Anda di halaman 1dari 2

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penilitian ini adalah studi teks, dokumentasi berita dari artikel,
dan review jurnal terkait tentang HOAX dan penyaringan berita media social. Melalui studi teks dan
dokumentasi dari sumber terkait, penulis mengumpulkan data-data serta menganalisis dan membuat
suatu deskripsi. Seluruh artikel serta jurnal terkait dipelajari berulang-ulang sehingga didapatkan sebuah
kesimpulan yang telah penulis ringkas berdasar sumber data yang ada sehingga menjadi karya tulis
ilmiah ini. Untuk metode pengmpulan data-data itu sendiri, penulis mengumpulkan dari media
elektronik, seperti artikel, jurnal, blog, dan lain sebagainya. Setelah data-data terkumpul, penulis akan
melakukan penyeleksian untuk ditampilkan dalam karya tulis ini.

Dari kumpulan data yang diambil dari berita yang ada, maka digunakan metode kualitatif. Dan
didapatkan tingkat persebaran HOAX berdasar penelitian dari jurnal terkait yang mencapai 40,33%.
Hoax terjadi karena diperoleh dari orang yang tidak dapat dipercaya. Mereka menerima berita Hoax
tersebut tanpa mengecek kebenaran dari berita itu sendiri. Maka dari itu diperlukan adanya
penyaringan berita media social yang bias menjadi salah satu tindakan preventif untuk mencegah
adanya penyebaran berita hoax secara berkepanjangan.

3.2 Persebaran berita hoax

Hoax merupakan informasi yang direkayasa untuk menutupi informasi yang sebenarna, atau bias
dikatakan upaya memutarbalikkan fakta menggunakan informasi yang meyakinkan tetapi tidak dapat
diverifikasi kebenarannya. Saat ini berita hoax telah menyebar dan banyak ditemukan di platform media
social. Tanpa disadari dengan penyebaran hoax itu dapat mempengaruhi mental dari pembaca berita
hoax tersebut. Mereka akan lebih mudah mempercayai suatu berita tanpa memfilternya terlebih
dahulu. Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia saat ini banyak yang menelan mentah-
mentah isu-isu atau berita yang muncul di media social. Sehingga kemungkinan palng besar dari hal itu
menyebabkan banyak terjadi kesalahpahaman yang membuat terjadinya perpecahan dan merugikan diri
individu pembaca berita hoax tersebut.
3.2.1 Pengaruh berita hoax pada mental

Saat ini banyak muncul berita tentang misalnya isu perselingkuhan yang terjadi pada kalangan artis
Indonesia. Meskipun hal tersebut sebaiknya tidak menjadi konsumsi public, tetapi banyak sekali dari
beberapa pihak yang ingin menjadikan isu tersebut sebagai objek untuk konten pribadi tanpa
mementingkan valid atau tidaknya berita yang disebarkan pada khalayak ramai.

Saat berita tersebut muncul, berita itu akan menjadi kemungkinan berita HOAX. Mungkin ada
beberapa orang yang mencoba untuk tidak mengurusi dan menunggu kebenaran dari berita itu. Tetapi,
ada juga beberapa pihak yang menelan informasi tersebut begitu saja. Setiap orang mempunyai
kesehatan mental yang berbeda-beda. Para peneliti menyimpulkan bahwa orang yang lebih mudah
menerima informasi dan cenderung tidak mencari tau kebenarannya akan menjadi lebih cepat mudah
stress,jantung tidak normal, dan perilaku membaca tidak menentu. Dengan demikian, kemampuan
seseorang untuk mencerna serta menganalisa suatu keaslian berita akan mempengerahui kesehatan
mental dan kondisi psikologis individu tersebut.

Ada beberapa hal yang bias diterapkan sebagai pencegahan dampak adanya berita hoax:

1. Bersikap skeptic
2. Melihat tanggal dan penerbitan berita tersebut
3. Bertanya pada ahli

3.3Penyaringan berita media social

Penyeringan berita media social adalah suatu upaya untuk menyeleksi dan memfilter berita mana
saja yang akan dipubikasikan kepada public dengan memperhatikan keaslian berita terkait.

Anda mungkin juga menyukai