BAB 1. PENDAHULUAN
1
2
2
3
3
4
udaranya semakin menurun, sedangkan tekanan udara pada daerah yang mempunyai
rata‐rata ketinggian sama maka tekanan udara dipengaruhi oleh suhu udara. Daerah
yang suhu udaranya tinggi akan bertekanan rendah dan daerah yang bersuhu udara
rendah tekanannya tinggi (Soewarno, 2000).
3. Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Suhu juga disebut
temperatur yang diukur dengan alat termometer. Beberapa faktor yang
mempengaruhi suhu udara diantaranya: tinggi tempat, daratan/lautan, radiasi
matahari, indeks datang matahari dan angin. Pengukuran biasa dinyatakan dalam
skala Celsius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi di
permukaan bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub makin
dingin (Soewarno, 2000).
4. Kelembapan udara
Kelembaban udara yaitu banyaknya kadar uap air yang ada di udara, dalam
kelembapan kita mengenal beberapa istilah yaitu:
a. Kelembapan mutlak : Massa uap air yang berada dalam satu satuan udara
yang dinyatakan dalam gram/m3.
b. Kelembapan spesifik : Perbandingan jumlah uap air di udara denagn satuan
massa udara yang dinyatakan dalam gram/kg
c. Kelembapan relatif : Merupakan perbandingan jumlah uap air di udara
dengan jumlah maksimum uap air yang dikandung panas dan temperatur
tertentu yang dinyatakan dalam % (Gunarsih, 2001).
Keadaan kelembapan diatas permukaan bumi berbeda-beda. Pada umumnya,
kelembapan tertinggi ada di khatulistiwa sedangkan terendah ada pada lintang 40 o
daerah rendah ini disebut horse latitude, curah hujanya kecil (Kartasapoetra, 2004).
5. Curah Hujan
Selain suhu, faktor yang penting dari iklim adalah curah hujan yang disebut
pula presipitasi. Sebenarnya sebutan ini lebih luas cakupannya. Cakupannya meliputi
endapan air, salju, salju keras, butiran es sampai batues, akan tetapi juga endapan
kabut dan embun (Darldjoeni, 2000).
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam
waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut raingauge.
Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di
4
5
wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah bentuk
medan/topografi, arah lereng medan, arah angin yang sejajar dengan garis pantai dan
jarak perjalanan angin diatas medan datar. Hujan merupakan peristiwa sampainya air
dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi
(Handoko, 2003).
6. Angin
Angin adalah udara yang bergerak secara horizontal dari suatu wilayah yang
bertekanan tinggi menuju wilayah yang bertekanan rendah. Angin muncul sebagai
hasil dari pemanasan dipermukaan bumi, sehingga terjadi perbedaan tekanan udara.
Adanya pemanasan di permukaan bumi mengakibatkan terjadi pemuaian massa
udara dan kerapatan udara relatif lebih rendah sehingga tekanan udara menjadi
rendah (Silawibawa, 2007).
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu
udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi
panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah
yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang
lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan
tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar
dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan
terjadi aliran udara pada wilayah tersebut (Sriharto, 2000).
Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan
angin. Satuan meteorologi dari kecepatan angin adalah knots (Skala Beaufort).
Sedangkan satuan meteorologi dari arah angin adalah 0o – 360o dan arah mata angin.
Anemometer harus ditempatkan di daerah terbuka. Pada saat tertiup angin, baling-
baling yang terdapat pada anemometer akan bergerak sesuai arah angin. Di dalam
anemometer terdapat alat pencacah yang akan menghitung kecepatan angin. Hasil
yang diperoleh alat pencacah dicatat, kemudian dicocokkan dengan Skala Beaufort.
Selain menggunakan anemometer, untuk mengetahui arah mata angin, kita dapat
menggunakan bendera angin. Anak panah pada baling-baling bendera angin akan
menunjukkan ke arah mana angin bertiup. Cara lainnya dengan membuat kantong
angin dan diletakkan di tempat terbuka (Wisnubroto, 2006).
5
6
7. Evaporasi
Dalam proses evaporasi, bahan mengalami beberapa perubahan baik yang
diinginkan maupun yang tak diinginkan. Perubahan yang terjadi pada umumnya
merupakan perubahan sifat fisik larutan itu sendiri seperti terjadinya peningkatan
viskositas yang merupakan dampak dari penurunan Awan peningkatan kadar
padatan, terbentuknya kerak didasar alat, perubahan warna karena browning dan
peningkatan konsentrasi, penurunan kualitas sensoris, serta terbentuknya beberapa
komponen volatil (Praptiningsing, 2010).
Pengukuran air yang hilang melalui penguapan (evaporasi) perlu diukur
untuk mengetahui keadaan kesetimbangan air antara yang didapat melalui curah
hujan dan air yang hilang melalui evaporasi. Alat pengukur evaporasi yang paling
banyak digunakan sekarang adalah Panci kelas A. Evaporasi yang diukur dengan
panci ini dipengaruhi oleh radiasi surya yang datang, kelembapan udara, suhu udara
dan besarnya angin pada tempat pengukuran (Hanum, 2009).
8. Awan
Awan terbentuk sebagai hasil pendinginan (kondensasi atau sublimasi) dari
massa udara basah yang sedang bergerak ke atas. Proses pendinginan terjadi karena
menurunnya suhu udara tersebut secara adiabatis atau mengalami pencampuran
dengan udara dingin yang sedang bergerak ke arah horizontal (adveksi). Butir-butir
debu atau kristal es yang melayang-layang di lapisan troposfer dapat berfungsi
sebagai inti-inti kondensasi dan sublimasi yang dapat mempercepat proses
pendinginan. Awan dapat terjadi dari massa udara yang sedang naik kearah vertikal
karena berbagai sebab, yaitu: pengaruh radiasi matahari (secara konveksi) dan
melalui bidang peluncuran (pengangkatan orografis atau frontal) (Tjasyono, 2004).
2.3. Dinamika Unsur Cuaca dan Iklim
Dinamika unsur cuaca dan iklim dipengaruhi oleh:
1. Pergerakan Bumi
Bumi ini tidak diam, melainkan megalami pergerakan sesuai dengan poros
dan orbitnya. Bumi kita mengalami tiga pergerakan yang berlangsung secara
kontinyu yaitu:
a. Rotasi bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Waktu yang dibutuhkan
bumi untuk berotasi sebanyak satu kali adalah 23 jam 56 menit 4 detik, yang
6
7
kemudian dibulatkan menjadi 24 jam. Adapun akibat dari rotasi bumi yaitu, adanya
pergantian siang dan malam, adanya perbedaan waktu berbagai tempat di permukaan
bumi, gerak semu harian bintang dan perbedaan percepatan gravitasi di permukaan
bumi.
b. Revolusi bumi
Revolusi bumi adalah gerakan bumi mengelilingi matahari. Waktu yang
dibutuhkan untuk sekali berevolusi yaitu 365,25 hari (1 tahun). 23,5° miring terhadap
sumbu vertical bidang ekliptika dan 66,5° terhadap bidang ekliptika (Wilyani, 2013).
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
Tabel 1. Data Pengukuran Angin di Desa Sungai Dua Laut, koordinat (3o42’21” LS
dan 115o44’25” BT) (lanjutan)
No Tahun Bulan Tanggal Jam Arah (o) Kecepatan (m/s)
9 2017 11 9 3 330 3
10 2017 11 9 4 310 4
11 2017 11 9 5 210 2
12 2017 11 9 6 210 1
13 2017 11 9 7 330 2
14 2017 11 9 8 210 1
15 2017 11 9 9 210 2
16 2017 11 9 10 230 6
17 2017 11 9 11 220 5
18 2017 11 9 12 240 2
19 2017 11 9 13 210 1
20 2017 11 9 14 40 3
21 2017 11 9 15 10 1
22 2017 11 9 16 20 4
23 2017 11 9 17 350 3
24 2017 11 9 18 340 3
25 2017 11 9 19 350 4
26 2017 11 9 20 340 4
27 2017 11 9 21 350 5
28 2017 11 9 22 330 5
29 2017 11 9 23 350 3
30 2017 11 10 24 350 5
31 2017 11 10 1 330 3
32 2017 11 10 2 350 3
33 2017 11 10 3 350 4
34 2017 11 10 4 350 1
35 2017 11 10 5 230 3
36 2017 11 10 6 270 5
37 2017 11 10 7 300 4
38 2017 11 10 8 340 2
39 2017 11 10 9 240 7
40 2017 11 10 10 210 1
41 2017 11 10 11 230 2
42 2017 11 10 12 240 5
43 2017 11 10 13 240 5
44 2017 11 10 14 260 6
45 2017 11 10 15 240 6
46 2017 11 10 16 280 2
47 2017 11 10 17 240 5
48 2017 11 10 18 160 12
12
13
Tabel 1. Data Pengukuran Angin di Desa Sungai Dua Laut, koordinat (3o42’21” LS
dan 115o44’25” BT) (lanjutan)
No Tahun Bulan Tanggal Jam Arah (o) Kecepatan (m/s)
49 2017 11 10 19 190 5
50 2017 11 10 20 210 4
51 2017 11 10 21 270 5
52 2017 11 10 22 200 4
53 2017 11 10 23 340 3
54 2017 11 10 24 340 3
55 2017 11 10 1 340 3
56 2017 11 10 2 350 4
57 2017 11 10 3 220 3
58 2017 11 10 4 200 4
59 2017 11 10 5 210 4
60 2017 11 10 6 220 5
Rata-rata kecepatan angin 3,88
(Sumber : Data Primer 2017)
Berdasarkan data primer 2017 yang diperoleh dari pengukuran arah dan
kecepatan angin, maka dapat disimpulkan bahwa kecepatan angin tertinggi diperoleh
pada tanggal 10 November 2017 pukul 18:00 dini hari dengan arah 160o yaitu 12
m/s. Sedangkan kecepatan terendah diperoleh pada tanggal 09 November 2017 pukul
06:00 dengan arah angin 210o, pukul 08:00 dengan arah angin 210o, pukul 13:00
dengan arah angin 210o, dan 15:00 dengan arah angin 10o dan tanggal 10 November
2017 pukul 04:00 dengan arah angin 350o dan 10:00 dengan arah angin 210o dengan
kecepatan anginnya yaitu 1 m/s.
Dari data angin yang telah diperoleh di lapangan, maka dapat diketahui
sebaran plot angin di Desa Sungai Dua Laut yang sebelumnya diolah dengan
menggunakan software WRPLOT View Versi 8.00 dan Google Earth Pro.
13
14
14
15
15
16
16
17
5.1. Kesimpulan
Wind detector merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan angin pada suatu titik atau wilayah. WRPLOT View adalah aplikasi
pengolah data angin yang mana output nya berupa wind rose (mawar angin). Wind
rose menggambarkan frekuensi kejadian dari angin untuk setiap sektor angin spesifik
dan kelas-kelas kecepatan angin untuk setiap tempat pada periode tertentu. Google
Earth Pro adalah aplikasi peta digital yang mana penggunaannya membutuhkan
koneksi internet salah satunya untuk meng-export data sebaran angin (wind rose)
pada WRPLOT View versi 8.00. Total kelas angin terbanyak dimiliki oleh kelas 0,50
– 2,10 m/s yakni dengan total 60 dari masing-masing kelas kecepatan angin yaitu
0,97 – 4,08 m/s. Total kelas angin terendah dimiliki oleh kelas 11,08 – 17,11 m/s
yakni dengan total 0 dari semua kelas kecepatan angin.
5.2. Saran
Diharapkan untuk selanjutnya pengamat dapat melakukan pengamatan dengan
lebih cermat dan teliti serta mampu mengambil data lebih banyak agar mampu
menghasilkan ragam angka pada wind rose.
17
18
DAFTAR PUSTAKA
18