) dan
Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Pada Tanah Ultisol
ABSTRAK
Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan jenis tanaman sayur-sayuran berbentuk buah yang mempunyai
rasa enak untuk dikomsumsi, baik berupa buah segar, maupun saos. Cabai rawit (Capsicum anuum L.) merupakan
salah satu tanaman hortikultura dari famili Solanaceae yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Keywords: Disusun berdasarkan urutan abjad dalam Bahasa Indonesia, maksimal lima kata selain kata dalam judul.
1
mengandung unsur hara makro dan mikro meskipun pengolahan tanah tahap kedua dengan melakukan
dalam jumlah sedikit. Sedangkan untuk mengatasi pembalikan tanah menggunakan cangkul dan
tingginya penguapan air yang disebabkan oleh suhu melakukan pembuatan badengan dengan ukuran 1,5 m
udara dapat menggunakan mulsa. X 3 m.
Ultisol merupakan tanah yang memiliki masalah
Pemberian pupuk dasar
keasaman tanah, bahan organik rendah dan nutrisi
Pemberian pupuk dasar dilakukan setelah
makro rendah dan memiliki ketersediaan P sangat
melakukan pengolahan tanah tahap kedua dengan
rendah (Fitriatin dkk. 2014).
pemberian pupuk kandang kotoran ayam dan dolomit
Dilihat dari luasan, Ultisol berpotensi untuk
guna menetralisasi tanah, setelah itu lalu lahan
mendukung perluasan dan pengembangan pertanian di
dibiarkan selama satu minggu agar pupuk dan dolomit
Indonesia. Namun demikian, produksi tanaman pada
yang diberikan menjadi homogen dengan tanah.
Ultisol umumnya sangat rendah. Pada umumnya
Ultisol memiliki kemasaman yang relatif tinggi (rata- Pembuatan Lubang Tanam
rata pH < 4,5), kejenuhan Al tinggi yang dapat Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan cara
mencapai >60%, miskin kandungan hara makro ditugal adapun jarak yang digunakan yaitu 20 x 20 cm,
terutama K, Ca dan Mg, karena pencucian yang sedalam 10 cm.
intensif Disamping sifat kimia, pemanfaatan Ultisol
Penanaman
untuk pengembangan pertanian juga dihadapkan pada
Penanaman dilakukan dengan cara menanam satu
masalah sifat fisik tanah yang kurang mendukung
bibit tanaman tomat kedalam lubang tanam, lalu
pertumbuhan tanaman secara optimal. Yulnafatmawita
ditutup dengan menggunakan tanah secara tipis.
et al. (2014), melaporkan bahwa Ultisol mempunyai
kandungan liat yang tinggi (>70%). Tingginya Penyiraman
kandungan liat akan menyebabkan lebih banyak pori Penyiraman dilakukan setiap hari pada sore hari
mikro dibanding pori makro sehingga membatasi dengan menggunakan gembor
aerasi tanah dan daya resap air sehingga menyulitkan
akar berkembang untuk mendapatkan oksigen dan Pemupukan
elemen hara. Pemupukan mulai dilakukan saat tanaman
Pratikum ini bertujuan untuk mengetahui dari berumur 2 minggu setelah tanaman dan menyusul 45
praktikum kali ini adalah untuk mengetahui cara hari setelah tanam. Pemupukan dilakukan untuk
Budidaya Tanaman Tomat (Lycopersium esculentum mencukupi unsur hara tanah, pupuk yang diberikan
L.) dan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum anuum L.) yaitu NPK mutiara dengan dosisi 3 gram/ tanaman.
pada tanah ultisol. Kemudian disusul dengan pemberian pupuk NPK
dengan cara dikocor.
Pengamatan
BAHAN DAN METODE Pada mulai fase pertumbuhan tanaman tomat
memasuki fase vegetative maka sudah mulai
Waktu dan Tempat memasuki pengamatan, hingga generative pengamatan
Praktikum ini dilaksanakan di Kebun Percobaan dilakukan dengan cara mengukur tinggi tanaman,
Universitas Andalas, Limau Manis, Kec. Pauh Kota mengukur panjang daun, menghitung jumlah daun hal
Padang, Selama Perkuliahan Genap 2021, Dari Maret ini bertujuan untuk melihat pertumbuhan pada tanaman
hingga Juni 2022. jagung.
UCAPAN TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA