Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KESUBURAN TANAH DAN TEKNIK PEMUPUKAN

“Teknik Pemupukan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan


Teknik Pemupukan”

OLEH:

SITTI NURKHOLIFAH
NIM. D1B1 16 086
AGROTEKNOLOGI-B

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

20117
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur alhamdullilah, dengan segenap kerendahan hati dan ketulusan
jiwa, kami panjatkan kepada hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat karunia dan hidayahNya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
judul “Teknik Pemupukan dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan
Teknik Pemupukan” sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Kesuburan Tanah Dan
Teknik Pemupukan, jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Halu
Oleo.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curah kepada Rasul kita Nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan pencerahan kepada kita dengan agama
rahmatan lil’alamin, agama islam. Dengan selesainya penulisan makalah ini tidak
lepas dari bantuan serta dukungan dari semua pihak baik moril ataupun materil
sehingga makalah ini dapat terselesai dengan baik. Karena keterbatasan saya,
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka saran dan kritik sangat dibutuhkan
demi penyempurnaanya. Akhir kata, sekian dari saya. Kurang lebihnya kami
mohon maaf yang sebesar - besarnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Kendari, 14 November 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL....................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................iv
1.1. Latar Belakang.............................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................6
1.3. Tujuan..........................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................vii
2.1. Pemupukan Pengertian................................................................................6
2.2. Teknik Pemupukan......................................................................................6
2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Teknik Pemupukan..........10
BAB III PENUTUP........................................................................................xi
3.1. Kesimpulan.................................................................................................12
3.2. Saran...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan tanah memberikan hubungan pada kesehatan tanaman, hewan


dan manusia. Tanah – tanah yang sehat akan memberikan sumbangan yang besar
pada kualitas tanah. Sebagian ahli tanah setuju bahwa bahan organic merupakan
kunci dari tiga komponen, yaitu produktivitas, lingkungan dan kesehatan.
Menurut pengertian luas, pemupukan adalah pemberian bahan kepada
tanah dengan tujuan dan tujuan memperbaiki atau meningkatkan kesuburan tanah.
Bahan itu ridak mencakup air, yang pemberiannya disebut irigasi. Memamngt
irigasi dapat juga berperan pemupukan tertentu, karena air mengan dung zat hara
terlarut atau tersuspensi. Pemupukan menurut pengertian khusus adalah
pemberian bahan yang dimaksudakan untuk menambah hara tanaman pada tanah.
Pemberian bahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki suasana tanah dalam
artian untu memperbaiki ataupun menambah unsure hara yang ada didalam tanah.
Pemberian bahan kepada tanah tersebut juga betujuan untuk memperbaiki
kandungan didalam tanah baik fisika, kimia ataupun biologi tanah.
Pemupukan untuk tanaman sendiri bertujuan untuk mengoptimalkan
pertumbuhan tanaman. Banyak pemupukan yang dilakukan dapat
mengoptimalkan pertumbuhan tanaman. Akan tetapi seringkali pemupukan yang
dilakukan dengan tujuan mengoptimalkan petumbuhan dan memaksimalkan
produksi suatu tanaman membuat pertumbuhan tanaman tersebut menjadi
terhambat dan produksi tanaman tersebut menjadi menurun.
Pemupukan merupakan salah satu proses penting dalam budidaya suatu
tanaman. Karena proses pemupukan juga akan sangat menentukan keberhasilan
produksi tanaman tersebut. Oleh karena itu selain kita harus mengetahui beberapa
jenis pupuk dan proses penyerapan pupuk kita juga harus tahu bagaimana cara
mengaplikasikan pupuk pada tanaman sehingga proses tersebut bisa lebih efektif
dan efisien.
1.2. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian Pemupukan!
2. Jelaskan Bagaimana Teknik Pemupukan?
3. Jelaskan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Teknik Pemupukan?
1.3. Tujuan

Tujuannya yaitu untuk menambah pengetahuan pembaca tentang teknik


pemupukan, dan faktor yang mempengaruhinya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pemupukan Pengertian

Pemupukan menurut pengertian khusus ialah pemberian bahan yang


dimaksudkan untuk menyediakan hara bagi tanaman. Umumnya pupuk diberikan
dalam bentuk padat atau cair melalui tanah dan diserap oleh akar tanaman. Namun
pupuk dapat juga diberikan lewat permukaan tanaman, terutama daun.
Menurut pengertian luas, pemupukan adalah pemberian bahan kepada
tanah dengan tujuan dan tujuan memperbaiki atau meningkatkan kesuburan tanah.
Bahan itu ridak mencakup air, yang pemberiannya disebut irigasi. Memamngt
irigasi dapat juga berperan pemupukan tertentu, karena air mengan dung zat hara
terlarut atau tersuspensi. Pemupukan menurut pengertian khusus adalah
pemberian bahan yang dimaksudakan untuk menambah hara tanaman pada tanah.
Pemberian bahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki suasana tanah dalam
artian untu memperbaiki ataupun menambah unsure hara yang ada didalam tanah.
Pemberian bahan kepada tanah tersebut juga betujuan untuk memperbaiki
kandungan didalam tanah baik fisika, kimia ataupun biologi tanah.

2.2. Teknik Pemupukan

Pemupukan merupakan salah satu proses penting dalam budidaya suatu


tanaman. Karena proses pemupukan juga akan sangat menentukan keberhasilan
produksi tanaman tersebut. Oleh karena itu selain kita harus mengetahui beberapa
jenis pupuk dan proses penyerapan pupuk kita juga harus tahu bagaimana cara
mengaplikasikan pupuk pada tanaman sehingga proses tersebut bisa lebih efektif
dan efisien.
 MEMUPUK MELALUI AKAR TANAMAN
Yaitu segala macam pupuk yang diberikan kepada tanaman lewat akar.
Tujuannya tentu sudah jelas, yakni mengisi tanah dengan hara yang dibutuhkan
oleh tanaman, supaya tanaman yang ditanam di atasnya tumbuh subur dan
memberikan hasil yang memuaskan. Pada umumnya pemberian pupuk melalui
akar dapat dilakukan secara:
1. Disebar (broad casting)
Pupuk yang disebarkan merata pada tanah-tanah di sekitar pertanaman
atau pada waktu pembajakan/penggaruan terakhir, sehari sebelum tanam,
kemudian diinjak-injak agar pupuk masuk ke dalam tanah. Beberapa
pertimbangan untuk menggunakan cara ini adalah:
1. Tanaman ditanam pada jarak tanam yang rapat, baik teratur dalam barisan
maupun tidak teratur dalam barisan
2. Tanaman mempunyai akar yang dangkal atau berada pada dekat dengan
permukaan tanah
3. Tanah mempunyai kesuburan yang relatif baik
4. Pupuk yang dipakai cukup banyak atau dosis permukaan tinggi
5. Daya larut pupuk besar, karena bila daya larutnya rendah maka yang
diambil tanaman sedikit
Cara pemupukan ini biasanya digunakan untuk memupuk tanaman padi,
kacang-kacangan dan lain-lain yang mempunyai jarak tanam rapat. Kerugian cara
ini ialah merangsang pertumbuhan rumput pengganggu/gulma dan kemungkinan
pengikatan unsur hara tertentu oleh tanah lebih tinggi.
2. Ditempatkan di antara larikan/barisan

Pupuk ditaburkan di antara larikan tanaman dan kemudian ditutup kembali


dengan tanah. Untuk tanaman tahunan ditaburkan melingkari tanaman dengan
jarak tegak lurus daun terjauh (tajuk daun) dan ditutup kembali dengan tanah.
Cara ini dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
1. Pupuk yang digunakan relatif sedikit
2. Jarak tanam antara tanaman yang dipupuk cukup jarang dan jarak antara
barisan pertanaman cukup jarang
3. Kesuburan tanah rendah
4. Tanaman dengan perkembangan akarnya yang sedikit
5. Untuk tanah tegalan atau darat
6. Bila mengkhawatirkan akan terjadi pengikatan unsur hara oleh tanah
dalam jumlah yang cukup besar
3. Ditempatkan dalam lubang
Pupuk dibenamkan ke dalam lubang di samping batang sejauh kurang
lebih 10 cm dan ditutup dengan tanah. Untuk tanaman tahunan pupuk dibenamkan
ke dalam lubang pupuk yang melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus dan
terjauh (tajuk daun) dan ditutup kembali dengan tanah. Cara ini dilakukan dengan
pertimbangan sama dengan cara larikan/barisan.

 CARA DISEMPROTKAN KE DAUN TANAMAN (MEMUPUK


DENGAN Spraying)
Pupuk yang dilarutkan ke dalam air dengan konsentrasi sangat rendah
kemudian disemprotkan langsung kepada daun dengan alat penyemprot biasa
(Hand Sprayer). Pada hamparan yang luas dapat digunakan pesawat terbang.
Sebelum memberikan pupuk ke daun ada beberapa hal yang dianggap
mutlak diketahui dulu, yaitu:

1. Konsentrasi larutan pupuk yang dibuat harus sangat rendah atau mengikuti
petunjuk dalam kemasan pupuk. Jangan berlebihan, lebih baik kurang
daripada berlebihan. Kalau konsentrasinya lebih rendah dari anjuran maka
untuk mengimbanginya frekuensi pemupukan bisa dipercepat, misalnya
dianjurkan 10 hari bisa dipercepat jadi seminggu sekali
2. Pupuk daun disemprotkan ke bagian daun yang menghadap ke bawah. Hal
ini disebabkan karena pada kebanyakan daun tanaman, mulut daun
(stomata) umumnya menghadap ke bawah atau bagain punggung daun
3. Pupuk hendaknya disemprotkan ketika matahari tidak sedang terik-
teriknya. Paling ideal dilakukan sore atau pagi hari persis ketika matahari
belum begitu menyengat. Kalau dipaksakan juga menyemprot ketika
panas, pupuk daun itu banyak menguap daripada diserap oleh daun
4. Penyemprotan pupuk daun jangan dilaksanakan menjelang musim hujan.
Resikonya pupuk daun akan habis tercuci oleh air hujan dan lagipula pada
saat seperti itu stomata sedang menutup
5. Biasakanlah untuk membaca keterangan yang ada pada kemasan pupuk,
karena disinilah kuncinya.
Pemberian pupuk daun bisa dilakukan bersamaan dengan pemberian
pestisida kalau dianggap perlu, atau bersamaan dengan zat perangsang seperti
Dekamon atau Atonik berikut zat pebasah. Tetapi jangan sekali-kali memberikan
pupuk daun bersamaan dengan pestisida yang mengandung zat perekat. sebab
pupuk tersebut akan ikut lengket di permukaan daun tanpa bisa diserap. Akibat
lebih lanjut ialah pupuk akan menyerap air daun dan daunpun akan rusak seperti
terbakar.
Larangan mnyemprot daun tanaman:
1. Setelah beberapa kali penyemprotan muncullah tunas baru yang nantinya
menjadi ranting dan daun. Bila tunas telah muncul, penyemprotan dihentikan.
Sebab tunas muda ini amat peka terhadap pupuk, apalagi kalau dosisnya
melebihi dari yang dianjurkan. Tetapi bila nanti tunas baru itu telah berubah
menjadi ranting dan daun yang cukup kuat (tak menampakkan gejala
menumbuhkan daun muda lagi), barulah tanaman boleh disemprot lagi.
2. Pada saat bunga mulai mekar penyemprotan harus dihentikan. Kalau tidak
bunga bakal buah yang dinanti-nanti akan rontok semua dengan kata lain
tanaman tadi akan keguguran. Ketika bunga sudah menjadi pentil,
penyemprotan dengan pupuk daun boleh dilakukan lagi terutama hara P-nya
tinggi, dengan catatan yang disemprot bukan buahnya tetapi tetap pada
daunnya
3. Satu lagi tanaman yang tidak bisa disemprot pupuk daun ialah tanaman yang
baru dipindah ke lapangan. Karena tanaman itu masih terhitung masih muda
dan lemas. Baru setelah tanaman mulai segar kembali atau pulih dari pengaruh
pemindahan, pupuk daun bisa jalan lagi.
1. Cara pemupukan dengan penyemprotan melalui daun dilakukan dengan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:Unsur hara sulit diambil
tanaman melalui akar tanah, misalnya tanaman yang tumbuh pada tanah
berpasir atau tanah-tanah yang berbatu
2. Bila unsur hara dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sangat sedikit
(unsur hara mikro)
3. Kondisi dan sifat fisik dari pupuk yang buruk
4. Bila pemakaian pupuk dengan cara pemberian melalui akar tidak berhasil
5. Pengaruh maksimum dari pupuk terhadap tanaman dapat diperoleh selama
musim kering.

2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Teknik Pemupukan

1. Iklim
2. sifat dan ciri tanah
3. jarak tanam
4. pupuk yang digunakan
Ada lima faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemupukan agar
tanaman dapat tumbuh dengan optimal. Dalam istilah pemupukan hal tersebut
dinamakan 5 tepat pemupukan. 5 tepat pemupukan adalah:
1. Tepat jenis
Tepat jenis dimaksudkan pada saat pemupukan harus tepat jenis. Misalnya
pada saat pemupukan tanaman padi. Apabila tanaman padi tersebut membutuhkan
pupuk N maka kita harus memupuk Urea. Apabila jenis pupuk yang kita gunakan
salah, maka akan membuat tanaman yang kita pupuk tidak akan bertambah bagus.
2. Tepat dosis
Tepat dosis disini dimaksudkan agar pada saat pemupukan dosis yang kita
berikan ke tanaman jangan sampai terlalu sedikit ataupun terlalu banyak. Apabila
dosis yang kita berikan terlalu sedikit, maka tanaman masih kekurangan unsure
hara. Dan apabila dosis terlalu banyak maka pupuk tersebut bisa saja menjadi
tocsic bagi tanaman itu sendiri.
3. Tepat Waktu
Tepat waktu ini dimasudkan agar pada saat pemupukan waktu harus tepat.
Misalnya pada tanaman kailan. Pemupukan susulan pertama dilakukan pada saat
15 HST. Hal tersebut dimaksudkan agar tanaman kailan bisa tumbuh dengan
optimal.
4. Tepat cara.
Tepat cara ini dimaksudkan pada saat pemupukan cara kita harus benar,
hal tersebut dikarenakan apabila cara pemupukan yang kita lakukan salah maka
pupuk tersebut bisa saja tidak dapat diserap oleh tanaman melainkan tercuci oleh
air dan terdenitrifikasi.
5. Tepat lokasi
Tepat lokasi dimaksudkan lokasi pemupukan yang kita lakukan harus
tepat. Misalnya pada saat pemupukan lokasi pemupukan berada pada ketinggian
dan kecepatan angin besar. Maka jangan menggunakan pupuk yang berbentuk cair
dan disemprotkan.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pemupukan adalah tindakan menambah unsur hara yang diperlukan oleh


tanaman. Tindakan ini mempengaruhi hubungan tanah dengan tumbuh-tumbuhan.
Pemupukan pada umumnya bertujuan untuk memelihara atau memperbaiki
kesuburan tanah, dimana secara lanssung atau tidak akan dapat juga
menyumbangkan bahan makanan kepada tanaman yang tumbuh di daerah
tersebut.
Apabila dalam pemberian pupuk dosis yang diberikan terlalu banyak
ataupun terlau sedikit maka akan membuat pertumbuhan tanaman kurang optimal.

3.2. Saran

Saran penulis yaitu makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu kritok
daan sarannya sangat di perlukan demi perbaiakn makalah ini untuk mendeksti
sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Dodik. 2012. http://dodikfaperta.blogspot.co.id/2012/03/pemupukan.html. diakses


pada tanggal 12 November 2017.

Maspary. 2010. http://www.gerbangpertanian.com/2010/04/metode-pemupukan-


pada-tanaman.html. 12 November 2017.

Putrisetiya. 2011. http://dodikfaperta.blogspot.co.id/2012/03/pemupukan.html.


diakses pada tanggal. 12 November 2017.

Setyati, S.H. 2007. Petunjuk Pemupukan. Simplex. Jakarta.

Saraswati, R. 2007. Peran Pupuk Hayati Dalam Meningkatkan Efisiensi


Pemupukan Menunjang Keberlanjutan Produktivitas Tanah. Jurnal
Sumber Daya Lahan Vol 1 No 4.

Anda mungkin juga menyukai