PRAKTIKUM III
PERKEMBANGBIAKAN TANAMAN
OLEH
Latar Belakang
mengulang secara konsisten dan berkelanjutan kinerja genotif dari suatu tanaman.
Salah satu Teknik pembibitan vegetatif adalah stek. Perolehan tanaman unggul
atau memiliki sifat toleran terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini
satu alternatif dalam penyediaan hijauan pakan, karena rumput ini merupakan
jenis rumput unggul. Produksi yang tinggi disertai rasio daun batang yang tinggi
membuat rumput ini cocok diolah menjadi silase utamanya di saat produksi
rumput gajah mini dalam keadaan segar untuk ruminansia cukup praktis karena
dengan ukurannya yang mini dapat langsung diberikan kepada ternak tanpa
dicacah terlebih dahulu. Rumput gajah mini memiliki palatabilitas dan nilai nutrisi
yang baik sehingga sangat menjanjikan sebagai sumber hijauan pakan yang
berkesinambungan untuk ruminansia. Rumput gajah mini tetap disukai ternak saat
diberikan dalam keadaan segar maupun dalam bentuk kering berupa hay
(Sirait, 2017).
Stek merupakan salah satu teknik perbanyakan secara vegetatif yang
perbanyakan vegetatif dari jenis- jenis yang sulit diperbanyak secara generatif dan
mempunyai keunggulan dimana seluruh karakter yang dimiliki pohon induk akan
cadangan makanan dalam jaringan stek, ketersediaan air, umur tanaman (pohon
induk) dan hormon endogen dalam jaringan stek. Faktor lingkungan juga
perkembangbiakan tanaman.
perkambangbiakan tanaman.
TINJAUAN PUSTAKA
dan kandungan zat gizi cukup tinggi serta memiliki palatabilitas yang tinggi bagi
ternak ruminansia. Rumput ini dapat hidup di berbagai tempat, toleran naungan,
tinggi. Rumput gajah mini tumbuh membentuk rumpun dengan perakaran serabut
yang kompak dan terus menghasilkan anakan apabila dipanen secara teratur. Dari
segi pola pertumbuhannya, rumput gajah mini memiliki karakter unik dimana
mini lebih rendah dari satu meter. Rata-rata tinggi tanaman adalah 96,3 cm pada
umur panen dua bulan, sedangkan rumput gajah ketinggiannya dapat mencapai
pada kondisi optimal, rumput gajah mini dapat menghasilkan biji tetapi sedikit.
Rumput gajah dapat tumbuh pada ketinggian hingga 2.000 m dpl dengan suhu 25-
40°C dan curah hujan 1.500 mm/tahun. Rumput ini toleran terhadap kekeringan
dan lebih cocok tumbuh pada lahan dengan drainase yang baik dan pada tanah
yang subur serta memiliki adaptasi yang luas terhadap tingkat kemasaman (pH)
tanah (4,5-8,2). Rumput gajah mini merupakan rumput yang tumbuh baik pada
kondisi cahaya penuh, meskipun masih dapat berproduksi bila yang ternaungi
hanya sebagian tanaman dan akan tumbuh sangat baik bila ditanam di tanah yang
gembur dan subur. Rumput gajah mini juga dapat tumbuh baik pada areal
naungan di bawah tegakan pohon. Adanya pengaruh interaksi antara taraf pupuk
nitrogen dengan naungan 70% menghasilkan panjang daun, jumlah daun dan
tinggi tanaman terbaik. Rumput gajah mini juga mempunyai tingkat pertumbuhan
Rumput gajah mini memiliki palatabilitas dan nilai nutrisi yang baik
berkesinambungan untuk ruminansia. Rumput gajah mini tetap disukai ternak saat
diberikan dalam keadaan segar maupun dalam bentuk kering berupa hay. Dilihat
dari aspek produksi dan kandungan protein kasar, rumput gajah mini lebih unggul
Paspalum notatum. Dari sisi palatabilitas dan kecernaan rumput gajah mini
Jumlah Anakan
Anakan muncul dari tunas aksial pada buku batang dan anakan pertama akan
memunculkan anakan sekunder pada 30 hari setelah pindah tanam. Anakan terus
sebagian dari anakan akan mati dan tidak menghasilkan malai. Seperti halnya
tanaman yang ditanam pada umur semai yang lebih tua menyebabkan tanaman
perakaran di persemaian yang makin kuat dan dalam sehingga waktu pemindahan
mengalami kerusakan cukup berat. pertumbuhan akar yang bebas hanya mungkin
terjadi pada akar bibit muda yang punya banyak ruang dan oksigen, bahkan saat
air dan nutrisi kurang tersedia tanaman dapat memperpanjang akarnya. Akar yang
demikian dapat menyerap unsur hara yang lebih seimbang, termasuk nutrisi dari
jumlah anak daun, dan jumlah cabang. Jumlah daun yang dihasilkan pada suatu
umumnya mempunyai daun satu atau dua daun lebih sedikit dibandingkan dengan
pucuk primer, karena muncul kemudian dan menerima isyarat lingkungan yang
Jumlah Daun
semakin banyak cahaya yang dapat ditangkap sehingga proses fotosintesis akan
berpengaruh terhadap hasil yang dipeoleh. Hal ini diduga karena ada
kemungkinan daun terjadinya mutual shading. Daun yang ternaungi malah akan
tidak terdistribusi ke rimpang. Dengan begitu hasil yang diperoleh tidak maksimal
sebagai sumber energi bagi pertumbuhan tunas. Pada pada awal pertumbuhan
stek, cadangan makanan yang dikandung dalam bahan stek yaitu karbohidrat dan
melakukan respirasi, jumlah daun yang terlalu banyak pada bahan stek
laju respirasi dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah indeks luas
daun tanaman. Semakin banyak daun yang terdapat pada bahan stek, respirasi
yang terjadi semakin besar. Dengan demikian stek dengan daun yang terlalu
Daun memiliki peran yang sangat besar dalam menghasilkan buah yang
maksimal. Kondisi daun yang baik akan menghasilkan buah yang baik dan begitu
juga sebaliknya. Daun-daun yang tidak terkena sinar matahari secara langsung,
lebih bersifat parasit bagi tanaman secara keseluruhan karena tidak melakukan
daun-daun di bagian terluar yang terkena sinar matahari langsung. Oleh karena
itu, banyak tanaman yang secara keseluruhan tumbuh dengan lebat, daunnya
rimbun dengan warna daun yang hijau pekat, tetapi besar buahnya tidak maksimal
Tinggi Tanaman
(NPK, organik) dan intensitas cahaya matahari yang berbeda. peningkatan unsur
bagi tanaman, dengan tidak diawali proses dekomposisi menjadi salah satu faktor
organ daun. Intensitas cahaya matahari yang diterima tanaman sambiloto juga
(Malik, 2014).
unsur hara esensial dalam jumlah yang cukup yang diserap tanaman melalui akar.
pembelahan dan perpanjangan sel yang didominasi pada ujung pucuk tanaman
tersebut. Proses ini merupakan sintesa protein yang diperoleh tanaman dari
lingkungan seperti bahan organik dalam tanah. Penambahan bahan organik yang
yakni faktor dalam dan luar tanaman. Faktor dalam sering digambarkan sebagai
kemampuan genetis yang dimiliki oleh suatu tanaman. Faktor luar adalah faktor
yang berasal dari luar tanaman, seperti faktor lingkungan. Pertumbuhan dan
salah satu atau semua faktor tidak mendukung maka pertumbuhan dan
dilakukan, seperti dengan cara pemupukan dan aplikasi zat pengatur tumbuh.
Daun merupakan salah satu organ tanaman yang penting, karena pada
itu luasdaun merupakan salah satu parameter penting dalam analisis pertumbuhan
tanaman. Setelah diketahui luas daun, maka akan didapat Indeks Luas Daun (ILD)
dengan cara membagi luas daun dengan luas kanopi. Dalam analisis pertumbuhan
dan nisbah berat daun (NBD) pada waktu tertentu. Untuk pengukuranluas daun
tentunya kece- patan dan ketepatan pengukuran sangat diper- lukan agar didapat
dapta yang akurat, namun demikian ketepatan dan kecepatan pengukuran sangat
tergantung pada alat dan cara atau teknik pengukuran. Pengukuran luas daun
dapat dilakukan dengan memetik daun (sampel dektruksi) maupun tanpa memetic
Luas daun meru pakan salah satu parameter penting yang diperlukan untuk
yang cepat dan tepat. Metode yang mudah, akurat, muran dan non destruktif untuk
dalam mengkaji fisiologi dan agronomi. Umumnya banyak pihak merasa kesulitan
dan terbentur faktor pembatas untuk mengamati daun termasuk terhadap luas
daun. Kondisi ini menyebabkan kebiasaan yang jarang dan menjadi sebuah
Pendugaan luas daun juga dapat dilakukan dengan kertas grafik milimeter.
Cara mengukur luas daun dengan kertas grafik tidak praktis dan memerlukan
waktu. Pendugaan luas daun dengan menggunakan peubah panjang dan lebar daun
merupakan cara yang dapat dilakukan dengan tanpa memotong daun dari tanaman
dan lebih praktis dibandingkan dengan menggunakan alat leaf areameter. Luas
bidang permukaan merupakan fungsi dari peubah panjang dan lebar permukaan.
Peubah luas permukaan daun dalam analisis regresi dapat ditetapkan sebagai
peubah tak bebas (dependent variable), sedangkan panjang dan lebar daun sebagai
melalui model Y = ao Pa1 La2, dengan koefisien a0, a1 dan a2 sebagai koefisien
dan a2. Model pendugaan luas daun Koro pedang yang praktis menggunakan
peubah panjang dan lebar daun hingga saat ini belum ada, oleh karena itu perlu
adanya model pendugaan luas daun yang dapat digunakan pada penelitian
Klorofil adalah pigmen pemberi warna hijau pada tumbuhan, alga dan
Elektron ini akan dilanjutkan untuk proses pembentukan senyawa ATP dan
mempunyai serapan yang m\aksimal pada panjang gelombang 665 nm. Sedangkan
2019).
semesta sebagai pigmen hijau dalam semua jaringan tumbuhan hijau. Pengukuran
karakter fisiologi seperti kandu ngan klorofil, merupakan salah satu pendekatan
air dari tingkat paling ringan sampai paling berat mempengaruhi proses- proses
reaksi biokimia fotosintesis, sehingga laju fotosintesis menurun. Salah satu aspek
juga terdapat pada daun dengan warna merah kecoklatan tetapi dengan jumlah
kekuningan. Kandungan klorofil pada bagian tengah daun lebih banyak 32,63%
dibanding kandungan klorofil pada bagian ujung daun meningkat dari 3,5943
μg/mL menjadi 5,33506 μg/mL. Kandungan klorofil pada bagian pangkal daun
juga lebih banyak 47,50% dibanding kandungan klorofil pada bagian ujung daun
meningkat dari 3,5943 μg/mL menjadi 6,8467 μg/mL. Pada daerah pangkal daun,
klorofil a dalam jumlah yang besar, yang diikuti dengan berkembangnya daun
yang ditandai dengan berubahnya warna daun hijau muda menjadi hijau tua.
Kandungan klorofil pada daun warna hijau tua 72% lebih besar daripada daun
(Pratama, 2015).
Tinjauan Umum Perkembangbiakan Tanaman
dapat terjadi melalui dua cara yaitu pertama vegetatif alami dengan cara
okulasi, penyambungan atau cangkok (layering). Penemuan rumah kaca pada awal
prosedur pembibitan. Keadaan yang sama juga terjadi pada produksi tanaman
merupakan langkah yang sangat maju dalam bidang perbanyakan tanaman (Duaja
dkk.,2020).
Manusia dapat membantu melakukan perkembangbiakan pada tanaman.
Tujuannya untuk memperoleh tumbuhan baru dengan cepat dan tidak bergantung
pada musim. Juga dapat diperoleh tumbuhan baru yang sifatnya sama dengan
lain dengan menggunakan stek, cangkok, sambung, tempel, runduk dan kultur
Perkembangbiakan Vegetatif
lain. Pada banyak tanaman pembiakan secara vegetatif merupakan proses alamiah
yang sempurna, tetapi dalam hal lain juga bias dilakukan oleh manusia. Sebab
yang utama dilakukan pembiakan secara vegetatif adalah supaya tanaman yang
dihasilkan menyerupai sifat induknya. Banyak cara pembiakan vegetatif yang bias
dilakukan, dan pemilihan dari macam cara tersebut tergantung pada tanamannya
didasarkan pada aspek keilmuan (scientific basis). Hal ini ditegaskan karena ada
tujuan atau target tertentu yang diinginkan oleh propagator dalam melakukan
sekedar keseragaman genetik (genotip) antara tanaman induk dan anaknya tetapi
juga tingkat kepastian keseragaman waktu mulai berbuah, sifat arah pertumbuhan
sifat unggul dari batang bawah (rootstock) dan batang atas (scion) serta keindahan
karakter yang ada pada pohon induk akan diwariskan kepada keturunannya,
sehingga potensi pohon induk yang baik akan berdampak baik pada tanaman yang
klon dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan pemuliaan
dan luar. Faktor dari dalam tanaman yang cukup memberikan pengaruh terhadap
zat pengatur yang dihasilkan oleh tanaman yang dapat mendorong, menghambat
tanaman secara alami disintesis sendiri oleh tanaman untuk memacu dan
mengontrol pertumbuhan. Akan tetapi tidak semua hormon dapat bekerja secara
dkk.,2017).
METODOLOGI PRAKTIKUM
dilaksanakan pada hari Jumat, 22 Okteber 2021 pukul 15.30 WITA sampai selesai
Materi Praktikum
tangan.
Metode Praktikum
dengan jarak 60cm, menanam stek rumput gajah mini pada lubang yang telah