Anda di halaman 1dari 13

UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT

KARYA TULIS ILMIAH

dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Agronomi Klimatologi

MUHAMMAD TAUFIK HIDAYATULLAH ALBAKAR

150510190169

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2019
Daftar Isi
BAB 1 1
PENDAHULUAN1

Latar Belakang Masalah 1


Identifikasi Masalah 1 -2

Tujuan Penelitian 2

Kegunaan Penelitian 2

BAB 2 3
TINJAUAN PUSTAKA 3

BAB 3 4

METODOLOGI PENELITIAN 4

BAB 4 5

ANALISIS DATA 5

Pemilihan Bibit Unggul 5


Pengolahan Media Tanam 5–6
Pemupukan 6
Pemeliharaan 6–7
Penyiraman 6
Penyulaman 6
Perempelan 7
Pemasangan Ajir 7
Pemangkasan Cabang 7
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman 7–8

Hama 7
Penyakit 8 -9
Pemanenan 9
BAB 5 10

KESIMPULAN DAN SARAN 10

Kesimpulan 10
Saran 10

2
DAFTAR PUSTAKA 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Tanaman Tomat merupakan tanaman hortikultura yang digemari oleh
orang Indonesia dan banyak dibudidayakan di Indonesia. Selain sebagai
produk pangan, tomat digunakan sebagai bahan baku kosmetika, obat – obatan
dan lain - lain. Karena tanaman yang bersifat multiguna, tomat menjadi salah
satu komoditas dengan nilai ekonomis yang tinggi (Wijayanti dan Susila,
2013).
Badan Pusat Statistik pada datanya tahun 2015 memaparkan bahwa rata –
rata petumbuhan luas panen, produktivitas dan produksi dari tomat secara
berturut dari 2009 sampai 2013 yaitu -2,452% ; 3,98% dan 2,8%. Bedasarkan
data tersebut, penurunan luas panen yakni sekitar -2,452% menyebabkan
produksi tanaman tomat yang rendah. Diperlukan usaha yang lebih untuk
meningkatkan produktivitas dari komoditas ini.
Kendala yang ada salah satunya adalah penyakit yang ada pada tanaman
tomat seperti contoh penyakit layu yang diakibatkan oleh jamur Fusarium
oxysporum. Serangan pada tanaman dengan umur yang masih muda
menyebabkan kematian tanaman yang terbilang mendadak dikarenakan
adanya kerusakan pada batang khususnya pada pangkalnya. Lalu, pada
tanaman yang terinfeksi pada umur dewasa masih dapat bertahan namun
produktivitasnya terganggu sehingga menyebabkan jumlah produksi tanaman
yang menurun (Semangun,1991).
Karena beberapa kendala ini, dilakukan penelitian untuk meningkatkan
produktivitas tanaman tomat agar diperoleh hasil panen yang berkualitas
dengan produktivitas yang optimal.

1.2 Identifikasi Masalah

3
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah yaitu
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara untuk mengoptimalkan hasil panen dari tanaman
tomat?
2. Bagaimana cara untuk mengendalikan hama pada tanaman tomat?
3. Bagaimana cara untuk melindungi tanaman dari serangan penyakit?

1.3 Tujuan Penelitian


Sesuai dengan Identifikasi masalah, maka tujuan penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui langkah – langkah untuk mengoptimalkan hasil panen
tanaman tomat
2. Mengetahui cara untuk mengendalikan hama pada tanaman tomat
3. Mengatuhui proses dalam proteksi tanaman tomat

1.4 Kegunaan penelitan


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
pengoptimalan hasil panen tanamantomat, pengendalian hama tanaman tomat
dan proteksi tanaman tomat.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tomat termasuk dalam Famili Solanaceae. Kebanyakan tanaman tomat


dibudidayakan di dataran tinggi, menengah maupun rendah. Tanaman tomat
tergolong tanaman semusim dengan umur 3 – 4 bulan (Surtinah,2007).

Tanaman tomat merupakan tanaman yang dapat ditanam sepanjang tahun. Akan
tetapi, tomat lebih baik ditanam pada musim kemarau dibantu dengan penyiraman
yang optimal (Pracaya,1994).

Tomat merupakan salah satu produk hortilkultura yang memiliki nilai ekonomis
tinggi (Yanti, Indrawati dan Refilda, 2013).

5
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah ini adalah analisis
literatur. Analisis literatur menggunakan jurnal, e-book dan laman pemerintah
yang tersedia di internet. Dalam penelitian ini, data yang diambil menyangkut
masalah pemilihan bibit unggul, pengolahan media tanam, pemupukan,
pemeliharaan tanaman, dan pengendalian OPT serta teknis pemanenan dengan
tujuan untuk mengetahui berbagai langkah yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan produktivitas tanaman tomat.

6
BAB IV

ANALISIS DATA

4.1 Pemilihan Bibit Unggul

Pemilihan bibit unggul dilakukan agar diperoleh hasil panen yang


berkualitas dan produktif. Salah satu bibit tanaman tomat yang memiliki varietas
unggul adalah Varietas Tantyna. Tomat Varietas Tantyna ini memiliki keunggulan
yaitu tahan terhadap Geminivirus, layu bakteri, blossom end rot dan pecah buah.
Dengan rata - rata produktivitas panen sekitar 60 – 80 ton/ ha, populasi 20,000
tanama, dan juga kemampuan adaptasi di dataran rendah hingga menengah
dengan ketinggian 50 – 600 mdpl ini membuat Varietas Tantyna sangat cocok
untuk ditanam dalam perkebunan skala besar.

4.2 Pengolahan Media Tanam

Pengolahan media tanam dilakukan dengan tujuan agar akar tanaman


dapat tumbuh lebih sempurna, air berlebih dapat diserap atau menguap lebih
mudah dan rumput liar dapat terkendali lebih mudah (Kanisius,1992). Pengolahan
media tanam, dalam hal ini tanah, dibagi menjadi tiga tahap dalam rentang waktu
dua puluh satu hari, yaitu sebagai berikut:

a. Tahap pertama, pembalikan agregat tanah agar tanah yang ada pada
lapisan dalam dapat terangkat ke permukaan. Tanah diolah sedalam 25
– 30 cm.
b. Tahap kedua, penggemburan dengan cangkul secara tipis – tipis.
c. Tahap ketiga, pemupukan dasar menggunakan pupuk kandang yang
matang sebanyak 15 – 20 ton/ha lalu dicangkul kembali tipis – tipis
dan diratakan.

Selain itu, pembuatan bedengan juga diperlukan dalam penanaman tomat


dalam lahan yang luas. Pembuatan bedengan dibuat dengan orientasi ukuran
dengan lebar 1 – 1,2 m dan tinggi 30 cm. Sedangkan untuk panjang disesuaikan
dengan keadaan lahan yang ada. Penanaman tomat pada musim penghujan juga

7
merubah orientasi ukuran bedengan. Ukuran bedengan yang sesuai pada musim
penghujan dibuat lebih tinggi sekitar 40 – 45 cm. Lalu, dibuat pula parit dengan
lebar 20 – 30 cm dan kedalaman sedalam 30 cm. Kemudian dibuat kembali
saluran pembuangan air dengan ukuran lebar 50 cm dan kedalaman 50 cm.

4.3 Pemupukan

Sebelum penanaman bibit, tanah harus diberi pupuk dasar yaitu pupuk
kompos dan SP36. Pupuk ZA diberikan secara bertahap yakni 200kg/ha pada
masa tanam, 100kg/ ha setelah 10 hari, 24 hari dan 44 hari masa tanam. SP36
diberikan seluruhnya pada saat tanam. KCl diberikan secara bertahap yakni 120
kg/ha pada saat tanam, 60 kg/ha setelah 24 hari masa tanam dan 40 kg/ha setelah
44 hari masa tanam.

4.4 Pemeliharaan

4.4.1 Penyiraman

Penyiraman berlebih membuat tumbuhan tumat tumbuh lebih


panjang namun tak dapat menyerap nutrisi dan mudah terserang penyakit,
sedangkan penyiraman yang kurang secara berkepanjang dapat
menghambat pertumbuhan pada masa awal pertumbuhan.

4.4.2 Penyulaman

Penyulaman merupakan langkah untuk mengganti tanaman yang


mati, rusak atau abnormal dengan bibit yang baru seminggu setelah
penanaman bibit.

4.4.3 Penyiangan

Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma agar tak terjadi


persaingan penyerapan unsur hara antara tanaman dengan gulma dan untuk
memberantas inang hama.

8
4.4.4 Perempelan

Perempelan dilakukan agar tunas yang tumbuh di ketiak daun tidak


tumbuh lebih lanjut menjadi cabang. Perempelan dilakukan dalam rentang
waktu 1 minggu sekali. Perempelan haru dilakukan dengan hati – hati pada
tanaman tomat yang tingginya terbatas agar tunas terakhir tidak ikut
terempel sehingga tanaman tidak tumbuh terlalu pendek.

4.4.5 Pemasangan Ajir

Pemasangan ajir dilakukan untuk pencegahan agar tanaman tidak


roboh.

4.4.6 Pemangkasan Cabang

Pemangkasan cabang dengan meninggalkan satu cabang utama per


tanaman diharapkan agar tanaman menghasilkan tomat yang berdiameter
lebih besar.

4.5 Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman

4.5.1 Hama

Hama dalam artian luas diartikan sebagai semua bentuk gangguan baik
manusia, hewan mauupun tanaman. Sedangkan dalam arti sempit dalam budidaya
tanaman, hama diartikan sebagai seluruh hewan yang menganggu dan merusak
tanaman ataupun hasil tanaman tersebut sehingga menurunkan nilai ekonomis dari
tumbuhan tersebut (Dadang,2006). Penanggulangan yang tepat dapat dilakukan
untuk mengendalikan populasi hama dengan cara sebagai berikut:

NO Nama Hama Sasaran Hama Pengendalian


1 Pemasangan umpan
Ulat tanah (Agrotis
Batang dengan komposisi
epsilon)
dedak gula dan paris
green
2 Cacing Akar Pemberian nematisida
3 Bekicot (Achatina Pengendalian

9
fulica) langsung dengan
tangan, pemberian
Daun umpan campuran
Metadex dan bekatul,
pembuatan got
keliling
4 Kutu pucuk (Bemisia Pemberian Folidol
tabaci) Pucuk tanaman dan Dieldrin,
Perlakuan rotasi
tanaman

4.5.2 Penyakit

Penyakit tanaman merupakan terjadinya perubahan atau penyimpangan


seluruh tau sebagian organ tanaman sehingga fungsi fisiologis tanaman terganggu
(Pracaya,2003). Penyakit tanaman disebabkan oleh mikroorganisme yakni virus,
bakteri, protozoa dan jamur juga cacing nematoda. Penanggulangan yang tepat
dapat dilakukan agar tanaman terhindar dari penyakit dengan cara sebagai berikut:

No Nama Penyakit Pengendalian


1 Jamur Phythophthora Pemberian Fungisida secara sistemik
infestans
2 Penyakit Layu Pencabutan langsung dengan tangan lalu
dilakukan pembakaran
3 Penyakit Akar Rotasi tanaman; Pencabutan langsung
dengan tangan lalu dilakukan
pembakaran
4 Virus Mozaik Pencabutan langsung dengan tangan lalu
dilakukan pembakaran
5 Penyakit Bengkak Akar Pemberian Nematisida, Pengairan
6. Busuk Ujung Buah Tomat Pengapuran, Pemupukan dan Pengairan;
Pengaplikasian CaCl2; Pengumpulan
buah yang busuk lalu dibuang

10
4.6 Pemanenan

Pemanenan sudah dapat dilakukan setelah 60 - 100 hari masa tanam


tergantung pada varietasnya dan untuk Varietas Tantyna panen pertama dapat
dilakukan pada umur 70 hari dan panen terakhir dilakukan setelah 120 hari masa
tanam dengan frekuensi panen 4 – 6 hari. Ciri tomat siap petik dapat dilihat dari
warna kulit buah yang kekuningan, bagian tepi daun tua telah mengering dan
tanaman dan batang tanaman mengering. Waktu yang tepat untuk pemetikan
tomat yaitu pada pagi dan/atau sore hari dengan keadaan cuaca yang cerah.
Pemetikan pada siang hari menyebabkan daya simpan buah tomat lebih pendek.
Pemanenan dilakukan dengan cara memuntir buah secara hati hati hingga
tangkainya terputus.

11
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Terdapat beberapa langkah untuk mengoptimalkan hasil panen tanaman


tomat yaitu pemilihan bibit unggul, pengolahan media tanam, pemupukan secara
sistemik, pemeliharaan berkala dan pengendalian organisme pengganggu tanaman
juga proteksi tanaman dari penyakit. Penggunaan bibit unggul dilakukan agar
diperoleh hasil panen yang berkualitas dan produktif. Pengolahan media tanam
dilakukan dengan tujuan agar akar tanaman dapat tumbuh lebih sempurna, air
berlebih dapat diserap atau menguap lebih mudah dan rumput liar dapat terkendali
lebih mudah. Pemeliharaan dilakukan agar tanaman dapat tumbuh optimal
sehingga hasil panen yang ditorehkan produktivitasnya meningkat. Pengendalian
organisme pengganggu tanaman dan proteksi tanaman terhadap penyakit
dilakukan untuk meminimalisir gagal panen. Beberapa langkah diatas harus
dilakukan untuk memperoleh hasil panen yang optimal dan berkualitas.

5.2 Saran

Pembudidaya tanaman tomat dalam hal ini petani diharapkan mampu


memahami teknis budidaya tanaman tomat dan mampu mengaplikasikannya
secara prosedural. Petani juga diharapkan dapat mengaplikasikan teknologi yang
ada dengan tujuan meningkatkan produktivitas tanaman tomat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. Retrieved from http://e-journal.uajy.ac.id/6527/3/BL201138.pdf.

Hamidi,Akram.Budidaya Tanaman Tomat. Retrieved from


http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/13-BUDIDAYATANAMANTOMAT.pdf.

Hidayati, Nurul dan Rahmansyah Dermawan.2012.Tomat Unggul. Jakarta:


Penebar Swadaya.

Kartika,E.,Yusuf,R.,Syakur,A.(2015). Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat


(Lycopersicum esculentum Mill.) pada Berbagai Persentase Naungan. Agrotekbis,
3(6), 717-724.

Nurhayati,Siti.2017. Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill.) F1


Hasil Induksi Medan Magnet yang Diinfeksi Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici.
Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung.

Nurita,N.,Fauziati,E. Dan R.S. Simatupang.Pengaruh Olah Tanah Konsevasi


Terhadap Hasil Varietas Tomat di Lahan Lebak. Retrieved from
http://blog.ub.ac.id/lutsviebrounzy/files/2012/12/tomat.pdf.

Turtilawati,S.,Damanhuri.,Purmaningsih,L.(2016).Uji Daya Hasil Tomat


(Lycopersicum Esculentum Mill.) Organik. Jurnal Produksi Tanaman, 4(4), 283-
290.

http://polespolos.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.htm

13

Anda mungkin juga menyukai