Anda di halaman 1dari 54

MASSA UDARA

DAN ANGIN

Oleh :

1. Leo Gumalto Butarbutar (41.16.0045)


2. Taufiqurrahman (41.16.0059)
3. Yahyung Pendana Syawia (41.16.0060)

Instrumentasi 4B

SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang mana Ia telah memberikan
kita kesehatan, kesempatan bahkan petunjuk dan inspirasi sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat beriring salam tak lupa penulis sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang
penuh dengan ilmu pengetahuan ini.

Makalah ini dibuat agar para pembaca dapat mengetahui tentang Massa Udara dan
Angin. Kami mencoba untuk menjelaskannya secara singkat, semoga bisa dijadikan sebagai
sebuah acuan dalam pembelajaran. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Klimatologi Umum Jurusan Instrumentasi, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan,kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

Tangerang Selatan, 29 Maret 2018

Penulis
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metolorogi dan klimatologi merupakan ilmu tentang atmosfer di muka bumi.


Meteorologi erat kaitannya dengan klimatologi yaitu ilmu yang mempelajari iklim. Iklim
adalah jalannya keadaan cuaca atau keseluruhan keadaan dari gejala cuaca dari daerah
tertentu sepanjang tahun atau keteraturan. Unsur atau pengendali cuaca dan iklim
diantaranya masa udara, angin, curah hujan, tekanan udara, arus laut, badai dan
sebagainya. Massa udara merupakan bagian atmosfir yang tebalnya mencapai ribuan
meter dari permukaan tanah dan meluas sampai ribuan meter persegi. Suhu dan
kelembabannya serba sama dalam arah mendatar. Udara yang menetap untuk waktu yang
cukup lama di atas permukaan bumi, sifatnya cenderung menjadi ciri khas permukaan
bumi itu, dimana permukaan bumi itu berbeda. Jika sifat permukaan tersebut kurang
lebih sama untuk daerah yang luas, seperti bentangan samaudera yang luas atau
bentangan daratan yang luas, maka sifat udara di atas permukaan yang luas dan hampir
seragam itu menjadi hampir seragam pula dalam bidang horizontal. Udara yang
mempunyai sifat hampir seragam untuk daerah yang luas itu disebut massa udara. Sifat-
sifat udara yang dimaksudkan itu terutama suhu dan kelembapan. Karakteristik cuaca
dalam massa udara bergantung pada dua sifat dasar, yaitu sebaran suhu kearah tegak dan
kadar airnya. Sebaran suhu kearah tegak menyatakan kemantapan massa udara. Karena
kemantapan erat kaitannya dengan gerak vertikal didalam massa udara, maka sebaran
uap air kearah atas, bentuk kondensasi, dan jumlah curah hujan, semuanya ditentukn oleh
sebaransuhu kearah tegak.

Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara
tidak tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada rasanya. Kehadiran udara hanya dapat
dilihat dari adanya angin yang menggerakan benda. Udara termasuk salah satu
jenis sumber daya alam karena memiliki banyak fungsi bagi makhluk hidup.

Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah
dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya, akan berkurang
seiring dengan ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka udara semakin
tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali.

Udara terdiri dari 3 unsur utama, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol.
Kandungan udara kering adalah 78% Nitrogen, 20% Oksigen, 0,93% Argon, 0,03%
Karbon Dioksida, 0,003% gas-gas lain (Neon, Helium, Metana, Kripton, Hidrogen,
Xenon, Ozon, Radon). Uap air yang ada pada udara berasal dari evaporasi (penguapan)
pada laut, sungai, danau, dan tempat berair lainnya. Aerosol adalah benda berukuran
kecil, seperti garam, karbon, sulfat, nitrat, kalium, kalsium, serta partikel dari gunung
berapi. Udara juga dapat menghasilkan angin.

Angin adalah aliran udara dalam jumlah yang besar diakibatkan oleh rotasi bumi dan
juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat
bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian massa udara?

2. Bagaimana mengidentifikasi massa udara?

3. Bagaimana penggolongan massa udara?

4. Apa pengertian front dan ciri-ciri dari front udara?

5. Bagaimana perubahan massa udara terjadi di permukaan bumi?

7. Apa pengertian angin?

9. Apa saja tipe dan jenis-jenis angin?

10. Bagaimana konversi kecepatan angin?


C. Tujuan

1. Membahas hal-hal yang berkaitan dengan faktor-faktor pengendali cuaca atau iklim
yang salah satunya adalah massa udara

2. Untuk memahami pengertian massa udara

3. Untuk mengetahui penggolongan massa udara

4. Untuk memahami pengertian front dan sifat-sifatnya

5. Untuk mengetahui perubahan massa udara

7. Untuk memahami pengertian angin

9. Untuk memahami penggolongan angin

10. Untuk mengetahui tentang konversi kecepatan angin


BAB II
ISI

A. Massa Udara

Massa Udara adalah bagian atmosfer yang tebalnya mencapai ribuan meter
daripermukaan tanah dan meluas sampai ribuan kilometer persegi. Suhu dan
kelembapannya serba sama dalam arah mendatar.

Karakteristik cuaca dalam massa udara bergantung pada dua sifat dasar, yaitu
sebaran suhu ke arah tegak dan kadar airnya. Sebaran suhu ke arah tegak menyatakan
kemantapan massa udara. Karena kemantapan erat kaitannya dengan gerak vertikal
didalam massa udara, maka sebaran uap air ke arah atas, bentuk kondensasi dan jumlah
curah hujan, semuanya ditentukan oleh sebaran suhu ke arah tegak.

Sebaran suhu tersebut membuaat massa udara makin kuat. Sifat pokok wilayah yang
menentukan sifat massa udara adalah:

1. Massa udara continental yang dingin dan kering yang stabil pada lapisan atas dan
bawah.

2. Massa udara yang continental yang dingin dan kering yang labil pada lapisan bawah
dan stabil pada bagian atas.

3. Massa udara continental kering dan dingin yang labil pada lapisan atas dan bawah.

4. Massa udara continental dingin dan kering yang labil pada lapisan atas dan stabil
pada lapisan bagian bawah.

Agar suatu massa udara dapat terbentuk, udara harus berdiam atau bergerak untuk
waktu yang lama di atas daeah luas yang memiliki daerah seragam. Selain itu, angin
lemah dan sifat permukaan yang seragam juga harus terdapat bersama-sama dalam
pembentukan massa udara. Angin lemah mengakibatkan udara akan berada di atas
wilayah sumber lebih lama, sehingga mendekati keseimbangan dengan wilayah itu.
Beberapa sifat pokok wilayah yang menentukan sifat massa udara adalah suhu dan
apakah wilayah tersebut berupa daratan atau lautan.
Sifat massa udara juga ditentukan oleh :

1. Daerah atau tempat di mana massa udara terjadi. Jika berasal dari daerah yang
banyak air maka massa udara bersifat lembap. bila berasal dari daerah kering
bersifat kering.

2. Jalan yang dilalui oleh massa udara . Bila melalui daerah yang basah akan bersifat
semakin lembap dikarenakan mengisap air dari daerah yang dilaluinya.

3. Umur dari massa udara, artinya waktu yang diperlukan mulai terbentuk sampai
berubah menjadi bentuk lain . Semakin panjang umur massa udara maka semakin
banyak perubahan yang dialami.

Masaa udara didefinisikan sebagai sekelompok besar udara dimana suhu,


kelembaban, dan stabilitas hidrostatiknya relatif seragam pada arah horizontal. Kawasan
sumber diartikan sebagai permukaan yang homogen dimana massa udara terbentuk.
Diseluruh muka bumi kawasan sumber diklasifikasi menjadi empat lokasi, yaitu :

1. Samudera-samudera tropis dan subtropis hangat.

2. Padang pasir continental subtropis yang panas.

3. Samudera lintang tinggi yang relatif dingin.

4. Benua lintang tinggi yang dingin dan kawasan es/salju.

Massa udara dibagi menjadi enam kategori berdasarkan karakteristik iklim


(temperatur dan kelembapan) dari tempat terbentuknya.
 Maritim Tropik (mT)
Merupakan udara tropika yang terbentuk diatas lautan padalintang rendah.
Udaranya bersifat hangat, lembab, dan tidak stabil.

 Daratan Tropik (cT)


Merupakan udara tropik daratan yang terbentuk diatas daerah subtropika.
Misalnya daerah Afrika Utara, Amerika Serikat, Meksiko, Dan daerahGurun di
Afrika (terutama di musim panas). Udara ini bersifat panas, kering, tidak stabil,
dan jarang terdapat awan karena kelemb apannya sangat rendah.

 Maritim Kutub (mP)


Merupakan udara yang terbentuk pada lintang tinggi diataslautan. Pada musim
dingin udara maritim kutub relatif dingin dibandingkan kutupbenua atau artika.
Pada musim panas udarnya sejuk. Udara maritim kutub bersifat lembab dan
tidak stabil.

 Daratan Kutub (cP)


Merupakan udara yang terbentuk pada lintang tinggi diatasdaratan. Udara ini
memiliki sifat yang serupa dengan udara artika tetapi tidak sedingin udara
artika. Massa udara ini tidak terlalu dingin pada musim panasdengan
kelembapan yang berubah-ubah dan kestabilan yang jauh lebih kecil atau labil.

 Maritim Artik (mA)


merupakan massa udara yang terdapat dalam musim dingin yang berasal dari
lautan.

 Daratan Artik (cA)


Merupakan massa udara yang terdapat dalam musim dingin yang berasal dari
daratan.

Massa Suhu Kelembaban Stabilitas Kawasan Sumber


Udara (oC) Spesifik (g/kg)
mT 22 – 15 – 20 Stabilitas Samudera tropis,
30 bersyarat Subtropis, Amazone,
Congo basin, Asia
tenggara
cT 30 – 5 – 10 Stabil bersyarat, Gurun subtropis,
42 lapse rate 0 – 3 Sahara, dan Gurun
km Australia
mP WInter 0–0; 3 – 8 ; 5 – 10 Stabil bersyarat Samudera pada lintang
; Summer 2–4 45 – 50 derajat dan
Kutub
cP Winter -35 – - 0,2 – 0,6 sangat stabil Benua pada lintang 45
20 (inversi di – 50 derajat
permukaan)
summer 5 – 15 4–9 Stabil/stabil
bersyarat
cA Winter -55 – - 0,05 – 0,2 sangat stabil Antartika, Artik, dan
35 (inversi 0 – 2 Greenland
km)

Hubungan Tekanan dan Massa Udara


Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam
setiap satuan luas tertentu.Diukur dengan menggunakan barometer. Satuan tekanan udara
adalah milibar (mb). Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan
udaranya disebut sebagai isobar.Tekanan udara diukur berdasarkan tekanan gaya pada
permukaan dengan luas tertentu, misalnya 1 cm2. Satuan yang digunakan adalah
atmosfer (atm),millimeter kolom air raksa (mmHg) atau milibar (mbar). Tekanan udara
patokan (sering juga disebut) tekanan udara normal) adalah tekanan kolom udara setinggi
lapisan atmosfer bumi pada garis lintang 450 dan suhu 00C. Besarnya tekanan udara
tersebut dinyatakan sebagai 1 atm. Tekanan sebesar 1 atm ini setara dengan tekanan yang
diberikan oleh kolom air raksa setinggi 760 mm. Satuan tekanan selain dengan atm atau
mmHg juga dapat dan sering dinyatakan dalam satuan kg/m2.

Dan juga Tekanan udara merupakan tingkat kebasahan udara karena dalam udara air
selalu terkandung dalam bentuk uap air. kandungan uap air dalam udara hangat lebih
banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. kalau udara banyak
mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan
lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yang
mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.

Alat Ukur Massa Jenis Udara/Gas

Untuk mengukur massa jenis zat padat digunakan alat ukur yang namanya neraca
dan gelas ukur, sedangkan untuk mengukur massa jenis zat cair digunakan alat yang
namanya hidrometer. Lalu apa alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis gas?
Bagaimana cara mengukur massa jenis zat gas?

Secara langsung massa jenis gas dapat diukur dengan alat yang namanya "Gas
Density Meter". Untuk gambarnya silahkan perhatikan di bawah ini.
gas density meter

Sedangkan secara tidak langsung massa jenis gas dapat diukur dengan menggunakan
bola kaca khusus untuk menimbang gas atau dapat juga menggunakan siring jarum
suntik yang telah dimodifikasi. Mula-mula, siapkan ruang vakum dengan volume tertentu
di dalam siring. Lalu, massa siring yang memiliki ruang vakum tersebut ditimbang.
Selanjutnya, ruang hampa dalam siring diisi dengan gas yang akan ditentukan massa
jenisnya. Siring yang telah berisi gas tersebut ditimbang massanya. Selisih massa siring
antara sebelum dan sesudah diisi gas merupakan massa gas. Volume gas adalah volume
ruang hampa yang terdapat dalam siring.

Dengan kedua data tersebut, kamu dapat menentukan massa jenis gas. Sebagai
contoh, 100 mL udara memiliki massa 0,12 g, yang berarti massa jenis udara adalah
0,0012 g/mL atau 1,2 g/L. Contoh lainnya, 100 mL gas helium memiliki massa 0,017 g
maka massa jenis helium adalah 0,00017 g/mL atau 0,17 g/L. Untuk zat berwujud gas,
massa jenisnya juga dipengaruhi oleh tekanan.

B. ITCZ dan FRONT


ITCZ merupakan singkatan dari Inter-Tropical Convergence Zones merupakan
tempat bertemunya dua massa udara yang memiliki sifat dan kekuatan yang sama,
sehingga menjadi lokasi yang selalu identik dengan akan terjadinya konvergensi
(naiknya massa udara) lalu tekanan udara menjadi rendah dikenal dengan istilah siklon
yang pada akhirnya menjadi wilayah tempat semua angin akan bergerak ke arah ITCZ.
Dampak yang terjadi adalah wilayah ini akan menjadi wilayah yang bercuaca buruk akan
terbentuk awan besar yang berkembang vertikal (Cumulonimbus, Cb), sehingga akan
terjadi hujan badai besar dengan angin dan petir. Pergerakan ITCZ pada Januari (terjauh
ke selatan) dan Juli (terjauh ke utara).

Posisi ITCZ bulan Januari dan Juli (sumber gambar : http://www.dirgantara-lapan.or.id)

Pada gambar terlihat bahwa ITCZ bergerak mengikuti lintasan semu matahari,
sehingga akan melintasi ekuator sebanyak dua kali setahun dengan inklinasi terjauh
23,5derajat lintang utara dan selatan.

Front didefinisikan sebagai kawasan transisi tempat bertemunya dua massa udara
yang berbeda sifat dan kekuatannya. Lokasi kejadian di lintang tinggi, sekitar 66,5derajat
lintang utara dan selatan. Awal pembentukan, perkembangan, hingga penguatan front
dikenal dengan istilah Frontogenesis, sedangkan fase akhir pelenyapan atau
penghancuran front dikenal sebagai Frontolisis. Front sama halnya dengan ITCZ
merupakan siklon (pusat tekanan rendah) sehingga mengakibatkan cuaca buruk.
Ketika angin mendorong kumpulan udara keduanya berinteraksi dengan seksamanya
sehingga dapat membantu menyebarkan panas dan kelembapan pada permukaan planet.
Ketika dua massa udara dengan temperatur dan kelembapan berbeda bertemu keduanya
tidak bercampur, tetapi akan bertumbukan sepanjang garis yang diberi nama Front. Hal
ini menyebabkan pembentukan awan dan prespitasi atau hujan.

Front adalah batas antara pertemuan dua massa udara yang mempunyai sifat fisika
(suhu & densitas) berbeda. Front merupakan daerah yang sempit dengan kecuraman
perubahan sifat massa udara terhadap jarak yang besar. Daerah front adalah tempat
terjadinya transisi yang cepat antara massa udara yang satu dengan massa udara yang
lain, mempunyai ketebalan yang berorde 100 km. Suhu merupakan sifat utama yang
dipakai untuk mengidentifikasikan massa udara dan untuk menunjukan adanya front.

Selain suhu kelembapan juga dapat membantu dalam menganalisis peta cuaca dan
menentukan lokasi front. Kelembapan ini dinyatakan dengan suhu tititk embun, gradien
tekanan, arah dan kecepatan angin, perawanan, dan endapan.

Tingkat pembentukan front ada 3, yaitu:

a. Tingkat pertama, terdiri atas:

1) Tingkat normal, merupakan pertemuan antara udara kutub dari utara dengan
udara tropis dari selatan.

2) Tingkat deformasi, terjadi suatu putaran udara yang arahnya berlawanan jarum
jam jika terjadi di belahan bumi utara dan searah dengan jarum jam jika terjadi
dibelahan bumi selatan.

b. Tingkat kedua, pada tingkat ini terjadi deformasi permukaan front (bidang
discontinuitas) menjadi bentuk lidah atau sudut. Udara panas pada tingkat ini
terletak diantara masa udara dingin, kemudian udara panas didorong oleh angin yang
menimbulkan gangguan. Disepanjang front panas terbentuk awan cirrus, altostraturs,
dan altocumulus. Sedangkan di sepanjang permukaan front dingin berhubungan
udara panas, sehingga udara panas menjadi tidak stabil dan naik dengancepat
sehingga mengakibatkan robohnya awan.
c. Tingkat ketiga, Front dingin berpindah lebih cepat dari pada front hangat karena
isobar dalam udara dingin lebih rapat. Oleh karena itu front dingin mendorong udara
panas ke atas sehingga terjadi depresi.

Udara Dingin
Udara Dingin
Bidang
Diskontinuitas

Udara Panas Udara Panas

Gambar 1. Massa udara dalam tingkat normal (a) dan tingkat deformasi (b) dalam
pembentukan front.

Gambar 2. Penampang vertikal permukaan front. Front panas : udara panas


mendorong udara yang lebih dingn, front dingin : udara dingin mendorong udara yang
lebih panas.

Jenis – Jenis Front


Berdasarkan hasil akhir dari pertempuran dua massa udara, mana yang menjadi
dominan akan dijadikan nama dari front tersebut, sehingga diklasifikasikan menjadi lima
(5) jenis front, yaitu :

1. Front dingin : massa udara dingin menggilas massa udara panas.

2. Front panas : massa uadar panas mendesak massa udara dingin.

3. Front campuran : front dingin dan front panas bertemu sehingga front dingin akan
lebih cepat mengambil alih lokasi front panas.

4. Front quasi stasioner : apabila dua massa udara baik dingin maupun panas masing-
masing tidak cukup kuat untuk saling mendesak, sehingga tidak jelas mana yang
mendominasi.

5. Siklon frontal : adalah siklon ekstratropis yang mengandung sistem frontal.

Secara umum front dapat dibagi menjadi menjadi tiga, yaitu:

1. Front Panas merupakan Front yang terbentuk karena massa udara panas lebih
berpengaruh dari pada massa udara dingin. Udara panas akan naik karena lebih
ringan kemudian mendingin. Dari kelembatan yang ada akan mengembun menjadi
awan nimbostratus. Peristiwa ini akan menyebabkan presipitasi yang sedang.

Gambar 1. Front Panas


2. Front Dingin merupakan massa udara yang terjadi jika massa udara dingin lebih
dominan daripada massa udara panas. Udara dingin yang lebih padat akan bergerak
dibawah udara panas dan udara panas akan naik, membentuk cumulonimbus.
Peristiwa ini kadangkala menghasilkan hujan deras yangdisertai dengan badai.

Gambar 2. Front Dingin

3. Front Penumpukan merupan front yang terbentuk ketika front dingin lebih
berpengaruh daripada front panas.

Gambar 3. Front Penumpukan

Klasifikasi Front

Front dapat diklasifikasikan secara geografis dan menurut gerakan massa udara.

a. Klasifikasi geografis
Pembentukan front terjadi dari waktu ke waktu pada daerah dengan perbedaan
besar di atas permukaan bumi. Namun mengikuti frontogenesis, perkembangan front
terjadi di daerah dengan dengan kondisi buruk dan perbedaan suhu yang
sesuai.Daerah frontogenesis biasanya berada sepanjang batas pertemuan 4 massa
udara dominan. Front sepanjang pertemuan ini disebut front artic, polar dan inter
tropical.

b. Klasifikasi gerakan udara

Klasifikasi tersebut berdasarkan perpindahan front dan hasil perubahan suhu. Empat
(4) tipe dasar front yaitu:

1. Front Panas merupakan Front yang terbentuk karena massa udara panas lebih
berpengaruh dari pada massa udara dingin Ini menghasilkan gerakan aktif ke
atas pada udara panas. Front panas ditandai adanya awan cirus dan cirus stratus
yang makin padat, karena massa udara panas keadaaan udaranya labil bentuk
awannya berubah menjadi cirus cumulus. Jika front panas bergerak makin
mendekat makin jelas awan rendah seperti Altostratus dan Altocumulus.
Precipitasi (hujan,salju,dll) terjadi pada penurunan / pengurangan altostratus
hingga 300 mil pada perkembangan front panas. Udara panas akan naik karena
lebih ringan kemudian mendingin. Dari kelembatan yang ada akan mengembun
menjadi awan nimbostratus.Peristiwa ini akan menyebabkan presipitasi yang
sedang dengan karakteristik / indikator front panas sebagai berikut:

A. Ditribusi Tekanan

Front panas secara umum dilokasikan di daerah pada tekanan rendah


(through) di permukaan. Kecepatan angin biasanya meningkat pada
perkembangan front panas karena umumnya gradien tekanan meningkat.

B. Perubahan Suhu

Temperatur naik perlahan dengan indikasi sistem awan. Pada area


precipitasi dan fog, suhu menjadi beragam.

C. Suhu Titik Embun

Suhu titik embun meningkat dengan mendekatnya front panas.


D. Visibility

Pada perkembangan front terutama dibawah altostratus visibility biasanya


tidak baik, disebabkan tidak adanya inversi permukaan. Setelah berlalunya
front visibility meningkat pada udara disektor panas.

E. Ceiling

Ceiling awan pada perkembangan front panas mengikuti kemiringan


permukaan front sepanjang tidak ada precipitasi.

F. Bentuk awan

Front panas hampir selalu dikaitkan dengan bentuk tipe awan. Transisi dari
Cirrus menjadi cirrostratus menjadi altostratus menjadi nimbostratus
merupakan suatu ketetapan.

2. Front Dingin merupakan massa udara yang terjadi jika massa udara dingin lebih
dominan daripada massa udara panas. Udara dingin yang lebih padat akan
bergerak dibawah udara panas dan udara panasakan naik, membentuk
cumulonimbus. Peristiwa ini kadangkala menghasilkan hujan deras yang
disertai dengan badai. Ketika udara panas diatas permukaan front bergerak lebih
cepat, gerakan menurun berkembang dalam udara panas sepanjang permukaan
front. Dilevel lebih tinggi udara panas dekat permukaan didorong dan dipaksa
keatas. Kemudian aliran turun terjadi pada udara dingin dengan segera
dibelakang permukaan front. Pembentukan sistem Awan. Awan stratus tumbuh
bercabang-cabang dari awan utama di beberapa level menengah dan imbostratus
dan altosratus terbentuk setelah dicapai level ice-crystal. Presipitasi Biasanya
hanya terjadi sedikit pada perkembangan permukaan front dalam bentuk heavy
shower. Karakteristik / indikator front dingin :

A. Tadensi Tekanan

Pada perkembangan front dingin, karakteristik tendensi biasanya


diindikasikan dengan dan. Tendensi peningkatan tekanan yang tiba-tiba dan
kuat mengikuti berlalunya front.

B. Angin
Dengan mendekatnya front, angin biasanya akan kembali hingga hampir
sejajar front.

C. Temperatur

Penurunan yang pasti pada suhu saat dan mengikuti berlalunya front.

D. Suhu Titik Embun

Suhu titik embun membantu dalam menentukan lokasi front. Penurunan


suhu titik embun akan teramati pada front dingin.

E. Visibility

Dengan mendekat dan berakhirnya front dingin visibility menurun /


berkurang.

F. Distibusi Tekanan

Front dingin terletak di daerah dengan tekanan rendah. Kapan saja ada
tanda densitas berlawanan antara dua massa udara. Analisa dalam isobar
akan mengindikasikan poisisi tekanan rendah yang terjadi pada front.

G. Ceiling

Ceiling menjadi sangat rendah pada saat front berlalu dan terangkat
perlahan setelah front melewatinya.

3. Front Occulasion

Front Occlusion adalah front yang dihasilkan ketika front dingin bertemu
dengan front panas. Occlusion terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Frontocclusi panas

2. Front occlusi dingin

Pada dasarnya dipengaruhi oleh struktur front oklusi itu sendiri. Dalam front
oklusi massa udara panas terangkat ke atas dan siklonnya dikelilingi oleh massa
udara dingin. Awan yang timbul dari front ini adalah Sc, C, hujan, shower,
drizzle.
4. Front Stasioner (Stasionary Front)

Ada kalanya suatu front tidak cukup kuat untuk mendorong front lainnya,
sehingga udara menjadi tidak bergerak. Kondisi ini dinamakan front stasioner
atau front quasi stationer (Ahrens, 2007). Front quasistationer dapat terjadi
apabila ada dua massa udara yang bertemu, baik dingin maupun panas, tetapi
masing-masing dari massa udara tersebut tidak cukup kuat untuk mendesak satu
dengan yang lainnya sehingga tidak jelas mana yang mendominasi. Suatu
daerah dapat dikatakan mengalami front quasi stationer apabila tidak terjadi
perubahan selama rentang beberapa lama. Hal ini bersifat subjektif, karena
tergantung dari pengamat yang melakukan penelitian di lapangan. Pergerakan
dari front quasi stationer ini hanya berkisar pada 5 knot. Kondisi cuaca di
sepanjang front stasioner ini umumnya cerah atau sedikit berawan, dengan
udara yang jauh lebih dingin disalah satu sisi. Hal ini disebabkan karena kedua
massa udara relatif kering dan tanpa presipitasi. Tetapi front tersebut tak
berlangsung lama. Jika udara yang lebih hangat mulai bergerak dan mendorong
udara dingin, front tak lagi dalam kondisi stasioner. Kondisinya akan berubah
menjadi front panas. Begitu pula ketika udara yang lebih dingin mendapat daya
dorong yang lebih kuat, maka kondisi akan berubah menjadi front dingin dan
udara hangat tersebut akan tergeser.

Dalam beberapa keadaan suatu segmen front kutub yang panjang hampir
menjadi stasioner. Di sepanjang bagian front ini terjadi osiliasi kecil sebagai
gelombang-gelombang yang sanagt lemah yang bergerak sepanjang front. Di
beberapa tempat front ini bergerak ke arah utara sebagai front hangat dan
bergerak kembali ke arah selatan sebagai suatu front dingin beberapa jam
kemudian. Front ini disebut front quasi stasioner. Jadi tidak begitu jelas mana
yang dominan. Kadang-kadang front ini mengikuti karakteristik suatu front
hangat dalam hal adanya gerakan ke arah atas, meskipun posisi frontal
permukaan memperlihatkan gerakan yang kecil. Front stasioner pada peta cuaca
ditandai dengan alternating setengah lingkaran merah dan biru yang berlawanan
arah, tidak menunjukkan pergerakan signifikan. Ketika front stasioner berada
pada skala kecil, degenerating ke zona yang sempit di mana arah angin berubah
cukup signifikan lebih dari jarak dekat, mereka dikenal sebagai shearlines.
Shearline digambarkan sebagai garis merah titik danstrip.

Ciri – Ciri Front

1. Sepanjang garis front terjadi angin yang bergerak dari arah yang berlawanan.

2. Sepanjang front terdapat perbedaan suhu yang tajam.

3. Cuaca buruk seperti hujan badai 2 jam pada front dingin, hujan gerimis yang lama (2
hari) pada front panas dan adanya kabut pada awal pembentukan front.

4. Pada lokasi dekat front beda suhu T dan Td (suhu titik embun) kecil bahkan hampir
sama.

5. Garis isobar (garis-garis yang menghubungkan lokasi-lokasi yang memiliki tekanan


udara yang sama) berbentuk patahan dan patahan terjadi pada lokasi siklon (tekanan
rendah).

Ciri Front Dingin dan Front Panas

Indikator Front Dingin Front Panas

Pada zona Mempunyai slope 1 : 80 Slope antara 1: 120 hingga


transisi hingga 1 : 150 1 : 300
Proses kejadian Seperti skop membongkar Seperti uadra naik
front tanah, udara panas terdesak, pegunungan akan
cepat, sehingga membentuk terbentuk kabut yang
cuaca buruk dan squall line seringkali membuat hujan
gerimis berkepanjangan
Awan-awan Cu (Cumulus) dan Cb Virus, Cirocumulus,
yang terbentuk (Cumulonimbus) Cirostratus, Altocumulus,
dan Altostratus serta
Nimbostratus, dan
Cumulus
Indikator Hujan badai sangat besar, Hujan gerimis hingga
selama front guntur, dan kilat selama 2 – sedang yang berlangsung
hingga 3 jam lama 2 – 3 hari
berakhirnya

Perbedaan Antara Antisiklon dan Siklon

Antisiklon Siklon

Pusat tekanan udara tinggi Pusat tekanan udara rendah semi permanen,
semi permanen, simbol H simbol L
Terbentuk disuatu wilayah Terbentuk disuatu wilayah yang sedang
yang sedang berlangsung berlangsung musim summer
musim winter
Pola angin divergen (massa Pola angin konvergen (massa udara naik)
udara turun)
Cuaca cerah Cuaca berkabut

sulit terbentuk awan Terbentuk awan-awan berpotensi sebagai


sehingga jarang atau tidak hujan
hujan
Bila terjadi polusi udara Akibat gaya coriolis akan terjadi badai
akan terperangkap di dekat tropis dengan kecepatan angin 60 km/jam
permukaan. Contoh kejadian hingga menjadi siklon tropis lebih dari 120
di kota London pada km/jam dikenal sebagai Hurricane atau
Desember 1952, sebanyak Typhoon, dilaut dapat terjadi kecepatan
5000 penduduk tewas angin sebesar lebih dari 250 km/jam.
karena polutan Contoh di Bangladesh pada November
1970, sebanyak 20000 penduduk tewas
akibat diterjang siklon tropis
Pusat antisiklon tetap : Pusat siklon tetap : di ekuator 0derajat :
23,5derajat LU/LS di darat ITCZ dan di 66,5derajat LU/LS
pada wilayah gurun dan di
laut pada lintang kuda dan
90derajat Kutub
utara/selatan dingin dan
kering

Lokasi dan Waktu Terjadinya Front

Front mungkin terjadi hanya pada tempat dimana terdapat pergantian angin siklon /
wind shear siklon. Front terjadi hampir sepanjang daerah tekanan rendah, meskipun front
tersebut mungkin terjadi di tempat terdapat wind shear siklon dan tidak mungkin terjadi
sepanjang daerah tekanan tinggi / pada daerah anti siklon. Pada umumnya front terjadi di
daerah lintang tinggi. Front terjadi apabila massa udara panas bertemu dengan massa
udara dingin.

Temperature merupakan sifat utama yang dipakai untuk mengidentifikasi adanya


front. Sifat-sifat lain yang berubah pada front dan dapat membantu didalam menganalisa
peta cuaca untuk mementukan lokasi front adalah kelembaban yang dinyatakan dengan
temperature titik embun, gradien tekanan (biasanya front terletak dalam sebuah palung
tekanan rendah), arah dan kecepatan angin, perawanan dan endapan.

Pada umumnya front mempunyai inklinasi antara 1:50 sampai 1:300. Kemiringan
rata-rata front dingin adalah sekitar 1:100 dan front panas sekitar 1:200. Meskipun
kemiringan front sangat kecil tetapi mampu untuk menaikan udara panas diatas udara
dingin sehingga terbentuk awan dan endapan.

a. Siklon Frontal

Siklon frontal adalah daerah front dimana terjadi pertemuan dua massa udara yang
berbeda kekuatan dan karakter. Siklon frontal merupakan bentuk front yang terjadi
dalam keadaan khusus. Depresi frontal dalam tahapan paling berkembang dapat
berupa badai besar yang lebarnya mencapai 1600 km (1000mil) dan dapat bergerak
sejauh ribuan kilometer (mil), membawa cuaca penuh badai yang sangat mudah
berubah arah ke berbagai tempat sebelum akhirnya menghilang. Front bergerak
digambarkan di peta cuaca sebagai garis lengkung. Siklon frontal sering juga disebut
sebagai siklon ekstratropis karena siklonfrontal ini terjadi di lintang-lintang
menengah dan tinggi. Siklon tersebut berbeda dari siklon tropis dalam beberapa hal,
tetapi yang paling menonjol adalah bahwa siklon ekstra tropis mengandung sistem
frontal sedangkan siklon tropis tidak sehingga siklon tropis dikenal sebagai siklon
frontal. Sikoln ekstra tropis terbentuk di sepanjang front kutub yang merupakan
suatu zona frontal yang memisahkan massa udara kutub yang dingin dari massa
udara tropis yang hangat. Salah satu contohnya adalah Claudette Hurricane di tahun
2003, di mana asal gelombang angin dari 45 mph (72 km / h) sebelum berkembang
menjadi sirkulasi. Badai tropis yang digambarkan dengan garis yang solid jeruk di
US Nasional Cuaca Layanan Unified Permukaan Analisis. Dalam suatu Front atau
konvergensi massa udara, udara mengalami deformasi kompresi. Adapun tahap –
tahap deformasinya biasa dibagi ke dalam empat tingkat, yaitu :

(1) Tingkat Normal


Udara Kutub dari utara dan udara tropis dari selatan saling bertemu.

(2) Tingkat Deformasi

(3) Suatu putaran udara terjadi, arahnya berlawanan jarum jam di belahan bumi
utara dan searah jarum jam di belahan bumi selatan.

(4) Tingkat Deformasi Frontal

Bidang front (diskontinuitas) terdeformasi kuat sehingga massa udara terbelah dan
udara panas terjepit diantara udara dingin. Udara dinginmenghujam di bawah udara
panas, kemudian udara panas naik ke udara atas yang lebih tinggi dalam bidang miring
dimana disepanjang bidang Front panas akan terbentuk awan – awan Cirrus, Altostratus
dan Altocumulus. Disepanjang bidang Front dingin udara panas bersinggungan dengan
udara dingin menyebabkan tidak stabil sehingga udara panas naik dengan cepat dan
menumbuhkan awan-awan konvektif Cumulus, Cumulus Congestus dan Cumulonimbus.
Front dingin inilah yang menyebabkan hujan lebat, badai guruh dan hujan es.

C Pengaruh Massa Udara dan Front Terhadap Iklim dan Cuaca di Muka Bumi

• Volume udara akan mempengaruhi daerah dibawah permukaan sumbernya

• Massa udara kutub maritim berpengaruh pada kabut, gerimis, cuaca mendung dan
cahaya tahan lama hujan sedang
• Front panas membentuk awan cirrus yang kemudian diikuti awan stratus dan
nimbostratus yang dapat menyebabkan turun hujan di bawah permukaan front

• Front stasioner menyebabkan cuaca cerah

• Front dingin membawa awan comulusnimbus yang menyebabkan terjadinya badai di


bawah permukaan front

• Perubahan lapisan udara merupakan pemicu lahirnya Tornado

D. Proses Terbentuknya Awan, Prepitasi, dan Angin

Ketika massa udara dingin dari daerah kutub bertumbukan dengan massa udarapanas
dari daerah tropik akan menghsilkan front, dimana pada titik tertentu temperatur mulai
menurun, sehingga terbentuk depresi yang berupa awan, presipitasi, dan angin.

Tahap-tahapannya berupa:

a. Udara panas yang lebih ringan (1) naik di atas udara dingin (2), yang
dapatmembentuk daerah yang bertekanan rendah (3) didekat front panas dan dingin
terbentuk.

b. Diisap oleh takenan rendah udara dingin bergerak berputar. Front dingin (4)
mendekati front panas (5). Pada daerah tinggi udara yang panas mengembun dan
membentuk awan (6), menghasilkan presipitasi.
c. Ketika front dingin lebih berpengruh daripada front panas, udara panas (7) akan
didorong kedaerah lebih tinggi, diatas titik penumpukan (8). Cuacanya tidak stabil
dan berangin (9).

d. Penumpukan akan menghalangi aliran udara panas. Depresi akan mulai menghilang:
angin mulai mereda dan presipitasi berhenti.

E. Perubahan Massa Udara

Ketika bergerak ke arah khatulistiwa, massa udara artika dan massa udara kutub
benua biasanya mendapat pemanasan dari bawah dan dengan demikian menjadi tidak
mantap. Sering kali, penguapan dari permukaan air hangat atau dari tanah lembab serta
nabatah meningkat kadar lengasnya. Akibatnya, terbentuklah awan gegolak di dalam
massa udara itu. Jika tergabung dalam aliran mensiklon, mungkin pula terjadi
pemumpunan yang mendukung perkembangan ketidakmantapan sepanjang lapisan
yanglebih dalam. Hal ini memungkinkan awan menjadi cukup besar untuk terjadinya
hujan curah. Akan tetapi, yang lebih sering, aliran ke arah selatan di Belahan Bumi Utara
merupakan aliran mengantisiklon. Aliran ini disertai oleh pemberaian yang
menimbulkanlapisan mantap yang membatasi ketinggian terbentuknya awan, walaupun
udara tetap mendapat pemanasan dari bawah.

Struktur massa udara juga berubah akibat pemumpunan atau pemberaian yang
berkaitan dengan pola aliran skala-besar. Pemberaian berhubungan dengan gerakan
kearah khatulistiwa dan aliran mengantisiklon, yang oleh karena itu cenderung
memantapkan udara dan menghasilkan sungsangan. Sebaliknya, aliran ke arah kutub dan
aliran mensiklon bersifat memumpun, dan dengan demikian cenderung mengurangi
kemantapan. Pengaruh gerakan ini terutama dirasakan pada ketinggian yang lebih besar,
karena jumlah gerakan vertikal (perentangan vertikal akibat pemumpunan dan
penyusutan akibat pemberaian) sebanding dengan ketebalan kolom udara tempat
terjadinya pemumpunan dan pemberaian tersebut.

F. Modifikasi Massa Udara

Massa udara adalah sekelompok massa yang bergerak dinamis, sehingga akan selalu
bergerak dari kawasan sumber (asal terciptanya) ke lokasi yang lain. Perpindahan ini
akan membawa konsekuensi terjadinya modifikasi. Modifikasi yang terjadi melalui dua
cara, yaitu (1) akan terjadi permukaan lembab dan panas, (2) menjadi stabil (turun) atau
menjadi tidak stabil (udara bergerak naik). Modifikasi yang terjadi tergantung pada
wilayah yang dilewati bila wilayah yang dilewati hangat, maka massa udara akan
termodifikasi menjadi hangat dan dituliskan pada huruf ketiganya huruf w, jika udara
melewati lokasi yang dingin maka huruf ketiganya menjadi c. Setetlah terjadinya
percampuran massa udara, maka udara akan mengalami dua hal, yakni menjadi tidak
stabil atau stabil sehingga huruf keempatnya menjadi u untuk yang tidak stabil dan s
untuk yang stabil. Peristiwa modifikasi massa udara secara simbolik dapat dituliskan
sebagai berikut :
mT —–> mTw —–> mTws atau mTwu

—–> mTc —–> mTcs atau Mtcu

cT —–> cTw —–> cTws atau cTwu

—–> cTc —–> cTcs atau cTcu

mP—–> mPw—–> mPws atau mPwu

—–> mPc —–> mPcs atau mPcu

cP —–> cPw —–> cPws atau cPwu

—–> cPc —–> cPcs atau cPcu

Keterangan : makna empat simbol huruf mTwu adalah massa dara dari maritim
tropis yang melewati lokasi yang hangat sehingga menjadi tidak stabil (u).

G. Angin

Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal
maupun secara vertikal dengan kecepatan bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis.
Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu
tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara
tinggi ke tempat dengan tekanan udara yang lebih rendah. Angin juga mempunyai arah
dan kecepatan. Arah angin dilihat dari mana arah angin itu datang, misalnya dari barat di
sebut angin barat. Dikenal juga ada angin laut dan angin darat. Prinsip terjadinya kedua
macam angin tersebut disebabkan karena terjadinya pemanasan di daratan dan lautan
oleh matahari. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak
secara langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akan tetapi,
perputaran bumi pada sumbunya, akan menimbulkan gaya yang akan mempengaruhi
arah pergerakan angin.
Angin juga dapat didefinisikan sebagai aliran udara dalam jumlah yang besar
diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di
sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara
rendah.

Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan
sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang.
Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara
menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi
dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini
dinamanakan konveksi.

Proses Terjadinya Angin

Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara
pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas
matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang
menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih
panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Sehingga akan terjadi perbedaan
suhu dan tekanan udara antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan
daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, akibatnya akan terjadi aliran udara
pada wilayah tersebut.

Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerahyang
terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan
udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya
aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong
udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain.

Angin buatan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai alat mulai dari yang
sederhana hingga yang rumit. Secara sederhana angin dapat kita ciptakan sendiri dengan
menggunakan telapak tangan, kipas sate, koran, majalah, dan lain sebagainya dengan
cara dikibaskan. Sedangkan secara rumit angin dapat kita buat dengan kipas angin listrik,
pengering tangan, hair dryer, pompa ban, dan lain sebagainya. Secara alami kita bisa
menggunakan mulut, hidung, lubang dubur, dan sebagainya untuk menciptakan angin.

Udara dapat membawa partikel bau dari suatu zat sehingga angin dapat membawa
bau atau aroma mulai dari aroma yang sedap hingga aroma yang tidak sedap di hidung
kita. Bau masakan, bau amis, bau laut, bau sampah, bau bensin, bau gas, bau kentut, bau
kotoran, dan lain sebagainya adalah beberapa contoh bau yang dapat dibawa angin.

Faktor Terjadinya Angin

Faktor terjadinya angin, yaitu:

a. Gradien barometris
Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya
111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.

b. Letak tempat
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis
khatulistiwa.

c. Tinggi tempat
Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan
oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi,
gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan
yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.

d. Waktu
Di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari

Salah satu faktor penyebab timbulnya angin adalah adanya gradien tekanan yang
timbul karena adanya perbedaan suhu udara. Kuat atau lemahnya hembusan angin
ditentukan oleh besarnya kelandaian tekanan udara atau dengan kata lain kecepatan
angin sebanding dengan kelandaian tekanan udaranya. Disamping kelandaian tekanan,
gerak angin ditentukan oleh faktor-faktor lain seperti pengaruh rotasi bumi dan gaya
gesek .Semakin besar perbedaan tekanan udara maka semakin besar pula kecepatan
angin berhembus.
Angin secara umum dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

· a. Angin Geostropik
Angin yang timbul setelah gaya gradien tekanan dan gaya coriolis mengalami
keseimbangan serta paralel terhadap isobar.

b. Angin Gradien
Angin yang timbul akibat ada pengaruh gaya sentrifugal-sentripetal.
Dimana kenyataan di alam isobar tidak pernah lurus akan tetapi melengkung.

c. Angin Vertikal
Angin vertikal timbul karena adanya pengaruh dari gaya gravitasi bumi dan juga
gaya gerak udara keatas yang diakibatkan adanya perbedaan tekanan.

Tipe Angin

a. Angin laut

Angin laut (bahasa Inggris: sea breeze) adalah angin yang bertiup dari arah laut ke
arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan
pukul 16.00 di daerah pesisir pantai. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan
untuk pulang dari menangkap ikan di laut. Angin laut ini terjadi pada siang hari.
Karena air mempunyai kapasitas panas yang lebih besar daripada daratan, sinar
matahari memanasi laut lebih lambat daripada daratan. Ketika suhu permukaan
daratan meningkat pada siang hari, udara di atas permukaan darat meningkat pula
akibat konduksi. Tekanan udara di atas daratan menjadi lebih rendah karena panas,
sedangkan tekanan udara di lautan cenderung masih lebih tinggi karena lebih dingin.
Akibatnya terjadi gradien tekanan dari lautan yang lebih tinggi ke daratan yang lebih
rendah, sehingga menyebabkan terjadinya angin laut, dimana kekuatannya
sebanding dengan perbedaan suhu antara daratan dan lautan. Namun, jika ada angin
lepas pantai yang lebih kencang dari 8 km/jam, maka angin laut tidak terjadi.
A: Angin laut (pada siang hari), B: Angin darat (pada malam hari)

b. Angin darat

Angin darat (bahasa Inggris: land breeze) adalah angin yang bertiup dari arah darat
ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai
dengan jam 06.00 di daerah pesisir pantai. Angin jenis ini bermanfaat bagi para
nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana.
Pada malam hari daratan menjadi dingin lebih cepat daripada lautan, karena
kapasitas panas tanah lebih rendah daripada air. Akibatnya perbedaan suhu yang
menyebabkan terjadinya angin laut lambat laun hilang dan sebaliknya muncul
perbedaan tekanan yang berlawanan karena tekanan udara di atas lautan yang lebih
panas itu menjadi lebih rendah daripada daratan, sehingga terjadilah angin darat,
khususnya bila angin pantai tidak cukup kuat untuk melawannya.
c. Angin lembah
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung
yang biasa terjadi pada siang hari.

d. Angin gunung
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung
yang terjadi pada malam hari.

e. Angin Ribut/Puyuh
Biasa juga dikenal dengan puting beliung, yaitu angin kencang yang datang secara
tiba – tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar seperti spiral hingga menyentuh
permukaan bumi dan punah dalam waktu singkat (3 – 5 menit). Kecepatan angin rata
– ratanya berkisar antara 30 – 40 knots. Angin ini berasal dari awan Cumulonimbus
(Cb) yaitu awan yang bergumpal berwarna abu – abu gelap dan menjulang tinggi.
Namun, tidak semua awan Cumulonimbus menimbulkan puting beliung. Puting
beliung dapat terjadi dimana saja, di darat maupun di laut dan jika terjadi di laut
durasinya lebih lama daripada di darat. Angin ini lebih sering terjadi pada siang atau
sore hari, terkadang pada malam hari dan lebih sering terjadi pada peralihan musim
(pancaroba). Luas daerah yang terkena dampaknya sekitar 5 – 10 km, karena itu
bersifat sangat lokal.
f. Angin Fohn
Angin Fohn/angin jatuh adalah angin yang terjadi seusai hujan Orografis. angin yang
bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin
Fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya
lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari
puncak gunung bersifat panas dan kering, karena uap air sudah dibuang pada saat
hujan Orografis.

Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman
yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya
tahan tubuhnya terhadap serangan penyakit.[butuh rujukan]

g. Angin Muson
Angin Munsoon, Moonsun, muson adalah angin yang berhembus secara periodik
(minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan
berlawanan yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Biasanya
pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun
berikutnya bertiup angin laut yang basah.

Pada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langit Selatan, sehingga
benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia.
Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di
Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini
menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia.

Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi Utara
dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini melewati
Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga di
Indonesia terjadi musim penghujan. Musim penghujan meliputi seluruh wilayah
indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. makin ke timur curah hujan
makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit.

Pada bulan April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara, sehingga benua
Asia lebih panas daripada benua Australia. Akibatnya, di asia terdapat pusat-pusat
tekanan udara rendah, sedangkan di australia terdapat pusat-pusat tekanan udara
tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari australia menuju asia.

Di indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan dan angin musim
barat daya di belahan bumi utara. Oleh karena tidak melewati lautan yang luas maka
angin tidak banyak mengandung uap air oleh karena itu di indonesia terjadi musim
kemarau, kecuali pantai barat sumatera, sulawesi tenggara, dan pantai selatan irian
jaya.

Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut musim pancaroba (peralihan),
yaitu musim kemareng yang merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim
kemarau, dan musim labuh yang merupakan peralihan musim kemarau ke musim
penghujan. Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu : Udara terasa panas, arah angin
tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat.

Angin Munson dibagi menjadi 2, yaitu Munson Barat atau dikenal dengan Angin
Musim Barat dan Munson Timur atau dikenal dengan Angin Musim Timur

i. Angin Musim Barat

Angin Musim Barat/Angin Muson Barat adalah angin yang berhembus dari
Benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung
curah hujan yang banyak di Indonesia bagian Barat, hal ini disebabkan karena
angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Contoh perairan
dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia.
Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.

Angin ini terjadi antara bulan Oktober sampai bulan April di Indonesia terjadi
musim hujan.

ii. Angin Musim Timur

Angin Musim Timur/Angin Muson Timur adalah angin yang mengalir dari
Benua Australia (musim dingin) ke Benua Asia (musim panas) sedikit curah
hujan (kemarau) di Indonesia bagian Timur karena angin melewati celah- celah
sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang
menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau. Terjadi pada bulan Juni,
Juli dan Agustus, dan maksimal pada bulan Juli.

h. Angin Passat

Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik
menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Terdiri dari Angin Passat Timur Laut
bertiup di belahan bumi Utara dan Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi
Selatan.
Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur di daerah
tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik secara vertikal
(konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah
Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan temperatur yang selalu
tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanya angin
topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang).

i. Angin Anti Passat

Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah
maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut
Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti
Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS, angin anti
passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin kering ini
menyerap uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di
muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), dan gurun di
Australia.

Karena adanya Gradien Tekanan maka angin akan selalu bertiup dari tempat yang
memiliki tekanan udara tinggi ke tempat dengan tekanan udara rendah. Sehingga
menyebabkan angin bertiup dari Lintang sedang ke daerah Ekuator.

Jenis-jenis Angin

Jenis-jenis angin adalah antara lain:

1. Angin tetap
a) Angin Barat, bertiup dari daerah subtropik ke daerah kutub.

b) Angin Timur, bertiup dari daerah kutub.

c) Angin pasat, bertiup dari daerah subtropik selatan dan utara menuju ke daerah
khatulistiwa.

d) Angin anti pasat, bertiup berlawanan dengan angin pasat.

2. Angin periodik

a) Angin muson, bertiup setiap setengah tahun sekali dan selalu berganti arah.

b) Angin darat, bertiup dari darat ke laut dan terjadi pada malam hari.

c) Angin laut, bertiup dari laut ke darat dan terjadi pada siang hari.

d) Angin gunung, bertiup dari lereng gunung ke lembah dan terjadi pada malam
hari.

e) Angin lembah, bertiup dari lembah ke puncak gunung dan terjadi pada siang
hari.

3. Angin lokal

a) Angin siklon, bertiup didaerah depresi yang memiliki barometris minimum dan
dikelilingi barometris maksimum

b) Angin antisiklon, bertiup di daerah yang memiliki barometris maksimum dan


dikelilingi oleh barometris minimum. Contohnya : angin taifun di Asia Timur dan
Tornado di USA

c) Angin fohn, bertiup dari daerah pegunungan yang bersifat panas dan kering.
Contohnya : angin kumbang di Cirebon, angin bahorok di Deli, angin gending di
Pasuruan, angin brubu di Makasar dan angin wambrau di Biak, Papua. (Rustandi,
2011)

Skala Beaufort
Skala Beaufort adalah ukuran empiris yang berkaitan dengan kecepatan angin untuk
pengamatan kondisi di darat atau di laut. Skala ini ditemukan oleh Francis Beaufort pada
tahun 1805. Beaufort mengukur kecepatan angin dengan menggambarkan pengaruhnya
pada kecepatan kapal dan gelombang air laut. Skala Beaufort menggunakan angka dan
simbol.

Semakin besar angka skala Beaufort, maka semakin kencang angin berhembus dan
bahkan bisa semakin merusak. Skala Beaufort dimulai dari angka 1 untuk embusan angin
yang paling tenang sampai angka 12 untuk embusan angin yang dapat menyebabkan
kehancuran. Skala Beaufort tetap berguna dan dipakai sampai sekarang.

Klasifikasi kecepatan angin menurut skala Beaufort

KELAS SIFAT AKIBAT KECEPATAN ILUSTRASI


0 Sunyi Gerakan asap < 1 km/jam
ke atas

1 Sepoi-sepoi Gerakan 1-6 km/jam


angin terlihat
pada arah
asap
2 Angin Angin terasa 7-12 km/jam
Sangat pada wajah
Lemah

3 Angin Daun dan 13-19 km/jam


Lemah ranting kecil
bergerak
4 Angin Kertas dapat 20-30 km/jam
Sedang terbang,
ranting dan
cabang kecil
bergerak
5 Angin Agak Pohon-pohon 31-40 km/jam
Kuat kecil bergerak

6 Angin Kuat Dahan besar 41-51 km/jam


bergerak

7 Angin Pohon-pohon 52-62 km/jam


Kencang seluruhnya
bergerak

8 Angin Ranting- 63-75 km/jam


Sangat Kuat ranting patah

9 Badai Genting dapat 76-87 km/jam


terlempar

10 Badai Kuat Pohon-pohon 88-103 km/jam


dapat
tumbang
11 Angin Ribut Pohon-pohon 104-117
tumbang km/jam

12 Topan Pohon-pohon >117 km/jam


Dahsyat tumbang,
rumah rubuh

Angin dapat bergerak tenang, lembut, sedang, kuat atau merusak. Beberapa negara
memiliki nama yang berbeda untuk setiap angin dan bahkan punya klasifikasi berbeda.
Berikut ini klasifikasi angin menurut kekuatannya:

a. Angin Tenang (Calm Air)

Angin ini pada dasarnya merupakan angin bertipe sangat lemah. Angin tipe ini
bahkan tidak cukup kuat untuk menerbangkan layang-layang. Kecepatan angin ini
sekitar 1 km/jam saja. Udara atau angin ringan dapat diketahui dari asap yang
mengepul secara vertikal dari cerobong pabrik. Angin ini punya nilai skala Beaufort
0.

b. Angin Lembut (Gentle Breeze)

Angin lembut memiliki kecepatan sekitar 12-20 km/jam. Di Amerika, angin ini
masuk kategori moderat. Daun dan ranting kecil akan terus bergerak oleh angin
lembut. Angin ini memiliki skala Beaufort 3.
Angin lembut menerbangkan dandelion

c. Angin Menengah (Moderate Wind)

Angin moderat punya kecepatan 20-38 km.jam. Angin ini cukup kuat untuk
menerbangkan layang-layang dan akan terus terbang tinggi Angin menengah bisa
menghasilkan ombak di laut dan membuat pohon berisik.

d. Angin Kuat (Strong Wind)

Angin kuat atau kencang punya kecepatan 62-72 km/jam. Mereka dapat
menyebabkan gelombang tinggi di atas laut dan membuat ranting atau dahan di
pohon jatuh.

e. Angin Badai (Gale Wind)

Gale memiliki kecepatan 75 km/jam ke atas dan mereka bisa sangat merusak dan
menumbangkan pohon besar sekalipun hingga ke akar-akarnya. Angin ini juga bisa
menghasilkan gelombang tinggi di lautan yang berbahaya bagi kapal. Angin ini
dapat menghasilkan tornado atau topan meskipun mekanismenya ada sedikit
modifikasi.

Hubungang Angin Dan Tekanan Udara

Kecepatan angin adalah kecepatan udara yang bergerak secara horizontal pada
ketinggian dua meter diatas tanah. Perbedaan tekanan udara antara asal dan tujuan angin
merupakan faktor yang menentukan kecepatan angin. Kecepatan angin akan berbeda
pada permukaan yang tertutup oleh vegetasi dengan ketinggian tertentu, misalnya
tanaman padi, jagung, dan kedelai. Oleh karena itu, kecepatan angin dipengaruhi oleh
karakteristik permukaan yang dilaluinya. Kecepatan angin dapat diukur dengan
menggunakan alat yang disebut anemometer. Jenis anemometer yang paling banyak
digunakan adalah anemometer mangkok.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kecepatan angin akan berpengaruh pada banyak hal.
Berikut ini adalah beberapa hal yang terjadi sebagai akibat pengaruh kecepatan angin :

a. Bidang Perhubungan
Kecepatan angin sangat mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan. Selain
kecepatan angin, faktor cuaca dan iklim juga berperan dalam bidang perhubungan
terutama untuk transportasi. Selain mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan,
kecepatan angin juga sangta berpengaruh pada transportasi laut.

b. Bidang Telekomunikasi

Selain faktor iklim dan cuaca, kecepatan angin juga berpengaruh pada bidang
telekomunikasi. Kecepatan angin yang merupakan akibat dari proses-proses yang
terjadi di atmosfer atau lapisan udara bisa mempengaruhi lapisan ionosfer yang
mengandung partikel-partikel ionisasi dan bermuatan listrik dimana dengan adanya
lapisan ionosfer ini kita bisa mendengarkan siaran radio/menonton televisi.

c. Bidang Pariwisata

Kecepatan angin, banyaknya cahaya matahari, cuaca cerah, serta udara yang
sejuk/panas/kering sangat mempengaruhi pelaksanaan wisata, baik wisata darat
maupun laut. Dengan cuaca dan iklim yang bersahabat serta kecepatan angin yang
sedang maka pelaksanaan wisata akan semakin dinikmati

d. Bidang Pertanian

Kecepatan angin yang ideal adalah 19-35 km/jam. Pada keadaan kecepatan angin
yang tidak kencang, serangga penyerbuk bisa lebih aktif membantu terjadinya
persarian bunga. Sedangkan pada keadaan kecepatan angin kencang, kehadiran
serangga penyerbuk menjadi berkurang sehingga akan berpengaruh terhadap
keberhasilan penangkaran benih.

Fungsi dan Manfaat Angin

Ada 3 sifat angin yang dapat dirasakan orang awam yaitu :

1. Angin menyebabkan tekanan terhadap permukaan yang menentang arah angin


tersebut

2. Angin mempercepat pendinginan dari benda yang panas

3. Kecepatan angin sangat beragam dari tempat ke tempat dan dari waktu ke waktu.
Dalam klimatologi, angin mempunyai 2 fungsi dasar, yaitu :

1. Pemindahan panas, baik dalam bentuk yang dapat diukur (sonsible heat) maupun
yang tersimpan (latent heat), dari lintang rendah ke lintang yang lebih tinggi dan
akan membuat setimbang neraca radiasi surya antara lintang rendah dan tinggi.

2. Pemindahan uap air yg dievaporasikan dari laut ke daratan dimana sebagian besar
dikondensasikan untuk menyediakan kebutuhan air yang turun kembali sebagai
hujan, kabut atau embun

Sesungguhnya angin mempunyai fungsi lain yang sangat penting namun terkadang
tidak disadari yakni adalah mencampur lapisan udara antara udara panas dengan antara
dingin, antara udara lembab dengan udara dingin, antara udara yang kaya karbon dengan
udara yang kandungan karbon dioksidanya rendah. (Kandary, 2011).

Manfaat angin adalah sebagai berikut :

1. Angin untuk menggerakan perahu layar menelusuri nusantara, bahkan untuk


menembus batas lintas negara, misalnya seperti Orang Buton.

2. Angin sebagai tenaga listrik pengganti bahan bakar diesel atau batubara, di negara
Australia angin digunakan sebagai tenaga listrik pengganti bahan bakar diesel atau
batubara.

3. Angin sangat untuk perjalanan para nelayan pulang dan pergi.

4. Angin berfungsi sebagai instrument untuk membantu take-off atau landing pesawat
di landasan pacu bandara.

5. Angin juga bermanfaat untuk menghilangkan rasa panas dan gerah. seperti pada alat
kipas angin. Dibidang olahraga, ski air, paralayang , dan lain-lain.

Pengaruh Angin Terhadap Tanaman

Secara luas angin akan mempengaruhi unsur cuaca seperti suhu yang optimum
dimana tanaman tumbuh dan berproduksi dengan sebaik-baiknya, kelembaban udara
yang berpengaruh terhadap penguapan permukaan tanah dan penguapan permukaan
daun, maupun pergerakan awan, Membawa uap air sehingga udara panas menjadi sejuk
dan juga Membawa gas-gas yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.

Ditinjau dari segi keuntungannya angin sangat membantu dalam penyerbukan


tanaman. angin akan membawa serangga penyerbuk lebih aktif membantu terjadinya
persarian bunga dan pembenihan alamiah. Sedangkan pada keadaan kecepatan angin
kencang, kehadiran serangga penyerbuk menjadi berkurang sehingga akan berpengaruh
terhadap keberhasilan penangkaran benih dan akan menimbulkan penyerbukan silang.

Dari segi kerugiannya, angin yang kencang dapat menimbulkan bahaya dalam
Penyerbukan, karena angin bijinya tidak bisa menjadi murni sehingga tanaman perlu
diisolasi. Dan juga dapat menyebarkan hama penyakit seperti perkembangan jamur.

Perkembangan panyakit sangat tergantung pada cuaca. Keadaan cuaca yang sangat
lembab sangat menguntungkan bagi perkembangan jamur. Serangan patogen cenderung
akan meluas bila kelembaban tinggi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
patogen dipencarkan oleh angin. Dari hasil penelitian Tantawi (2007) diketahui bahwa
pemencaran konidium pada satu musim tanam tembakau di Jember didukung oleh
peningkatan kecepatan angin dan penurunan kelembaban udara. Pada bulan kering
maupun bulan lembab peningkatan kecepatan angin yang diikuti dengan menurunnya
kelembaban udara akan mendukung pemencaran konidium. Berdasarkan data aktual
untuk memencarkan konidium hanya memerlukan kecepatan angin 0,28 m/det pada suhu
25ºC.

Selain sebagai penyebar patogen, angin juga mempengaruhi peningkatan jumlah


luka pada tanaman inang dan dapat pula mempercepat pengeringan permukaan tanaman
yang basah. Penyebaran penyakit yang sangat cepat dimungkinkan karena adanya angin
baik secara langsung atau tidak langsung melalui vektor yang dapat terbawa angin dalam
jarak jauh. Selain itu karena hembusan keras angin atau karena saling bersinggungan
antar tanaman atau melalui pasir yang diterbangkan juga dapat menyebabkan permukaan
tanaman terluka dan hal ini memungkinkan terjadinya infeksi.

Banyak jamur parasit yang penyebarannya terutama dilakukan oleh angin karena
jamur membentuk dan membebaskan spora ke udara dalam jumlah yang tidak terhitung,
mempunyai ukuran yang kecil dan ringan sekali sehingga mudah diangkut oleh angin
dalam jarak jauh. Meskipun spora-spora jamur pada umumnya terdapat dalam lapisan
udara di dekat tanah, di lapisan udara yang paling tingginya ribuan meter pun masih
terdapat spora. Pada kenyataannya penyakit tertentu hanya dapat disebarkan oleh angin
pada jarak pendek, bahkan sering sangat pendek. Pada umumnya spora akan mati karena
kekeringan dan sinar matahari pada waktu disebarkan jarak jauh itu, sedangkan pada
waktu mengendap tidak tepat jatuh pada tumbuhan atau bagian yang rentan. Semakin
cepat anginnya maka spora yang akan tersebar pun akan semakin jauh keberadaannya.

Angin hampir tidak bisa dikendalikan. Perlu adanya suatu pengelolaan lingkungan
karena adanya pengaruh angin yang sangat komplek ini. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan yaitu menghindari adanya pengaruh yang tidak dikehendaki misalnya
penanaman tanaman sejenis agar tidak terjadi penyerbukan silang. Namun jika
permasalahan penyebaran patogen maka usaha yang dapat dilakukan yaitu pengendalian
sedini mungkin agar mengurangi jumlah patogen yang dapat disebarkan oleh angin.
Selain itu dapat pula menggunakan tanaman pematah angin agar laju dan arah angin
dapat sedikit dikendalikan seperti menanam pohon penahan angin yang dapat menjamin
perlindungan sejauh 15 – 20 kali tinggi pohon pelindung. Misalnya tinggi pohon 10
meter, tanaman sejauh 150 – 200 meter dapat dilindungi sehingga memperlambat
kecepatan angin. Dengan adanya pematah angin maka laju dan arah angin menuju
pertanaman dapat sedikit ditekan sehingga penyebaran patogen akan lebih kecil.

Anemometer

Anemometer adalah sebuah alat pengujian atau biasa disebut alat pengukur
kecepatan angin yang biasanya digunakan dalam bidang Meteorologi dan Geofisika atau
stasiun prakiraan cuaca. Anemometer Berfungsi untuk mengukur atau menentukan
kecepatan angin. Selain mengukur kecepatan angin, alat ini juga dapat mengukur
besarnya tekanan angin, cuaca, dan tinggi gelombang laut.
Anemometer, alat pengukur kecepatan angin dan
Wind Vane, alat untuk mengetahui arah angin

Alat pengukur kecepatan angin ini ditemukan oleh Leon Battista Alberti sekitar
tahun 1450. Selain dapat mengukur kecepatan angin, anemometer juga dapat digunakan
untuk mengukur besarnya tekanan angin, memperkirakan cuaca, memperkirakan arah
angin, mengukur gas, serta mengukur tinggi gelombang laut. Karena fungsinya yang
banyak ini, maka suatu anemometer memiliki peranan yang sangat penting di bidang
meteorologi dan geofisika.

Pengukuran dapat dilakukan dengan cara memegang Anemometer secara vertikal


atau menaruhnya di atas penyangga. Angka kecepatan angin akan ditampilkan secara
otomatis pada speedometer. Anemometer digital merupakan alat yang terdiri dari
tombol-tombol dan layar tampilan (display). Anemometer digital memiliki tiga skala
pengukuran yaitu meter/sekon, km/jam, dan north. Pada anemometer digital pengukuran
dapat dilakukan berulang-ulang dan data akan otomatis tersimpan dalam memori.

Anemometer dibedakan menjadi dua yaitu untuk mengukur kecepatan angin dan
tekanan angin. Tetapi karena keduanya memiliki hubungan yang sama, maka
anemometer dirancang untuk memberikan informasi tentang keduanya.

Kegunaan Anemometer yaitu sebagai perangkat atau alat yang digunakan untuk
mengukur kecepatan angin. Dengan anemometer kita dapat memperkirakaan cuaca pada
hari itu. Selain itu anemometer juga dapat difungsikan sebagai alat pendeteksi cuaca
buruk seperi angin topan ataupun badai. Pada dasarnya anemometer adalah alat untuk
mengukur kecepatan udara atau kecepatan gas dalam femonema terjadinya hembusan
angin, contohnya untuk mengukur aliran udara di dalam saluran, atau juga pengukuran
arus terbatasi, seperti angin atmosfer. Untuk menentukan kecepatan, anemometer
mendeteksi perubahan di beberapa sifat fisik dari fluida atau efek fluida pada alat
mekanis dimasukkan ke dalam aliran.

Alat Uji Angin yang paling baik untuk mengukur angin adalah Wind Vane dan
Anemometer. Dimana alat pengukur kecepatan angin dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Anemometer Cup dan Vane (velocity anemometer)

Alat ini mengukur banyaknya udara yang melalui alat per satuan waktu.

2. Pressure Tube Anemometer

Alat ini bekerja disebabkan oleh tekanan dari aliran udara yang melalui pipa-
pipanya.

3. Pressure Plate Anemometer

Lembaran logam tertentu, ditempatkan tegak lurus angin. Lembaran logam ini akan
berputar pada salah satu sisinya sebagai sumbu. Besar penyimpangan (sudut)
menjadi kecepatan angin.

Anemometer harus ditempatkan diruang lingkup lingkungan terbuka. jadi prosesnya


adalah pada saat tertiup angin, baling-baling yang terdapat pada anemometer akan
bergerak sesuai dengan arah angin yang berhembus.

Di dalam anemometer terdapat alat pencatat yang akan menghitung kecepatan angin.
Hasil yang diperoleh alat akan dicatat, kemudian dicocokkan dengan Skala Beaufort.

Kegunaan Anemometer yaitu Mengukur Kecepatan Angin.

Fungsi Anemometer yaitu sebagai perangkat atau alat yang digunakan untuk
mengukur kecepatan angin. Dengan anemometer kita dapat memperkirakaan cuaca pada
hari itu. Selain itu anemometer juga dapat difungsikan sebagai alat pendeteksi cuaca
buruk seperi angin topan ataupun badai. Pada dasarnya anemometer adalah alat untuk
mengukur kecepatan udara atau kecepatan gas dalam femonema terjadinya hembusan
angin, contohnya untuk mengkur aliran udara di dalam saluran, atau juga pengukuran
arus terbatasi, seperti angin atmosfer. Untuk menentukan kecepatan, anemometer
mendeteksi perubahan di beberapa sifat fisik dari fluida atau efek fluida pada alat
mekanis dimasukkan ke dalam aliran.

Fungsi anemometer semakin bermanfaat dengan adanya termometer terbaru dan


tercanggih yaitu laser dopler. Alat ini merupakan anemometer ultrasonik yang
berteknologi tinggi dan sangat akurat. Anemometers Doppler Laser mengukur kecepatan
angin dengan mendeteksi seberapa banyak cahaya dari sinar laser telah terpantul dari
partikel udara yang bergerak. Anemometer ultrasonik menentukan kecepatan angin
dengan mengirimkan gelombang suara antara sepasang transduser dan menentukan
bagaimana kecepatan mereka terpengaruh. Karena anemometer ultrasonik mampu
mengukur baik kecepatan angin dan arah angin, mereka populer untuk digunakan pada
kapal, pesawat terbang, stasiun cuaca meteorologi, dan turbin angin ilmiah

Adapun Wind Vind merupakan salah satu jenis anemometer dengan fungsi yaitu alat
ini berfungsi untuk mengukur arah angin. Alat ini dipasang pada pipa besi dengan
ketinggian 10 meter, dimana alat ini terdiri dari sensor dan alat penunjuk yang
dihubungkan melalui kabel.

Vane (baling‐baling) yang berbentuk anak panah mempunyai tahanan yang


melingkar merupakan lingkaran, tahanan tersebut dihubungkan dengan 3 buah saluran ke
alat penunjuk, pada tiap titik yang satu sama lain berjarak sama. Arus rata dialirkan
tahanan tersebut pada 2 titik, dan jika vane berputar maka kedua kotak tersebut ikut
berputar, kumparan penunjuk arah angin dibuat sedemikian rupa
sehingga putaran sama dengan putaran vane.

Untuk menentukan arah angin, yaitu menekan tombol yang ada pada alat penunjuk
dan kemudian membaca jarum penunjuk yang menunjukkan arah berapa derajat. (Arah
angin 90º = arah timur, 180º = arah selatan, 270º = arah barat, dan 360º = arah utara).
Konversi Kecepatan Angin

Angin biasanya pengukuran angin dilakukan di daratan, padahal di dalam rumus-


rumus pembangkitan gelombang data angin yang digunakan adalah yang ada di atas
permukaan laut. Oleh karena itu diperlukan transformasi dari data angin di atas daratan
yang terdekat dengan lokasi studi ke data angin di atas permukaan laut. Hubungan antara
angin di atas laut dan angin di atas daratan terdekat diberikan oleh:

RL = UW/UL

dengan :
UW = Kecepatan angin di atas laut.
UL = Kecepatan angin di atas darat.

Seperti dalam gambar 4 yang merupakan hasil penelitian yang dilakukan di Great
Lake, Amerika Serikat, grafik tersebut dapat digunakan untuk daerah lain kecualiapabila
karakteristik daerah sangat berlainan.

Gambar 4. Hubungan antara kecepatan angin di laut dan di darat

Rumus-rumus dan grafik-grafik pembangkitan gelombang mengandung variabel


UA, yaitu faktor tegangan angin (wind-stress factor) yang dapat dihitung dari kecepatan
angin. Setelah dilakukan berbagai konversi kecepatan angin seperti yang dijelaskan di
atas, kecepatan angin dikonversikan pada faktor tegangan angin dengan menggunakan
rumus berikut:
UA = 0,71 UW1,23

Dimana UW adalah Kecepatan angin di atas laut dalam m/d.(Triadmodjo, 1999).

Mawar Angin

Mawar angin adalah sebuah grafik yang memudahkan dalam penyajian data angin.
Pada mawar angin data yang disajikan antara lain terdapat kecepatan angin, arah angin,
dan frekwensi angin dalam satu grafik sehingga sangat membantu memudahkan
membaca data angin.

Gambar 3. Contoh grafik mawar angin

Warna pada grafik menunjukkan kecepatan angin bertiup, persentasi pada grafik
menunjukkan frekuensi angin bertiup dan grafik yang membentuk sudut menggambarkan
arah angin bertiup.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Massa Udara adalah bagian atmosfer yang tebalnya mencapai ribuan meter
daripermukaan tanah dan meluas sampai ribuan kilometer persegi. Suhu dan
kelembapannya serba sama dalam arah mendatar. Karakteristik cuaca dalam massa udara
bergantung pada dua sifat dasar, yaitu sebaran suhu ke arah tegak dan kadar airnya.
Sebaran suhu ke arah tegak menyatakan kemantapan massa udara. Karena kemantapan
erat kaitannya dengan gerak vertikal didalam massa udara, maka sebaran uap air ke arah
atas, bentuk kondensasi dan jumlah curah hujan, semuanya ditentukan oleh sebaran suhu
ke arah tegak. Agar suatu massa udara dapat terbentuk, udara harus berdiam atau
bergerak untuk waktu yang lama di atas daeah luas yang memiliki daerah seragam.
Selain itu, angin lemah dan sifat permukaan yang seragam juga harus terdapat bersama-
sama dalam pembentukan massa udara. Angin lemah mengakibatkan udara akan berada
di atas wilayah sumber lebih lama, sehingga mendekati keseimbangan dengan wilayah
itu.

Front adalah suatu wilayah atau tempat pertemuan antara dua massa udara
yangmemiliki perbedaan fisik dan kekuatannya. Biasanya, front terjadi di daerahlintang
tinggi sekitar 66.5o lintang utara atau selatan.

Front dapat dibedakan atas lima jenis yaitu front panas (warm front), frontdingin
(cold front), front campuran (occluded front), front stasioner (stationaryfront) dan siklon
frontal. Klasifikasi front ini didasarkan pada temperatur udaradan dominasi udara yang
terjadi.

Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga
karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat
bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Apabila dipanaskan, udara memuai.
Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi,
tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke
tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke
tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara
panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.

Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara
pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas
matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang
menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih
panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Sehingga akan terjadi perbedaan
suhu dan tekanan udara antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan
daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, akibatnya akan terjadi aliran udara
pada wilayah tersebut.

B. Saran

Dengan terselesaikannya makalah ini mudah-mudahan dapat memenuhi tugas mata


kuliah ini. Dan apa bila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan, saya
mohon kritik dan sarannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Massa_Udara
https://rlarasati.wordpress.com/2012/05/13/massa-udara/
http://nurwahyuni62.blogspot.co.id/2014/09/front-dan-massa-udara.html
https://www.scribd.com/doc/21974408/MAKALAH-MASSA-UDARA
https://id.wikipedia.org/wiki/Udara
https://id.wikipedia.org/wiki/Angin
http://digilib.unila.ac.id/2088/8/BAB%20II.pdf
http://yediprasetio.blogspot.co.id/2012/11/v-behaviorurldefaultvmlo_12.html
http://slideplayer.info/slide/2570433/
http://meteo-go.blogspot.co.id/2009/02/skala-beaufort.html
https://www.scribd.com/doc/171142366/Makalah-Massa-Udara
http://www.labsmk.com/2017/11/pengertian-angin-dan-sifat-penentuan.html
http://www.gurugeografi.id/2017/02/klasifikasi-angin.html
https://mafia.mafiaol.com/2012/08/mengukur-massa-jenis-gas.html
http://www.alatuji.com/kategori/510/anemometer
http://www.alatlabor.com/article/detail/87/anemometer
http://nurwindasar.blogspot.co.id/2013/10/alat-alat-yang-ada-di-bmkg-maros.html

Anda mungkin juga menyukai