1. KARLINA
2. RUKMAWALDI HANAFI
3. A. FAJAR ASRI RAMADHAN
KELAS : X MIA 3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan yang sebesar – besarnya ke Hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas Berkat dan Rahmat-Nya, makalah
ini dapat selesai tepat waktu. Tak lupa pula penulis menyampaikan limpah
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian
makalah ini. Makalah ini membahas mengenai hakikat profesi, pengaruhnya
terhadap kehidupan dan bagaimana konsep fisika terlibat di dalamnya. Oleh
karena itu, pada bagian pembahasan terdapat beberapa kata dan kalimat
yang digarisbawahi sebagai tanda bahwa kata dan kalimat tersebut
berhubungan dengan konsep fisika. Penulis berharap, makalah ini dapat
berguna bagi kita semua. Sadar bahwa makalah ini masih belum sempurna,
penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian demi
penyempurnaan pada karya – karya berikutnya.
03 MARET 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I
Pembahasan
Latar belakang
Bab II
Isi
a. Iklim di indnesia
b. Curah hujan
c. Hubungan tipe iklim dan bentang alam
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Cuaca dan iklim merupakan gejala alamiah yang sangat penting bagi
kehidupan manusia, dengan mengetahui pola cuaca dan iklim seperti
periode musim hujan dan kemarau, maka para petani dapat menentukan
musim tanam yang tepat agar produksi pertaniannya baik. Selain itu, kondisi
cuaca dan iklim seperti arah dan kecepatan angin sangat diperlukan bagi
para nelayan untuk menentukan saat-saat yang tepat pergi ke laut mencari
ikan serta masih banyak sektor-sektor kehidupan yang berkaitan dengan
kondisi cuaca dan iklim.
Seperti halnya gejala – gejala alam yang lain, cuaca dan iklim tak lepas
dari konsep – konsep fisika yang terjadi di dalamnya. Misalnya, angin terjadi
karena adanya aliran udara dari tempat yang bertekanan udara tinggi ke
tempat yang bertekanan udara rendah. Hal ini sesuai dengan konsep –
konsep yang dipelajari dalam fisika. Udara terdiri dari berbagai macam gas
(fluida) yang tentu saja mengalir dari tempat yang bertekanan tinggi ke
tempat bertekanan rendah. Ini hanya salah satu contoh bahwa cuaca dan
iklim dapat dipelajari melalui fisika. Contoh lainnya seperti perbedaan iklim
di daerah ekuator dan kutub karena perbedaan sudut penyinaran matahari
yang mengakibatkan daerah ekuator lebih banyak menerima sinar sehingga
beriklim tropis yang panas dan daerah kutub menerima sinar jauh lebih
sedikit dari daerah ekuator sehingga daerah kutub beriklim dingin dan
dipenuhi es.
Dengan fakta bahwa fisika mempunyai andil dalam keadaan cuaca dan
iklim, maka penulis terdorong untuk membuat makalah mengenai cuaca dan
iklim dan hubungannya dengan kehidupan manusia dengan tidak melupakan
bahwa di dalamnya terjadi proses – proses fisika yang mempengaruhinya.
B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah fisika lingkungan.
2. Untuk mengetahui apa itu cuaca dan iklim.
3. Untuk mengetahui pengaruh cuaca dan iklim bagi kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Tekanan Udara
Selain suhu atau temperatur udara, unsur cuaca dan iklim yang lain
adalah tekanan udara. Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul akibat
adanya berat dari lapisan udara. Besarnya tekanan udara di setiap tempat
pada suatu saat berubah-ubah. Makin tinggi suatu tempat dari permukaan
laut, makin rendah tekanan udaranya. Hal ini disebabkan karena makin
berkurangnya udara yang menekan. Besarnya tekanan udara diukur dengan
barometer dan dinyatakan dengan milibar (mb).
Tekanan udara dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1) Tekanan udara tinggi, lebih dari 1013 mb.
2) Tekanan udara rendah, kurang dari 1013 mb.
3) Tekanan di permukaan laut, sama dengan 1013 mb.
c. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi
ke daerah bertekanan udara rendah. Ada beberapa hal penting yang perlu
diketahui tentang angin, yaitu meliputi:
1) Kecepatan Angin
Kecepatan angin dapat diukur dengan suatu alat yang disebut
Anemometer. Kecepatan angin dapat ditentukan oleh beberapa faktor,
antara lain:
a) Besar kecilnya gradien barometrik.
Gradien Barometrik, yaitu angka yang menunjukkan perbedaan tekanan
udara melalui dua garis isobar pada garis lurus, dihitung untuk tiap-tiap 111
km (jarak 111 km di equator 1( atau 1/360 x 40.000 km = 111 km). Menurut
hukum Stevenson bahwa kecepatan angin bertiup berbanding lurus dengan
gradien barometriknya. Semakin besar gradien barometriknya, semakin
besar pula kecepatannya.
b) Relief Permukaan Bumi
Angin bertiup kencang pada daerah yang reliefnya rata dan tidak ada
rintangan. Sebaliknya bila bertiup pada daerah yang reliefnya besar dan
rintangannya banyak, maka angin akan berkurang kecepatannya.
c) Ada Tidaknya Tumbuh-tumbuhan
Banyaknya pohon-pohonan akan menghambat kecepatan angin dan
sebaliknya, bila pohon-pohonannya jarang maka sedikit sekali memberi
hambatan pada kecepatan angin.
3) Arah Angin
Menurut seorang ahli meteorologi bangsa Belanda yang bernama Buys
Ballot mengemukakan hukumnya yang berbunyi: Udara mengalir dari daerah
maksimum ke daerah minimum. Pada belahan utara bumi, udara/angin
berkelok ke kanan dan di belahan selatan berkelok ke kiri. Pembelokan arah
angin terjadi karena adanya rotasi bumi dari barat ke timur dan karena bumi
bulat. Dalam mempelajari cuaca, diantaranya perlu mengetahui arah angin.
Arah angin dapat diketahui melalui arah baling-baling angin.
4) Macam-macam Angin
Angin dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu:
a) Angin tetap, yaitu angin yang arah tiupnya tetap sepanjang tahun, seperti:
• Angin passat, yaitu angin yang bertiup terus menerus dari daerah
maksimum subtropis utara dan selatan (30° - 40°) menuju ke minimum
khatulistiwa.
• Angin barat, yaitu angin antipassat (angin yang berhembus di atas angin
passat pada ketinggian 30 km dan arahnya berlawanan dengan angin
passat).
• Angin timur, yaitu angin yang bertiup dari kedua daerah maksimum kutub
menuju daerah minimum subpolar (lintang 66 1/2°C LU dan LS°.
b) Angin periodik. Angin ini dibagi menjadi:
• Angin periodik harian meliputi angin darat dan angin laut; angin gunung dan
angin lembah.
• Angin periodik setengah tahunan, disebut juga dengan angin muson
(musim).
c) Angin lokal, yaitu angin yang bertiup pada daerah tertentu dan waktu
tertentu. Misalnya : angin kumbang, angin fohn, angin brubu, angin bahorok,
angin gending, dan lain-lain.
d. Kelembaban Udara
Unsur keempat yang dapat berpengaruh terhadap cuaca dan iklim di
suatu tempat adalah kelembaban udara. Kelembaban udara adalah
banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara pada saat dan
tempat tertentu. Alat untuk mengukur kelembaban udara disebut
psychrometer atau hygrometer. Kelembaban udara dapat dibedakan
menjadi:
1) Kelembaban mutlak atau kelembaban absolut, yaitu kelembaban yang
menunjukkan berapa gram berat uap air yang terkandung dalam satu meter
kubik (1 m3) udara.
2) Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang menunjukkan
berapa persen perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam
udara dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara
tersebut.
Kelembaban mutlak udara
Kelembaban Nisbi = –––––––––––––––––––––– x 100 %
Nilai jenuh udara
e. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah
dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut
Rain Gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Curah
hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain:
1) Bentuk medan atau topografi;
2) Arah lereng medan;
3) Arah angin yang sejajar dengan garis pantai; dan
4) Jarak perjalanan angin di atas medan datar.
Hujan adalah butiran-butiran air yang dicurahkan dari atmosfer turun ke
permukaan bumi. Sedangkan garis yang menghubungkan tempat-tempat di
peta yang mendapat curah hujan yang sama disebut isohyet. Berdasarkan
butiran yang dicurahkan dan asal terjadinya, hujan dapat digolongkan
menjadi 2 macam, yaitu:
1) Berdasarkan butiran-butiran yang dicurahkan, hujan dapat dibedakan
menjadi empat macam, yaitu:
• Hujan gerimis atau drizzle. Hujan ini mempunyai diameter butiran-butiran
kurang dari 0,5 mm.
• Hujan salju atau snow. Hujan salju terdiri dari kristal-kristal es yang
temperaturnya berada di bawah titik beku.
• Hujan batu es. Hujan ini berbentuk curahan es yang turun di dalam cuaca
panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku.
• Hujan deras atau rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yang
temperaturnya di atas titik beku dan butirannya sebesar 7 mm.
2) Berdasarkan asal terjadinya, hujan dapat dibedakan menjadi empat macam,
yaitu:
• Hujan front, yaitu terjadi karena pertemuan dua jenis udara yang berbeda
temperatur, yakni udara panas/lembab dengan udara dingin sehingga
berkondensasi dan turun hujan.
• Hujan konveksi atau hujan zenith, yaitu terjadi karena arus konveksi yang
menyebabkan uap air di khatulistiwa naik secara vertikal, karena pemanasan
air laut terus menerus lalu mengalami kondensasi dan turun sebagai hujan.
• Hujan orografi atau hujan gunung, yaitu terjadi dari udara yang
mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan
berkondensasi dan turun sebagai hujan.
• Hujan buatan, yaitu dibuat dengan cara menggunakan garam-garaman untuk
merangsang awan hingga uap air di udara dengan ketinggian 3000 kaki lebih
cepat berkondensasi menjadi air dan turun sebagai hujan.
C. PEMBAGIAN IKLIM
Iklim di suatu daerah berkaitan erat dengan letak garis lintang dan
ketinggiannya di muka bumi. Berdasarkan letak garis lintang dan ketinggian
tersebut, maka iklim dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu iklim
matahari dan iklim fisis.
a. Iklim Matahari
Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang
diterima oleh permukaan bumi. Untuk lebih memperdalam pemahaman
tentang pembagian iklim matahari tersebut dapat di lihat pada uraian
berikut:
1) Iklim Tropis
Iklim tropis terletak antara 0o-231/2o LU/LS dan hampir 40 % dari
permukaan bumi. Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:
• Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu
udara antara 20- 23oC. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu
tahunannya mencapai 30oC.
• Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5 oC,
sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.
• Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan
beraturan.
• Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.
2) Iklim Sub Tropis
Iklim sub tropis terletak antara 231/2 o- 40oLU/LS. Daerah ini merupakan
peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. Ciri-ciri iklim sub tropis adalah
sebagai berikut:
• Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan
dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.
• Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapi
musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula dengan musim
panas tidak terlalu panas.
• Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan
tidak terlalu dingin.
• Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan
musim panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika hujan
jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut daerah iklim
Tiongkok.
3) Iklim Sedang
Iklim sedang terletak antara 40o- 661/2oLU/LS. Ciri-ciri iklim sedang
adalah sebagai berikut:
• Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang
sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu,
dan sering terjadi badai secara tiba-tiba.
• Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil
dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.
E. PERUBAHAN IKLIM
Trenberth, Houghton and Filho (1995) dalam Hidayati (2001)
mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan pada iklim yang
dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang
merubah komposisi atmosfer yang akan memperbesar keragaman iklim
teramati pada periode yang cukup panjang. Menurut Effendy (2001) salah
satu akibat dari penyimpangan iklim adalah terjadinya fenomena El-Nino dan
La-Nina. Fenomena El-Nino akan menyebabkan penurunan jumlah curah
hujan jauh di bawah normal untuk beberapa daerah di Indonesia. Kondisi
sebaliknya terjadi pada saat fenomena La-Nina berlangsung.
Fenomena perubahan iklim yang saat ini hangat dibicarakan adalah
fenomena global warming yang merupakan peningkatan suhu rata – rata
bumi akibat akumulasi gas CO2 yang berlebih dalam atmosfer sehingga
memerangkap panas matahari yang seharusnya dipantulkan dan dilepas ke
luar angkasa. Dengan meningkatknya suhu bumi ini, dapat mencairkan
gunung – gunung es di bagian kutub yang mengakibatkan naiknya
permukaan air laut yang membahayakan pemukiman sekitar pantai. Selain
itu, meningkatnya suhu bumi juga mengacaukan iklim dan memperparah
fenomena lain seperti la-nina dan el-nino. Contoh konkrit saat ini bahwa
dengan adanya la-nina yang berkepanjangan mengakibatkan curah hujan
yang tinggi sepanjang tahun sehingga mengganggu berbagai sektor
kehidupan manusia seperti pertanian dan perhubungan.
Hal ini diperparah dengan rusaknya lapisan ozon akibat pemakaian zat
– zat yang dapat merusak lapisan ozon misalnya CFC. Dengan rusaknya
lapisan ozon, sinar ultra violet matahari dapat dengan lebih bebas memasuki
bumi yang membawa dampak buruk bagi lingkungan hidup dan manusia itu
sendiri.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah
tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu
terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya
beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan
keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya.
Sedangkan iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu
tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30
tahun) dan meliputi wilayah yang luas.
Iklim dan cuaca tak lepas dari konsep – konsep fisika yang terjadi di
dalamnya. Misalnya suhu udara, tekanan udara, kecepatan angin, intensitas
penyinaran matahari dan sebagainya, semuanya merupakan konsep –
konsep fisika yang berpengaruh penting dalam keadaan cuaca dan iklim.
Iklim dan cuaca merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi
kehidupan manusia. Karena iklim mempunyai peranan yang besar terhadap
kehidupan seperti dalam bidang pertanian, transportasi atau perhubungan,
telekomunikasi, dan pariwisata. Tetapi akhir – akhir ini keadaan iklim makin
tak menentu dengan adanya fenomena pemanasan global atau global
warming yang membawa dampak buruk bagi kehidupan manusia. Dengan
meningkatnya suhu bumi, akan mencairkan es di kutub yang mengakibatkan
peningkatan permukaan laut dan membahayakan lingkungan pantai,
mengganggu keadaan iklim dan cuaca seperti terganggunya curah hujan
yang tentu saja sangat merugikan bagi berbagai sektor kehidupan seperti
pertanian dan perhubungan.
B. SARAN
1. Untuk pemerintah dan pihak – pihak terkait disarankan untuk
memperbanyak jumlah buku – buku yang berkaitan dengan fisika lingkungan
agar lebih mudah bagi siapa saja dalam mencari referensi mengenai fisika
lingkungan.
2. Bagi kita semua diharapakan untuk lebih memperhatikaan keadaan
lingkungan dan mengurangi pemakaian zat – zat yang dapat memperparah
pemanasan global.
Bentang alam yang tampak di alam ini antara lain permukaan tanah,
Temperatur dan curah hujan yang tinggi akan mempercepat pelapukan dan erosi.
bentuk jurang menjadi lebar dan dalam, gunung yang tinggi menjadi datar, dan
Dari beberapa macam vegatasi misalnya daerah padang rumput, daerah tundra,
daerah hutan basah, hutan gugur, dan lain-lain. Hubungan timbal balik antara
ataupun lokasi industri. Iklim termasuk salah satu faktor yang menentukan tinggi
rendahnya kebudayaan atau kunci peradaban. Iklim dapat membatasi kegiatan
penduduk. Misalnya:
iklim yang baik. Misalnya daerah yang sejuk, tidak terlalu panas, dan tidak
terlalu dingin.
pertanian.
3) Daerah yang bersuhu tinggi dapat melemahkan energi dan aktivitas manusia.
a. Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, misalnya malaria dan demam berdarah.