Disusun oleh:
1. Agista Dwi Anggraeni (492487)
2. Ken Inayah Pasambangan (496421)
3. Rafa Alivia Salimah Putri (497666)
4. Khoirul Fadhila (503461)
5. Fajar Brillian Muhammad Asfar (505946)
Golongan : C2
Kelompok : 01
Asisten Koreksi: Agnes Theresia
Alasan pemilihan kacang panjang untuk disilangkan diantaranya dari kandungan gizi
yang tinggi sehingga memiliki potensi produksi. Kacang panjang mengandung banyak nutrisi
penting seperti serat, vitamin, mineral, dan protein. Persilangan yang dilaksanakan pada
karakteristik gizi dalam kacang panjang dapat meningkatkan manfaat kesehatannya (Hartati et
al., 2019). Selain itu, kacang panjang memiliki potensi variasi genetik yang besar dalam
karakteristik morfologi seperti bentuk, warna, dan tekstur polong. Persilangan digunakan
untuk menggabungkan sifat-sifat yang diinginkan dari berbagai varietas, dengan
mengharuskan varietas yang berbeda secara morfologis dipilih. Contohnya, satu varietas
memiliki polong yang lebih panjang dan tipis, sementara yang lain memiliki polong yang lebih
pendek dan tebal. Varietas dengan warna polong yang berbeda juga bisa digunakan untuk
menciptakan variasi hasil persilangan (Kustanto et al., 2023). Berdasarkan pada penjabaran
Paulus et al. (2015), klasifikasi kacang panjang adalah kerajaan Plantae, divisi
Magnoliophyta, kelas Magnoliophyta, ordo Fabales, famili Fabaceae, genus: Vigna, dan
spesies V. sinensis.
Kacang panjang adalah tanaman semak menjalar, tumbuh hanya dalam satu musim, bisa
mencapai lebih dari 2,5 meter tingginya. Batangnya tegak, berbentuk silindris, hijau, dan
halus. Daunnya majemuk, lonjong, bergantian, ukurannya sekitar 6-8 cm x 3-4,5 cm, dengan
tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, dan pertulangan menyirip. Tangkai daun berbentuk
silindris, sekitar 4 cm panjangnya, juga berwarna hijau. Bunga kacang panjang muncul di
ketiak daun, bentuknya majemuk dengan tangkai silindris sekitar 12 cm, berwarna hijau
hingga putih. Mahkota bunganya menyerupai kupu-kupu dengan warna ungu keputih-putihan,
benang sari sekitar 2 cm panjangnya, berwarna putih, dan kepala sari berwarna kuning.
Putiknya berbatang, berwarna kuning, panjang sekitar 1 cm. Akarnya adalah akar tunggang
berwarna coklat muda.a (Paulus et al., 2015). Buah kacang panjang berbentuk polong dan
memiliki panjang sekitar 15-25 cm. Umumya, kacang panjang memiliki polong berwarna
hijau. Akan tetapi, sekarang ini telah dikembangkan kacang panjang yang menghasilkan
polong berwarna merah. Polong berwarna merah berasal dari kandungan antosianin yang
terkandung di dalamnya. Biji kacang panjang berbentuk lonjong, pipih, dan berwarna coklat
muda. (Ardian et al., 2016).
Narendri et al. (2017) menyatakan bahwa kacang panjang hijau dan merah adalah
tanaman yang melakukan penyerbukan sendiri dengan tingkat penyerbukan silang yang
rendah, yaitu kurang dari 5%. Oleh karena itu, diharapkan bahwa tanaman ini memiliki
genetika yang homozigot, sehingga menghasilkan tanaman dengan tingkat keseragaman yang
tinggi. Proses persilangan kacang panjang melibatkan penyerbukan antara bunga jantan dan
betina. Hasil dari persilangan berupa biji yang merupakan hasil dari perpaduan karakter
genetik dari kedua varietas yang disilangkan. Waktu antesis bunga kacang panjang pada pagi
hari antara pukul 05.00 hingga 08.00 (Rizkyma & Ariyanti et al., 2023). Umur berbunga
kacang panjang bervariasi antara 30-35 hari setelah tanam. Terjadinya variasi ini disebabkan
oleh faktor genetis sehingga umur panen pun bervariasi (Suwandi et al., 2019).
Kustanto et al. (2022), kacang panjang polong merah maupun hijau memiliki banyak
keunggulan, diantaranya adalah nilai gizi yang tinggi, mengandung vitamin A, vitamin B,
vitamin C, dan mineral dalam polongnya, sementara bijinya mengandung protein, lemak, dan
karbohidrat. Selain itu, melalui kerjasama simbiosis dengan bakteri bintil akar, tanaman ini
mampu mengikat nitrogen dan dengan demikian meningkatkan kesuburan tanah (Riskyma &
Ariyanti, 2023). Oleh karena itu, kacang hijau merah dan hijau dimanfaatkan dengan
menggabungkan sifat-sifat yang dapat meningkatkan produksi polong, seperti meningkatkan
jumlah atau panjang polong. Selain itu, variasi dalam bentuk dan warna polong juga
diharapkan dapat menciptakan daya tarik visual dan variasi produk yang lebih menarik.
Peningkatan kandungan nutrisi, seperti protein atau vitamin tertentu, juga dapat menjadi fokus
untuk menghasilkan kacang panjang yang lebih bergizi (Kustanto et al., 2022).
V. Daftar Pustaka
Ardian, A., G. Aryawan, dan Y. C. Ginting. 2016. Evaluasi karakter agronomi beberapa
genotipe tetua dan hibrid tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) berpolong merah.
Jurnal Floratek. 11(1): 36-43.
Hartati, H., N. Azmin, A. Andang, dan M. E. Hidayatullah. 2019. Pengaruh kompos limbah
kulit kopi (Coffea) terhadap pertumbuhan tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.).
Florea: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 6(2): 71-78.
Kustanto, H., Fachriyan, H. A., & Subantoro, R. (2022). pengujian keunggulan dan analisis
usahatani pada kacang panjang (Vigna sinensis L.) varietas longer 02. MEDIAGRO,
18(2): 131-241.
Narendri, G. O., I. Yulianah, dan K. Kuswanto. 2018. Pemurnian genetik empat varietas kacang
panjang (Vigna sesquipedalis (L.) Fruwirth) berpolong ungu. PLANTROPICA: Journal
of Agricultural Science, 2(1), 1-9.
Paulus, A. L., W. M. Wangke, dan V. R. Moniaga. 2015. Kontribusi usahatani kacang panjang
terhadap pendapatan rumah tangga petani di Desa Warembungan Kecamatan Pineleng.
Agri-Sosioekonomi, 11(3): 53-62.
Rizkyma, F. N. dan S. N. Ariyanti. 2023. Fenologi fase pembungaan dan perbuahan serta
produksi polen pada tanaman kacang panjang kultivar sabrina. Jurnal Sumberdaya
Hayati, 9(2): 87-95.
Sujadmiko, H., S. B. Daryono, H. Hanini, dan S. Supriyadi. 2021. Pengembangan benih unggul
semangka citra jingga melalui teknik kastrasi dan polinasi di Desa Depokrejo,
Purworejo, Jawa Tengah. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal
of Community Engagement), 6(2): 129-135.
Suwandi, A., S. Zahrah, dan F. Fathurrahman. 2019. Pengaruh jarak tanam dan berbagai dosis
kompos tkks terhadap pertumbuhan serta produksi kacang panjang renek (Vigna
unguiculata var. sesquapedalis). Dinamika pertanian, 35(2): 59-68.
Utomo, D. S., , F. K., Hidayat, A. Edy, N. Sa’diyah, R. Indriyani, E. Halimaturosidah, dan
Yustina, H. 2021. Hibridisasi buatan kacang tanah dan fenotipe karakter tipe
pertumbuhan, ukuran polong, dan jumlah biji per polong tanaman F1 hasil hibridisasi.
Jurnal Agrotropika, 20(1): 49.