Anda di halaman 1dari 4

Lemak dan minyak merupakan salah satu kelompok yang termasuk golongan lipid.

suatu sifat yang


khas dan mencirikan golongan lipid (termasuk minyak dan lemak) adalah kelarutannya dalam pelarut
organik (pelarut non polar) dan sebaliknyatrigliserida yang dalam suhu ruang berbentuk cair
(Rohman & Sumantri, 2018).

Definisi lipid didasarkan pada kelarutan titik lipid yang sukar larut dalam air tetapi mudah larut
dalam pelarut organik seperti kloroform atau aseton. Dalam hal kelarutan lemak dan minyak
merupakan jenis lipid yang khas. Lipid adalah campuran senyawa yang terbagi beberapa sifat
berdasarkan kesamaan struktural, terutama pada gugus non polar yang dominan.jika diklasifikasikan
berdasarkan sifat kimianya maka lipid dibagi menjadi dua kelompok (sumbono, 2016).

aplikasi dalam bidang Farmasi yaitu seorang farmasis dapat mengetahui cara penetapan kadar
minyak atau lemak pada suatu bahan herbal menggunakan metode ekstraksi soxhlet hal inilah yang
melatarbelakangi percobaan ini dilakukan.

Maksud dan tujuan

Maksud percobaan

Mempelajari cara penetapan kadar minyak/ lemak pada bahan herbal (tanaman)

Tujuan percobaan

Mengetahui cara penetapan kadar minyak/lemak pada bahan herbal (tanaman)

Prinsip percobaan

pada praktikum ini menetapkan kadar lemak atau minyak pada tanaman menggunakan prinsip
ekstraksi dengan menggunakan metode soxhlet. metode ini menggunakan prinsip ekstraksi dengan
menggunakan pelarut minyak dan lemak seperti heksana, petroleum eter dan petroleum benzene.

Manfaat percobaan

agar dapat mengetahui cara menghitung kadar lemak atau minyak dalam suatu bahan terutama
bahan dari tanaman karena banyak produk sediaan yang menggunakan lemak sebagai dari bahan
untuk pembuatan.

Definisi lipid didasarkan pada kelarutan. Lipid yang sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam
pelarut organik, seperti kloroform atau aseton. Dalam hal kelarutannya, lemak dan minyak
merupakan jenis lipid yang khas. Lipid adalah campuran senyawa yang terbagi beberapa sifat
berdasarkan kesamaan struktural terutama pada gugus non polar yang dominan. Jika diklasifikasikan
berdasarkan sifat kimianya maka lipid dibagi menjadi dua kelompok yakni: 1) kelompok pertama
terdiri dari senyawa rantai terbuka dengan gugus kepala bersifat polar serta ekor bersifat nonpolar.
2) kelompok utama kedua terdiri dari senyawa fusedring steroid (Sumbono, 2016).

Secara umum, lemak diartikan sebagai trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang berada dalam
keadaan padat, sedangkan minyak adalah trigliserida yang dalam suhu ruang berbentuk cair. metode
metode analisis senyawa lemak dan sebagainya terdiri atas penentuan sejumlah bilangan-bilangan
fisika dan kimia yang umumnya dikenal sebagai suatu konstanta meskipun dalam batas-batas
tertentu.kemurniaan dan fluida senyawa-senyawa tersebut (Rohman & Sumantri, 2018).

Menurut wijayanti (2017) lipid yang diperoleh dari bahan pangan dapat digunakan oleh tubuh
meliputi:

1. Trigliserida adalah Ester gliserol dari 3 atom lemak. Distribusi asam lemak di C1, C2 dan
posisi C3 berubah.
2. Asam lemak jenuh adalah asam lemak dengan struktur rantai lurus tidak memiliki ikatan
rangkap dan tidak bercabang dengan jumlah atom yang genap.
3. Asam lemak tak jenuh tunggal mengandung satu ikatan rangkap tak jenuh.
4. Asam lemak tak jenuh ganda adalah asam lemak yang memiliki ikatan rangkap lebih dari satu
titik enzim mamalia hanya bisa menghilangkan atom hidrogen yang ada pada ikatan rangkap
dan gugus karboksil
5. Fosfolipid adalah turunan asam fosfatida yang di esterifikasi dengan asam folat pada posisi
C3 dan dengan asam lemak pada C1 (biasanya jenuh) dan posisi C2 (tak jenuh).
6. Kolesterol termasuk dalam famili steroid alkohol yang mengandung antara 27 dan 30 atom
karbon. Semula memiliki cincin 17 karbon

Menurut Wardani (2018) fungsi lemak antara lain:

1. Pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah


2. Pelarut vitamin a d e dan k
3. Pelindung alat-alat tubuh yang vital (antara lain jantung dan lambung) yaitu sebagai
bantalan lemak.
4. Penghasil energi tinggi, karena setiap gram lemak menghasilkan energi 9,3 kkal
5. Salah satu bahan penyusun membran sel
6. Salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin khusus untuk sterol
7. Salah satu bahan penyusun garam empedu, asam folat (di dalam hati) dan hormon seks
(khusus untuk kolesterol).

Menurut Widyanto, dkk (2012) jumlah lemak dalam makanan dapat diukur dengan beberapa cara
antara lain sebagai berikut:

1. Metode kering
2. Metode soxhlet
3. Metode goldfish
4. Metode gerber
5. Metode high performance liquid Chromatography (HPLC)

Prosedur kerja

1. Ambillah boleh Mbak, keringkan dalam oven, diinginkan dalam eksikator dan timbang.
2. Timbang sampel dalam bentuk tepung langsung dalam saringan timbal, kemudian tutup
dengan kapas bebas lemak.
3. Letakkan timbal yang berisi sampel dalam extractor soxhlet, kemudian pasang alat
kondensor diatasnya dan labu lemak di bawahnya
4. Tuangkan pelarut lemak diatas kondensor hingga dua setengah kali ekstraktor
5. Refluks selama kurang lebih 6 jam (sampai pelarut yang turun kelabu lemak tidak berwarna
atau jernih)
6. Destilasi pelarut yang ada di dalam labu lemak Oma tampung pelarutnya, selanjutnya labu
lemak yang berisi lemak didalamnya panaskan dalam oven suhu 105 oC sampai beratnya
tetap.
7. setelah dikeringkan sampai berat tetap dan didinginkan dalam desikator, timbang labu
beserta lemaknya kemudian tentukan kadar lemak menggunakan persamaan :
Kadar minyak/lemak =

Alat dan bahan

Alat

1. Alat soxhlet lengkap dengan kondensor dan labu lemak


2. Pemanas listrik
3. Oven
4. Timbangan analitik
5. Saringan timbel

Bahan

1. Aquades
2. Heksana
3. Kapas
4. Masker
5. Handscoon

Sampel

1. Kemiri (Aleurites
2. Biji kelor (moringa oleifera)

Pembahasan

Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen melewati lemak minyak, steroid, malam (wax) dan
senyawa terkait yang berkaitan lebih karena sifat fisiknya daripada sifat kimianya (

Tujuan dari percobaan ini yaitu dengan menggunakan prinsip ekstraksi dengan pelarut minyak atau
lemak seperti heksana, petroleum eter dan petroleum benzen.

Caracara kerja dari praktikum ini yaitu pertama-tama di siapkan alat dan bahan. Sampel kemiri dan
kelor dihaluskan dengan menggunakan lumpang dan alu. Kemudian kedua sampel ditimbang, lalu
dibungkus dengan kapas bebas lemak dan ikat dengan tali godam. Lalu letakkan timbel yang berisi
sampel pada ekstraktor soxhlet. Direfluks selama 3 jam hingga pelarut yang turun kelabu lemak tidak
berwarna atau jernih. Kemudian didestilasi pelarut yang ada di dalam labu lemak dalam oven suhu
105 oC Sampai beratnya tetap. Kemudian dikeringkan sampai berat tetap dan didinginkan dalam
desikator. Lalu dihitung kadar minyaknya.

Pada percobaan ini diperoleh kadar minyak dari kemiri sebesar 61,885% dan kadar minyak dari biji
kelor sebesar 16,23%.dalam biji kemiri tergolong tinggi, yaitu 55-66% dari berat bijinya (arlini, dkk.
2019). Pada biji kelor, hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan literatur di mana biji kelor
mengandung 30% -42% minyak (Nasir, dkk. 2010). Ketidaksamaan hal yang diperoleh dapat
diakibatkan karena saat penimbangan timbangan yang digunakan bukan neraca analitik sehingga
kekuatan penimbangan jadi berkurang. Serta pada saat memasukkan ke dalam capacity batu lemah
koma ada sedikit biji kalor yang jatuh ke masa ini nggak beratnya sudah tidak sesuai lagi.

Dalam cara kerja yang dilakukan terdapat beberapa perlakuan yaitu penghalusan biji kelor dan
kemiri dengan tujuan agar lebih mudah diekstraksi, lalu pembungkusan dengan kapas bebas lemak
dengan tujuan agar kandungan anne-marie nyak dalam sampel tidak berkurang atau pun bertambah
pada proses ekstraksi. Selain itu, refluks selama 3 jam bertujuan agar semua minyak dalam sampel
dapat terlarut secara maksimal dengan pelarut heksana penggunaan heksana dikarenakan heksana
merupakan pelarut lemak yang sangat baik. Didestilasi agar memisahkan minyak dengan heksana.
Dipanaskan dalam oven suhu 105 oC agar diperoleh berat tetap dari minyak.

Dalam proses uji lemak lemak dapat dihitung dengan menggunakan berbagai macam metode
analisis diantaranya dengan metode ekstraksi langsung. Metode ini juga dikenal dengan sebutan
metode soxhlet. Prinsip dari metode ini yaitu ekstraksi lemak dengan pelarut lemak seperti
petroleum eter petroleum benzena, aseton dan lainnya. Peraturan kemudian ditentukan dengan
cara memisahkan dengan pelarutnya (asmariani, dkk, 2017)

aplikasi dalam bidang Farmasi yaitu seorang farmasis dapat melakukan pengujian kadar lemak dan
minyak yang terkandung dalam bahan herbal ataupun tumbuhan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa :

1. Kadar minyak dalam kemiri yaitu 61,885% dan sudah sesuai dengan kadar minyak kemiri
yaitu 55 -6 6%
2. Kadar minyak dalam biji kelor yaitu 26,33% dan tidak sesuai dengan kadar minyak biji kelor
yaitu 30%-42%

Saran

Diharapkan bagi yang Menshare video jaringannya lebih distabilkan agar praktikan dapat menonton
video praktikum dengan lebih jelas lagi.

Anda mungkin juga menyukai