Anda di halaman 1dari 1

Kondisi mikrobiologis dari sediaan farmasi menetukan keamanan dan daya tahan sediaan

farmasi itu sendiri. Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan efek toksik pada sediaan
farmasi, akan tetapi jumlah mikroba yang mampu menimulkan kombinansi keracunan
bergantung kepada kepekaan individu dan virulensi bakteri tersebut.
Adanya mikroorganisme di dalam obat-obat dapat menyebabkan perubahan-perubahan dalam
karakter organoleptis dan bahan aktif di dalam sediaan yang bersangkutan. Penyakit yang
timbul karena adanya mikroorganisme di dalam obat misalnya obat-obat non steril, dapat
mengakibatkan terjadinya keracunan oleh racun yang dikeluarkan oleh mikroorganisme atau
terjadi infeksi yang disebabkan oleh bakteri patogen.
Adanya pencemaran mikrobiologis pada sediaan farmasi, dapat disebabkan oleh tiga faktor yang
penting yaitu:
1. Bahan Baku.
2. Proses dan Higienis pada Waktu pembuatan
3. Bentuk Sediaan dan Komposisinya

Uji mikrobiologis suatu sediaan merupakan salah satu uji yang sangat penting untuk
mengetahui kualitas suatu sediaan. Dalam suatu uji mikrobiologi, pengambilan sampel
merupakan salah satu kunci utama yang sangat mendukung keberhasilan suatu analisa, yaitu
memindahkan sampel atau kultur bakterial dari satu tempat ke tempat yang lain secara aseptis
(terhindar dari kontaminasi). Saat mengambil sampel harus benar-benar diperhatikan bahwa
pengambilan tersebut harus secara aseptis, yaitu aman dari kontaminasi mikroba selain dari
sampel tersebut. Biasanya beberapa hal yang mungkin dapat menyebabkan kontaminasi saat
pengambilan sampel yaitu peralatan yang tidak steril, kontaminasi udara, kesalahan analis,
kesalahan prosedur.
Teknik pengambilan sampel terbagi menjadi dua teknik utama yaitu :
1. Teknik pipetting (mentransfer dengan pipet) sering digunakan saat menganalisa sampel
dengan kondisi standar. Keunggulan Teknik ini adalah kita dapat menghitung jumlah
bakteri yang kita pindah tersebut (opsianal, bila di inginkan) misalkan saat kita
melakukan metode TPC (menghitung jumlah koloni bakteri).
2. Inokulasi dengan jarum ose. Teknik ini digunakan untuk memindahkan kultur bacterial
dari suatu media ke media lainnya.Berbeda dengan teknik pipetting, pada teknik ini
jumlah bakteri sangatlah banyak sehingga kita tidak akan bisa menghitungnya.

Anda mungkin juga menyukai