Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PERBANYAKAN TANAMAN DENGAN MENYAMBUNG

Dibuat oleh

NAMA. : FERDI FREDIK BAIT


NIM. : 2323805007
PRODI : Manajemen Sumber Daya Hutan

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG

JURUSAN KEHUTANAN
2023/2024
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pertanian memiliki hubungan erat dengan tanaman meskipun secara luas
arti dari pertanian adalah seluruh kegiatan budidaya termasuk perikanan,
kehutanan, kelautan, dan perkebunan. Secara sempit pertanian hanya mencakup
kegiatan budidaya tanaman termasuk di dalamnya perkebunan, persawahan, dan
sebagainya. Tanaman adalah organisme yang mampu membuat cadangan
makanannya sebagi energi untuk tubuhnya sendiri. Tanaman menjadi sumber dari
keseluruhan rantai makanan, apabila frekuensi tanaman di dunia ini berkurang
akan berdampak bagi makhluk hidup lainnya serta merusak ekologi. Rantai
makanan yang terputus akan berdampak buruk bagi semua konsumen, semakin
sedikit jumlah tanaman maka semua makhluk hidup akan memiliki persaingan
yang ketat, oleh sebab itu tanaman harus dapat di budidayakan.
Indonesia memiliki jenis tanaman yang beragam baik itu tanaman hias
mauun tanaman konsumsi. Nilai jual dari tanaman itu juga tinggi. Sekarang
banyak terjadi penebangan hutan liar, pembakaran huta, dan kegiatan lain yang
merusak tanaman dan eksistem, oleh karena itu terwujudlah kegiatan reboisasi dan
sebagainya. para petani disini muncul sebagai penyedia bibit tanaman. Dalam
jumla besar dengan waktu yang relatif tidak cukup lama salah satu cara yang
digunakan adalah pembiayakan tanaman secara vegetatif. Pengembangbiakan
ecara vegetatif berarti membuat bibit tidak dari biji atau hasil dari fase generatif
melainkan berasal dari bagian tubuh tanaman itu sendiri seperti batang, daun,
akar, dll.
Salah satu cara membiakan tanaman secara vegetatif adalah
penyambungan (grafting) dan okulasi (budding). Penyambungan yaitu suatu
kegiatan membiakan tanaman dengan cara menyambung bagian dari satu tanaman
ke bagian tanaman lain hngga tercapai persenyawaan dan kombinasi dan terus
tumbuh menjadi tanaman baru. Sedangkan Okulasi adala suatu cara menempelkan
mata tunas dari tanaman batang atas ke batang bawah yang keduanya bersifat
unggul.
Pembiakan dengan cara penyambungan dan okulasi ini tentunya memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Cara pengaplikasiannya sendiri
tidak sembarrangan, ada batang bawah dan batang atas yang diseleksi terlebih
dahulu kemudian dilakukan penyambungan dan okulasi dan mengamati hasilnya.
Jadi, apabila telah melakukan kegiatan ini dapat diketahui apa saja tentang
penyambungan dan okulasi serta bentuk aplikasinya pada masyarakat.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Purnomosidhi dkk, (2002), menyambung adalah cara


perbanyakan tanaman dengan cara menyambung pucuk (batang atas) yang berasal
dari suatu tanaman induk pada tanaman lain (batang bawah). Batang ataslah yang
akan memberikan hasil sesuai dengan sifat induk yang diinginkan. Batang bawah
hanyalah sebagai tempat untuk tumbuh dan mengambil makanan dari dalam
tanah. Oleh sebab itu kriteria pemilihan batang atas dan batang bawah berbeda.
Pengadaan batang bawah dan batang atas Batang bawah disiapkan sesuai dengan
kriteria batang bawah. Batang bawah diperoleh dari semai. Pengadaan semai
untuk batang bawah dapat dilihat pada bab perbanyakan tanaman dengan biji.
Batang atas dipilih sesuai dengan kriteria batang atas. Kriteria batang atas: cukup
tua, sudah berbuah minimal 3 kali, berbuah lebat, buah manis, buah enak, buah
besar, dan sehat. Kriteria batang bawah: sistem perakaran kuat, tahan terhadap
hama dan penyakit, tahan terhadap kekurangan air, sesuai dengan kondisi
setempat.
Penyambungan batang bawah dan batang atas ini biasanya dilakukan
antara dua varietas tanaman yang masih dalam spesies yang sama. Misalnya
penyambungan antar varietas pada tanaman durian. Kadang-kadang bisa juga
dilakukan penyambungan antara dua tanaman yang berlainan spesiesnya tetapi
masih dalam satu famili. Tanaman mangga (Mangifera indica) disambung denga
tanaman kweni (Mangifera odorata). Manfaat sambungan pada
tanaman:memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil tanaman, dihasilkan gabungan
tanaman baru yang mempunyai keunggulan dari segi perakaran dan produksinya,
juga dapat mempercepat waktu berbunga dan berbuah (tanaman berumur genjah)
serta menghasilkan tanaman yang sifat berbuahnya sama dengan
induknya,·mengatur proporsi tanaman agar memberikan hasil yang lebih baik,
tindakan ini dilakukan khususnya pada tanaman yang berumah dua, misalnya
tanaman melinjo, peremajaan tanpa menebang pohon tua, sehingga tidak
memerlukan bibit baru, danmenghemat biaya eksploitasi. Peremajaan total
berlaku sebaliknya (Prastowo dkk, 2006).
Tambing dkk, (2009) menambahkan dari hasil analisis statistik
menunjukkan bahwa umur bibit batang bawah berpengaruh nyata terhadap
persentase keberhasilan pertautan sambungan, sedangkan konsentrasi pupuk
pelengkap benih dan interaksi antara kedua perlakuan tidak menunjukkan adanya
pengaruh yang nyata. Rata-rata persentase keberhasilan pertautan sambungan bibit
setiap minggu setelah penyambungan hingga 8 MSP disajikan. Keberhasilan
pertautan ambungan pada metode grafting selain ditentukan oleh faktor umur bibit
batang bawah, faktor lingkungan tumbuh dan pelaksanaan grafting, kesesuaian
diameter batang bawah dan entris, juga faktor fisiologis. Faktor lingkungan
tumbuh, misalnya iklim dan tanah harus pada kondisi yang menguntungkan agar
pertumbujan tanaman berlangsung optimal. Disamping itu, faktor pelaksanaan
grafting juga menentukan, yaitu keterampilan orang yang melakukan
penyambungan, ketajaman dan kebersihan alat yang igunakan. Faktor fisiologis
yaitu kuatnya aya rekat getah bibit batang bawah sangat memungkinkan
terhambatnya pertautan sambungan.

BAB 3. METODE PRAKTIUKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Pembiakan Tanaman Pembiakan Vegetatif dengan Cara
Menyambung (Grifting) dan Okulasi (Budding) dilaksanakan pada tanggal 03
Oktober 2014 pukul 13.00 WIB di Fakultas Pertanian Universitas Jember.

3.2 Bahan dan Alat


3.2.1 Bahan
1.pisau yang tajam
2. Gunting
3. Alas kayu
3.2.2 Alat
1. Mangga (mangifera indica )
2. Tali plastik untuk mengikat sambungan
3. Kantor plastik es atau kantor tipis untuk penutup

3.3 Cara Kerja


1. Pilihlah tanaman batang sesuai dengan kriteria
2. Potonglah pucuk dari pohon induk yang dipilih untuk batang atas dan buanglah
daunnya sehingga tersisa sepasang daun
3. Runcingkan bagian bawah batang atas potonglah batang bawah pada ketinggian
25 cm di atas permukaan tanah, dan bela bagian atasnya selebar 2- 3 cm
4. Masukkan (selipkan) batang atas ke dalam belahan batang bawah
5. Ikutlah sambungan pada bagian atas (Gambar 4g) dan bungkus dengan sungkup
plastik.
6. Periksalah sambungan sampai 2-3 Minggu, bila batang atas masih sejajar
sambungan berhasil. Buka bungkus dan tali pengikatnya.
7. Tunggu sampai tanaman siap dipindahkan
8. Lakukan pemeliharaan(penyiraman, pemupukan, penyiangan, pengendalian
hama dan penyakit dan pemangkasan).
9. Hitunglah persentase tumbuh setiap perlakuan
10. Buat tabel pengamatan untuk setiap perlakuan.
DAFTAR PUSTAKA
Gandev, S., and V. Arnaudov. 2011. Propagation Method of Epicotyl Grafting in
Walnut (Juglans Regia L.) Under Production Condition. Agricultural
Science, 17(2): 173-176.

Kang, P. J., J. K. H. deGrenier, and H.O. Park. 2012. Coupling of Septins to the
Axial Lanmark by Bud4 in Budding Yeast. Cell Science, 126: 1218-
1226.

Kurniawati, D., M. Santoso, Dan E. Widaryanto. 2014. Pertumbuhan Jenis Mata


Tunas pada Okulasi Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis
Muell. Arg). Produksi Tanaman, 1(6): 532-540.

Manalu, M., Charoq, dan A. Barus. 2014. Uji Batang Bawah Karet (Hevea
brassiliensi, Muell-Arg.) Berasal dari Benih yang Telah Mendapat
Perlakuan PEG (Seed Coating) dengan Beberapa Klon Entres terhadap
Keberhasilan Okulasi. Agroteknologi, 2(3): 962-967.

Pomper, K. W., S. B. Crabtree, and J. D. Lowe. 2009. Enhancing Pawpaw Chip


Budding Success. American Pomogical Society, 63(4): 145-149.

Prastowo, N. H., J. M. Roshetko, G. E. S. Maurung, E. Nugraha, J. M. Tukan, F.


Harum. 2006. Teknik Pembibitan dan Perbanyakan Vegetatif Tanaman
Buah. Bogor: World Agroforestry Centre (ICRAF) dan Winrock
Internasional.
BAB 4. PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan
Menurut Purnomosidhi dkk, (2002), menyambung adalah cara
perbanyakan tanaman dengan cara menyambung pucuk (batang atas) yang berasal
dari suatu tanaman induk pada tanaman lain (batang bawah). Pada praktikum
pembiakan vegetatif dengan cara grafting dilakukan dua perlakuan yaitu daun
dikupir (tidak ada daun) dan daun yang disisakan 2 helai. Kegiatan ini dilakukan
pengulangan sebanyak 3 kali pada masing-masing perlakuan. Pada daun yang
dikupir ulangan 1 dan 3 berhasil menyambung dengan kondisi batang atas
abnormal dan pembengkakan pada sambungan. Pada daun yang disisakan 2 hanya
ulangan ke-2 yang berhasil tersambung dengan kondisi batang atasnya abnormal
dan pada ulangan 1 dan 3 tidak berhasil menyambung dengan keadaan daun
menguning dan terjadi pembengkakan pada sambungan. Hasil pengamatan
budding juga diberi perlakuan yang sama yaitu dikupir dan daun disisakan dua.
Pada masing masing perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 3 kali. Berdasarkan
praktikum ini tidak ada tanaman yang berhasil tersambung dan semua memiliki
ciri-ciri tumbuhnya batang atas abnormal.
Perlakuan yang paling baik
dalam kegiatan pembiakan dengan
cara grafting dan budding ini adalah
perlakuan daun dikupir atau
dihilangkan daunnya. Pada Tabel 4.1.1 ada 2 ulangan yang berhasil menyambung
pada tanaman dengan daun dikupir sedangkan pada tanaman dengan daun
disisakan 2 hanya ada satu ulangan. Hal ini disebabkan oleh laju transpirasi yang
dimiliki daun yang tidak dikupir lebih cepat dibandingkan dengan daun dikupir
sedangkan pertumbuhan batang atas belum menempel pada bata

BAB 5. KESIMPULAN

Penyambungan atau enten %

Grafting

( adalah penggabungan dua bagian tanaman yang berlainan sedemikian rupa


sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh dan tumbuhsebagai satu tanaman
setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atautautannya b

Manfaat sambungan pada tanaman adalah untuk memperbaiki kualitas dan


kuantitashasil tanaman, dihasilkan gabungan tanaman baru yang mempunyai
keunggulan dari segi perakaran dan pr#duksinya, juga dapat mempercepat waktu
berbunga dan berbua

Anda mungkin juga menyukai