OLEH:
NAMA
NIM
KELAS
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu teknik perbanyakan yang dapat dilakukan dalam waktu singkat
dan menghasilkan jumlah yang banyak adalah perbanyakan dengan cara vegetatif.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan mempelajari cara-cara penyambungan.
2. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap perkembangan
dan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Berbagai jenis varietas tumbuhan yang sudah dibudidayakan secara
komersial umumnya menggunakan bibit yang berasal dari okulasi Di Indonesia,
okulasi merupakan metode perbanyakan tanaman secara komersial. Keuntungan
dari okulasi diantaranya adalah tanaman mempunyai perakaran yang kuat dan
tahan penyakit ataupun hama, tahan kekeringan ataupun kelebihan air serta
memperoleh suatu tanaman sesuai dengan yang diinginkan.(Yursan. dan Noer..
2011)
Pertumbuhan batang bawah tanaman dengan cara grafting sangat
berpengaruh pada pertumbuhan batang atas. Keberhasilan penyambungan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain hubungan spesies antara batang atas
dan batang bawah, teknik penyambungan, faktor lingkungan, serta serangan hama
dan penyakit.(Turhan. dkk., 2011)
Sambung samping adalah cara penyambungan batang atas pada bagian
samping batang bawah. Caranya sebagai berikut: pada batang bawah jeruk dibuat
irisan belah dengan mengupas bagian kulit. Irisan kulit batang bawah dibiarkan
atau tidak dipotong. Batang atas dibuat irisan meruncing pada kedua sisinya. Sisi
irisan yang menempel pada batang bawah dibuat lebih panjangSedangkan salah
satu kelemahannya adalah seringkali terjadi ketidak serasian antara batang antara
batang atas dan batang bawah menyatakan bahwa penampakan pertumbuhan suatu
varietas tanaman tidak terlepas dari interaksi genotipe dan lingkungan tumbuhnya.
(Petropoulos, et all 2012.)
Tujuan dari produksi tanaman budidaya adalah memaksimalkan laju
pertumbuhan dan hasil panen melalui manipulasi genetik dan lingkungan.
Genotipe dapat diubah melalui pemuliaan atau seleksi varietas sedang lingkungan
dapat dimodifikasi dengan melalui teknik budidaya, diantaranya dengan
pemupukan.(Adinurani. 2011)
Menyambung adalah cara perbanyakan tanaman dengan cara menyambung
pucuk (batang atas) yang berasal dari suatu tanaman induk pada tanaman lain
batang bawah. Batang ataslah yang akan memberikan hasil sesuai dengan sifat
induk yang diinginkan. Batang bawah hanyalah sebagai tempat untuk tumbuh dan
mengambil makanan dari dalam tanah. Oleh sebab itu kriteria pemilihan batang
atas dan batang bawah berbeda (Sukarminli. dkk. 2010).
Dalam Teknik sambung pucuk bisa dilakukan pada semua tanaman buahbuahan yang berbiji dan memiliki kambium. Sistem sambung celah atau pucuk
yang menggunakan batang bawah yang tua dan tinggi sambungan 1 m memiliki
tingkat keberhasilan yang tinggi dan lebih tahan dari serangan cendawan.
Tanaman yang mengalami proses penyambungan akan lebih baik jika ditaruh
bedengan yang diberi naungan. Naungan yang digunakan dapat berupa daun
kelapa yang hanya mampu menerima 25-35%. Tanaman yang sedang mengalami
proses
penyambungan,
tanaman
harus
disiram
dengan
memperhatikan
kelembapan media tanamnya. Jika tanaman atas kering atau busuk, maka proses
penyambungan
akan
mengalami
kegagalan.Cara
yang
sangat
mudah
Interaksi antara batang bawah dan batang atas yang beragam, kompleks
dan saat ini belum sepenuhnya dipahami. Sementara aspek anatomi, pasokan air,
nutrisi mineral dan transportasi hormon tanaman telah terlibat, baru-baru ini kerja
menunjukkan pengalihan lintas-graft protein spesifik dan RNA-melenyapkan gen
yang terinduksi . Dengan demikian, molekul Mekanisme saat ini diasumsikan
terlibat dalam efek fisiologis dari okulasi dan dalam mediasi interaksi saham /
keturunan.(Curuk.et all. 2010)
BAB 3
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
3.2.2 Alat
1.
2.
3.
4.
Pot/polibag
Pisau / cutter baru
Selotip
Kertas Label
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHSAN
1.1 Hasil
4.1.1 Tabel Pengamatan Penyambungan (Grafting)
Mingg
u ke
dokumentasi
Keberhasilan
Perubahan
Batang Bawah
Celah yang
diberi bentuk
1
Mulai
mengering
X jadi
berwarna
merah dan
berair
Duri duri
mulai gugur
Celah yang
satu persatu
diberi bentuk
dan warna
X mulai
batang
mengering dan
mulai
menguning
menguning
Sudah
mulai
3
merekat ke
batang
bagian
bawah
Mulai melekat
dengan batang
bagian atas
namun belum
bersatu utuh
sambung atau disebut batang atas (entres) bisa tunas pucuk atau tunas samping.
Bagian bawah yang menerima sambungan di sebut Batang Bawah(understock).
Cara mendapatkan batang bawang dengan penyemaian biji tanaman lokal yg
memilki perakaran yg baik dan tahan terhadap serangan busuk akar.
B. Langkah-langkah penyambungan (graffting) tanaman
Di bawah ini adalah metode pelaksanaan kegiatan grafting diantaranya
sebagai berikut:
a) Potong scion secara rapi, dengan mata tunas dua atau tiga mata tunas
kemudian sayat miring pangkal scion, sedangkan sebelah lagi cukup
dengan mengelupas kulitnya sehingga tinggal kambiumnya saja, (jika
menggunakan
teknik rind)
sayat
kedua
apakah
saling berlekatan, bila batang bawah tidak sama besar dengan batang atas,
maka salah satu sisinya
kambium bisa bersatu, walaupun hanya satu sisi. (grafting top cleft).
d) Ikat sambungan dengan pita grafting plastik, para film atau tali rafia,
sehingga kambiumnya dapat melekat erat.
e) Setelah itu sambungan dibungkus kantong plastik transparan (bening)
untuk menjaga kestabilan suhu.
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan yaitu.
a) scion yang dijadikan bahan sambungan tersebut tidak cacat dan masih
dalam keadaan segar, tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda dan
berbatang bulat, b)grafting tidak terkena secara langsung terik matahari
maupun air hujan,
dan/atau penyakit. Selain itu, manipulasi terhadap kondisi lingkungan dan status
fisiologi tanaman sumber juga penting dilakukan agar tingkat keberhasilan stek
tinggi. Kondisi lingkungan dan status fisiologi yang penting bagi tanaman sumber
diantaranya adalah
Status air. Stek lebih baik diambil pada pagi hari dimana bahan
stek dalam kondisi turgid.
Kandungan
karbohidrat.
Untuk meningkatkan
kandungan
karbohidrat bahan stek yang masih ada pada tanaman sumber bisa
dilakukan pengeratan untuk menghalangi translokasi karbohidrat.
Pengeratan juga berfungsi menghalangi translokasi hormon dan
substansi lain yang mungkin penting untuk pengakaran, sehingga
terjadi akumulasi zat-zat tersebut pada bahan stek. Karbohidrat
digunakan dalam pengakaran untuk membangun kompleks
makromolekul, elemen struktural dan sebagai sumber energi.
Walaupun kandungan karbohidrat bahan stek tinggi, tetapi jika
rasio C/N rendah maka inisiasi akar juga akan terhambat karena
unsur N berkorelasi negatif dengan pengakaran stek (Hartmann et
al, 1997).
tajam
sehingga diperoleh potongan yang halus dan kulit tersobek. Potongan yang tidak
halus akan mempersulit terbentuknya kalus, sedang kulit batang yang tersobek
akan mudah dimasuki penyakit, dan akan mempengaruhi batang bagian atas dan
batang bagian bawah apabila salah satu sudah dimasuki penyakit atau bakteri
maka keduanya akan gagal. Hal yang demikian akan dapat menggagalkan setekan
2. Kerugian
Media tanam yang baik harus memiliki sifat sifat fisik, kimia dan biologi yang
sesuai dengan kebutuhan tanaman. Secara umum, media tanam yang baik harus
memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
Memiliki porositas yang baik, artinya bisa menyimpan air sekaligus juga
mempunyai drainase (kemampuan mengalirkan air) dan aerasi
(kemampuan mengalirkan oksigen) yang baik Media tanam harus bisa
mempertahankan kelembaban tanah namun harus bisa membuang
kelebihan air. Media tanam yang porous mempunyai rongga kosong antar
materialnya. Media tersebut tersebut isa ditembus air, sehingga air tidak
tergenang dalam pot atau polybag. Namun disisi lain ronga-rongga
tersebut harus bisa menyerap air (higroskopis) untuk disimpan sebagai
cadangan dan mempertahankan kelembaban.
Menyediakan unsur hara yang cukup baik makro maupun mikro. Unsur
hara sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Unsur hara ini bisa
disediakan dari pupuk atau aktivitas mikroorganisme yang terdapat dalam
media tanam.
Tidak mengandung bibit penyakit, media tanam harus bersih dari hama
dan penyakit. Hama dan penyakit yang terkandung dalam media tanam
dapat menyerang tanaman dan menyebabkan kematian pada tanaman.
Media tanam tidak harus steril karena banyak mikrooganisme tanah yang
sebenarnya sangat bermanfaat bagi tanaman, namun harus higienis dari
bibit penyakit.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Grafting mempunyai 2 cara melakukannya yaitu sambung pucuk dan
okulasi.
2. Bagian atas dan bawah dari batang yang disambung harus kompatibel.
3. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan Grafting adalah faktor tanaman
dan manusia.
4. Sungkup plastik berfungsi untuk melindungi bagian ujung yang
disambung dari goncangan dan menjaga kelembaban.
5. Dari data hasil percobaan yang paling banyak berhasil dalam
penyambungan adalah dengan menggunakan metode kupas V
6. Keterampilan pada saat penyambungan harus baik, karena mempengaruhi
keberhasilan penyambungan.
DAFTAR PUSTAKA
Adinurani, P, G. 2011. Kajian Upaya Peningkatan Produktivitas Provenan Jarak
Pagar (Jatropha Curcas Linn) Non Toksik, Agritek, 12 (1):55-63.
Crowder, L, V. 2006.Genetika Tumbuhan, Gajah Mada University Press.
Curuk, S. Dasgan, Y. Mansuroglu, S. Kurt, S. 2010. Leaf mineral composition of
grafted eggplant grown in soil infested with Verticillium and root-knot
nematodes, Pesq. Agrope Bras Braslia, 45 (8): 879-885.
Hartawan, R. 2013. Kompatibilitas Batang Bawah Karet Klon Gt 1 Dengan Mata
Entres Beberapa Karet Klon Generasi V, Ilmiah Universitas Batanghari
Jambi, 13 (1):16-21.
Ibrahim, A. Wahb-Allah, M. Abdel-Razzak, H. Alsadon, A. 2014. Growth, Yield,
Quality and Water Use Efficiency of Grafted Tomato Plants Grown in
Greenhouse under Different, Irrigation Levels Life Science Journal,
11(2):118-126.
Mangoeidjojo, W, 2003.Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Jakarta : Agromedia.
Petropoulos, S, A. Khah, E, M. Passam, H, C. Evaluation of rootstocks for
watermelon grafting with reference to plant development, yield and fruit
quality, of Plant Production, 6 (4): 481-491.
Sugiantno dan Hamim, H. 2009. Pengaruh Komposisi Media Pembibitan Dan
Dosis Pupuk Npk Pada Pertumbuhan Bibit Jarak Pagar (Jatropha Curcas
L.) Dengan Penyambungan, Agrotropika 14(2): 43 48.
Sukarminli, dkk. 2010. Teknik Penyambungan Mangga Arumanis 143 Dengan
Batang Bawah Mangga Madu Dan Saigon, Buletin Teknik Pertanian, 15
(18), 15-37.
Taufiq, M 2010. Penularan Citrus Vein Phloem Degeneration (Cvpd) Dengan
Teknik Penyambungan, Agriplus, 20 ( 03): 140-146.
Turhan, A. Ozmen, N. Serbeci, M,S. Seniz, V. 2011. Effects Of Grafting On
Different Rootstocks On Tomato Fruit Yield And Quality, Hort. Sci.
(Prague), 38 (4):142-149.
Yursan. Dan Noer, H. 2011. Keberhasilan Okulasi Varietas Jeruk Manis Pada
Berbagai Perbandingan Pupuk Kandang, Media Litbang Sulteng, 6 (2):
97 104.