Anda di halaman 1dari 10

Vol.2 No.

3 Agustus 2021 1037


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
METODE PERBANYAKAN TANAMAN UBI JALAR UNGU (IPOMEA BATATAS
POIRET) DENGAN TEKNIK KULTUR JARINGAN ATAU STEK PLANLET

Oleh
Yan Piter B. Ziraluo
Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Nias Selatan
Jln. Diponegoro, Nari-Nari Telukdalam Telp./Fax. (0630) 7321325 Nias Selatan, Kode Pos
22865.
Email: yanpiterz@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses perbanyakan tanaman ubi jalar ungu
(Ipomoea Batatas Poiret) melalui teknik kultur jaringan, dan untuk mengetahui hasil percobaan
melalui teknik kultur jaringan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif.
Sumber data penelitian ini, yakni hasil observasi yang dilakukan peneliti pada media yang
dilakukan metode perbanyakan tanaman ubi jalar ungu melalui teknik kultur jaringan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa melalui metode perbanyakan tanaman ubi jalar ungu dengan teknik
kultur jaringan atau stek planlet menghasilkan tunas, tetapi tidak dapat bertahan setelah satu
minggu. Hasil pengamatan terhadap kultur pada perlakuan yang menghasilkan eksplan,
memperlihatkan bahwa eksplan tersebut berwarna coklat gelap pada permukaannya. Eksplan yang
terbentuk hanya terdapat pada permukaan eksplan, menunjukkan bahwa pertumbuhan eksplan pada
ubi jalar ungu terjadi dengan lambat. Saran yang dapat diajukan peneliti adalah 1) hendaknya
peneliti melakukan penelitian melalui metode perbanyakan tanaman ubi jalar ungu dengan teknik
kultur jaringan atau stek planlet menggunakan zat pengatur tumbuh yang bervariasi, 2) hendaknya
peneliti memperhatikan sterilisasi lingkungan atau laboratorium yang digunakan dalam penelitian
ini, dan 3) hendaknya peneliti berikutnya, dapat melakukan penelitian ini dengan hasil penelitian
yang diharapkan dimana tunas tumbuh dengan baik dan dapat bertahan hidup.
Kata Kunci: Metode Perbanyakan, Teknik Kultur Jaringan, Ubi Jalar Ungu

PENDAHULUAN setelah singkong (Saleh dan Hartojo, 2003).


Indonesia merupakan negara yang Umbi ubi jalar ada yang berwarna putih,
mempunyai beragam jenis flora yang salah kuning, orange, merah dan ungu. Kandungan
satunya adalah tanaman ubi jalar. karbohidratnya yang tinggi, menyebabkan ubi
Perkembangan industri pangan berbahan baku jalar ungu dapat digunakan sebagai makanan
ubi jalar telah menyebabkan permintaan terus pokok pengganti beras. Menurut Sarwono
meningkat. Kebutuhan karbohidrat terus dalam Pharmawati (2015:3) “Kandungan
meningkat, seiring dengan pertambahan jumlah utama umbi ubi jalar ungu adalah karbohidrat
penduduk. Ubi jalar ungu salah satu komoditas (sekitar 28%), protein (2.3g/100g), zat besi
pangan penghasil karbohidrat non beras. Dalam (1.0g/100g), vitamin A (7.1 IU/100g), vitamin
kelompok tanaman pangan, ubi jalar ungu C (2.0mg/100g), vitamin B1 (0.08mg/100g),
tersebut merupakan komoditas kebutuhan vitamin B2 (0.05mg/100g), serat (0.3g/100g)
manusia selain padi dan gandum. sehingga ubi jalar ungu dapat menjadi makanan
Ubi jalar (Ipomoea batatas) atau disebut pokok pengganti”.
juga ketela rambat merupakan tanaman umbi- Salah satu cara menambah variasi
umbian terna yang menjalar (Heyne, 1987). genetik ubi jalar ungu adalah melalui induksi
Diantara tanaman umbi-umbian di Indonesia, kalus yang kemudian ditumbuhkan menjadi
ubi jalar termasuk tanaman terpenting kedua tanaman. Regenerasi tanaman melalui kalus
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1038 Vol.2 No.3 Agustus 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
dapat menghasilkan tanaman yang berbeda dari beberapa keunggulan dibandingkan dengan
asalnya akibat terjadinya perubahan materi tunas mikro antara lain mudah ditanami, dapat
genetik (Pantaroli dan Camadro, 2005). Untuk ditransportasikan dalam jarak jauh tanpa
jangka panjang, perbanyakan tanaman secara pengurangan daya berkecambah serta lebih
in vitro diharapkan dapat membantu perbaikan tahan bila dipindahkan ke media non aseptik.
genetik ubi jalar ungu. Dalam perbaikan Produksi ubi jalar ungu dapat
tanaman in vitro system induksi kalus dan ditingkatkan dengan menghasilkan bibit unggul
regenerasi tanaman dipengaruhi oleh zat untuk diperbanyak melalui berbagai metode
pengatur tumbuh dan konsentrasi sukrosa (Jain, penanaman yang dapat meningkatkan produksi
1997, Sumardi, 2003). untuk membantu program diversifikasi pangan
Kebutuhan ubi jalar ungu sebagai bahan yang dicanangkan oleh pemerintah. Pada
baku industri olahan pangan seperti bahan umumnya, perbanyakan ubi jalar dilakukan
makanan ringan dan sebagainya berpotensi dan dengan menggunakan stek. Penggunaan stek
berperan dalam menumbuh-kembangkan pada perbanyakan tanaman ubi jalar akan
industri kecil dan menengah. Berkembangnya menyebabkan penurunan hasil dikarenakan
industri pangan berbahan ubi jalar ungu juga ketahanannya terhadap penyakit dan hama akan
mampu membuka kesempatan kerja, mulai dari semakin menurun setelah empat generasi
budidaya, pengolahan, transportasi, pasar perbanyakan menggunakan stek. Untuk
sampai pada industri pengolahan. Upaya mengatasi hal ini dapat digunakan metode
peningkatan produksi ubi jalar ungu ini menjadi kultur jaringan.
permasalahan dalam pertanian. Meskipun Kultur jaringan adalah suatu metode
potensi permintaan ubi jalar ungu yang cukup untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti
tinggi ditunjang dengan potensi ketersediaan protoplasma, sel, jaringan, organ serta
lahan yang cukup luas, namun pengembangan menumbuhkannya dalam kondisi aseptik
dan peningkatan produksi berjalan lambat. Hal sehingga bagian-bagian tersebut dapat
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi
seperti persaingan pasar, hama penyakit yang tanaman utuh kembali. Teknik kultur jaringan
potensial menyerang ubi jalar ungu cukup merupakan salah satu cara untuk mendapatkan
banyak dan penggunaan bibit ubi jalar ungu bahan tanam yang bebas patogen karena
bermutu yang masih rendah. menghasilkan bibit dalam jumlah yang lebih
Tantangan dalam pengembangan banyak dalam waktu yang relatif singkat, bebas
tanaman ubi jalar ungu kedepan adalah penyakit, tidak tergantung pada iklim dan
merubah tanaman ubi jalar ungu melalui cuaca, menghasilkan tanaman yang sehat,
kultivar yang toleran cekaman biotik dan mempertahankan sifat baik induk, tidak
abiotik serta memperoduksinya dengan jumlah membutuhkan lahan yang luas untuk
yang banyak. Saat ini penggunaan teknik kultur pembibitan, sedikit tenaga kerja, dan dapat
jaringan telah banyak dikembangkan untuk memperbanyak tanaman tertentu yang sulit jika
menghasilkan bibit ubi jalar ungu dalam jumlah diperbanyak secara konvensional.
banyak, waktu yang singkat, bebas hama, Teknik ini sangat membantu dalam
penyakit, dan virus, tidak tergantung musim, usaha mengeliminasi patogen (penyakit
kebutuhan bahan awal yang sedikit, bibit yang sistemik). Dengan metode ini dapat dipilih
dihasilkan bersifat seragam dan sama seperti bagian-bagian atau sel-sel yang tidak
induknya yang dapat dipakai sebagai sumber mengandung patogen sistemik terutama virus,
perbanyakan, dan biaya penyediaan bibitnya dan menumbuhkan sel-sel (bagian) tanaman
relatif murah dibandingkan bibit impor. tersebut serta meregenerasikannya kembali
Perbanyakan ubi jalar ungu melalui tunas mikro menjadi tanaman sempurna dan sehat. Dalam
dan umbi mikro. Umbi mikro memiliki teknik kultur jaringan ada syarat-syarat tertentu

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.3 Agustus 2021 1039
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
yang harus dipenuhi dalam pelaksanaannya. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk
Syarat pokok pelaksanaan adalah laboratorium mendeskripsikan proses perbanyakan tanaman
dan segala fasilitasnya. Kultur jaringan telah ubi jalar ungu (Ipomoea Batatas Poiret) melalui
diakui sebagai metode baru dalam perbanyakan teknik kultur jaringan dan 2) untuk mengetahui
tanaman. Namun harus diakui pula bahwa ada hasil percobaan melalui teknik kultur jaringan.
beberapa tanaman yang tidak menguntungkan
bila dikembangkan dengan teknik kultur LANDASAN TEORI
jaringan. Umumnya tanaman tersebut Tanaman ubi jalar (Ipomea Batatas)
mempunyai kecepatan multiplikasi rendah, merupakan tanaman herbaseus. Beberapa ciri
terlalu banyak langkah untuk mencapai morfologinya adalah memiliki batang berbuku
tanaman sempurna atau terlalu tinggi tingkat dan dari tiap buku tumbuh daun akar dan tunas.
penyimpangan genetik. Daunnya berbentuk hati, tiga jari, lima jari atau
Keberhasilan dalam penggunaan tujuh jari, sedangkan bunganya berbentuk
metode kultur jaringan sangat bergantung pada terompet (Sarwono, 2005). Di Indonesia ubi
komposisi media yang digunakan. Media kultur jalar dapat tumbuh pada lingkungan yang
jaringan tanaman menyediakan tidak hanya bervariasi pada ketinggian 10 m sampai 2500 m
unsur hara makro dan mikro, tetapi juga sumber diatas permukaan laut.
karbohidrat yang umumnya berupa sukrose Selama satu dekade lalu (tahun 1990
atau gula, untuk menggantikan karbon yang sampai tahun 2000) produksi ubi jalar ungu di
biasanya didapat dari atmosfer melalui Indonesia tetap berkisar pada 9.4 ton/hektar
fotosintesis. Oleh karena itu, pertumbuhan dan sampai 9.5 ton/hektar (Saleh dan Hartojo,
hasil tanaman yang lebih baik akan diperoleh 2003). Produksi ubi jalar pada tahun 2002
apabila kedalam media tersebut ditambahkan tercatat rata-rata 10 ton/hektar. Produksi ini
vitamin, asam amino dan zat pengatur tumbuh. masih jauh lebih rendah dibandingkan potensi
Pada umumnya petani memperoleh hasil ubi jalar yaitu 30 – 40 ton/hektar (Saleh
benih ubi jalar ungu dengan cara melakukan dan Hartojo, 2003). Salah satu cara
pembibitan benih hasil panen sebelumnya yang meningkatkan produksi adalah dengan
berukuran kecil-kecil tanpa seleksi benih, dan melakukan penciptaan varietas-varietas baru
benih dari lokal. Benih dari hasil panen dan yang lebih baik. Ubi jalar yang akhir-akhir ini
benih lokal memiliki resiko terhadap produksi banyak diminati adalah ubi jalar ungu. Hal ini
karena tidak terjamin mutunya, benih impor karena kandungan antosianinnya yang dapat
meskipun bermutu tinggi harganya mahal dari berfungsi sebagai antioksidan.
total biaya produksi sehingga masih banyak Ubi jalar atau ketela rambat atau “sweet
petani yang belum mampu membelinya, petani potato” diduga berasal dari Benua Amerika.
masih kesulitan memperoleh benih sesuai Para ahli botani dan pertanian memperkirakan
jumlah yang dibutuhkannya karena masih daerah asal tanaman ubi jalar adalah Selandia
terbatasnya persediaan jumlah benih ubi jalar Baru, Polinesia, dan Amerika bagian tengah.
ungu dan kurangnya minat petani untuk Ubi jalar mulai menyebar ke seluruh dunia,
membudidayakan serta kemampuan melakukan terutama negara-negara beriklim tropika pada
perbanyakan ubi jalar ungu dengan teknik abad ke-16. Orang-orang Spanyol
kultur jaringan terbatas. menyebarkan ubi jalar ke kawasan Asia,
Berdasarkan uraian di atas, maka terutama Filipina, Jepang, dan Indonesia. Ubi
peneliti berkeinginan melaksanakan penelitian jalar termasuk bahan pangan tertua yang
ilmiah dengan judul: “Metode Perbanyakan ditemukan manusia.
Tanaman Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas Dari berbagai jenis umbi-umbian yang
Poiret) dengan Teknik Kultur Jaringan atau ditemukan dalam perjalanan ini tampaknya ubi
Stek Planlet”. jalar merupakan jenis yang paling umum
dibudidayakan dan diolah menjadi berbagai

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1040 Vol.2 No.3 Agustus 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
macam produk olahan. Salah satu kultivar ubi Prinsip yang digunakan pada teknik
jalar yang mengandung antosianin yang tinggi kultur jaringan adalah totipotensi yang
yaitu ubi jalar ungu diolah menjadi es krim, menyatakan bahwa setiap bagian tanaman
campuran selai buah, berbagai macam kue dapat berkembang biak karena seluruh bagian
kering, kripik, tepung, kubus instan untuk dari tanaman tersebut terdiri atas jaringan-
bahan kolak dan sawut ubi jalar. Vitamin E jaringan hidup yang mempunyai informasi
dalam ubi jalar ungu termasuk tinggi, sehingga ucrose dan perangkat fisiologis yang lengkap
dapat menangkis ancaman kanker dan menjaga untuk tumbuh dan berkembang menjadi
jantung tetap sehat. Karena ubi jalar ungu berisi tanaman lengkap kembali jika ditempatkan
karbohidrat kompleks yang tinggi, sehingga pada kondisi yang sesuai. Terdapat beberapa
baik untuk membantu dalam mengontrol berat kelebihan yang diberikan oleh teknik kultur
badan. jaringan pada tanaman yang diusahakan
Kultur jaringan atau dikenal juga dibandingkan dengan teknik perbanyakan
dengan tissue culture adalah suatu teknik secara konvensional dalam bidang pertanian.
mengisolasi bagian-bagian dari tanaman seperti Penggunaan teknik kultur jaringan
sel, sekelompok sel, jaringan, organ, memiliki kelebihan-kelebihan. Menurut
protoplasma, dan sebagainya yang Hendaryono dan Wijayani (1994)
ditumbuhkan secara khusus dalam suatu “Perbanyakan tanaman dengan metode kultur
lingkungan yang aseptik (bebas jaringan memberi peluang besar untuk
mikroorganisme) untuk diperbanyak dan menghasilkan bibit tanaman dalam jumlah
kemudian diregenerasikan kembali menjadi besar dan dalam waktu yang relatif singkat.
tanaman lengkap yang mempunyai sifat persis Teknik perbanyakan dengan metode kultur
seperti induknya. (Gunawan, 2002:21). Teknik jaringan dapat dilakukan sepanjang waktu,
ini merupakan perbanyakan ucrose yang hanya tidak dipengaruhi oleh musim. Perbanyakan
memerlukan sebagian kecil dari tanaman yang tanaman dengan teknik in vitro dapat
digunakan untuk memperoleh bibit yang menghasilkan bibit dalam jumlah banyak,
banyak, aseptik serta memiliki sifat yang sama serentak dan bebas dari penyakit sehingga bibit
dengan induknya. yang dihasilkan sehat dan seragam”. Pada
Modifikasi teknik kultur jaringan dapat masa-masa awal penggunaan kultur jaringan,
dilakukan dengan penambahan persenyawaan banyak peneliti yang menggunakan jaringan
aseptik komplek pada media yang dapat berupa tanaman dikotil dari kelompok herba maupun
buah atau sayuran untuk dijadikan media kultur berkayu untuk dijadikan sebagai sumber
jaringan dengan syarat tidak mengandung zat eksplan primer, meskipun ada juga yang
berbahaya apapun yang dapat menghambat menggunakan eksplan primer dari kelompok
pertumbuhan tanaman. Teknik ini sangat tanaman lain.
membantu dalam usaha untuk mengeliminasi Komposisi dari media yang digunakan
1040 ucrose atau yang dikenal juga dengan merupakan salah satu ucrose keberhasilan
penyakit sistemik, karena pada teknik ini dalam penggunaan metode kultur jaringan
dilakukan metode memilih bagian-bagian atau dikarenakan pada media kultur jaringan
sel-sel yang tidak mengandung ucrose sistemik menyediakan tidak hanya ucros hara makro dan
terutama virus dan menumbuhkan sel-sel mikro yang dibutuhkan tanaman tetapi juga
tanaman tersebut serta meregenerasikannya karbohidrat yang umumnya berupa sukrosa
kembali menjadi tanaman yang sempurna. untuk menggantikan karbon yang biasanya
Kultur jaringan dikenal juga dengan kultur in didapat dari atmosfer melalui fotosintesis.
vitro atau in vitro culture karena teknik ini Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, pada
dilakukan di dalam wadah gelas. media dapat ditambahkan vitamin, asam amino,
dan juga zat pengatur tumbuh. Tahapan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.3 Agustus 2021 1041
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
pertumbuhan dari tanaman yang diusahakan relatif dangkal, kurang beraturan dan melebar,
pada teknik kultur jaringan dan tipe namun lama kelamaan akan berkembang
pertumbuhan menentukan jenis dan konsentrasi dengan baik seperti tanaman dari biji,
zat pengatur tumbuh yang diperlukan. umumnya tanaman akan lebih cepat
Untuk mempelajari diferensiasi sel, bereproduksi dibandingkan dengan tanaman
terutama sekali pembentukan elemen-elemen yang berasal dari biji. Selain itu, tanaman yang
tracheary pada jaringan yang ditumbuhkan berasal dari perbanyakan secara 1041 ucrose
merupakan bukti nyata bahwa kultur jaringan 1041 ve lebih cepat berbunga dan berbuah.
telah digunakan secara luas dengan berbagai Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara
teknik berbeda yang telah diterapkan. Eksplan ucrose 1041 ve, adalah membutuhkan pohon
primer dari berbagai jaringan yang berbeda induk yang lebih besar dan banyak, sehingga
mampu menghasilkan elemen tracheary selama membutuhkan biaya yang cukup tinggi.
pengkulturan. Pada penelitian anatomi juga Tahapan yang dilakukan dalam
telah dimanfaatkan teknik kultur jaringan yang perbanyakan tanaman dengan teknik kultur
menggunakan potongan pucuk tanaman tingkat jaringan (Yusnita, 2003:16-19) adalah sebagai
rendah seperti tanaman suplir, Selaginella, dan berikut:
Equisetum. Dilanjutkan dengan aklimatisasi 1) Media
yaitu pemindahan planlet dari lingkungan in Media merupakan ucros penentu dalam
vitro ke lingkungan semi steril di rumah kaca. perbanyakan dengan kultur jaringan.
Penggunaan teknik perbanyakan stek di Komposisi media yang digunakan
samping meningkatkan jumlah stek yang tergantung dengan jenis tanaman yang akan
berkualitas, dapat mempersingkat masa diperbanyak. Media yang digunakan
penyediaan benih. Perbanyakan tanaman secara biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin,
1041 ucrose 1041 ve merupakan suatu cara dan hormone serta bahan tambahan seperti
perbanyakan tanaman menggunakan bagian- agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur
bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting, tumbuh yang ditambahkan bervariasi, baik
pucuk, daun, umbi dan akar untuk jenisnya maupun jumlahnya, tergantung
menghasilkan tanaman baru yang sama dengan dengan tujuan dari kultur jaringan yang
induknya. Perbanyakan tanaman secara ucrose dilakukan. Media yang sudah jadi
1041 ve itu tanpa melalui perkawinan atau tidak ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-
menggunakan biji dari tanaman induk. botol kaca. Media yang digunakan juga
Beberapa cara perbanyakan ucrose antara lain harus disterilkan dengan cara
dengan cara okulasi, cangkok dan stek batang. memanaskannya dengan autoklaf.
Stek atau potongan adalah menumbuhkan 2) Inisiasi
bagian atau potongan tanaman, sehingga Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari
menjadi tanaman baru. bagian tanaman yang akan dikulturkan.
Keuntungan pembibitan secara ucrose Bagian tanaman yang sering digunakan
1041 ve antara lain keturunan yang didapat untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.
mempunyai sifat 1041 ucrose sama dengan Ada beberapa tipe jaringan yang di gunakan
induknya, tidak memerlukan peralataan khusus, sebagai eksplan dalam pengerjaan kultur
alat dan teknik yang tinggi kecuali untuk jaringan. Pertama adalah jaringan muda
produksi bibit dalam skala besar, produksi bibit yang belum mengalami diferensiasi dan
tidak tergantung pada ketersediaan masih aktif membelah (meristematik)
benih/musim buah, ucrose dibuat secara sehingga memiliki kemampuan regenerasi
kontinyu dengan mudah sehingga dapat yang tinggi. Jaringan tipe pertama ini ucr
diperoleh bibit dalam jumlah yang cukup ditemukan pada tunas ucros, tunas aksiler,
banyak, meskipun akar yang dihasilkan dengan bagian tepi daun, ujung akar, maupun ucrose
cara 1041 ucrose 1041 ve pada umumnya batang. Tipe jaringan kedua adalah jaringan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1042 Vol.2 No.3 Agustus 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
parenkima, yaitu jaringan penyusun tanaman kultur jaringan sangat rentan terhadap
muda yang sudah mengalami diferensiasi serangan hama penyakit dan udara luar.
dan menjalankan fungsinya. Contoh Setelah bibit mampu beradaptasi dengan
jaringan tersebut adalah jaringan daun yang lingkungan barunya maka secara bertahap
sudah berfotosistesis dan jaringan batang sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit
atau akar yang berfungsi sebagai tempat dilakukan dengan cara yang sama dengan
cadangan makanan. pemeliharaan bibit ucrose ve.
3) Sterilisasi
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan METODE PENELITIAN
dalam kultur jaringan harus dilakukan di Pendekatan yang digunakan dalam
tempat yang steril, yaitu dilaminar flow dan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
menggunakan alat-alat yang juga steril. Menurut Sukmadinata (2014:60) “Pendekatan
Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, kualitatif adalah suatu penelitian yang
yaitu menggunakan etanol yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan
disemprotkan secara merata pada peralatan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas
yang digunakan. Teknisi yang melakukan sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran
kultur jaringan juga harus steril. orang secara individual maupun kelompok”.
4) Multiplikasi Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak bersifat deskriptif. Menurut Sukmadinata
calon tanaman dengan menanam eksplan (2014:54) “Penelitian deskriptif (descriptive
pada media. Kegiatan ini dilakukan di research) adalah suatu penelitian yang
laminar air flow untuk menghindari adanya ditujukan untuk menggambarkan fenomena-
kontaminasi yang menyebabkan gagalnya fenomena yang ada, yang berlangsung pada
pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang saat ini atau saat yang lampau”. Penelitian ini
telah ditanami eksplan diletakkan pada rak- lebih diarahkan untuk mengetahui,
rak dan ditempatkan di tempat yang steril menjelaskan, dan memprediksikan fenomena-
dengan suhu kamar. fenomena alam.
5) Pengakaran Observasi dalam penelitian ini
Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan dilaksanakan pada media kultur jaringan di
menunjukan adanya pertumbuhan akar yang Laboratorium STKIP Nias Selatan yang
menandai bahwa proses kultur jaringan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
dilakukan mulai berjalan dengan baik. keadaan dan pertumbuhan ubi jalar ungu
Pengamatan dilakukan setiap hari untuk tersebut setelah dilakukan metode perbanyakan
melihat pertumbuhan dan perkembangan dengan teknik kultur jaringan atau stek planlet.
akar serta untuk melihat adanya kontaminasi Menurut Fathoni (2006:104) “Observasi adalah
oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang teknik pengumpulan data yang dilakukan
terkontaminasi menunjukkan gejala seperti melalui suatu pengamatan dengan disertai
berwarna putih atau biru disebabkan oleh pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau
jamur atau busuk disebabkan bakteri. perilaku objek sasaran”. Peneliti melakukan
6) Aklimatisasi pencatatan pada kartu data yang telah
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan disediakan. Setelah pencatatan dilakukan oleh
eksplan keluar dari ruangan aseptik ke peneliti, maka selanjutnya peneliti melakukan
bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati- kajian tentang hasil percobaan dengan
hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan menggunakan metode perbanyakan tanaman
sungkup. Sungkup digunakan untuk ubi jalar ungu dengan teknik kultur jaringan
melindungi bibit dari udara luar dan atau stek planlet.
serangan hama penyakit karena bibit hasil

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.3 Agustus 2021 1043
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Analisis data dalam penelitian ini dengan teknik kultur jaringan atau stek planlet,
menggunakan teknik analisa deskriptif. Peneliti mengalami beberapa kendala atau
Analisis data merupakan hal yang kritis dalam hambatan pada saat melakukan penelitian tahap
proses penelitian kualitatif. Analisis digunakan pertama dan kedua yakni dari pembuatan media
untuk memahami hubungan dan konsep dalam sampai pada tahap penanaman eksplan.
data sehingga hipotesis dapat dikembangkan Pada penelitian pertama penelitian
dan dievaluasi. Proses mencari dan menyusun mengalami perlakuan 100% gagal pada media
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil kultur dan eksplan yang sudah berumur 2 hari,
observasi dapat dipahami dan temuannya dapat media kontaminasi yaitu eksplan berubah
diinformasikan kepada orang lain. Data warna dan bentuk menjadi hitam kecoklatan
kualitatif dari hasil analisa studi dokumen dan sedangkan media mulai berjamur sehingga
hasil observasi di lapangan yang dideskripsikan penelitian pada tahap pertama gagal. Peneliti
dengan cara merangkum hasil. kembali melakukan uji coba penelitian dalam
Teknik pengecekan keabsahan data metode perbanyakan tanaman ubi jalar ungu
dalam penelitian ini menggunakan triangulasi. (ipome batatas poiret) dengan teknik kultur
Triangulasi merupakan teknik pengecekan data jaringan atau stek planlet tahap kedua juga
dengan membandingkan data yang sudah ada mengalami perlakuan 100% gagal. Pada tahap
dengan berbagai sumber. Menurut Wiersman ini media dan eksplan mulai terkontaminansi
dalam Sugiono (2010:273), “Triangulasi setelah eksplan berumur 5 hari sesudah
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai penanaman eksplan. Kontaminasi berawal dari
sumber dengan berbagi cara, dan berbagai permukaan media yang berubah warna menjadi
waktu”. Triangulasi sumber, triangulasi teknik hitam dan muncul jamur di beberapa
pengumpulan data dan waktu. Tetapi, dalam permukaan media dan disekeliling batang
penelitian ini, peneliti hanya menggunakan eksplan mulai lembab dan eksplan mulai
triangulasi sumber dan triangulasi teknik. mengalami pembusukan sehingga pada
Triangulasi sumber digunakan untuk perlakuan ini mengalami 100% gagal.
menguji kredibilitas data dengan cara Menurut Hutami (2008) menjelaskan
mengecek data yang telah diperoleh melalui bahwa pencoklatan terjadi diakibatkan oleh
beberapa sumber. Menurut Arikunto (2013:25), enzim oksidasi yang mengandung senyawa
“Triangulasi sumber dilakukan dengan cara fenol yang disintesis dalam kondisi oksidatif
mengecek data kepada sumber yang sama tetapi ketika diberi pelukaan. Pelukaan eksplan
dengan cara dan metode yang berbeda”. Data mengakibatkan terjadinya enzim dan substrat
yang diperoleh dianalisis peneliti dengan keluar dari sel kemudian terjadi ikatan antara
menghasilkan suatu kesimpulan. Triangulasi hydrogen dengan protein yang diikuti dengan
teknik untuk menguji kredibilitas data meningkatnya aktifitas fenilanin amonia liase
dilakukan dengan cara mengecek data kepada (PAL) yang memproduksi venilpropanoid yang
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. menyebabkan adanya pencoklatan. Selanjutnya
peneliti melakukan penelitian ulang tahap ke
HASIL DAN PEMBAHASAN tiga, menunjukan terbentuknya eksplan pada
Berdasarkan hasil penelitian yang keseluruhan perlakuan pada penelitian tersebut
dilakukan oleh peneliti di Laboratorium Biologi 100% berhasil, namun tidak dapat bertahan
STKIP Nias Selatan selama 2 bulan, peneliti hidup karena kontaminasi yang disebabkan
melakukan observasi dan pemantauan terhadap oleh beberapa faktor, misalnya faktor
metode perbanyakan tanaman ubi jalar ungu lingkungan dan ruangan laboratorium yang
(ipomea batatas poiret) dengan teknik kultur kurang steril, dari jaringan internal dan
jaringan atau stek planlet. Peneliti dalam eksternal jaringan eksplan. Secara internal dari
melakukan penelitian metode perbanyakan jaringan eksplan bisa disebabkan oleh prosedur
tanaman ubi jalar ungu (ipomea batatas poiret) sterilisasi permukaan (surface sterilization)

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1044 Vol.2 No.3 Agustus 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
eksplan yang kurang sempurna sehingga koloni mikroorganisme yang mengontaminasi
eksplan tidak benar-benar bebas dari eksplan yang dikulturkan. Apabila koloni
mikroorganisme. Prosedur sterilisasi, mikroorganisme tidak dikehendaki tumbuh
penggunaan jenis serta konsentrasi bahan bersamaan dengan bagian tanaman atau
sterilan secara tepat merupakan hal yang harus tanaman yang dikulturkan maka kondisi kultur
diperhatikan. kontaminasi secara eksternal seperti ini dikatakan sebagai terkontaminasi.
dapat berasal dari lingkungan kultur seperti Pada kultur tanaman yang
media kultur, meja kerja serta pekerja kultur. terkontaminasi mikroorganisme, pertumbuhan
Dalam pelaksanaan teknik kultur jaringan mikroorganisme bisa sangat cepat. Hal ini jauh
tanaman peneliti memerlukan ketelitian, melampaui kecepatan pertumbuhan tanaman
kebersihan, dan pengukuran yang akurat dalam sehingga menyebabkan tanaman di dalam
berbagai tahapan. Misalnya mulai dari kultur mati. Kontaminasi juga dapat ditularkan
persiapan peralatan sampai pada persiapan dari botol kultur satu ke yang lain. Media kultur
eksplan yang akan ditanam, pembuatan media steril yang disimpan terlalu lama di tempat
kultur. Untuk pembuatan media kultur, lembap dan kotor juga dapat terkontaminasi
penimbangan maupun pengukuran larutan mikroorganisme walaupun belum digunakan.
harus dilakukan dengan teliti dan akurat. Hal ini dapat disebabkan oleh tingginya
Eksplan adalah bagian tanaman yang populasi inokulum mikroorganisme di udara
digunakan untuk pengulturan awal. Eksplan ketika lembab, temperaturnya tinggi, atau
dapat berupa pucuk tunas, potongan batang satu kurang bersihnya pencucian botol kultur.
buku, potongan daun atau akar, kotiledon, aksis Dalam penelitian ini bahwa persentase
embrio pada biji, biji utuh, bagian bunga dan kultur yang membentuk eksplan adalah 100%
sebagainya. Oleh karena salah satu tumbuh, namun tidak dapat bertahan.
karakteristik kultur jaringan tanaman terutama Rendahnya persentasi eksplan yang muncul
adalah kultur harus aseptik, maka eksplan yang disebabkan karena pengaruh lingkungan dan
hendak dikulturkan atau ditanam di media alat-alat yang kurang steril. Di samping itu
kultur steril harus dibuat aseptik. Bagian dapat juga diakibatkan oleh cara meletakkan
tanaman untuk eksplan berasal dari tanaman eksplan yang kurang baik, sehingga hanya
utuh yang tumbuh di alam bebas atau di rumah sedikit bagian eksplan yang terkena medium.
kaca. Permukaan terluar tersebut selalu dalam Menurut Hapsoro dan Yusnita (2018:69)
keadaan aseptik, walaupun sehat dan tidak “Kontaminasi eksplan juga bisa disebabkan
menunjukkan gejala serangan hama atau oleh berbagai faktor, misalnya bahan tanaman
penyakit. Guna menghasilkan kultur yang sumber eksplan mengandung bakteri endofitik,
aseptik sebelum penanaman eksplan harus sterilisasi eksplan yang tidak efektif, pencucian
disterilisasi. botol kurang bersih, sterilisasi media tidak
Kultur jaringan tanaman merupakan sempurna, teknik aseptik kurang tepat yang
pengulturan secara aseptik bagian kecil melibatkan keahlian dari operator dan sanitasi
tanaman dalam media buatan yang (meja kerja, alat-alat diseksi dan sebagainya)”.
mengandung nutrisi lengkap dan sumber
energi. Media buatan tersebut juga sangat baik PENUTUP
untuk tumbuh dan berkembangnya Kesimpulan
mikroorganisme. Oleh karena itu, jika eksplan Berdasarkan analisis yang telah
masih mengandung inokulum mikroorganisme dilakukan di atas, maka penulis dapat menarik
pada saat ditanam di media kultur yang steril kesimpulan bahwa melalui metode
maka inokulum mikroorganisme yang perbanyakan tanaman ubi jalar ungu dengan
menempel atau berada di dalam jaringan teknik kultur jaringan atau stek planlet
eksplan akan tumbuh dan berkembang menjadi menghasilkan tunas, tetapi tidak dapat bertahan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.3 Agustus 2021 1045
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
setelah dua minggu disebabkan oleh jamur, [4] Gunawan, 2002. Pengembangan Metode
lingkungan atau ruangan laboratorium yang Kultur Jaringan. Yogyakarta: Kanisius.
kurang steril, dan pengambilan kultur pada [5] Hapsoro, Dwi dan Yusnita. 2018. Kultur
musim penghujan. Hasil pengamatan terhadap Jaringan: Teori dan Praktik. Yogyakarta:
kultur jaringan pada perlakuan yang ANDI.
menghasilkan eksplan, pada umur 2 minggu [6] Hendaryono dan Wijayani. 2012. Teknik
memperlihatkan bahwa eksplan tersebut Kultur Jaringan Pengenalan dan Petunjuk.
berwarna coklat gelap pada permukaannya dan Jakarta: Kanisius.
jamur mulai bermunculan di atas permukaan [7] Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna
media dan diujung akar maupun batang Indonesia Jilid III. Yayasan Sarana Wana
eksplan. Eksplan yang terbentuk hanya terdapat Jaya, Jakarta.
pada permukaan eksplan, menunjukkan bahwa [8] Martati, Badruli. 2010. Metodologi
pertumbuhan eksplan pada ubi jalar ungu Pembelajaran: Strategi Penanaman Nilai.
terjadi dengan lambat. Maka dapat disimpulkan Bandung: Genesindo.
bahwa melalui metode perbanyakan tanaman [9] Sumadi. 2007. Panen Umbi-Umbian di
ubi jalar ungu dengan teknik kultur jaringan Lahan Sempit. Jakarta: Penebar Swadaya.
atau stek planlet berhasil 100%, namun tunas [10] Sugiyono, 2008. Metode Penelitian
ubi jalar ungu tersebut hanya dapat bertahan Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
selama 2 (dua) minggu. Kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta.
Saran [11] Anonim. 2010. Metode Penelitian
Peneliti memberikan saran sebagai Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
berikut: Kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta.
1. Hendaknya peneliti melakukan penelitian [12] Sukmadinata, Nana Syaodiah. 2014.
melalui metode perbanyakan tanaman ubi Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
jalar ungu dengan teknik kultur jaringan atau Remaja Rosdakarya.
stek planlet menggunakan zat pengatur [13] Yusnita, 2003. Metode Perbanyakan
tumbuh yang bervariasi. Tanaman melalui Kultur Jaringan atau
2. Hendaknya peneliti selanjutnya Stek Planlet. Yogyakarta: Kanisius.
memperhatikan sterilisasi lingkungan atau [14] Zulkarnain, 2009. Kultur Jaringan
laboratorium yang digunakan dalam Tanaman Solusi Perbanyakan Tanaman
penelitian ini. Budidaya. Bumi Aksara. Jakarta. 8 dan 26.
3. Hendaknya peneliti berikutnya, dapat [15] Sarwono, B. 2005. Ubi Jalar. Penebar
melakukan penelitian ini dengan hasil Swadaya, Jakarta.
penelitian yang diharapkan dimana tunas [16] Sumber dari Jurnal
tumbuh dengan baik dan dapat bertahan [17] Arif, Norma. 2017. Perkembangan
hidup. Induksi Tunas Ubi Jalar Ungu (Ipomoea
Batatas L.) Secara in vitro. Prosiding
DAFTAR PUSTAKA Seminar Nasional PERIPI: 147.
Sumber dari Buku [18] Elfiani dan Jakoni. 2015. Sterilisasi
[1] Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Eksplan dan Sub Kultur Anggrek, Sirih
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Merah dan Krisan pada perbanyakan
Jakarta: Rineka Cipta. tanaman secara In vitro. Jurnal Dinamika
[2] Anonim. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pertanian. 3 (2): 117-124.
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka [19] Franklin dan Dixon. 2004. Kultur
Cipta. Jaringan Tanaman. Fakultas Pertanian:
[3] Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Universitas Jambi.
Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi.
Jakarta: Rineka Cipta.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1046 Vol.2 No.3 Agustus 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
[20] Hutami, S. 2008. Masalah Pencoklatan
Pada Kultur Jaringan. Jurnal Agrobien. 4
(2):83-88.
[21] Mahadi, Imam. 2015. Mikropropagasi
Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Blackie) dengan
Menggunakan Benzyl Amino Purin (BAP)
dan Indole 3 Butyric Acid (IBA) Secara In
Vitro Sebagai Sumber Belajar Konsep
Bioteknologi Bagi Siswa SMA. Jurnal
Biogenesis Vol. 11(2):105-110.
[22] Pharmawati, Made. 2005. Induksi Kalus
Ubi Jalar Ungu Secara In Vitro. Denpasar,
Universitas Udayana

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai