Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Udara yang menyelimuti bumi disebut dengan atmosfer yang terdiri dari
gas. Atmosfer berdasarkan temperaturnya terdiri dari beberapa lapisan,yaitu
troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer,dan eksosfer. Definisi-definisi tentang
cuaca maupun iklim mengarah pada hal yang sama bahwa cuaca dan iklim pada
dasarnya dpengaruhi oleh letak geografis dan waktu. Oleh sebab itu cuaca dan iklim
digambarkan dengan beberapa parameter seperti intensitas cahaya matahari, suhu,
tekanan udara, angin. kelembaban, awan, dan curah hujan (Iswanto, 2007)

Pengertian cuaca adalah rata-rata udara disuatu tempat uang terbatas dan
relative sempit, sedangkan iklim adalah keadaan rata cuaca di satu daerah yang
cukup luas dan dalam kurun waktu yang cukup lama. Iklim dunia dikelompokan
berdasarkan-berdasarkan garis lintang dan garis bujur serta suhu.

Aktivitas manusia juga menyebabkan pola iklim berubah secara


berkelanjutan, baik dalam skala global maupun skala lokal. Kondisi iklim suatu
lokasi saling berpengaruh dengan lokasi lainnya. Untuk menghasilkan data iklim
dan menganalisa resiko iklim yang efektif dan akurat. Data iklim yang jelas akan
membuka kejelasan gejala cuaca dan iklim di suatu daerah atau lingkungan.Untuk
menentukan iklim suatu tempat atau daerah biasanya menghimpun data dari Stasiun
klimatologi pertanian yang dimana mereka menghimpun data cuaca yang telah
terkum-pul lama yang didapatkan dari hasil pengukuran cuaca dengan alat ukur
yang khusus atau instrumentasi klimatologi.

1
1.2 Tujuan Praktikum

1. Melakukan Pencatatan cuaca pada daerah tempat tinggal masing-masing.

2. Melakukan analisis iklim dari data hasil pecatatan cuaca tersebut.

3. Memenuhi tugas praktikum mata kuliah agroklimatologi

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Cuaca dan iklim merupakan salah satu komponen ekosistem alam sehingga
kehidupan baik manusia, hewan dan tumbuhan tidak terlepas dari pengaruh
atmosfer dan proses-prosesnya. Cuaca adalah keadaan atmosfer pada waktu tertentu
yangsifatnya berubah-ubah setiap waktu atau dari waktu ke waktu. Iklim adalah
rata-rata keadaan cuaca dengan jangka waktu yang cukup lama minimal 30 tahun
dan sifatnyatetap (Kartasapoetra, 2010). Cuaca merupakan keadaan sesaat dari
atmosfer (sejam, sehari, seminggu), sedang kan iklim merupakan keadaan atmosfer
selama suatu periodetertentu (Nasir dan Sugiarto, 1999).

Ilmu yang mempelajari cuaca disebut meteorologi, yakni cabang ilmu yang
membahas pembentukan dan perubahan cuaca serta proses-proses fisika yang
terjadi diatmosfer. Ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi, yakni ilmu
yang mengkaji gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat fisik dan gejala-gejala cuaca
tersebut mempunyai sifat yang umum dalam jangka waktu yang relatif lebih lama
pada atmosfer bumi (Sabaruddin, 2012).

Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu
tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain gauge. Curah
hujan diukur dalam har-ian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di
wilayah Indonesia dipengaruhi oleh be-berapa faktor antara lain adalah bentuk
medan/topografi, arah lereng medan, arah angin yang se-jajar dengan garis pantai
dan jarak perjalanan angina diatas medan datar. Hujan merupakan peri-stiwa
sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke
permukaan bumi (Handoko, 2003).

Curah hujan di hitung secara harian, mingguan, hingga tahunan, sesuai dengan
kebu-tuhan. Pembangunan saluran drainase, selokan, irigasi, serta pengendalian
banjir selalu menggunakan data curah hujan ini, untuk mengetahui berapa jumlah
hujan yang pernah terjadi di suau tempat, sebagai perkiraan pembuatan besarnya

3
saluran atau sarana pendukung lainnya saat hujan sebesar itu akan datang lagi
dimasa mendatang (Bocah, 2008).

Iklim merupakan gabungan berbagai kondisi cuaca sehari-hari atau dikatakan iklim
merupakan rata-rata cuaca. Iklim yang terdapat di suatu daerah atau wilayah tidak
dapat dibatasi hanya oleh satu analisir iklim tetapi merupakan kombinasi berbagai
anasir iklim ataupun cuaca. Untuk mencari harga rata-rata tergantung pada
kebutuhan dan keadaan. Hal yang penting adalah; untuk mengetahui
penyimpangan-penyimpangan iklim harus berdasarkan pada harga normal, yaitu
harga rata-rata cuaca selama 30 tahun. Angka 30 tahun merupakan persetujuan
internasional (Wikipedia).

Hasil dari analisis iklim dan unsur cuaca memberikan kita gambaran atas isu-isu
ke-bijakan dan kelembagaan yang menghambat kemampuan komunitas rentan
untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim. Hasil tersebut juga bisa membantu kita
untuk memahami ketid-aksetaraan dalam komunitas dan rumah tangga yang
membuat kelompok atau orang tertentu menjadi lebih rentan. Padaakhirnya, hasil
tersebut memberikan kita perhitungan-perhitungan “tangan pertama” tentang
dampak-dampak perubahan iklim terhadap masyarakat.( Chambers, 2009).

1. Intensitas Cahaya atau Radiasi surya

Intensitas cahaya adalah kuat cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah sumber cahaya
ke arah tertentu dan diukur menggunakan luxmeter dengan satuan Candela
(Satwiko,2004). Pada umumnya cahaya memiliki empat faktor yang dapat
mempengaruhi kualitas pencahayaan yaitu kontras, silau, refleksi cahaya dan
kualitas warna cahaya. Kemampuan mata manusia hanya dapat melihat cahaya
dengan panjang gelombang tertentu yang diukur dalam besaran pokok ini.

Radiasi surya merupakan unsur iklim/cuaca utama yang akan mempengaruhi


keadaan un-sur iklim/cuaca lainnya. Perbedaan penerimaan radiasi surya antar
tempat di permukaan bumi akan menciptakan pola angin yang selanjutnya akan
berpengaruh terhadap kondisi curah hujan, suhu udara, kelembaban nisbi udara, dan
lain-lain. Pengendali iklim suatu wilayah akan sangat berbeda dari pengendali iklim

4
di bumi secara menyeluruh.Pengendali iklim bumi yang dikenal sebagai komponen
iklim terdiri dari lingkungan atmosfer, hidrosfer, litester, kriosfer, dan biosfer.
Dalam hal ini akan terjadi hubungan interaksi dua arah di antara ke lima jenis
lingkungan tersebut dengan unsur iklim/cuaca. Kondisi iklim/cuaca akan
mempengaruhi proses-proses fisika, kimia, biologi, ekofisiologi, dan kesesuaian
ekologi dari komponen lingkungan yang ada (LIPI, 2008).

Lama penyinaran akan berpengaruh terhadap aktivitas makhluk hidup misalnya


pada manusia dan hewan. Juga akan berpengaruh pada metabolisme yang
berlangsung pada tubuh makhluk hidup, misalnya pada tumbuhan. Penyinaran yang
lebih lama akan memberi kesem-patan yang lebih besar bagi tumbuha tersebut
untuk memanfaatkanya melalui proses fotosintesis. Pergeseran garis edar matahari
menyebabkan peruban panjang hari (lama penyinaran) yang diterima pada lokasi-
lokasi di permukaan bumi. Perubahan panjang hari tidak begitu besar pada daerah
tropis yang dekat dengan garis ekuator. Semakin jauh letak tempat dari garis ekuator
maka fluktuasi lama penyinaran akan semakin besar (Benyamin Lakitan, 1994).

Radiasi surya terdiri dari spectra ultraviolet (panjang gelombang kurang dari 0.38
mikron) yang berpengaruh merusak karena daya bakarnya sangat tinggi, spectra
photosynthetically Active Radiation (PAR) yang berperan membangkitan proses
fotosintesis dan spectra in-framerah (lebih dari 0.74 mikron) yang merupakan
pengatur suhu udara. Spectra radiasi PAR dapat dirinci lebih lanjut menjadi pita-
pita spectrum yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu. Ternyata
spectrum biru memberikan sumbangan yang paling potensial dalam fotosintesis
(Kartasapoetra, 2004).

2.Tekanan udara

Tekanan udara merupakan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara
dalam setiap satuan luas tertentu. Di ukur dengan menggunakan barometer. Garis-
garis yang menghub-

ungkan tempat yang sama tekanan udaranya disebut isobar (Hendi, 2010). Daerah
yang memiliki tekanan atmosfer terbesar adalah di permukaan laut yaitu sekitar

5
1.013,2 mb. Tekanan atmosfer akan berkurang terhadap ketinggian. Sehingga
tekanan atmosfer di pantai akan lebih besar dibandingka dengan di daerah
pegunugan (Heri, 2009).

Barograf adalah alat pencatat tekanan udara.Tekanan udara dihitung dalam milibar.
Garis pada peta yang menghubunkan tekanan udara yang sama disebut isobar.
Barometer aneroid sebagai alat pengukur ketinggian tempat dinamakan altimeter
yang biasa digunakan untuk men-gukur ketinggian pesawat terbang (Leonheart,
2010).Makin tinggi tempat dari permukaan air laut (latitude) maka tekanan udara
makin menurun. Hal ini disebabkan karena gradien tekanan udara vertikal (gradient
vertikal). Gradien vertikal ini tidak selalu tetap, sebab kerapatan udara di-pengaruhi
oleh faktor : suhu kadar uap air di udara dan gravitasi (Wuryatno, 2000).

Tekanan udara antara lokasi yang satu dengan lokasi yang lain dan pada lokasi
tertentu dapat berubah secara dinamis dari waktu ke waktu. Perbedaan atau
perubahan tekanan uadara ini terutama disebabkan oleh pergeseran garis edar
matahari, keberadaan bentang laut dan keting-gian tempat (Masson dan Cloud,
1962).

3. Suhu Udara

Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu
udara atau derajad panas disebut termometer. Pengukuran biasa dinyatakan dalam
skala Celsius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi di
permukaan bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub
makin dingin.

Pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa dingin saat ketinggian
bertambah. Tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara berkurang (turun) rata-
rata 0,6°C. Penurunan suhu semacam ini disebut gradien temperatur vertikal atau
lapse rate. Pada udara kering, besar lapse rate adalah 1°C.

Temperatur udara adalah tingkat atau derajat panas dari kegiatan molekul dalam at-
mosfer yang dinyatakan dengan skala Celcius, Fahrenheit, atau skala Reamur. Perlu

6
diketahui bahwa suhu udara antara daerah satu dengan daerah lain sangat berbeda.
hal ini sangat di-pengaruhi oleh hal-hal tersebut.

4. Kelembapan udara

Kelembaban adalah besar konsentrasi uap air di udara. Angka konsenstrasi ini dapat
diekspresikan dalam kelembaban absolut, kelembaban spesifik atau kelembaban
relatif. Alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara disebut higrometer.
Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara. Kandungan uap
air di udara dapat dinyatakan se-bagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi
(relatif) maupun defisit tekanan uap air. Kelemba-ban nisbi membandingkan antara
tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya pada kapasitas udara untuk
menampung uap air (Jason, 2010). Udara dengan mudah menyerap kelengasan da-
lam bentuk uap air. Banyaknya bergantung pada suhu udara dan suhu air. Makin
tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang dapat dikandungnya (Wilson, 1993).

Kelembaban nisbi suatu tempat tergantung pada suhu yang menentukan kapasitas
udara untuk menampung uap air serta kandungan uap air aktual di tempat tersebut.
Kandungan uap air aktual ini ditentukan oleh ketersediaan air ditempat tersebut
serta energi untuk menguapkannya (Handoko, 1993). Kelembaban udara dapat
dinyatakan oleh tekanan uap air oleh koefisien hygrometrik/kelembaban relatif atau
temperatur titik embun sebab sesungguhnya tekanan uap tid-aklah cukup
mencirikan kelembaban sebenarnya. Ada banyak hal yang menunjukkan akan
kelembaban itu sendiri.

5. Curah hujan

Hujan merupakan susunan kimia yang cukup kompleks serta bervariasi dari tempat
yang satu ke tempat yang lain, dari musim ke musim pada tempat yang sama dan
dari waktu hujan berbeda. Air hujan terdiri atas: ion-ion natrium, kalium, kalsium,
khlor, karbonat dan sulfat yang merupakan jumlah yang besar bersama-sama
(Soekardi, 1986).

7
Selain suhu, faktor yang penting dari iklim adalah curah hujan yang disebut pula
presipi-tasi.Sebenarnya sebutan ini lebih luas cakupannya. Cakupannnya meliputi
endapan air, salju, salju keras, butiran es sampai batu es, akan tetapi juga endapan
kabut dan embun (Darldjoeni, 2000).

Jumlah curah hujan tidak menunjukkan informasi yang dibutuhkan untuk mengukur
pengikisan dari badai hujan. Kekuatan yang digunakan di permukaan tanah dengan
setiap tetesan air hujan dapat diperlihatkan dengan kekuatan yang meliputi badai
hujan. Untuk menghitung nilai ini, informasi yang harus tersedia adalah besar dan
lamanya hujan badai, ukuran dan ke-cepatan pada tiap tetesan hujan dan penyaluran
ukuran tiap tetes

6. Angin

Angin merupakan udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga
kare-na adanya perbedaan tekanan udara (tekanan tinggi ke tekanan rendah) di
sekitarnya. Angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi (Soemarto,
1987). Angin disebabkan karena adanya perbedaan tekanan udara yang merupakan
hasil dari pengaruh ketidakseimbangan pemanasan sinar matahari terhadap tempat-
tempat yang berbeda di permukaan bumi. Keadaan ini mengakibatkan naiknya
sejumlah besar massa udara yang ditandai dengan timbulnya sifat khusus, yaitu
terdapatnya tekanan udara tinggi dan rendah.

Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan
angin. Satuan meteorologi dari kecepatan angin adalah Knots (Skala Beaufort).
Sedangkan satuan meteorologi dari arah angin adalah 00 –3600 dan arah mata
angin. Anemometer harus ditempatkan-di daerah terbuka. Pada saat tertiup angin,
baling-baling yang terdapat pada anemometer akan bergerak sesuai arah angin. Di
dalam anemometer terdapat alat pencacah yang akan menghitung kecepatan angin.

Hasil yang diperoleh alat pencacah dicatat, kemudian dicocokkan dengan Skala
Beaufort. Selain menggunakan anemometer, untuk mengetahui arah mata angin,
kita dapat menggunakan bendera angin. Anak panah pada baling-baling bendera

8
angin akan menunjukkan ke arahmana angin bertiup. Cara lainnya dengan membuat
kantong angin dan diletakkan di tempat terbuka (Wisnubroto, 2006).

7. Awan

Awan adalah kumpulan butiran air dan Kristal es yang sangat kecil atau campuran
keduanyadengan konsentrasi berorde 100 per sentimeter kubik dan mempunyai
radius sekitar 10 mikrometer. Awan terbentuk jika volume udara lembap mengalami
pendinginan sampai di bawah temperatur titik embunnya. Pada keadaan lapisan
atmosfer di atas benua maritime (maritime continent) seperti Indonesia.

Pendinginan sangat sering disebabkan oleh ekspansi adiabatik udara yang naik
melalui konveksi, orografi, dan konvergensi. Jenis awan yang terbentuk oleh
ekspansi adiabatik tersebut disebut awan konvektif, awan orografik, dan awan
konvergensi. Pendinginan dapat juga disebabkan oleh proses radiatif atau
percampuran udara yang berbeda temperature dan kelemba-bannya (Tjasyono,
2012).

Sistem awan dikendalikan oleh gerak udara vertikal akibat konveksi, efek
orografik, kon-vergensi, dan front dimana sistem gerak udara vertikal tersebut akan
memberikan bentuk atau tekstur dan ketinggian awan yang khas (Tjasyono, 2012).

9
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Agroklimatologi mengenai analisis data dan cuaca dilakukan selama 3


bulan dan berturut-turut yang bermula pada bulan Desember tahun 2020-Februari
tahun 2021. Pencatatan dilakukan dirumah mahasiwa/i masing-masing dengan
menggunakan data dari web Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG). Data yang diambil yaitu dari stasiun meteorologi maritim teluk yang
berletak di Padang, Sumatra Barat

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum menganalisis data cuaca kali ini
yaitu alat tulis, kertas, kalkulaor, laptop, smartphone yang bisa mengakses ke web
BMKG.

C. Cara kerja

Langkah kerja dari pelaksanaan praktikum analisis data cuaca ini yaitu pertama
menyiap-kan alat dan bahan yang dibutuhkan. Selanjutnya dilakukan pengumpulan
dan pencatatan data cuaca yang diakses melalui Website Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika(BMKG).

Pencatatan dilakukan selama tiga bulan berturut-turut. Aspek yang dicatat


diantaranya yaitu temperatur harian, intensitas atau lama penyinaran cahaya
matahari dan curah hujan.

10
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil Data dari BMKG

11
12
13
B. PEMBAHASAN

Dari praktikum Agroklimatologi kali ini mengenai pengamatan cuaca dan iklim
yang dilakukan selama 3 bulan berturut turut yakni dari 01 desember 2020 - 02
Februari 2021dengan lokasi pengamatan diProvinsi Sumatera Barat, Kota
Padang.Data ini diambil dari BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Teluk yang
didapatkan hasil rata-rata Temperatur minimum adalah 21,587°C.Yang dimana
teperatur minimum terletak pada bulan desember-februari, desember-januari. Pada
temperature maksimum pada bulan desember 2020-januari 2021 didapatkan rata
ratanya 25,53°C.

Sedangkan pada kelembapan rata rata pada bulan desember 2020 hingga bulan
februari yaitu 26,24 yang dimana mendekati terjadi pada bulan januari-februari
yang dimana rata-ratanya 26,2. Pada curah hujan rata rata pada bulan desember
2020 hingga Januari 2021terjadi pada bulan Desember yaitu dengan rata rata 18,27.
Curah hujan maksimum terjadi pada bulan januari – februari yaitu dengan rata rata
201,53.Sedangkan curah hujan minimum terjadi pada bulan desember – januari
yaitu dengan rata rata 6,24 mm. Pada kecepatan angin rata rata yaitu 1,80 m/s.Yang
dimana rata–rata terjadi pada bulan januari–februari yaitu rata-ratanya 1,80
m/s.sedangkan rata rata minumun terjadi pada bulan desember–januari yaitu
dengan rata - rata 1,70 m/s.

14
BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN

Pada praktikum Agroklimatologi mengenai analisis data cuaca, dilakukan


pengamatan selama tiga bulan berturut-turut yaitu yang dimulai dari bulan
desember 2020 - Januari2021.Aspek yang diamati pada praktikum analisis cuaca
ini diantaranya yaitu Suhu minimum, Suhu maksimum, serta Suhu rata-rata,
kelembapan rata-rata dan curah hujan yang mana pada daerah atau lokasi yang
menjadi pengamatannya adalah di sumatera Barat, Kota Padang

Suhu maksimum terjadi pada tengah hari, biasanya antara jam 12.00-14.00 waktu
lokal dan suhu minimum terjadi antara pukul 06.00 waktu lokal dan sekitar matahari
terbit.temperature rata-rata selama 3 bulan lamanya yakni 21,58°C. Dimana
berdasarkan data dan tabel diatas temperature minimum terletak pada bulan
desember dan maksimum pada bulan februari.

Faktor yang mempengaruhi kelembaban udara adalah cuaca, jika cuacanya


mendung kelembaban udaranya rendah dan begitu juga kalau cuacanya cerah maka
kelembaban udaranya tingggi. rata-rata selama 3 bulan berturut-turut yakni dari
bulan desember 2020 sampai februari tahun 2021,didapatkanlah hasil 26,24%.
Yaitu terjadi pada bulan februari, sedangkan kelembapan maksimum terjadi pada
bulan Desember,dan minimum terjadi paada bulan januari.

Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain adalah bentuk medan/topografi, arah lereng medan, arah angin yang
sejajar dengan garis pantai dan jarak perjalanan angina diatas medan datar. Hujan
merupakan peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang
dicurahkan dari atmosfer ke per-mukaan bumi. Curah hujan yang terjadi rata-rata
selama 3 bulan berturut-turut yakni dari bulan desember tahun 2020 sampai januari
tahun 2021,didapatkanlah hasil 201,53 mm.

15
Kecepatan angin adalah jarak yang ditempuh oleh angin dalam per satuan
waktu.Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara
antara suatu tempatdengan tempat lain. Kecepatan angin rata–rata yaitu 1,80. Yang
dimana kecepatan angin rata – rata terjadi pada bulan Januari

Setiap waktu kecepatan angin itu berubah,karena Angin merupakan udara yang
bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan
tekanan udara (tekanan tinggi ke tekanan rendah) di sekitarnya. Angin merupakan
udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara
yang rendah ke suhu udara yang tinggi

16
DAFTAR PUSTAKA

Anonymousc , 2008 . http://wwwtekananudara.blogspot.com/ . Diakses tanggal 28


Maret 2021

Anonymousd , 2012 . http://blog.ub.ac.id/nisakartikasari/2012/06/20/laporan


praktikum-klimatologi-tekanan-udara/ . Diakses tanggal 04 Desember 2012

Anonymouse,2011.http://eerrasyarif.multiply.com/journal/item/19?&show_i
nterstitial=1&u=/journal/item . Diakses tanggal 04 Desember 2012

https://dataonline.bmkg.go.id/data_iklim

Anonim, 2009. Agroklimatologi. Pengaruh iklim terhadap


pertanian.Bandung.Http://www.infoplease.com/ce6/weather/A0870158.html
(diakses tanggal 30 September 2013 pukul 17.30 WIB)

Subarjo M. Buku Ajar Meteorologi Dan Klimatologi. Universitas Lampung:


BandarLampung.

Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-Dasar Klimatologi. Cetakan Ke-dua.

RajaGrafindo Persada. Jakarta

https://alriezkha.wordpress.com/2013/05/18/makalah-awan-klimatologi- dasar/

http://gopego.com/info/makalah-jenis-jenis-awan-beserta-gambarnya

17
LAMPIRAN

Alat-Alat di Stasiun BMKG Sicincin

No
Nama Gambar Fungsi
.

Untuk mengetahui lamanya


Campbell matahari bersinar dengan
1
Stokes dinyatakan dalam jam.
Lamanya penyinaran 12 jam

Untuk mencatat intensitas


2 Aktinografi cahaya matahari dalam
satuan Joule

Untuk mengukur radiasi


matahari yang dinyatakan
3 Gun Bellani
dalam satuan kalori. Dilihat
pada pukul 07:00 WIB

Agriculture
Automatic
Untuk mengukur arah angin
4 Weather
dan kecepatan angin sesaat
Station
(AAWS)

18
Untuk mengukur kecepatan
Cup Counter angin di beberapa
5
Anemometer ketinggian selama periode
waktu tertentu

Untuk mengukur parikel


6 Pyranometer kecil padat aerosol di udara
(debu, carbon dll)

Panci
Penguapan Untuk mengukur laju
7 (Open Pan penguapan air dari
Evaporimeter perubahan volume
)

Terdiri dari thermometer


maksimum dan
Psycrometer thermometer minimum.
8
Standar Untuk mengukur suhu udara
ekstrim dan suhu udara
terendah

19
Termometer Untuk mengukur suhu pada
9 tanah tanah berumput dengan
berumput beberapa kedalaman

Untuk mengukur suhu pada


Termometer
10 tanah gundul dengan
tanah Gundul
beberapa kedalaman

Termohigrogr Untuk mengukur


11
af kelembaban udara relative

20
Untuk mengukur jumlah
Penakar
curah hujan yang jatuh
hujan
12 pada permukaan tanah
Observatoriu
dalam periode 24 jam
m (OBS)

Untuk mengukur jumlah


Penakar
curah hujan secara semi
13 Hujan
otomatis dalam periode 24
Hellman
jam

Automatic
Alat untuk mengukur radiasi
Solar
matahari otomatis dan
14 Radiation
mampu mentracker
System
pergerakan matahari
(ASRS)

Untuk mengukur jumlah


Penakar
15 curah hujan yang turun
Hujan ARG
secara otomatis

21
Untuk mengukur penguapan
16 Lysimeter pada permukaan tanah
bervegatasi

Cup Counter
17
Anemometer

Untuk mengukur ketinggian


Hook Gauge
18 air akibat penguapan di
and Still Well
dalam panci

Thernoneter
Apung Untuk mengukur suhu
19 Maksimum maksimal dan minimal air
dan pada panci penguapan
Minimum

22
High Volume
Air Sampler Untuk mengukur kualitas
20
(HV udara di suatu wilayah
Sampler)

Sangkar Untuk melindungi peralatan


21
Meteorologi Thermography

23

Anda mungkin juga menyukai