tumbuh untuk membentuk ujung batang baru sebagai pengganti bagian batang bawah yang telah
dihilangkan.
B.
1.
2.
3.
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan okulasi ?
Bagaimana metode penyambungan tanaman mangga ?
Apa saja bagian-bagian tanaman mangga yang dapat di sambung ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara membiakkan tanaman dengan teknik okulasi.
2. Untuk mengetahui keberhasilan pembiakan tanaman secara okulasi dan untuk meningkatkan
nilai penggunaan tanaman.
D. Manfaat
1. Aagar pembaca dapat mengerti dan mengetahui cara membiakkan tanaman dengan teknik
okulasi.
2. Aagar pembaca dapat mengerti dan mengetahui keberhasilan pembiakan tanaman secara okulasi
dan untuk meningkatkan nilai penggunaan tanaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Okulasi
Okulasi sering juga disebut dengan menempel, oculatie (Belanda) atau Budding (Inggris).
Cara memperbanyak tanaman dengan okulasi mempunyai kelebihan jika dibandingkan setek dan
cangkok. Kelebihannya adlah hasil okulasi mempunyai mutu lebih baik daripada induknya. Bisa
dikatakan demikian karena okulasi dilakukan pada tanaman yang mempunyai perakaran yang
baik dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit dipadukan dengan tanaman yang
mempunyai rasa buah yang lezat, tetapi mempunyai perakaran kurang baik. Tanaman yang
mempunyai perakaran baik digunakan sebagai batang bawah. Sedang tanaman yang mempunyai
buah lezat diambil mata tunasnya untuk ditempelkan pada batang bawah yang dikenal dengan
sebutan entres atau batang atas (Wudianto, 2002).
B. Pengaruh Batang Bawah Terhadap Batang Atas
Menurut Ashari (1995) pengaruh batang bawah terhadap batang atas antara lain (1)
mengontrol kecepatan tumbuh batang atas dan bentuk tajuknya, (2) mengontrol pembungaan,
jumlah tunas dan hasil batang atas, (3) mengontrol ukuran buah, kualitas dan kemasakan buah,
dan (4) resistensi terhadap hama dan penyakit tanaman. Menurut Sumarsono (2002), Stadia
entres berpengaruh terhadap pertumbuhan batang bawah. Pertambahan batang bawah yang
diokulasi dengan entres muda selama 90 hari mencapai 1,80 cm, sedangkan yang diokulasi
dengan entres agaktua dan tua bertambah sebnayak 1,20 cm dan 1,10 cm saja.
Pengaruh batang atas terhadap batang bawah juga sangat nyata. Namun pada umumnya efek
tersebut timbal balik sebagaimana pengaruh batang bawah terhadap batang atas. Perbanyakan
Batang Bawah Batang bawah ada yang berasal dari semai generatif dan dari tan vegetatif
(klon). Batang bawah asal biji (semai) lebih menguntungkan dalam jumlah, umumnya tidak
membawa virus dari pohon induknya dan sistem perakarannya bagus. Kelemahannya yaitu
secara genetik tidak seragam. Variasi genetik ini dapat mempengaruhi penampilan tanaman
batang atas setelah ditanam. Oleh karena itu perlu dilakukan seleksi secermat mungkin terhadap
batang bawah asal biji (Ashari, 1995).
Selain pengaruh batang atas dan batang bawah ada faktor yang tidak kalah penting dalam
mempengaruhi keberhasilan dalam okulasi, faktor tersebut adalah faktor lingkungan seperti suhu,
kelembapan, dan oksigen sangat berpengaruh dalam keberhasilan penyambungan dan okulasi.
Faktor berikutnya adalah serangan penyakit yang menyebabkan kegagalan okulasi meningkat
seiring dengan meningkatnya curah hujan dan kelembapan yang tinggi (Santoso, 2006).
C. Metode Penyambungan
Metode Penyambungan Menurut Ashari (1995) terdapat 2 metode penyambungan, yaitu
1.
a.
b.
c.
d.
e.
stek dengan jumlah mata tunas 5 buah per cabang. Potongan-potongan cabang sumber entris
diikat menjadi satu dengan tali dan dibalut dengan kertas koran. Kemudian kumpulan cabangcabang tadi diletakkan di tempat yang lembab. Beberapa jam sebelum okulasi, cabang-cabang
sumber entris diambil dari pohon induk. Pada saat okulasi, entris diambil dari cabang sumber
entris dengan menggunakan pisau okulasi. Bentuk dari irisan tersebut adalah bulat (Yusran,
2011).
D. Taksonomi dan Morfologi Mangga
Menurut
Rukmana
(Spermatophyta)
(1997),
dengan
(Dicotyledoneae).Tanaman
tanaman
biji
tertutup
mangga
dalam
mangga
(Angiospermae)
sistematika
dan
(Taksonomi)
berbiji
berkeping
dua
tumbuhan
dapat
Sub devisi
Kelas
Ordo
: Sapindales
Famili
: Anacardiaceae (mangga-manggaan)
Genus
: Mangifera
Species
: Mangifera indica L.
3. Daun
Daun mangga diselimuti oleh kulit tipis yang tidak terlihat dengan mata telanjang, yang
dinamakan kulit ari. Kulit ari ini berlubang-lubang kecil yang yang dinamakan mulut kulit.
Melalui mulut kulit inilah udara dapat keluar atau masuk ke dalam badan daun. Tiap-tiap bagian
tanaman mempunyai fungsi sendiri-sendiri yaitu untuk bernafas dan asimilasi.
4. Bunga
Bunga mangga dapat melakukan penyerbukan sendiri karena tepung sari yang jatuh pada tampuk
berasal dari pohon itu sendiri. Hal ini menyebabkan mangga disebut tanaman berumah satu.
Bunga mangga terdiri dari beberapa bagian dasar bunga, kelopak, daun bunga, benang sari dan
kepala putik. Bunga mangga dalam keadaan normal, adalah bunga majemuk yang tumbuh dari
tunas ujung. Tunas yang asalnya bukan dari tunas ujung tidak menghasilkan bunga, tetapi
menghasilkan ranting daun biasa.
5. Buah
Pohon mangga berbuah sekitar bulan Agustus samapai Oktober yaitu pada musim kemarau.
Musim ini sangat baik pengaruhnya terhadapproses pembentukan dan pembesaran sampai
pemasakan buah di pohon. Terdapat pohon mangga yang berbuah terlambat yaitu pada
permulaan musim penghujan. Hal ini menurunkan produksi mangga karena banyak bakal buah
yang tidak jadi. Buah mangga terdapat pada tangkai pucuk daun. Setiap tangkai terdapat 4
sampai 8 buah, bahkan ada yang lebih. Akan tetapi ada juga yang setiap tangkai buah hanya
terdapat satu buah karena buahnya besar dan berat, misalnya mangga kuweni, golek, santok dan
mangga merah dari Brazilia. Bentuk buah mangga bermacam-macam : bulat penuh, bulat pipih,
bulat telur, bulat memanjang atau lonjong.
BAB III
METODOLOGI
A. Tempat dan Waktu
Praktikum Pembiakan Tanaman secara Vegetatif dengan Metode Okulasi dilaksanakan pada hari
Sabtu, tanggal
B.
a)
1.
2.
3.
b) Bahan
1. Pohon mangga sebagai batang bawah dan entres mangga
C. Cara Kerja
1. Membuat sayatan melintang miring selebar kurang lebih 1 cm pada pohon pokok.
2. Melepaskan kulit batang bagian runcing sedikit dan dijepit antara pisau dengan ibu jari, lalu
ditarik ke bawah sepanjang kurang lebih 3 cm.
3. Memotong lidah kulit batang yang terbentuk kira-kira 2/3 bagian, sisanya digunakan untuk
menutup entres.
4. Mengambil entres dengan jalan sebagai berikut : pada 2 cm diatas mata entres dikerat ke bawah
dengan kayunya, panjang entres kira-kira 3 cm.
5. Memeriksa ada tidaknya mata tunas, mata entres kemudian dipasang. Diusahakan bagian kulit
batang dengan kulit mata temple menyambung dengan benar.
6. Mengikat tempelan entres yang telah dipasang, dan diusahakan mata temple tidak terkena air
dari luar.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pemaparan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa menempel atau
okulasi adalah salah satu jenis perbanyakan secara vegetatif buatan. Cara memperbanyak
tanaman dengan okulasi memberikan hasil yang lebih baik dibanding dengan stek dan
mencangkok karena okulasi dilakukan pada tanaman dengan perakaran yang baik serta tahan
terhadap serangan hama dan penyakit dipadukan dengan tanaman yang mempunyai rasa buah
lezat, tetapi mempunyai perakaran yang kurang baik. Salah satu tanaman yang dapat di okulasi
adalah tanaman puring.
Adapun kelebihan dan kelemahan dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi.
Kelebihannya adalah dapat diperoleh tanaman dengan produktifitas yang tinggi, ada beberapa
warna di satu pohon, tanaman memiliki sifat yang baru, pertumbuhan tanaman yang seragam,
penyiapan benih relatif singkat. Sedangkan kelemahannya adalah terkadang suatu tanaman hasil
okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah
dengan batang atas (entres) dan bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak
terpenuhi kemungkinan kegiatan okulasi akan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.
B. Saran
Dalam mengokulasi tanaman sebaiknya dilakukan pada saat kulit batang bawah maupun
batang atas mudah dikelupas dari kayunya. Dan jangan melakukan okulasi pada saat musim
hujan, sebab tempelan bisa kemasukan air. Apabila tempelan kemasukan air, kemungkinan
keberhasilan okulasi sangat kecil . Dengan mengetahui syarat tanaman yang dapat di okulasi dan
faktor- faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan okulasi, hendaknya dapat dijadikan bekal
baik oleh mahasiswa maupun masyarakat luas dalam mengokulasi tanaman sehingga kegagalan
dalam mengokulasi tanaman dapat diminimalizir.