ABSTRAK
Tanaman tomat (Solanum lycopersicum) membutuhkan tanah yang gembur, kadar keasaman pH antara 5-6, tanah
sedikit mengandung pasir, banyak mengandung humus, serta pengairan yang teratur dan cukup untuk
pertumbuhannya. Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) membutuhkan tanah yang subur dengan pH 6,0-7,0
dan berstruktur gembur, serta peresapan air dan dan sirkulasi udara lancar. Tanah ultisol tergolong lahan marginal
dengan tingkat produktivitasnya rendah dan kandungan unsur hara tanah ini umumnya rendah. Tanah ultisol memiliki
sifat-sifat yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman seperti pH tanah yang masam, yaitu dibawah 5.0, dan KTK
yang rendah. Cara meningkatkan produktivitas ultisol adalah melalui pemberian kapur untuk menaikkan pH tanah
sekaligus menambahkan pupuk kandang. Untuk menunjang pertumbuhan, tanaman juga rutin dipupuk menggunakan
pupuk NPK Mutiara dan NPK Phonska. Praktikum kali ini bertujuan melihat bagaimana pertumbuhan tanaman tomat
dan cabai rawit pada tanah ultisol yang telah diberi perlakuan untuk meningkatkan produktivitasnya. Penanaman
tomat dan cabai rawit di tanah ultisol yang dilakukan menghasilkan pertumbuhan yang baik dan tidak menunjukkan
tanda-tanda kekurangan hara, terbukti dari banyaknya buah yang dihasilkan tanaman tomat dan tinggi tanaman cabai
rawit yang hampir seragam.
25
20
15
10
5
0
1 MST 2 MST 3 MST 4 MST
3
Tabel 3. Hasil-3 (Umur Berbunga Tanaman Tomat) Grafik 3. Varibel Pengamatan Tinggi Tanaman Tomat
Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frustescens) Tabel 6.Hasil-3 Umur Berbunga Tanaman Cabai Rawit
Variabel pengamatan tanaman cabai rawit dari awal
hingga akhir praktikum berup variabel tinggi
tanaman,jumlah daun, dan umur berbunga. Data tinggi Sampel Tanaman Umur Berbunga
tanaman, jumlah daun dan umur disajikan pada tabel 1 3 MST
berikut ini :
2 3 MST
Tabel 4. Hasil-1 (Tinggi Tanaman Cabai Rawit)
3 4 MST
Umur
Tanaman Tinggi Rata-rata (cm) Berdasarkan tabel hasil pengamatan pada
1 MST 9,66 pertumbuhan vegetatif tanaman cabai rawit yang telah
2 MST 11,76 dibuat , dimana untuk tinggi tanaman dan jumlah daun
pada tanaman cabai rawit tiap minggunya mengalami
3 MST 14,6 kenaikan yang intens. Balel (2012) melaporkan bahwa
4 MST 17,66 pertanaman cabai rawit yang dilakukan penyiraman dan
pemupukan secara teratur akan menunjukkan rat-rata
tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, dan
4
jumlah buah yang baik dan berkualitas. Hal ini DAFTAR PUSTAKA
disebabkan adanya pemeliharaan pada tanaman cabai Alibasyah, M. Rusli. 2016. Perubahan Beberapa Sifat
rawit yang baik. Pemeliharaan tersebut berupa Fisika dan Kimia Ultisol Akibat Pemberian
penyiraman dan pemupukan pada tanaman cabai rawit. Pupuk Kompos dan Kapur Dolomit pada Lahan
Penyiraman dan pemupukan pada tanaman cabai rawit Berteras. J. Floratek, 11(1): 75-77.
harus dilakukan secara teratur supaya pertumbuhan
tanaman menjadi lebih baik. Sedangkan untuk jumlah Bahar, Yul H., et al. 2009. Standar Operasional
daun tanaman cabai rawit tiap minggunya mengalami Prosedur Budidaya Cabai Rawit. Jakarta:
kenaikan. Hal ini disebabkan adanya pemeliharaan yang Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran dan
baik terhadap tanaman cabai rawit. Pemeliharaan Biofarmaka.
tersebut berupa penyiraman, pemupukan, dan
penyiangan gulma. Dengan adanya penyiraman yang Belel, M.D., 2012. Effects of grassed and synthetic
teratur, pemupukan yang sesuai dengan dosisnya dan mulching materials on growth and yield of sweet
penyiangan gulma yang teratur maka akan dapat pepper (Capsicum annuum L.) in Mubi. Nigeria.
meningkan jumlah daun pada tanaman cabai rawit. Jadi J. Agric. Soc. Sci. 8:97-99.
pemeliharan sangat perlu dilakukan dalam budidaya
tanaman cabai rawit, supaya pertumbuhan vegetatif
pada tanaman cabai rawit menjadi lebih baik. [Dinas Pertanian] Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng.
2020. Budi Daya Tanaman Tomat.
KESIMPULAN https://distan.bulelengkab.go.id [22 Juli 2020].
Adapun kesimpulan dari praktikum yang telah Karo, Amanda K., et al. 2017. Perubahan Beberapa Sifat
dilaksanakan bahwa, tanah dengan kandungan ultisol Kimia Tanah Ultisol Akibat Pemberian Beberapa
merupakan tanah yang memiliki kandungan asam yang Pupuk Organik dan Waktu Inkubasi. Jurnal
tinggi, salah satu masalah yang terdapat pada tanah Agroekoteknologi FP USU, 5(2): 277-283.
ultisol yaitu sedikitnya kandungan unsur Nitrogen dan
Phospor pada tanah sehingga perlu dilakukan Leovini, H. 2012. Pemanfaatan Pupuk Organik pada
pemebrian dolomit dan pemupukan secara berkala pada budidaya tanaman tomat (Solanum lycopersum).
tanaman tomat dan tanaman cabai rawit. Lahan ultisol Makalah Seminar Umum Universitas Gadjah
merupakan lahan yang kering, jadi perlu dilakukannya Mada.
penyiraman setiap hari, supaya dapat memenuhi
kebutuhan air bagi tanaman tomat dan tanaman cabai Prasetyo, Rendy. 2014. Pemanfaatan Berbagai Sumber
rawit. Jadi dengan adanya pemberlakukan budidaya Pupuk Kandang sebagai Sumber N dalam
yang baik terhadap tanaman tomat dan tanaman cabai Budidaya Cabai Merah (Capsicum annum L.) di
rawit, maka tanah ultisol tidak akan menjadi Tanah Berpasir. Planta Tropika Journal of Agro
pengganggu pertumbuhan tanaman tomat dan tanaman Science, 2(2): 125-130
cabai rawit.
UCAPAN TERIMAKASIH