahulu
untuk menentukan koreksi pada hasil tekanan yang dibaca.
e) Lubang udara atau ventilasi : berfungsi untuk memasukkan udara luar ke dalam
barometer air raksa, sehingga barometer dapat membaca tekanan udara disekitarnya.
f) Bejana air raksa : berfungsi untuk menampung air raksa. Bejana tersebut terbuat
dari besi dengan sebuah piringan berlubang tiga untuk mengurangi guncangan
sewaktu alat dibawa.
g) Sekrup operasional : berfungsi untuk mencegah air raksa agar tidak tumpah dan
agar tidak berkurang volumenya.

D. Jenis-jenis Barometer

1. Barometer Air raksa

Gambar 1.1 Barometer Air Raksa.

Jenis dari alat pengukur tekanan suhu ini menggunakan air raksa sebagai petunjuk
tekanan. Alat ini mempunyai 2 buah tabung / kolom merkuri yang berisi air raksa.
Cara kerja alat ini hanya dengan memperhatikan gerakan air raksa yang terdapat pada
kolom merkuri. Jika terjadi cuaca buruk seperti badai, kolom merkuri terdapat pada
tekanan yang rendah. Sebaliknya jika kolom merkuri tersebut berada dalam tekanan
tinggi, maka cuaca berada dalam kondisi normal.

5
2. Air / termometer Goethe

Gambar 1.2 Barometer Air / termometer Goethe.

Alat pengukur tekanan suhu mempunyai bentuk yang sangat unik menyerupai
teko air. Alat ini mempunyai 2 buah tabung yang saling berhubung, yaitu tabung
besar dan tabung kecil. Pada tabung besar mempunyai sebuah tutup yang sangat rapat.
Sedangkan ujung tabung kecil berlubang.

3. Aneroid

Gambar 1.3 Barometer Aneroid

Alat ini berbentuk analog. Cara membaca alat ini cukup rumit alat ini
diciptakan tahun 1843. Alat ini terdiri dari wadah yang masih ke dalam bentuk logam.
Logam tersebut mempunyai ciri khas sangat elastis dan lentur. Nama dari logam
tersebut adalah kapsul aneroid. Aneroid sendiri merupakan sebuah logam buatan hasil
campuran antara tembaga dan berilium. Aneroid tersebut dapat mengembang dan
menyusut dengan sendirinya sesuai dengan kondisi alam / tekanan suhu sekitar. Jarum
tersebut pun akan menunjukkan arah besarnya tekanan suhu.

6
4. Barograf

Gambar 1.4 Barometer Barograf

Barograf ini merupakan sebuah alat yang dipergunakan dalam ahli /badan
meteorologi. Alat ini juga suatu cara dalam mempelajari sebuah iklim dengan sangat
efektif. Sebab alat ini mempunyai sebuah media yang umumnya berupa kertas yang
berfungsi sebagai record / catatan. Hasil dari record barograf disebut dengan
barogram. Alat ini terdiri dari logam yang berbentuk silinder. Logam tersebut
mempunyai lengan yang berfungsi sebagai pena.

5. Digital

Gambar 1.5 Barometer Digital

Alat ini merupakan jenis terbaru dari Barometer. Alat ini memiliki sebuah
layar yang menunjukkan besarnya tekanan suhu dengan sangat tepat.

Cara Menggunakan Barometer:

Pada era ini, penyebaran atas informasinya sangat cepat dan mudah, hanya
dengan media sosial. Setiap instansi pemerintah pun telah mempunyai beberapa akun
sosial media yang selalu update semua informasi, terutama informasi dalam kategori
darurat. Kini alat ini pun diperjual belikan secara bebas. Sehingga tidak perlu lagi
bergantung pada informasi yang beredar. Namun dapat mengetahui dengan sendiri
bagaimana keadaan iklim yang hendak terjadi.

7
Cara menggunakan barometer harus tepat, supaya dapat menghasilkan
informasi yang tepat. Penggunaan dari alat ini tidak semudah menggunakan
termometer. Tetapi harus memperhatikan beberapa hal. Sebab jika tidak digunakan
dengan tepat, akan menghasilkan informasi yang kurang tepat pula.

Cara kerja Barometer:

Untuk jenis air raksa harus diletakkan pada ketinggian >300 meter dan jangan
diletakkan di tempat yang cukup tinggi. Kemudian harus mengkalibrasinya terlebih
dahulu. Letakkan di ruangan yang kering, tertutup / terhindar dari sinar matahari dan
tidak terdapat pendingin / penghangat ruang. Suhu yang terlalu dingin dan panas
dapat mempengaruhi kinerja alat ini. Cara kerja barometer ini akan berbunyi secara
otomatis jika tekanan air raksa naik. Segera mengecek ketika alat berbunyi.

Sedangkan untuk aneroid mempunyai cara kerja yang berbeda dengan jenis air
raksa. Bagi yang tinggal di dataran rendah tidak perlu memperhatikan letak. Sebab
sebagian besar telah diatur pada tingkat dasar permukaan laut.
Jenis aneroid harus diatur terlebih dahulu sesuai dengan kondisi suhu di wilayah
tersebut. Caranya dengan memutar sekrup setting menggunakan obeng. Karena alat
ini tidak mempunyai alarm. Ketahui juga penggunaan aneroid lain terlebih dahulu.
Supaya dapat mengetahui besarnya tekanan suhu pada wilayah tersebut. Apabila
pengaturan aneroid berbeda, akan menghasilkan informasi yang berbeda pula.

Cara Membaca Barometer:

Cara membaca Barometer jenis digital sangat mudah. Karena terdapat suatu
informasi besarnya tekanan suhu dengan tepat. Kelebihan dari jenis ini mempunyai
suatu fitur yang berupa sensor untuk mengalibrasi secara otomatis. Jenis inilah yang
sangat efektif digunakan pada daerah pegunungan ataupun bagi penghuni apartemen.

Fungsi Barometer:

Alat ini mempunyai fungsi yang sangat berguna bagi setiap orang. Sayangnya
fungsi barometer hanya efektif pada beberapa instansi / jenis pekerjaan tertentu yang
sangat membutuhkan perkiraan cuaca. Sedangkan untuk bidang lain, sama sekali tidak
begitu membutuhkan alat ini. Hal ini disebabkan sama sekali tidak membutuhkan
informasi perkiraan cuaca setiap saat.

8
Berikut ini adalah jenis instansi yang membutuhkan perkiraan cuaca :

1. Badan meteorologi.
Instasi ini sangat membutuhkan perkiraan cuaca. Sebab instasi ini mempunyai
peran yang sangat penting bagi sumber informasi untuk setiap orang tentang
ramalan cuaca.
2. Penerbangan dan pelayaran
Bidang pekerjaan sangat membutuhkan suatu perkiraan cuaca untuk
memutuskan jadwal pelayanan / penerbangan. Selain itu dapat melakukan
persiapan terlebih dahulu untuk menanggulangi resiko cuaca ekstream.
3. Pendidikan meteorologi.
Salah satu cara untuk mempelajari ilmu meteorologi adalah dengan
mengamati laju tekanan alat tersebut. Sehingga dapat memahami dengan
mudah arti dari setiap tekanan suhu.
4. Industri informatika.
Alat pengukur suhu kini dimanfaatkan oleh perusahaan – perusahaan
informatika, terutama dalam bidang software aplikasi. Hal ini bertujuan untuk
menciptakan suatu software / aplikasi alat pengukur tekanan suhu yang dapat
diaplikasikan melalui smartphone / pc.

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Prinsip Kerja barometer didasarkan pada materi termodinamika yaitu tekanan
udaraakan berkurang dengan penambahan ketinggian (P atm = gh)ρ . Ada beberapa
jenis Barometer diantaranya Barometer Air Raksa/Merkuri yang terdiri dari 2 tipe
yaitu wheel barometer dan stick barometer , Barometer Aneroid dan Barometer air
barometer diaplikasikan pada alat Meteorologi Untuk Mengukur Cuaca, Penerbangan,
sains, industry, smartpone jam tangan dll.

SARAN
Barometer baik raksa, anaeroid ataupun yang lainnya dipengaruhi oleh
ketinggian, mengingat tekanan udara akan berkurang seiring pertambahan ketinggian.
sehingga perlu selalu pensettingan awal sebelum digunakan.

10
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.quicksilver-barometers.co.uk/barometer%20info.html#wks (Diakses
pada 1 Januari 2016)
 http://wwwtekananudara.blogspot.com/2008/11/blog-post.html (Diakses pada 1
Januari 2016)
 http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Hg_barometer.PNG (Diakses pada 1 Januari
2016)

11

Anda mungkin juga menyukai