A. Latar Belakang
Anggrek merupakan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi
bila dibanding dengan jenis tanaman hias lainnya.Iklim tropis Indonesia, selain
cocok untuk pertumbuhan anggrek juga sangat potensial untuk menghasilkan jenis-
jenis anggrek alam yang bermutu. Salah satu jenis anggrek yang banyak diminati
masyarakat dan mempunyai nilai ekonomi tinggi adalah anggrek vanda. Anggrek
Vanda digemari karena keindahan dan kecantikan bunganya. Genus vanda
diperkirakan berjumlah lebih dari 40 spesies dengan penyebaran yang sangat luas.
Bibit anggrek dapat diperbanyak secara generatif maupun vegetatif. Perbanyakan
anggrek secara generatif sering menghadapi kendala pada rendahnya kemampuan
dan lamanya waktu yang diperlukan biji untuk berkecambah. Hal ini dikarenakan
ukuran biji anggrek sangat kecil dan tidak mempunyai endosperm sebagai cadangan
makanan pada awal perkecambahan biji. Perkecambahan biji anggrek dalam kondisi
in vivo memiliki daya kecambah rendah, yaitu kurang dari 1%. Dengan kendala
tersebut menyebabkan perbanyakan anggrek lebih sering dilakukan secara vegetatif.
Perbanyakan vegetatif pada anggrek dapat ditempuh secara konvensional atau pun
dengan teknik kultur jaringan. Namun demikian, perbanyakan anggrek secara
konvensional dinilai kurang efektif karena jumlah anakan yang dihasilkan sangat
terbatas (Rupawan et al., 2014).
Perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan alternatif untuk mendapatkan
tanaman baru yang mempunyai sifat sama dengan induknya dalam jumlah besar.
Perbanyakan secara vegetatif dengan sistem konvensional, umumnya masih
memerlukan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, saat ini dibeberapa negara
maju telah banyak dikembangkan suatu sistem perbanyakan tanaman secara vegetatif
yang lebih cepat dengan hasil yang lebih banyak lagi, yaitu dengan sistem kultur
jaringan (Warpur & Kailola, 2017)
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah dapat melakukan perbanyakan vegetatif
anggrek dengan benar sesuai dengan pola pertumbuhan jenis anggrek.
II. MATERI DAN CARA KERJA
A. Materi
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah pot, gunting, dan sprayer.
B. Cara Kerja
1. Tanaman anggrek dalam pot yang sudah banyak akar udaranya disiapkan.
3. Akar udara yang sudah mati/tidak aktif dipotong dengan gunting steril.
6. Diamati perkembangannya.
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Gambar 2.2 Perbanyakan anggrek dengan cara pemisahan (Split) (Asnawati, 2019).
B. Pembahasan
.
DAFTAR REFERENSI
Asnawati, A. 2019. Pemberdayaan Perempuan melalui Budidaya Anggrek Soecies
dan Hibrid di Desa Bhakti Mulya Bengkayang. Adimas: Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat, 2(2), pp.8-13.
Herliana, O., Rokhminarsi, E., Iqbal, A., & Kartini, K. 2019. Pelatihan Pembibitan
Anggrek Secara Vegetatif, Generatif dan Kultur Jaringan pada Paguyuban
Mantan Buruh Migran “SeruniI” Kabupaten Banyumas . LOGISTA-Jurnal
Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 3(2), pp. 61-69.
Pratiwi, I. S., Purbajanti, E. D., & Fuskhah, E. 2019. Pertumbuhan Vegetatif Hasil
Split Dendrobium (Dendrobium sp.) pada Dua Jenis Pupuk Nitrogen dan
Tempat Tanam. Journal of Agro Complex, 3(1), pp. 65-74.
Rupawan, I. M., Basri, Z., & Bustami, M. 2014. Pertumbuhan Anggrek Vanda
(Vanda sp.) pada Berbagai Komposisi Media secara In Vitro. Agrotekbis, 2(5).
Pp 8-11.
Warpur, A. R., & Kailola, I. N. (2017). Pengaruh Pemberian Air Kelapa Terhadap
Perakaran Anggrek Kelinci (Dendrodium antennatum Lindl.). Jurnal
Kehutanan Papuasia, 3(2), pp. 84-90.
Yusnita.2003. Kultur Jaringan : Cara Memperbanyak Tanaman Secara Efisien.
Agromedia. Tangerang.