Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI CUACA DAN IKLIM BESERTA

UNSUR DAN PENGENDALINYA


MATA KULIAH: AGROKLIMATOLOGI
DOSEN PENGAMPUH: Busmar, S.P., MP

OLEH :

TURI AYU SAFITRI


180250101117

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TOMAKAKA MAMUJU
TAHUN 2020
A. Defenisi Cuaca dan Iklim
Cuaca dan iklim merupakan salah satu komponen ekosistem alam sehingga
kehidupan baik manusia, hewan dan tumbuhan tidak terlepas dari pengaruh atmosfer dan
proses-prosesnya. Cuaca adalah keadaan atmosfer pada waktu tertentu yang sifatnya
berubah-ubah setiap waktu atau dari waktu ke waktu. Iklim adalah rata-rata keadaan
cuaca dengan jangka yang umum dalam jangka waktu yang relatif lebih lama pada
atmosfer bumi (Sabaruddin, 2012).
Cuaca dan waktu yang cukup lama minimal 30 tahun dan sifatnya tetap
(Kartasapoetra, 2010). Cuaca merupakan keadaan sesaat dari atmosfer (sejam, sehari,
seminggu), sedangkan iklim merupakan keadaan atmosfer selama suatu periode tertentu
(Nasir dan Sugiarto, 1999).
Ilmu yang mempelajari cuaca disebut meteorologi, yakni cabang ilmu yang
membahas pembentukan dan perubahan cuaca serta proses-proses fisika yang terjadi di
atmosfer. Ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi, yakni ilmu yang mengkaji
gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat fisik dan gejala-gejala cuaca tersebut mempunyai sifat
iklim merupakan keadaan atau kondisi fisik atmosfer yang terbentuk melalui
interaksi dari berbagai unsur atau komponen yang disebut unsur-unsur cuaca dan iklim
yang saling berinteraksi satu dengan lainnya. Unsur-unsur tersebut meliputi radiasi atau
lama penyinaran matahari, suhu, kelembaban, tekanan udara, angin, awan, presipitasi dan
evaporasi (Sabaruddin, 2012).
B. Unsur-unsur cuaca dan iklim
Unsur-unsur cuaca dan iklim berbeda dari tempat yang satu dengan yang lainnya.
Perbedaan tersebut disebabkan karena pengendali iklim atau faktor iklim, yaitu
ketinggian tempat, latitude (letak bintang), daerah-daerah tekanan, arus-arus laut, dan
permukaan tanah (Kartasapoetra, 2004).
Berikut ini merupakan penjelasan unsur-unsur cuaca atau iklim (Kartasapoetra, 2004) :
a. Lama penyinaran matahari adalah tergantung pada posisi bumi mengelilingi matahari.
Jumlah radiasi matahari yang diterima bumi tergantung pada jarak dari matahari,
intensitas radiasi matahari, lama penyinaran matahari/panjang, hari/durasi dan
atmosfer.
b. Suhu/temperatur adalah derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala
tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan suhu yang bisa digunakan adalah
derajat celcius (oC), sedangkan di Inggris dan beberapa negara lain dinyatakan dalam
derajat Fahrenheit (o F). Suhu di permukaan bumi dipengaruhi oleh jumlah radiasi
yang diterima (per tahun, per hari, per musim), pengaruh daratan dan lautan, pengaruh
ketinggian tempat, pengaruh angin secara tidak langsung, pengaruh panas laten,
penutup tanah, tipe tanah dan sudut datang sinar matahari.
c. Kelembaban adalah banyaknya kadar uap air yang ada di udara. Keadaan
kelembaban udara di atas permukaan bumi berbeda-beda. Pada umumnya kelembaban
yang tertinggi ada di khatulistiwa sedangkan kelembaban terendah pada lintang 40o .
Besarnya kelembaban pada suatu daerah merupakan faktor yang dapat menstimulasi
curah hujan. Di Indonesia, kelembaban tertinggi dicapai pada musim hujan dan
terendah pada musim kemarau.
d. Awan merupakan kumpulan titik-titik air yang banyak jumlahnya dan terletak pada
titik koordinat serta melayang-layang tinggi di udara. Setiap jenis awan mempunyai
kelembaban dan suhu masing-masing. Awan cumulus merupakan awan penyebab
terjadinya hujan, sedangkan awan cumulus nimbus mengakibatkan hujan besar.
e. Hujan merupakan salah satu dari bentuk presipitasi uap air yang berasal dari awan
yang terdapat di atmosfer. Bentuk presipitasi lainnya adalah salju dan es. Hujan dapat
terjadi karena adanya titik-titik kondensasi, amoniak, debu, dan asam belerang. Titik-
titik kondensasi mempunyai sifat dapat mengambil uap air dari udara. Satuan curah
hujan diukur dalam mm atau inchi. Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang
terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak
mengalir. Curah hujan 1 mm berarti air hujan yang jatuh setelah 1 mm tidak mengalir,
tidak meresap dan tidak menguap. Intensitas hujan adalah banyaknya curah hujan per
satuan jangka waktu tertentu. Hujan lebat dapat diartikan sebagai intensitas besar,
yang dapat menyebabkan erosi dan banjir.
f. Angin merupakan gerakan atau perpindahan masa udara dari satu tempat ke tempat
lain secara horizontal. Gerakan angin berasal dari daerah bertekanan tinggi ke daerah
bertekanan rendah. Angin mempunyai arah dan kecepatan. Arah angin dilihat dari
mana arah angin itu datang, misal dari barat disebut angin barat.

Ada 3 jenis iklim yang mempengaruhi Indonesia yaitu :


a. Iklim Musim (Iklim Muson)
b. Iklim Tropis/Tropika (Iklim Panas)
c. Iklim Laut
(sumber: Saragih, 2010 dalam Sodiq, 2013)
C. Pengendaliaan Iklim
a. Pancaran Radiasi Surya Atau Matahari
Matahari adalah sumber energi utama bagi bumi. Pemanasan matahari pada
siang hari dan pendinginan pada malam hari dalam skala harian, atau musim panas
dan musim dingin dalam skala tahunan, berperan besar pada gerakan massa udara
dalam bentuk angin, baik dalam skala lokal maupun global. Demikian juga penguapan
air di permukaan bumi oleh matahari sehingga menjadi awan dan dari awan itu turun
hujan kemudian airnya mengalir ke tempat yang rendah, tampak jelas peranan
matahari dalam siklus hidrologi yang merupakan gerakan massa air. Faktor cahaya
matahari dalam proses fotosintesis pada tumbuhan menunjukkan perannya dalam
aktivitas biologi yang menunjang kehidupan makhluk hidup di bumi, baik dalam
bentuk bahan makanan maupun dalam siklus karbon dioksida dan oksigen.
Iklim sebagai suatu keadaan cuaca rata-rata jangka panjang ternyata bervariasi
atau bahkan berubah. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan itu bisa berasal
dari aktivitas manusia (antropogenik) atau dari antariksa (kosmogenik). Faktor
antropogenik  bersumber dari peningkatan emisi gas rumah kaca (gas yang berefek
pemanasan seperti di dalam rumah kaca), terutama karbon dioksida yang berasal dari
industri dan transportasi. Peningkatan karbon dioksida secara global dikaitkan dengan
munculnya gejala pemanasan global.
b. Letak Lintang
Iklim di suatu daerah berkaitan erat dengan letak garis lintang dan
ketinggiannya di muka bumi. Berdasarkan letak garis lintang dan ketinggian tersebut,
maka iklim dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu iklim matahari dan iklim fisis.
c. Ketinggian Tempat
Yang dimaksud dengan ketinggian tempat adalah ketinggian dari permukaan
air laut (elevasi). Ketinggian tempat mempengaruhi perubahan suhu udara. Semakin
tinggi suatu tempat, misalnya pegunungan, semakin rendah suhu udaranya atau
udaranya semakin dingin. Semakin rendah daerahnya semakin tinggi suhu udaranya
atau udaranya semakin panas.
d. Posisi Terhadap Lautan
Wilayah Indonesia yang berada pada posisi strategis, diantara Benua Asia dan
Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dilalui garis
katulistiwa, menyebabkan kondisi iklim di Indonesia dipengaruhi oleh fenomena
global seperti El Nino, La Nina, Dipole Mode, dan Madden Julian Oscillation (MJO).
Iklim di Indonesia juga dipengaruhi fenomena regional, seperti sirkulasi monsun
Asia-Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau Inter Tropical
Convergence Zone (ITCZ) yang merupakan daerah pertumbuhan awan, serta kondisi
suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia. Fenomena lokal juga berkontribusi
terhadap kondisi iklim Indonesia, seperti topografi yang bergunung, berlembah,
daerah pantai, dan sebagainya, menambah beragamnya kondisi iklim di Indonesia.
dan musim kemarau kebalikan dengan di daerah Zona Musim (ZOM) pada umumnya.
e. Pusat Tekanan Tinggi Dan Rendah
Berat udara di atas permukaan tanah menghasilkan daya tekan ke bumi. Inilah
yang disebut TEKANAN UDARA. Udara yang mengembang menghasilkan tekanan
udara yang lebih rendah; Sebaliknya, udara yang berat menghasilkan tekanan yang
lebih tinggi. Angin bertiup dari tempat yang bertekanan tinggi menuju ke tempat yang
bertekanan rendah. Semakin besar perbedaan tekanan udaranya, semakin besar pula
angin yang bertiup. Rotasi bumi membuat angin tidak bertiup lurus. Rotasi bumi
menghasilkan CORIOLIS FORCE yang membuat angin berbelok arah. Dibelahan
bumi UTARA, angin berbelok ke KANAN, sedangkan di belahan bumi SELATAN
angin berbelok ke KIRI.
f. Aliran Massa Udara
Wilayah Indonesia merupakan tempat pertemuan antara dua sirkulasi massa
udara global, yang menyebabkan wilayah ini memiliki potensi besar bagi
pertumbuhan awan konvektif dan jumlah curah hujan yang tinggi sepanjang tahun.
g. Arus Laut
Bumi kita dikelilingi oleh dua lautan yang sangat luas: lautan udara dan lautan
air. Keduanya berada dalam keadaan bergerak yang tetap, dibangkitkan oleh energi
dari matahari dan gaya gravitasi Bumi. Gerakan-gerakan mereka saling berhubungan:
angin memberikan energinya ke permukaan laut sehingga menghasilkan arus laut, dan
arus laut membawa energi panas dari satu lokasi ke lokasi lainnya, mengubah pola
temperatur permukaan Bumi dan juga mengubah sifat-sifat fisis udara di atasnya.

Anda mungkin juga menyukai