Oleh
Oleh:
mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia antara lain mengandung
Indonesia, produksi tomat dari segi kualitas maupun kuantitasnya masih rendah.
Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya ketersediaan benih tomat yang unggul,
kurang tersedianya varietas yang berpotensi tinggi, keadaan tanah pada lahan
yang ditanami, sistem pemupukan yang tidak seimbang, gangguan hama dan
patogen, teknis budidaya oleh petani, serta pengaruh iklim dan cuaca pada
tanaman tomat.
tanaman secara pengertian bebas dapat dikatakan sebagai metode untuk membuat
jenis tanaman baru yang sifat-sifatnya lebih unggul dibanding tanaman biasa.
Melalui pemuliaan tanaman, dapat menciptakan jenis tanaman baru yag lebih
tahan penyakit atau hama dan lebih panjang umur tanaman sehingga memudahkan
tomat yang baik dan benar, dan untuk mengetahui buah yang dihasilkan dari
praktikum.
persilangan tanaman tomat yang baik dan benar, dapat mengetahui buah yang
Tanaman tomat memiliki habitus berupa herba yang hidup tegak atau
bersandar pada tanaman lain, berbau kuat, tinggi 30-90 cm. Batang berbentuk
bulat, kasar, memiliki trikhoma, rapuh, dan sedikit memiliki percabangan. Daun
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae,
Division : Magnoliophyta,
Class : Magnoliopsida,
Order : Solanales,
Family : Solanaceae,
Genus : Lycopersicon,
Species : Lycopersicon esculentum (Ainun, 2013).
diantaranya vitamin C, A, K, B1, B2, B3, B6, E, kalium, folat, dan serat. Lebih
dijadikan tanaman model penelitian karena mudah untuk tumbuh, namun rentan
yang berasal dari tanaman itu sendiri, seperti gen dan zat pengatur tumbuh, serta
faktor eksternal (lingkungan) seperti cahaya dan perubahan suhu (Pipit, 2014).
Tanaman tomat telah lama dibudidayakan oleh petani Indonesia, baik di
dataran rendah maupun dataran tinggi. Tomat dapat tumbuh hampir di seluruh
yang memegang peranan penting dalam pemenuhan gizi masyarakat. Buah tomat
termasuk bahan makanan yang mempunyai kandungan vitamin yang cukup tinggi
terutama kandungan vitamin A dan vitamin C. Selain itu banyak digunakan untuk
cm (Pratjaja, 2014).
baik kuantitas dan kualitas masih rendah. Bunga tanaman tomat berukuran kecil
berjumlah 5 buah dan berwarna hijau terdapat pada bagian baerah atau pangkal
bunga. Bagian lain dari bunga tomat adalah mahkota bunga yaitu bagian terindah
dari bunga tomat. Mahkota bunga tomat berwarna kuning cerah, berjumlah
sekitar. 6 buah dan berukuran 1 cm. Bunga tomat merupakan bunga sempurna,
karena benang sari dan kepala putik terletak pada bunga yang sama. Bunganya
memiliki 6 buah tepung sari dengan kepala putik berwarna sama dengan mahkota
bunga yakni kuning cerah. Bunga tomat tumbuh dari batang (cabang) yang masih
varietas unggul melalui program pemuliaan tanaman. Salah satu metode program
antara tanaman tomat yang mempunyai karakter unggul yang pada setiap proses
varietas, maka perlu diadakan uji yang dinamakan uji daya hasil. Uji daya hasil
yang mana yang merupakan hasil gen dan hasil pengaruh lingkungan. Usaha
tersebut akan memperbanyak pilihan dalam kombinasi baru dari gen-gen yang
merupakan salah satu metode untuk dapat memperbesar variabilitas genetik. Dari
persilangan tersebut akan memperbanyak pilihan dalam kombinasi baru dari gen-
bunga yang tidak dipakai serta organ tanaman lain yang akan mengganggu selama
(stamen) pada tetua betina sebelum mekar atau sebelum terjadi penyerbukan
sendiri. Emaskulasi terutama dilakukan pada tanaman berumah satu yang berifat
Alat yang digunakan pamida praktikum ini yaitu cangkul, tali, gunting,
Bahan yang digunakan yaitu pupuk organik, pupuk gaksi, kapur pertanian
pupuk dasar dengan dosis satu karung dalam 8 petak, yang digunakan yaitu pupuk
kandang kotoran sapi, merendam benih tomat selama 12 jam setelah di rendam di
hari.
3.3.4. Persilangan
tomat
2. Melakukan penyilangan pada pagi hari yaitu pukul 07.00-10.00 pagi hari dan
3. Mengambil bunga jantan atau benang sari dari tanaman tomat lokal dan
4.1. Hasil
Genotipe : TT >< tt
Gamet : T t
F1 : Tt (Bulat bergerigi)
F1 x F1 : Tt >< Tt
Genotipe : Tt >< Tt
Gamet : T, t >< T, t
F2 : TT Tt Tt tt
♂ T t
♀
T TT Tt
t Tt tt
Persentase Genotipe = TT : Tt : tt
1 : 2 :1
75% : 25%
4.2. Pembahasan
organisme dengan sifat-sifat yang diinginkan dan dapat berfariasi jenisnya. Pad
persilangan dua atau lebih tetua yang berbeda genotipnya. Emaskulasi atau sering
disebut kastrasi merupakan pengambilan tepung sari pada kelamin jantan agar
tidak terjadi penyerbukan sendiri. Dalam proses pengambilan tepung sari tersebut
dilakukan pada saat sebelum kepala putik masak agar lebih menjaga dan
Berdasarkan hasil di atas bahwa tanaman tomat lokal memiliki buah yang
keriput di simbolkan dengan huruf (T) kapital sedangakan tanaman tomat apel
yang memiliki buah bulat disimbolakan dengan huruf (t) kecil. Tomat bergerigi
mengapa disimbolkan dengan dengan huruf T kapital karena tomat keriput yang
bulat bergerigi dan 1 tomat bulat. Yang dominan 3 bergerigi dan 1 bulat. Dengan
dilakukannya persilangan dapat diketahui buah tomat varietas baru yaitu buah
tomat yang bulat bergiri, dan tomat hasil persilangan tersebut dapat di
kembangkan dan di teliti atau di uji apakah tomat tersebut tahan terhadap
lingkungan yang tidak mendukung atau dilakukan pada saat serbuk sari atau
kepala putik dalam keadaan belum matang oleh karena itu saat penyerbukan yang
berhasil dengan baik. Untuk melakukan penyerbukan harus dipilih waktu yang
tepat dan tidak boleh terlambat dimana pada saat itu putik maupun serbuk sari
dalam keadaan segar, sehat, telah matang, dan cuaca mendukung proses persarian
dengan baik. Waktu yang baik untuk penyerbukan adalah jam 07.00 pagi
(sebelum bunga mekar, karena jika bunga telah mekar ditakutkan sudah
4.3. Kesimpulan
merupakan salah satu metode untuk dapat memperbesar variabilitas genetik. Dari
persilangan tersebut akan memperbanyak pilihan dalam kombinasi baru dari gen-
gen yang diturunkan dari kedua tetuanya. Persilangan diawali dengan pemilihan
tetua jantan dan betina. Kemudian dimulai dengan mengemaskulasi bunga yaitu
pengambilan serbuk sari pada bagian bunga. Bunga tomat dapat melakukan
penyerbukan sendiri karena tipe bunganya berumah satu, teknik hibridisasi sangat
tergantung pada sifat bunga dan tingkat pemasakan sel-sel kelamin, teknik
hibridisasi sangat tergantung pada sifat bunga dan tingkat pemasakan sel-sel
luar lapangan.
4.4. Saran
Saran saya yaitu untuk praktikum kedepanya semoga lebih baik, dan
kegagalan.
DAFTAR PUSTAKA
Ainun, M., 2013. Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (Biofertilizer) pada Berbagai
Dosis Pupuk dan Media Tanam yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan
dan Produktivitas Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum).
SKRIPSI. Universitas Airlangga.
Farah, M. M., Nasrullah dan R. H. Murti, 2009. Analisis rata-rata generasi hasil
persilangan tomat LV 6123 dan LV 5152. Jurnal Agrivita, 31 (2) :
166-177.
Isna, M., E. Ambarwati, Nasrullah dan R. H. Murti, 2013. Evaluasi daya hasil
galur harapan tomat (Solanum lycopersicum L.) pada musim hujan dan
kemarau. Jurnal Vegetalika, 2 (3) : 21-31.
Jaya, Budi, 2011. Produksi benih calon varietas tomat untuk persiapan pelepasan
varietas 1804.17.c.3.3. Lembang: Balai Penelitian Tanaman Sayuran.
Pratjaja, P., 2014. Morfologi dan anatomi tanaman tomat. Tinjauan Pustaka.
UNILA.
Syehlania, T., Damanhuri dan S. L. Purnamaningsih, 2016. Uji daya hasil tomat
(Lycopersicum Esculentum Mill.) organik. Jurnal Produksi Tanaman,
4 (4) : 283-290.
Tenti, O. F., 2013. Pemuliaan tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.), tahan
serangan tomato yellow Leaf Curl Virus (TYLCV). Makalah Seminar.
Program Studi Pemuliaan Tanaman Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.
Bunga tanaman tomat yang telah di silangkan dan di lalukan penutupan agar tidak
terjadi penyerbukan silang dari bunga lain