Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TENTANG IKLIM DAN CUACA

Disusun Oleh :

NAMA : LUCINANIKA
KELAS : X Perhotelan

SMK NEGERI 4 SAROLANGUN


TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Cuaca Dan Iklim “. Dalam penulisan makalah ini kami pun mendapat banyak ilmu
yang berguna, bagi diri sendiri dan pembaca untuk kedepannya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu pengetahuan tentang
Cuaca dan Iklim, selain itu juga dengan adanya makalah ini diharapkan bagi pembaca agar
dapat mengembangkannya lagi. Makalah yang kami buat ini, kami ambil dari beberapa
sumber. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang ikut ambil alih sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan khususnya
pada diri saya sendiri serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi kita semua.
Penyusun menyadari makalah yang kami buat ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami
mohon untuk saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah yang kami buat ini

Sarolangun, 19 Juni 2021


Penulis

LUCINANIKA

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………… ii


Daftar Isi ……………………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………….... 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………… 1
C. Tujuan Penulisan ...…………………………………………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Cuaca Dan Iklim …………………………………………………… 2
B. Unsur-Unsur Cuaca ……………………………………………………………. 2
C. Klasifikasi Iklim ……………………………………………………………….. 6
D. Penyebab Perubahan Iklim ……………………………………………………. 7
E. Tipe – tipe Iklim ………………………………………………………………. 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ……………………………………………………………………. 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pergerakan planet bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh
bumi tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha pemerataan energi yang berbentuk
suatu sistem peredaran udara, selain itu matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi
atau berfluktuasi dari waktu ke waktu (Winarso, 2003). Perpaduan antara proses-proses
tersebut dengan unsur-unsur iklim dan faktor pengendali iklim menghantarkan kita pada
kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan
distribusinya. Eksploitasi lingkungan yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan
serta pertambahan jumlah penduduk bumi yang berhubungan secara langsung dengan
penambahan gas rumah kaca secara global akan meningkatkan variasi tersebut. Keadaan
seperti ini mempercepat terjadinya perubahan iklim yang mengakibatkan penyimpangan
iklim dari kondisi normal.

B. Perumusan masalah
1. Apa pengertian cuaca dan iklim ?
2. Apa unsur –unsur cuaca dan iklim ?
3. Bagaimana klasifikasi iklim ?
4. Apa penyebab dan dampak perubahan iklim ?
5. Bagaimana tipe-tipe iklim ?

C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui pengertian cuaca dan iklim
2. Agar dapat mengetahui unsur –unsur cuaca dan iklim
3. Agar dapat mengetahui klasifikasi iklim
4. Agar dapat mengetahui penyebab dan dampak perubahan iklim
5. Agar dapat mengetahui tipe-tipe iklim

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Cuaca dan Iklim


Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit
dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan
jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore
hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Di Indonesia
keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui prakiraan cuaca
hasil analisis Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Departemen Perhubungan. Untuk
negara negara yang sudah maju perubahan cuaca sudah diumumkan setiap jam dan sangat
akurat (tepat).
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya
dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas.
Matahari adalah kendali iklim yang sangat penting dan sumber energi di bumi yang
menimbulkan gerak udara dan arus laut. Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi darat
dan air, tekanan tinggi dan rendah, massa udara, pegunungan, arus laut dan badai.Perlu Anda
ketahui bahwa ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu
yang mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi.
Cuaca terdiri dari seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer Bumi atau sebuah planet
lainnya. Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas fenomena ini dalam waktu beberapa
hari. Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang lebih lama dikenal sebagai iklim. Aspek
cuaca ini diteliti lebih lanjut oleh ahli klimatologi, untuk tanda-tanda perubahan iklim.

B. Unsur-Unsur Cuaca
Unsur-unsur Cuaca Secara Umum, antara lain :
1. Radiasi Matahari Energi
Radiasi matahari dinyatakan dalam satuan Watt per meter kuadrat (W/m2). Radiasi
Matahari merupakan pancaran energi dari proses fusi atau penggabungan inti atom hidrogen
dalam matahari menjadi atom hidrogen. Proses fusi ini menghasilkan energi yang berupa
pancaran gelombang panjang yang diteruskan ke atmosfer bumi hingga kepermukaan. Proses
ini lah yang menyebabkan energi panas matahari dapat dirasakan di atmosfer hingga
permukaan bumi. Radiasi matahari merupakan faktor yang paling utama yang berperan dalam
proses pembentukkan cuaca di atmosfer bumi.
v
2. Suhu Udara
Suhu udara adalah nilai derajat ‘ke-panas-an” dari udara pada suatu batasan ruang
atau wilayah. Satuan suhu udara umumnya dinyatakan dalam derajat Celcius atau Kelvin
dalam SI (Satuan Internasional). Suhu udara terjadi karena adanya aliran energi kalor dari
radiasi matahari melalui gelombang panjang ke molekul-molekul udara di atmosfer dan
molekul benda lainnya di permukaan bumi. Secara fisis kemampuan tiap molekul dalam
menyerap dan menyimpan radiasi matahari berbeda-beda sehingga suhu molekul terbut
berbeda pula.

Pemanasan udara dapat terjadi melalui dua proses pemanasan, yaitu pemanasan
langsung dan pemanasan tidak langsung.
a. Pemanasan secara langsung
Pemanasan secara langsung dapat terjadi melalui beberapa proses sebagai berikut :
1. Proses absorbsi adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, misalnya sinar gama,
sinar-X, dan ultra-violet. Unsur unsur yang menyerap radiasi matahari tersebut adalah
oksigen, nitrogen, ozon, hidrogen, dan debu.
2. Proses refleksi adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi dipantulkan kembali
ke angkasa oleh butir-butir air (H2O), awan, dan partikel-partikel lain di atmosfer.
3. Proses difusi Sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek biru dan
lembayung berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan langit berwarna biru.

b. Pemanasan tidak langsung Pemanasan tidak langsung dapat terjadi dengan cara-cara
berikut:
1. Konduksi adalah pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian bawah
kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas pada lapisan udara di atasnya.
2. Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.
3. Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal (mendatar).
4. Turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur dan berputar-
putar ke atas tetapi ada sebagian panas yang dipantulkan kembali ke atmosfer.

3. Tekanan
Tekanan secara fisis didefinisikan sebagai gaya per satuan luas (F/A). Tekanan udara
adalah gaya yang bekerja pada molekul-molekul udara per satuan luasan kolom. Tekanan
udara terjadi karena molekul-molekul udara pada suatu kolom mengalami gaya berat akibat

vi
adanya gaya tarik bumi. Sedangkan, perubahan tekanan udara terjadi karena adanya
perbedaan suhu pada suatu kolom udara yang menyebabkan perbedaan pemuaian udara
sehingga tekanan udaranya pun berbeda. Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb)
atau hector-pascal (HPa). 1 mb = 1 Hpa = 3/4 mmHg (tekanan air raksa) atau 1.013 mb = 76
cm Hg = 1 atmosfer.
Tekanan udara berbeda pada setiap tempat tergantung pada intensitas atau lama
penyinaran matahari, ketinggian, dan letak lintang suatu tempat. Semakin tinggi elevasi suatu
tempat semakin rendah tekanan udara di tempat itu. Hal ini terjadi karena massa udara
terpusat pada daerah yang memiliki elevasi yang rendah akibat gaya gravitasi sehingga pada
daerah yang memiliki elevasi yang lebih tinggi, massa udara dalam satuan kolomnya lebih
ringan daripada di daerah yang elevasinya rendah. Dengan demikian tekanan udara akan
lebih rendah pada daerah yang memiliki elevasi lebih tinggi.
Pada daerah lintang tinggi, tekanan udara di daerah itu sangat dipengaruhi oleh suhu udara
akibat peredaran semu matahari terhadap garis lintang bumi. Misal, pada bulan Desember di
belahan bumi bagian selatan didominasi oleh daerah bertekanan lebih rendah daripada di
belahan bumi utara karena pergerakan semu matahari pada bulan desember berada di sekitar
daerah 230LS dan begitu juga sebaliknya. Untuk standar tekanan udara didasarkan pada
tekanan permukaan laut (mean sea level pressure) yaitu sebesar 1013,25 mb. Tekanan udara
dalam observasi meteorologi, diukur dengan alat barometer aneroid maupun barometer air
raksa. Perubahan tekanan udara dari waktu ke waktu sangat berpengaruh terhadap perubahan
kondisi cuaca karena akan menimbulkan gangguan-gangguan cuaca mulai dari skala lokal
sampai skala global. Informasi tekanan udara juga sangat penting dalam kegiatan
penerbangan.

4. Angin
Angin secara umum diartikan sebagai pergerakkan massa udara karena terjadinya
perbedaan tekanan udara pada tempat yang berbeda. Pada pengamatan Meteorologi, angin
diamati dalam unsur kecepatannya dan arah datangnya angin. Satuan kecepatan angin yang
umum digunakan dalam observasi meteorologi adalah knots (Northicalmiles) dan satuan arah
angin dinyatakan dalam derajat. Angin yang diamati dalam meteorologi adalah angin pada
permukaan dan angin-angin pada tiap lapisan udara vertikal. Angin permukaan diamati dari
ketinggian kurang lebih 10 meter dari permukaan tanah dengan asumsi tidak ada obstacles
(benda penghalang) yang berjarak lebih dari dua kali ketinggian benda tersebut.

vii
Sedangkan angin pada lapisan udara vertikal (angin udara atas) diukur dengan metode
pilot balon dan saat ini juga sudah banyak digunakan radio sounding (RASON) secara
otomatis. Angin, ditinjau dari segi skala meteorologi dapat dibagi menjadi :
a. Angin skala lokal. contohnya angin darat, angin laut, angin fohn, angin lembah, angin
gunung.
b. Angin skala regional. contohnya angin monsoonal
c. Angin skala global. contohnhya angin Passat.

5. Penguapan
Penguapan atau evaporasi adalah peristiwa berubahnya air menjadi uap air.
Penguapan dipengaruhi oleh penyinaran matahari, suhu, tekanan dan keadaan angin. Pada
observasi meteorlogi synoptik penguapan diukur dengan evaporimeter dalam satuan
millimeter.

6. Kelembaban Udara Relatif (RH)


Kelembaban udara relatif adalah keadaan yang menunjukkan jumlah uap air yang
terkandung dalam udara jenuh pada tekanan uap jenuh.

7. Keadaan awan
Awan terbentuk karena proses penguapan di permukaan bumi. Namun, awan tidak
selalu terbentuk di setiap daerah yang terjadi penguapan yang besar. Hal ini karena adanya
pengaruh angin dan arus subsidensi di daerah itu. Awan menurut tinggi dasarnnya dibagi
menjadi 3 yaitu :
1. Awan tinggi
2. Awan menengah
3. Awan rendah
Awan menurut bentuknya dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Awan Cumuloformis
Awan yang memiliki bentuk bergumpal-gumpal ssehingga memungkinkan awan ini
memiliki ketinggian dasar yang rendah dan tinggi puncak yang menjulang tinggi.
2. Awan stratoformis
Awan yang berbentuk lembaran atau lapisan yang merata dan cenderung homogen.
Awan ini tidak memiliki tinggi puncak awan karena lapisan atas awan ini sulit diketahui
ketinggiannya akibat terturup lapisan dibawahnya.

viii
Unsur-unsur iklim secara umum antara lain :
1. Penyinaran Matahari
2. Suhu Udara
3. Kelembapan Udara (humidity)
4. Per-Awanan
5. Curah Hujan
6. Angin

C. Klasifikasi Iklim
1. Iklim Matahari
Dasar perhitungan untuk mengadakan pembagian daerah iklim matahari ialah
banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Menurut teori, makin
jauh dari khatulistiwa, makin besar sudut datang sinar matahari, sehingga makin
sedikit jumlah sinar matahariyang diterima oleh permukaan bumi.
2. Iklim Fisis
Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar. Misalnya, daratan,
lautan, pegunungan , dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak
geografis.
3. Iklim Musim
Letak geografis indonesia yang diapit oleh Benua Asia di sebelah utara dan
Benua Australia di sebelah selatan, menyebabkan di indonesia terdapat Iklim musim.
Iklim musim ini erat kaitannya dengan pola angin musim di Indonesia. Pada bulan
April-Oktober, ketika bertiup angin musim timur, terjadi musim kemarau. Sebaliknya
ketika bertiup angin musim barat, terjadi musim penghujan.
4. Iklim Menurut Junghuhn
Junghuhn (bangsa Jerman) membuat klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian
tempat dan jenis tumbuhan yang cocok di suatu daerah. Penelitiannya dilakukan di
pulau Jawa.
5. Iklim Koppen
Koppen mengadakan pembagian daerah iklim berdasarkan temperaturn dan
hujan. Menurut keadaan temperatur dan curah hujannya, permukaan dibagi menjadi
bebberapa daerah iklim.

ix
D. Penyebab Perubahan Iklim
Terjadinya peristiwa perubahan iklim bukan terjadi secara tiba-tiba, ini dikarenakan
ada faktor-faktor penyababnya baik itu karena fenomena alam maupun karena tingkah laku
manusia. Dan inilah beberapa penyebab perubahan iklim :
 Aktivitas manusia seperti penebangan hutan secara liar.
 Terjadinya fenomena pemanasan global.
 Terjadinya peristiwa efek rumah kaca.
 Terjadinya El Nino dan El Nina dilautan.
 Menipisnya lapisan ozon di atmosfir bumi.

E. Tipe-Tipe Iklim
Tipe-tipe iklim terbagi atas dua antara lain :
1. Iklim Darat
Iklim darat dibedakan sebagai berikut :
a. Daerah tropis dan subropis sampai lintang 40° memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Amplitudo suhu hariannya sangat besar, tetapi amplitudo suhu tahunannya
kecil.
2. Curah Hujan sedikit, jatuh hanya sebenar, dan disertai topan.
b. Daerah sedang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Amplitudo suhu tahunan besar, suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi,
dan musim dingin cukup rendah.
2. Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.
2. Iklim Laut
Iklim laut dibedakan sebagai berikut :
a. Daerah tropis dan subtropis sampai garis lintang 40° memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Suhu rata-rata tahunannya rendah.
2. Amplitudo suhu hariannya rendah.
3. Banyaknya awan dan sering terjadi hujan lebat disertai badai.
b. Daerah sedang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Amplitudo suhu hariannya dan tahunannya kecil.
2. Banyaknya awan dan hujan di musim dingin.
3. Pergantian musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak.

x
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif
sempit dan pada jangka waktu yang singkat sedangkan Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata
dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal
30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Proses terjadinya cuaca dan iklim merupakan
kombinasi dari variabel-variabel atmosfer yang sama yang disebut unsur-unsur iklim.
Unsur-unsur iklim ini terdiri dari radiasi surya, suhu udara, kelembaban udara, awan,
presipitasi, evaporasi, tekanan udara dan angin. Unsur-unsur ini berbeda dari waktu ke waktu
dan dari tempat ke tempat yang disebabkan oleh adanya pengendali-pengendali iklim.

Unsur-unsur iklim secara umum yaitu :


1. penyinaran matahari.
2. suhu udara.
3. kelembapan udara.
4. per-awan.
5. curah hujan.
6. Angin.
Klasifikasi iklim yaitu :
1. iklim matahari.
2. iklim fisis.
3. iklim musim.
4. iklim menurut junghuhn.
5. iklim koppen.

Penyebab perubahan iklim yaitu :


1. Aktivitas manusia seperti penebangan hutan secara liar.
2. Terjadinya fenomena pemanasan global.
3. Terjadinya peristiwa efek rumah kaca.
4. Terjadinya El Nino dan El Nina dilautan.
5. Menipisnya lapisan ozon di atmosfir bumi.

xi

Anda mungkin juga menyukai