Anda di halaman 1dari 8

BUDIDAYA TANAMA CABAI

Tomy Gunawan

Tomy Gunawan

Apr 12, 2018·9 min read

DAFTAR ISI

BAB I. 1

PENDAHULUAN… 1

1.1 LATAR BELAKANG.. 1

1.2 ALASAN MEMILIH TOPIK.. 3

BAB II. 4

ISI. 4

2.1 PENGERTIAN CABAI. 4

2.2 TEKNIK BUDIDAYA.. 4

2.2.1 Pembibitan. 4

2.2.2 Penyiapan Lahan. 5

2.2.3 Pemasangan Mulsa. 5

2.2.4 Penanaman. 5

2.2.5 Pemeliharaan. 6
2.2.6 Pemupukan. 6

2.2.7 Panen. 7

BAB III PENUTUP.. 7

3.1 KESIMPULAN.. 7

DAFTAR PUSTAKA… 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Cabai termasuk tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan oleh masyaraka petani di indonesia.
Selain sebagai penambah cita rasaa dalam masakan atau sebagai sayuran, buah yang satu ini juga
memiliki manfaat kesehatan. Salah satunya adalah mencegah penyakit kangker karena dalam buah cabai
terdapat kandunganlasparaginase dan capcaicin. Selain itu kandungan vitamin c pada cabai cukup tinggi
dapat mencegah kekurangan vitamin c sepeerti penyakit sariawan, meskipun memiliki banyak manfaat
tetapi harus dikonsumsi secukupnya saja untuk mencegah nyeri lambung (Prajanata, 2008)

Cabai merupakan tanaman terong terongan, semusim ,berbatang perdu dan, berkayu. Tanaman pcabai
memiliki jenis akar tunggang dan akar serabut dan termasuk tanaman dikotil(berkeping dua). Buah
tanaman ini memiliki rasa pedas yang disebabkan oleh kandungan kapsaisin. Meskipun memiliki rasa
pedas buah tanaman ini banyak digemari oleh masyarakat. Hingga saat ini telah dikenal lebih dari 12
spesies cabai, namun yang banyak dibudidayakan petani hanya beberapa saja yaiyu cabai rawit, cabai
merah, paprika dan cabai hias. Cabai rawit sendiri terbagi lagi menjadi beberapa jenis diantaranya
adalah cabai rawit putih, cabai rawit jengki, dan cabai rawit Jemprit (Tjahjadi, 1991)

Seiring bertambahnya jumlah penduduk, permintaan pasokan cabai dimasyarakat kian meningkat.
Dengan demikian peluang keuntungan budi daya cabai sangat menjanjikan. Tidak hanya untuk pasar
lokal tetapi juga untuk pasar ekspor (Santika, 2008). Untuk me ningkatkan hasil produksi cabai rawitnya,
para petani berusaha mengatasi kendala kendala yang dapat mengakibatkan gagal panen dengan cara
melakukan pemupukan secara teratur, melakukan pengendalian hama dan penyakit misalnya dengan
sistem kultivar. Pupuk memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang pertumbuhan, ataupun
produktifitas tanaman. Karena dapat menyediakan zat hara bagi tanaman lebih cepat dan dengan
konsentrasi yang tinggi (Taniwiryono, 2008). akan tetapi penggunaan pupuk kimia dalam jumlah yang
tinggi dan pemakaian jangka panjang akan merusak struktur tanah. Pupuk kimia juga sering mengalami
kelangkaan sehingga harganya melonjak tinggi.

Dalam penggunaan pupuk petani harus mengetahui dosi yang dibutuhkan tanaman secara pasti.
pemupukan juga harus dilakukan dengan pupuk yang tepat sesuai dengasn unsur hara yang dibutuhkan
tanaman. karena pemberian pupuk yang tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman dan tidak dengan
dosis yang tepat terutama pemakaian pupuk buatan akan merusak sifat fisik, kimia dan biologi tanah,
bahkan dapat menyebabkan tanaman yang diberi pupuk mati.

Salah satu kendaka dalam budidaya cabai adalah adanya gangguan penyakit yang menyerang mulai dari
tanaman disemai sampai tanaman menghasilkan, gangguan penyakit pada tanaman cabai sangat banyak
jenisnya dan yang paling sering ditemui adalah penyakit keriting, busuk buah dan antraknosa. Penyakit
penyakit tersebut disebabkan oleh kondisi cuaca yang tidak menentu dan dapat menyebabkan kerugian
yang cukup besar (Duriad & Muhram, 2003)

Salah satu penyakit yang sangat merugikan pada budidaya cabai adalah penyakit antraknosa, penyebab
penyakit antraknosa adalah jamur colletotrichum capsici. Biasanya penyakit ini menyerang daun, namun
dapat pula menyerang buah (Warsino & Dhana, 2010). Gejala yang dapat dilihat pada tanaman yang
terserang penyakit ini adalah munculnya bercak bercak putih pada daun ataupun pada buah yang
semakin membesar. Bercak tersebut terlihat agak cekung dan mulai muncul lingkaran hitam pada bagian
tengah dan membentuk lingkaran yang berlapis lapis (Martoredjo, 2009). Penyakit antraks sering
menyerang tanaman cabai pada musim penghujan, dimana pada saat musim hujan kondisi lingkungan
menjadi lembab dengan demikian akan mendukung perkembangan cendawan jamur antraks
tersebut.salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan penyakit antraks pada
budidaya cabai adalah dengan menggunakan varietas taman cabai yang tahan terhadap serangan
cendawan penyebab penyakit antraks.

Dalam melakukan budidaya cabai perlu dilakukan pada lahan yang sesuai dengan sifat tanaman,
penanaman cabai membutuhkan lahan yang luas. Aklan tetapi seiring dengan laju pertumbuhan
penduduk lahan prertanian kian menyempit hal ini dikarnakan banyak lahan dialih fungsikan mejadi
pemukiman penduduk sehingga berpengaruh pada bidang budidaya tanaman. agar dapat menghasilkan
hasil yang optimal, serta harus mengamati kondisi cuaca, karena jika pada musim hujan penyakit
penyaki mudah menyerang tanaman cabai

Berdasarkan pertumbuhan akarnya cabai memiliki sistem perakaran tunggang dengan pertumbuhan
akar menyamping yang disebut akar. serabut akar serabut pada tanama cabai dapat menembus tanah
sampai kedalama 50 dan perkembangan kesamping selebar 45 cm (Setiadi, 2006). Batang tanaman cabai
tumbuh tegak dengan diameter batang sekitar 2cm, berwarna hijau kecoklat coklatan dengan cabang
menyebar. Pada batang utama dan cabang juga terdapat daun daun dimana pada tangkai daun terdapat
ketiak daun yang ditumbuhi tunas tunas, tunas tunas tersebut sering disebut dengan istilah tunas air.
Tunas air yang terdapat pada batang utama sampai pada bunga pertama muncul diantara percabangan
primer sebaiknya dibuang agas mempercepat pertumbuhan tanaman serta pembentukan cabang primer
lebih optimal. Cabang primer tersebut dipelihara dan tidak dipotong sampai pada cabang primer
tumbuh cabang cabang sekunder yang nantinya akan menghasilkan bunga (Prajanata, Agribisnis Cabai
Hibrida, 2008).

Pertumbuhan panjang primer dan sekunder ini disebabkan oleh kuncup daun yang terus tumbuh dan
pertumbuhan ini disebut simpodial(prajnata 2007). Dan cabang cabang sekunder yang dihasilkan oleh
cabang primer juga akan membentuk cabang baru yang disebut cabang tersier yang kemudian berlanjut
dengan keluarnya bunga.

1.2 ALASAN MEMILIH TOPIK

Alasan penuli memilih topik hortikultura tentang budidaya tanaman cabai yang pertama adalah adalah
karena cabai merupakan sayuran buah yang banyak digunakan masyarakat, bahkan seluruh masyarakat
sebagai penambah rasa nikmat pada setiap masakan. Meskipun cabai memiliki rasa pedas tetapi tetap
disukai banyak orang. Sehingga harga cabai melonjak tinggi seiring dengan pertumbuhan masyarakat,
dengan demikian budidaya cabai memiliki potensi memperoleh keuntungan yang besar apabila
dilakukan dengan teknik yang benar.

BAB II

ISI

2.1 PENGERTIAN CABAI

Tanaman cabai (capsicum anum L) adalah tanaman perdu yang memikliki rasa buah pedas. Secara
umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin . diantaranya adalah kalori, protein, lemak,
karbohidrat, kalsium, vitamin A, B1, dan vitamin C. Cabai banyak dibudidayakan masyarakat petani
karena harga jualnya yang tinggi, alasan lain banyak petani yang membudidayakan Cbai di indonesia
adalah karena iklim indonesia sangat cocok untuk budidaya cabai, serta tanaman cabai dapat mudah
hidup baik didataran timggi maupun rendah. Daerah yang saat ini menjadi sentra utama penghasil cabai
di indonesia adalah pulau jawa. Usaha tani cabai jika berhasil, keuntunganya sangat menjanjikan. Tetapi
u tuk membudidayakanya butuh keterampilandan modal yang cukup.

2.2 TEKNIK BUDIDAYA

2.2.1 Pembibitan

Cabai terdapat banyak varietas seperti cabai keriting, cabai rawit dan cabai hias. Langkah pertama yang
harus dilakukan dalam budidaya cabai adalah pemilihan benih dan pembibitan, kriteria benih yang baik
digunakan sebagai bibit adalah benih berasal dari pohon yang sehat dalam artian, tanaman induk yang
akan diambil buahnya sebagai bibit tidak terserang hama dan penyakit. Selain itu benih yang dipakai
harus benih yang bernas atau berisi serta ukuran benihnya seragam. Kebutuhan benih setiap hektar
adalah sekitar 150–300 gram dengan daya tumbuh lebih dari 90 gram. Langkah selanjutnya adalah
menyiapkan media semai berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Dengan
ketinggian media semai sekitar 20 cm dan panjang 1m. Sebaiknya pada persemaian diberi naungan
berupa alang alang atau daun lain agar bibit yang masih muda tidak terkena sinar matahari secara
langsung. Selanjutnya benih disebar pada media semai yang sudah dibuat secara merata kemudian
ditutup dengan tanah tipis. Agar benih cepat tumbuh perlu dilakukan penyiraman.

2.2.2 Penyiapan Lahan


Tanaman cabai mudah tumbuh hampir oppada seluruh lahan pertanian yang tanaman lain dapat hidup.
Namun agar tanaman dapat tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah yang baik, perlu dicari lahan
yang subur untuk melakukan budidaya. Keriteria tanah yang bagus untu budidaya cabai adalah gembur,
kaya bahan organik, tidak berair atau becek,dan memiliki ph sekitar 5–6,8.(Rukman 1994). Tanah pada
lahan yangh akan ditanami dibersihkan dari rumput kemudian digemburkan bisa dengan cara dicangkul
atau dibajak dengan traktor. Ssetelah tanah digemburkan selanjutnya dibuat bedengan dengan arah dari
timur kebarat agatr sseluruh tanaman nantinya mendapat sinar matahari secara merata. Ukuran
bedengsan biasanya dibuat dengan lebar sekitar 100–150 cm dan panjangnya disesuaikan dengan
kondisi lahan setempat.

2.2.3 Pemasangan Mulsa

Setelah terbentuk bedengan, selanjutnya dipasang mulsa hitam perak pengan posisi warna perak diatas
agar dapat memantulkan sinar matahari sehingga hama yang bersembunyi dibawah daun akan pergi.
Sebaiknya pemasangan mulsa dilakukan pada siang hari pada saat matahari terik agar mulsa tidak
mudah sobek ketika ditarik. Cara pemasanganya adalah dengan cara menarik kedua ujung memanjang
di atas bedengan, lalu pasang pasak dari bambu berbentuk u pada sisi kanan dan kiri bedengan. Jika
mulsa sudah terpasang, Lubangi mulsa yang telah terpasang dengan menggunakan potongan kaleng
yang tajam dengan cara ditekan, kemudian buat lubang tanam pada mulsa yang sudah dilubangi. Jarak
pembuatan lubang tam adalah 60x70 atau 70x70 cm (Rukmana, 1994)

2.2.4 Penanaman

Penanaman bibit tanaman cabai sebaiknya dilakukan pada sore atau pagi hari. Karena jika dilakukan
pada siang hari, tanaman akan layu karena bibit masih lemah dan perlu penyesuaian dengan suhu panas
secara bertahap. Bibit yang ditanam sebaiknya bibit yang telah berumur 17–23 hari atau telah memiliki
jumlah daun sebanyak 2–4 helai. Cara penanamanya adalah dengan mengambil bibit dari tempat
persemaia, pengambilan bibit dilakukan secara hati hati. Dengan mencongkel media semai
menggunakan solel agar akar tanaman muda tidak rusak, pada waktu menanam usahakan akar
tunggang tanaman jangan sampai patah ataupun membengkok. Pada bedengan yang akan ditanami
dibuat lubang tanam sesuai dengan panjang akar tanaman, kemudian beri pupuk dasar dan tanam
tanaman pada lubang tersebut. Setelah ditanam, Sebaiknya tanaman segera duisiram dan diberi
penutup seperti pelepah pisang atau daun daun lainya untuk mencegah layu yang dapat menyebabkan
tanaman mati (Pracaya, 1993)

2.2.5 Pemeliharaan

Pada fase awal pertumbuhan atau tanaman masih dalam tahap penyesuaia diri dengan lingkungan baru.
Penyiraman tanaman perlu dilakukan secara rutin setiap hari, terutama pada musim kemarau. Setelah
tanaman tumbuh kuat serta perakaranya dalam , tanaman cukup disiram tiga hari sekali. Bila terdapat
banyak gulma perlu dilakukan penyiangan, agar tidak menjadi pesaing bagi tanaman kelamaan tanaman
akan menjadi kurus dan kerdil. Salah satu penyebab gagal panen atau penurunan hasil panen adalah
adanya serangan hama dan penyakit,salah satu penyakit yang sering menyebabkan cabai rontok adalah
penyakit busuk buah. Untuk itu perlu dilakukan pengendalian, pengendalian yang banyak dilakukan
adalah dengan penyemprotan menggunakan pestisida. Agar tanaman dapat tumbuh dengan maksimal
dan dapat menghasilkan, perlu dilakukan pembuangan tunas air, pembuangan tunas air bertujuan untuk
mengurangi pertummbuhan vegetatif agar tanaman tidak terlalu rimbun, serta menghambat
pertumbuhan tinggi tanaman agar mempermudah dalam perawatan serta pemanenan. Pembuangan
tunas air juga bertujuan untuk mengurangi kelembaban disekitar tanaman , dengan demikian
pertumbuhan cendawan akanberkurang serta meningkatkan pertumbuhan generatif (Pracaya 1993)

2.2.6 Pemupukan

Agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah yang berkualitas pelu
dilakukan pemupukan Pada waktu yang tepat serta, serta dengan dosis yang sesuai dengan kebutuhan
tanaman. Pemupukan yang baik sesuai dengan jenis pupuknya. Karena pupuk merupakan nutrisi yang
sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Pemupukan pertama dilakukan ketika tanaman berusia
satu minggu pertama, yaitu dengan pupuk kandang yang ditaruh pada lubang tanam dengan dosis 1ton
per hektar atau dapat juga dengan cara ditugal pada samping tanaman. Pemupukan ketiga dilakukan
pada saat tanaman berusia sekitar tiga bulan, cara pemupukanya adalah dengan mencampurkan pupuk
NPK, KNO putih, urea serta TSP. Dengan perbandingan 4:1:1:1:1, sehingga total semua 8kg kemudian
dilarutkan dengan air sebanyak 250 liter kemudian dikocorkan pada perakaran tanaman cabai dengan
dosis 250 ml per tanaman. Untuk pemupukan tanaman setelah 3 bulan lebih. Dapat menggunakan
pupiuk campuran yang sama pada pemupukan saat tanaman berumur 1 bulan, hanya saja jumlah
dosisnya yang ditambah 2:3:8:2, dan dilarutkan dengan air sebanyak 250 liter kemudian disiramkan
pada perakaran tanaman dengan dosis 250 ml per tanaman, pemiupukan ini daopat dilakukan setiap
dua minggu sekali.

2.2.7 Panen

Jika tanaman dirawat dengan baik biasanya sudah dapat dipanen pada usia 4 bulan , pemanenan dapat
dilakukan sebanyak 2 kali seminggu. kriteria buah yang sudah siap panen adalah buah yang bener bener
tua. biasanya ditandai dengan biji yang padat, berisi dan apabila ditekan buahnya keras, buahnya
berwarna hijau tua atau hijau kemerah merahan. Biasanya pemanenean oleh petani dimajukan atau
diundur beberapa hari tergantung waktu harga yang sedang tinggi. Memanenanya dilakukan dengan
cara memetik tangkai buah secara hati hati agar percabangan dan calon bunga tidak patah atau rusak.
Panen dapat dilakukan sampai tanaman berumur 2–3 tahun dengan jumlah panen sampai 96 kali. Pada
umumnya sawat panen pertama hanya menghasilkan cabai sedikit kemudian pada panen berikutnya
bertambah terus sampai mencapai puncaknya dan selanjutnya akan semaki berkurang hingga akhirnya
tanaman mati.

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari uraian pembahasan tentang cara budidaya cabai di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Cabai merupakan tanaman sayuran yang sangat digemari oleh masyarakat sebaga tambahan dalam
masakan, sehingga peluang budidaya cabai sangat berpotensi memperoleh keuntungan yang cukup
besar.

2. Agar memperoleh hasil yang maksimal dalam melakukan budidaya cabai, perlu memperhatikan
kondisi lahan dan harus mengetahui secara pasti bagaimana cara budidaya cabai yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Duriad, & Muhram. (2003). Pengenalan Penyakit Penting Pada Cabai Dan Pengendalianya Berdasarkan
Epidemologi Terapan. lembang, Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura.

Martoredjo. (2009). Ilmu Penyakit Pasca Panen. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Pracaya. (1993). Budidaya Tanaman Lombok. Yogyakarta: Kasinus.

Prajanata, F. (2008). Agribisnis Cabai Hibrida. Jakarta: Penebar Swadaya.

Rukmana, R. (1994). Budidaya Cabai Hibrida Sistem Mulsa Plastik. Yogyakarta: PenebarSwadaya.

Santika, A. (2008). Agribisnis Cabai. Jakarta: Penebar swadaya.

Setiadi. (2006). Jenis Dan BudidayaCabai Keriting. Jakarta: Penebar Swadaya.

Taniwiryono, D. I. (2008). Pupuk Kimia Buatan, Pupuk Organik,Pupuk Hayati. jakarta: Balai Penelitian
Bioteknologi.

Tjahjadi, N. (1991). Bertanam Cabai. Yogyakarta: Kasinus.

Warsino, & Dhana. (2010). Peluang UUsaha Dan Budidaya Cabai. Jakarta: Gramedia.

o-n@W

More from Tomy Gunawan

Follow

About
Write

Help

Legal

Get the Medium app

A button that says 'Download on the App Store', and if clicked it will lead you to the iOS App store

A button that says 'Get it on, Google Play', and if clicked it will lead you to the Google Play store

Anda mungkin juga menyukai