Abstrak
Perbanyakan tanaman dengan kultur jaringan dilakukan guna menghasilkan
individu baru dengan jumlah lebih banyak dalam waktu yang relatif singkat.
Tahapan aklimatisasi merupakan tahapan terakhir dari metode kultur jaringan.
Aklimatisasi dilakukan untuk mengadaptasikan plantet yang baru tumbuh.
Disamping itu, faktor media tanam pada penelitian ini perlu diperhatikan supaya
Anggrek Bulan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Media tanam yang
digunakan pada penelitian ini menggunakan media tanam dari akar pakis, sersah
sekam kopi,dan sekam padi. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa ketiga
jenis media tanam berpengaruh terhadap tinggi tanaman, panjang daun, jumlah
daun, dan diameter batang.
Pendahuluan
Anggrek merupakan tanaman hias yang cukup diminati masyarakat Indonesia.
Karena nilai ekonomisnya yang cukup tinggi dan bunganya yang indah. Bunga
anggrek mempunyai jenis yang beragam dan berhabitat di daerah tropis.
Anggrek bulan adalah salah satu genus anggrek yang digemari para pecinta
anggrek. Anggrek bulan bisa disebut puspa pesona karena sejak dulu banyak
digemari kerabat kerajaan. Anggrek ini tergolong jenis epifit yakni menempel di
pohon untuk mendapat sari makanan dari inangnya. Anggrek bulan ini
mempunyai karakteristik yaitu tidak cocok pada tempat yang terlalu lembab atau
terlalu kering. Maka dari itu, Anggrek Bulan harus disesuaikan dengan kondisi
dalam asli tempat hidupnya.
Metode perbanyakan tanaman anggrek telah banyak dilakukan salah satu
metode yang digunakan adalah kultur jaringan. Penggunaan teknik kultur jaringan
pada anggrek dilakukan karena biji anggrek tidak mempunyai cadangan makanan
dan sarinya berbentuk buliran. Selain itu, dengan metode kultur jaringan ini
memungkinkan untuk menghasilkan individu baru dari tanaman anggrek dengan
jumlah lebih banyak,waktu yang relatif singkat, serta sifat tanaman yang mirip
dengan induknya.
Pada tahap akhir kultur jaringan adalah aklimatisasi plantet. Aklimatisasi
plantet ini dilakukan dengan memindahkan plantet ke media aklimatisasi dengan
intensitas cahaya yang rendah dan kelembapan nisbi yang tinggi. Tujuan dari
aklimatisasi ni adalah untuk mengadaptasikan plantet anggrek yang baru tumbuh.
Dalam tahap ini, kesesuaian media tanam perlu diperhatikan supaya plantet
anggrek dapat berkembang dengan baik.
Metode penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Dengan mendeskripsikan tentang tahapan penelitian pada anggrek bulan,
pengaruh media tanam, dan menampikkan data mengenai ukuran pertumbuhan
pada aanggrek bulan dengan berdasar pada jurnal yang terkait.
Faktorial yang digunakan pada penelitian ini adalah media tanam. Media
tanam itu terdiri dari media tanam akar pakis,media tanam arang sekam padi,dan
media tanam sersah sekam kopi.
Tahapan penelitian yang dilakukan pada anggrek bulan:
Persiapan media tanam
Media tanam yang terdiri dari akar pakis,arang sekam padi,dan sersah sekam
kopi dipisahkan dan dimasukkan ke dalam pot. Tetapi sebelum dimasukkan ke
dalam pot,masing-masing dari media tanam harus disterilisasi dengan mengukus
dan menggongseng. Waktu yang diperlukan untuk menggongseng media tanam ini
sekitar 45 menit.
Pemindahan bibit anggrek bulan
Keluarkan bibit dari botol kultur dengan menggunakan pinset. Kemudian
gunting akar-akar yang terlalu panjang dan rendam bibit dengan larutan fungsida
dithane selama 5 menit. Selanjutnya,tiriskan dan kelompokkan bibit sesuai dengan
ukurannya.
Perisapan penanaman
Tanam bibit di dalam pot kemudian tempatkan di ruang aklimatisasi.
Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan pada anggrek bulan ini berupa pemupukan,
penanggulangan hama, dan penyiraman. Pemupukan sendiri dilakukan sebanyak
lima kali pada permukaan media tanam dengan konsentrasi yang sama sedangkan
pembersihan hama dilakukan setiap 2 minggu sekali.
Kesimpulan
Media tanam dengan menggunakan akar pakis, sersah sekam kopi, dan sekam
padi sangat berpengaruh pada pertumbuhan plantet anggrek bulan. Hal ini dapat
diketahui berdasar variabel pengamatan pada tabel di atas. Media tanam dengan
menggunakan sersah sekam kopi memberi pengaruh yang baik pada petumbuhan
tanaman, karena dapat meningkatkan pertumbuhan pada variabel tinggi daun,
panjang daun,.jumlah daun, dan diameter batang. Sedangkan media tanam dengan
menggunakan sekam padi tidak memberikan respon yang baik pada pertumbuhan
plantet anggrek bulan. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya respon pertumbuhan
pada variabel yang diamati.
Daftar Pustaka
Suryanani,Rini dan Mya Novita Sari. (2019). “Penggunaan Berbagai Macam
Media Tanam Dan Pemberian Pupuk Organik Cair Pada Tahap
Aklimatisasi Terhadap Pertumbuhan Plantet Anggrek Bulan
Phalaenopsis amabilisi Hasil Kultur Jaringan”. vol: 3(1): 105-114
Suratman, Ikhsan Hidayat. Budidaya Anggrek Rumahan Dengan Kultur
Jaringan.
Yoseva,Sri dan Febrizawati, Murniati. Pengaruh Komposisi Media Tanam
Dengan Konsentrasi Pupuk Cair Terhadap Pertumbuhan Tanamn Anggrek
Dendrobium (Dendrobium sp.).
Putra, Virnanto Hasmana. (2009). Budidaya Dan Prospek Anggrek Bulan
Lokal (Phalaenopsis amabilisi) Di Kebun Anggrek Widorokandang
Yogyakarta