MODERN
(Makalah Bioteknologi Pertanian)
Oleh
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PERTANIAN
2023
I. PENDAHULUAN
Terkait dengan hal di atas dan terlebih mengingat bahwa Indonesia merupakan
negara yang mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi, salah satu strategi
yang sangat potensial dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kualitas
tanaman adalah melalui pendekatan pemuliaan tanaman. Melalui kegiatan
pemuliaan, diharapkan dapat dihasilkan beragam kultivar unggul baru yang
memiliki produktivitas yang tinggi, juga memiliki beberapa karakter lain yang
mendukung upaya peningkatan kualitas. Pemuliaan tanaman sendiri didefinisikan
sebagai serangkaian kegiatan penelitian dan pengembangan genetik tanaman
(modifikasi gen ataupun kromosom) untuk merakit kultivar/varietas unggul yang
berguna bagi kehidupan manusia (Rivani, 2012).
II. PEMBAHASAN
Padi (Oryza sativa) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam
peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga
digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama,
yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga berasal dari India atau Indocina
dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan
Asia sekitar 1500 SM. Padi termasuk dalam suku padi-padian atau poaceae. Terna
semusim, berakar serabut, batang sangat pendek, struktur serupa batang terbentuk
dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang daun sempurna dengan
pelepah tegak, daun berbentuk lanset,warna hijau muda hingga hijau tua, berurat
daun sejajar, tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang, bagian bunga tersusun
majemuk, tipe malai bercabang, satuan bunga disebut floret yang terletak pada
satu spikelet yang duduk pada panikula, tipe buah bulir atau kariopsis yang tidak
dapat dibedakan mana buah dan bijinya, bentuknya hampir bulat hingga lonjong,
ukuran 3 mm hingga 15 mm, tertutup oleh palea dan lemma yang dalam bahasa
sehari-hari disebut sekam, struktur dominan padi yang biasa dikonsumsi yaitu
jenis enduspermium (Usman dkk, 2014).
Mutasi yaitu perubahan struktur genetik suatu makhluk hidup secara tiba-tiba dan
acak yang diwariskan pada generasi berikutnya. Mutasi dapat terjadi secara
spontan di alam (spontaneous mutation) dan dapat juga terjadi melalui induksi
(induced mutation). Mutasi induksi dapat dilakukan melalui perlakuan mutagen
pada materi genetik tanaman. Sampai abad ke 20 hanya mutasi spontan
merupakan satu-satunya sumber keragaman genetik dimana manusia dapat
melakukan seleksi terhadap tanaman maupun hewan sesuai dengan kebutuhannya
pada proses domestikasi maupun breeding. perbaikan sifat yang sumber
genetiknya tidak tersedia tentu tidak dapat dilakukan melalui metode pemuliaan
lainnya selain pemuliaan mutasi karena melalui pemuliaan mutasi akan
memungkinkan untuk munculnya sifat baru (Sobrizal, 2016).
secara umum skema pemuliaan mutasi dimulai dengan perlakuan biji seragam
(M0) dengan mutagen kimia atau mutagen fisik. Biji yang telah dimutasi disebut
biji M1. Selanjutnya biji M1 ditanam di lapangan atau rumah kaca. Pada
pertanaman generasi M1 terlihat pengaruh mutagen seperti kimera dan sterilitas.
Biji yang dihasilkan pada pertanaman M1 disebut biji generasi M2. Pada
pertanaman M2 terlihat pengaruh mutagen yaitu mutan-mutan resesif dan
sterilitas. Uji homogenitas atau pemurnian mutan hasil seleksi pada pertanaman
M2 dimulai pada generasi M3 atau generasi selanjutnya (M4). Uji homogenitas
mutan terseleksi dilanjutkan pada generasi M4 disertai dengan evaluasi
pendahuluan dan perbanyakan biji. Pada generasi selanjutnya dilakukan uji daya
hasil dan multi lokasi yang diikuti dengan pelepasan varietas secara langsung atau
digunakan sebagai tetua persilangan. Seleksi fertilitas dapat segera dimulai pada
generasi M1 atau pada kasus mutasi induksi berulang, dapat diulangi pada setiap
generasi. Seleksi mutan secara umum dimulai pada generasi M2. Mutan dominan
diidentifikasi pada generasi M1 sedangkan mutan resesif diamati setelah selfing
untuk menghasilkan generasi M2 (Suliartini dkk, 2019)
Sobrizal. 2016. Potensi Pemuliaan Mutasi untuk Perbaikan Varietas Padi Lokal
Indonesia. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi. 12(1): 23-35.
Suliartini, N. W. S. 2019. Padi Gogo dan Perbaikan Genetik melalui Induksi
Mutasi. LPPM Universitas Mataram. Mataram.
Usman, Z., Made, U., dan Andrianton. 2014. Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
Padi (Oryza Sativa L.) Pada Berbagai Umur Semai Dengan Teknik Budidaya Sri
(System Of Rice Intensification). Jurnal Agrotekbis 2(1): 32-37.