Dasar-Dasar Agronomi
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF
(GRAFTING)
4.2 Pembahasan
Berdasarkan tabel pengamatan diatas menunjukkan bahwa teknik sambung
pucuk (grafting) yang telah dilakukan mengindikasikan kegagalan. Salah satu
penyebab gagalnya percobaan ini dikarenakan tidak tumbuhnya pucuk pada
batang atas tanaman dan hanya tumbuh pucuk pada batang bawah tanaman.
Dikarenakan batang atas dan batang bawah tidak terjadinya hubungan cambium
yang menyebabkan hanya batang bawah saja yang tumbuh pucuk. Hal ini sesuai
dengan pendapat Agusman (2015), yang mengatakan keberhasilan
penyambungan suatu tanaman tergantung pada terbentuknya pertautan sambungan
itu, dimana sebagian besar disebabkan oleh adanya hubungan kambium yang rapat
dari kedua batang yang disambungkan.
Faktor yang menyebabkan indikasi kegagalan pada teknik sambung pucuk
ini adalah faktor lingkungan yang tidak memadai. Tanaman yang terlalu sering
terkena hujan dan sinar matahari langsung akan mempengaruhi pertumbuhan
pucuk pada tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Maulana et al. (2020), yang
mengatakan terdapat beberapa faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan
dalam memproduksi bibit dengan metode sambung pucuk (grafting) yaitu faktor
tanaman (genetik, kondisi tumbuh, panjang entris), faktor lingkungan,
ketajaman/kesterilan alat, kondisi cuaca, waktu pelaksanaan grafting (pagi, siang,
sore hari), dan faktor keterampilan orang yang melakukan grafting.
Faktor lainnya yang menjadi faktor indikasi kegagalan dalam teknik
sambung pucuk (grafting) ialah tidak cocoknya antara batang atas dan batang
bawah. Hal ini bisa terjadi dikarenakan batang atas dan batang bawah tidak sesuai
saat akan dilakukan teknik sambung pucuk. Hal ini sesuai dengan pendapat
Agusman (2015), yang mengatakan bahwa jenis tanaman yang akan di sambung
kadang tidak bisa berjalan meskipun jenis tanaman yang akan di sambung sehat
dan entris yang di gunakan bagus. Karena faktor tidak cocoknya batang atas dan
batang bawah pada tanaman.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan
bahwa praktikan dapat mengetahui bagaimana pembiakan vegetatif secara buatan
dengan teknik grafting dan juga pembiakan vegetatif buatan lainnya seperti stek,
cangkok okulasi dan tunas. Praktikan juga mengetahui cara melakukan pembiakan
teknik grafting dengan baik dan benar.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pengamatan ini disarankan untuk memerhatikan tempat
taruh tanaman, yaitu terhindar dari hujan dan angina yang kencang dan juga sinar
matahari yang menyengat
DAFTAR PUSTAKA
Husni H., Dicky A. P. 2022. Pengaruh Teknik Sambung Pucuk Tanaman Alpukat
Cipedak di Kelompok Tani Sejahtera Makmur, Cipedak, Jakarta. Jurnal
Ilmu-Ilmu Pertanian, 14(2): 1-10.
Meiyanto E., Handayani S., Septisetyani E.P. dan Susidarti R.A., 2014,
Synergistic Effect of Areca catechu L. Ethanolic Extract and Its Chloroform
Fraction with Doxorubicin on MCF-7. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia,
7(1), 13-18
Mega L. P., Tara V. W., Tri D. W., Jaya M. M., dan Nur I. P. N. 2016. Aktivitas
Antioksidan Suplemen Herbal Daun Sirsak (Annona muricata L.) dan Kulit
Manggis (Garcinia mangostana L.). Jurnal Pangan dan Agroindustri, 4(1):
283-290.
Savitri, dan Afrah. 2019. Aplikasi Teknik Sambung Pucuk (Top Grafting) Untuk
Perbanyakan Tanaman Durian (durio zibethinus murr). Jurnal Agrifora,
3(1): 40-47.
Suyadi, Aman, dan Bambang, N. 2017. Pelatihan Memanfaatkan Lahan Sempit
Untuk Budidaya Sayuran Organik Training. Jurnal Pengabdian Dan
Pemberdayaan Masyarakat, 1(2): 95–102.
Gambar 51. Membuat Gambar 52. Menyelipkan Gambar 53. Melilit batang
Celah batang bawah batang atas ke batang menggunakan plastik
Berbentuk V bawah bening.