Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cabai rawit merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi disebabkan karena
rasa pedas dan kandungan karotenoidnya. Di Indonesia tingkat konsumsi masyarakat per kapita
terhadap cabai cukup tinggi, demikian pula cabaipun dibutuhkan pada beberapa industri .

Melihat kebutuhan cabai rawit tiap tahunnya meningkat sehubungan dengan beragam dan variasi
jenis masakan di Indonesia meningkat yang menggunakan bahan asal cabai, mulai dari
kebutuhan rumah tangga, permintaan pasar, bahkan sampai pada kebutuhan ekspor luar negri.
Maka dari itu perlu diadakan teknik budidaya untuk peningkatan produksi dan mutu hasil
tanaman cabai .

Untuk mendapatkan produksi yang maksimal tanaman cabai harus dilengkapi dengan pemberian
unsur hara yang cukup dan tepat. Salah satu unsur hara yang esensial adalah nitrogen yang
tergabung dalam unsur hara makro yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan
vegetatif tumbuhan cabai.

Untuk mengetahui pengaruh pemberian unsur hara nitrogen (pupuk urea) terhadap pertumbuhan
cabai, maka dilakukan eksperimen dengan menggunakan dua perlakuan yang berbeda.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas masalah yang dapat dirumuskan adalah : apakah pemberian
pupuk urea berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai ?

C. Hipotesis

hi : Ada pengaruh pemberian pupuk urea terhadap pertumbuhan tanaman cabai.

D. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk urea terhadap
pertumbuhan tanaman cabai.

       Mengamati pengaruh pupuk dengan jenis yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman
cabai rawit.

E. Manfaat

Sebagai sumber informasi dalam pengembangan teknologi pertanian.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Landasan Teori
       1.    Macam-macam Pupuk
              a.    Pupuk Urea
                     Pupuk urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar
tinggi.  Unsur nitrogennya sebesar 46% itu artinya dalam 100 kg pupuk urea ada 46 kg hara
nitrogen.  Pupuk ini mudah larut dalam air dan bersifat higroskopis (mudah menghisap
air).  Urea memliki densitas (masa jenis) sebesar 1335 kg/m3 pada suhu 20oC  titik lebur 132,6oC
tak mudah terbakar, dan dapat menghantarkan listrik. Urea memiliki berat molekul sebesar
60,056 g/mol.  Pupuk urea berbentuk butir-butir Kristal berwarna putih, dengan rumus kimia
NH2CON2.
                     Kekurangan nitrogen,  seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan, pertumbuhan
tanaman lambat dan kerdil.  Daun tua berwarna kekuningan, pertumbuhan buah tidak sempurna
seringkali masak sebelum waktunya, dan jika dalam keadaan kekurangan yang parah menjadi
kering mulai dari bagian bawah tanaman terus ke bagian atas tanaman.
       Unsur hara nitrogen berguna untuk membuat bagian tanaman lebih hijau dan segar,
mempercepat pertumbuhan dan menambah kandungan protein hasil panen.
                     Pupuk urea merupakan pupuk yang paling umum digunakan di seluruh dunia karena
dianggap paling aman dan efektif dibandingkan pupuk yang ditemukan sebelumnya (ammonium
nitrat).
       Kelebihannya yaitu ketika pupuk urea digunakan sesuai porsi dan diukur malalui me
todologi yang tepat maka urea akan memberikan hasil produksi yang optimal.
                     Kelemahan pupuk urea dapat menghasilkan polutan berbahaya selama proses
produksi  yang melibatkan emisi gss polutan di udara.  Pada kondisi tertentu urea dapat
mengganggu kestabilan Ph di dalam tanah yang mengakibatkan terganggunya kesuburan alami
tanah tersebut (Adit Sipemalas.blogspot.com. 8:29:16, 24 September 2012).
              b.    Pupuk Kompos
                     Pupuk kompos adalah hasil fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan organic
seperti tanaman, hewan, atau limbah organic lainnya.  Kompos yang digunakan sebagai pupuk
disebut pupuk organic karena penyusunnya terdiri dari bahan-bahan organik.  Kompos
merupakan humus yang prosesnya dipercepat dengan pengaturan bahan-bahan kompos sehingga
kandungan hara yang dikandung pun lebih tinggi dibandingkan dengan humus.  Sedangkan
pengomposan itu sendiri adalah pengurasan bahan organic oleh sejumlah besar mikroorganisme
dalam lingkungan yang hangat, basah dan berudara dengan hasil akhir berupa humus.
                     Keunggulan kompos dibandingkan dengan pupuk kimia adalah kompos yang tidak
merusak tanah, bebas dari sumber penyakit, tidak menurunkan pH tanah dan kompos
menggemburkan tanah.  Kandungan haranya menetap pada tanah, tidak terlarut air sehingga
dosis penggunaannya pada masa musim penanaman ke depan kemungkinan besar dapa t
diturunkan tergantung pada sifat dan pengisapan hara oleh tanaman pengapuran pada tanahnya
yang mempunya pH yang sangat masam malah pengapuran tidak diperlukan apabila kadar

2
penggunaan kompos sangat besar. Dikarenakan sifat kompos yang netral dan cenderung untuk
menjadi basa (Proses –pembuaatan-pupuk- kompos 2011/01/05, 24 September 2012).
              c.    Pupuk Kandang
                     Pupuk kandang mengandung 3 golongan komponen yaitu litter (kotoran/sampah),
ekscreta padat (bahan keluaran padat) dari binatang, dan ekscreta cair (urin).  Sifat/keadaan dan
konsentrasi relative dari komponen-komponen ini dalam macam-macam pupuk kandang adalah
sangat berbeda, tergantung dari jenis binatangnya, cara pemberian makanannya dan
pemeliharaan binatang-binatang tersebut.  Sisa-sisa tanaman yang merupakan kotoran pada
pupuk kandang biasanya tinggi kandungan karbohidrat, terutama selulosa, dan rendah kandungan
nitrogen maupun mineral.  Nitrogen dan mineral terkandung tinggi pada urin, dan kandungan
karbohidratnya sangat kecil, sehingga memberikan suatu media yang lebih seimbang bagi
perkembangan mikroorganisme.  Kotoran hewan lebih rendah daripada pupuk kimia . Oleh
karena itu biaya aplikasi pemberian pupuk kandung ini lebih besar daripada pupuk organik.
                     Hara dalam pupuk kandang in tidak mudah tersedia bagi tanaman. Ketersediaan
hara sangat dipengaruhi oleh tingkat dekomposisi/ mineralisasi dari bahan-bahan
tersebut.  Rendahnya ketersediaan hara dari pupuk kandang antara lain disebabkan karena bentuk
NP serta unsur lain terdapat dalam bentuk senyawa kompleks organ protein atau senyawa asam
humat atau lignin, yang sulit terdekomposisi.  Pupuk kandang digunakan untuk menambah hara,
memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah.
                     Kelemahannya yaitu semakin jarang orang yang memelihara kambing. Kotoran
kambing lebih baik daripada kotoran sapi dan kerbau, dikarenakan kotoran kambing jauh lebih
baik dan bertahan lama dengan bentuk menyerupai biji-bijian (id.wordpress.com/tag/pengertian-
pupuk-kandang, 24 September 2012).
       2.    Tanah
                     Tanah berbentuk akibat perubahan cuaca dan aktivitas berbagai mahluk hidup, di
antaranya seperti hewan dan tumbuhan.  Tanah merupakan campuran dari berbagai mineral,
bahan-bahan organik, air dan udara.  Tanah merupakan lapisan kerak bumi yang ada di lapisan
atas, yang  juga merupakan tabung reaksi alami yang menyangga seluruh kehidupan yang ada di
bumi.  Sifat-sifat tanah itu meliputi fisika dan kimia.  Beberapa sifat fisika tanah antara lain :
tekstur, struktur dan kadar tanah.
                     Sedangkan sifat kimia menunjukkan suatu sifat yang dipengaruhi oleh adanya unsur
maupun senyawa yang terdapat di dalam tanah tersebut, contohnya reaksi tanah (pH), kadar
bahan organik dan kapasitas pertukaran kation (KPK) (Kangmus, com/pengertian-tanah.html. 2
juni 2011, 24 September 2012).
       3.    Tanaman Cabe Rawit
                     Cabai rawit secara umum memang bisa ditanam di sembarang tempat, daerah dan
waktu cabai dapat tumbuh mulai dari dataran rendah sampai tinggi, di areal sawah,
tegalan.  Sedangkan untuk waktu  cabai bisa ditanam pada musim hujan sampai musim
kemarau.  Meski tanaman ini mampu untuk tumbuh dan berbuah pada berbagai situasi, tentu
untuk mendapatkan produksi  serta produktivitas yang kita inginkan.
                     Tanaman cabai rawit tidak tahan banyak hujan, terutama waktu berbunga, karena
bunganya akan mudah gugur.

3
       Waktu tanam yang baik adalah pada awal musim kemarau (Maret/April).
       Syarat Tumbuh :
                     Secara umum pertumbuhan cabai rawit akan sangat baik kalau ditanam di daerah
dengan curah hujan dan panas yang cukup.  Penanaman pada tempat yang berbeda dari
persyaratan tersebut akan menghasilkan buah dan kualitas yang tidak kita dapatkan.  Faktor
lokasi penanaman berukuran cukup besar dalam berproduksinya buah cabai rawit paling cocok
pada tinggian 0-500 m dari permukaan laut dan suhu rata-rata 19-30 oC dan curah hujan 1000-
3000 mm/tahun.
                     Tanah kaya bahan organic gembur dan sorong serta pH 6,0-7,0. Bila tingkat
kemasaman lebih rendah dapat dinaikkan dengan penambahan pemberian kapur
pertanian,  Kelembaban yang cocok berkisar 70-80% tanaman saat pembentukan buna dan
buah.  Kelembaban yang melebihi 80% terutama saat pembentukan bunga dan
buah.  Kelembaban yang melebihi 80% memacu pertumbuhan cendawan yang berpotensi
nyerang dan merusak tanaman.  Jika kurang 70% membuat cabai kering dan mengganggu
pertumbuhan generatifnya (Apeptea.wordpress.com/2012/05/18, 24 September 2012).

B.        Lokasi Penelitian
Desa bukit melintang tanggal 23 juli sampai 23 agustus 2018

C.        Waktu Penelitian
Percobaan dilakukan dalam kurun waktu satu bulan.

D.   Variabel
       1.    Variabel Bebas
              a.    Pupuk kandang
              b.    Pupuk kompos
              c.    Pupuk urea

       2.    Variabel Terikat
              Pertumbuhan tanaman cabai rawit.
       3.    Variabel Terkontrol
              a.    Penyinaran yang sama
              b.    Penempatan yang sama
              c.    Jenis tanaman cabai yang sama
              d.    Media tanaman cabai yang sama
              e.    Tanaman cabai yang tidak diberi pupuk
              e.    Jumlah pemberian air yang sama
              f.     Waktu pemberian pupuk yang sama.
              g.    Jumlah pupuk yang sama.

E.    Alat dan Bahan


       1.    Alat

4
              a.    15 buah polibet
              b.    Penggaris
              c.    Alat tulis
       2.    Bahan
              a.    Tanah
              b.    Pupuk urea
              c.    Pupuk kandang
              d.    Pupuk kompos
              e.    15 tumbuhan cabai rawit
              f.     Air

F.   Cara Kerja
 Siap kan 15 buah polibet sebagai tempat penanaman bibit cabe
 Tanam bibit cabe tersebut ke dalm polibet yang sudah di isi tanah
 Lalu masukkan pupuk ke dalam polibet sesuai dengan kelompoknya
 Lalu siram selama beberapa hari

G.   Jadwal Kegiatan
                     Percobaan ini dilakukan selama 30 hari, selama 4 minggu ini, pertumbuhan
tanaman cabai rawit  yang meliputi tinggi batang.

H. Hasil Data

Pengamatan pertama, selasa 07 Agustus 2018


Kel-1 Ukuran (cm) Kel-2 Ukuran (cm) Kel-3 Ukuran (cm)
Pol 1 10 cm Pol 1 10 cm Pol 1 10 cm
Pol 2 10 cm Pol 2 10 cm Pol 2 10 cm
Pol 3 10 cm Pol 3 10 cm Pol 3 10 cm
Pol 4 10 cm Pol 4 10 cm Pol 4 10 cm
Pol 5 10 cm Pol 5 10 cm Pol 5 10 cm
Rata-Rata 10 cm Rata-Rata 10 cm Rata-Rata 10 cm

Pengamatan kedua, selasa 14 Agustus 2018


Kel-1 Ukuran (cm) Kel-2 Ukuran (cm) Kel-3 Ukuran (cm)
Pol 1 13 cm Pol 1 13 cm Pol 1 11 cm
Pol 2 12 cm Pol 2 12 cm Pol 2 11 cm
Pol 3 11,5 cm Pol 3 11,5 cm Pol 3 12 cm
Pol 4 13 cm Pol 4 13 cm Pol 4 11,5 cm
Pol 5 11 cm Pol 5 11 cm Pol 5 11 cm
Rata-Rata 11,6 cm Rata-Rata 11,5 cm Rata-Rata 11,3 cm

5
Pengamatan ketiga, Selasa 21 Agustus 2018
Kel-1 Ukuran (cm) Kel-2 Ukuran (cm) Kel-3 Ukuran (cm)
Pol 1 15 cm Pol 1 15 cm Pol 1 13 cm
Pol 2 16 cm Pol 2 14 cm Pol 2 11 cm
Pol 3 15,5 cm Pol 3 14,5 cm Pol 3 12,5 cm
Pol 4 16 cm Pol 4 13 cm Pol 4 11,5 cm
Pol 5 14,5 cm Pol 5 15 cm Pol 5 13 cm
Rata-Rata 15,3 cm Rata-Rata 14,3 cm Rata-Rata 12,7 cm

6
BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
                     Dari percobaan itu disampaikan bahwa jika tanaman kekurangan unsure nitrogen
maka akan tumbuh lambat, warna daun ada bercak-bercak putih jika kekurangannya sangat parah
akan mengakibatkan tumbuhan mati.
Dari percobaan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh pemberian pupuk urea
terhadap pertumbuhan tanaman cabai, berarti h1 diterima dan h0 ditolak.

B. Saran

Disarankan agar apabila menanam cabai, untuk mempercepat pertumbuhannya, hendaknya


menggunakan pupuk urea sebagai salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman cabai.

7
LAMPIRAN

8
Daftar Pustaka

Agrios, G.N. 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Anonim. 2015. http://guruprofesional.wordpress.com/materi-seni-budaya/mulok-pertanian-
bertanam-cabai-rawit/. Diakses pada tanggal 21  Oktober 2015
Anonim. 2015. http://id.answers.yahoo.com/question/;_ylt=Apz7zk4b
D25MilZhgXqrXAhrbBV.;_ylv=3?link=ask. Diakses pada tanggal 221Oktober 2015.
Anonim.2015.http://petaniwahid.blogspot.com/2008/08/bertanamcabaihibrida.html. Diakses
pada tanggal 21 Oktober 2009

Anda mungkin juga menyukai