Anda di halaman 1dari 4

LATAR BELAKANG

Kebutuhan akan bahan pangan senantiasa menjadi permasalahan yang tidak ada habisnya.
Kekurangan pangan seolah-olah sudah menjadi persoalan kompleks bagi manusia. Kegiatan
pertanian yang meliputi budaya bercocok tanam merupakan kebudayaan manusia yang paling tua.
Teknik budidaya tanaman adalah proses menghasilkan bahan pangan serta produk-produk
agroindustri dengan memanfaatkan sumber daya tumbuhan. Cakupan obyek budidaya tanaman
meliputi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

Penanaman merupakan salah satu langkah dalam budidaya tanaman yang dilakukan setelah
pesemaian. Penanaman sangat berpengaruh pada hasil produksi. Kesalahan dalam penanaman
dapat menurunkan jumlah produksi, melainkan juga dapat menyebabkan tanaman tidak tumbuh
atau mati sebelum menghasilkan. Untuk meningkatkan hasil produksi, tata cara penanaman harus
diperhatikan.

Budidaya tanaman ini untuk memperoleh hasil yang optimal diperlukan persiapan lahan untuk
media tanam yang baik, pemilihan benih yang baik melalui uji fisik, penanaman dengan
memperhatikan jarak tanam, pemeliharaan terhadap tanaman dengan melalukan penyiraman,
penyiangan, pendangiran dan pengendalian hama, gulma dan penyakit serta yang terakhir adalah
pemanenan dengan kriteria tanaman yang sudah masak. Sedangkan perlakuan yang juga penting
adalah harus tersedianya makanan dan nutrisi yang cukup seperti perlakuan pemupukan.
Pemupukan dengan pupuk organik untuk menambah hara dalam tanah seperti Urea, Sp36 dan KCL.
Pupuk organik yang biasanya digunakan adalah pupuk kandang. Selain dipupuk dengan pupuk
kandang, pemberian pupuk harus sesuai dengan dosis yang dibutuhkan oleh tanaman.

TINJAUAN PUSTAKA

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.
Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap
pertumbuhan generatif.

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas: Commelinidae

Ordo: Poales

Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)

Genus: Zea
Spesies: Zea mays L. (Rukmana, 1997).

PEMBHASAN

7. Bandingkan literatur kangkung file:///C:/Users/MURTI%20SARI/Downloads/417-896-1-PB.pdf


jurnal

Pola tanam dapat digunakan sebagai landasan untuk meningkatkan produktivitas lahan. Hanya saja
dalam pengelolaannya diperlukan pemahan kaedah teoritis dan keterampilan yang baik tentang
semua faktor yang menentukan produktivitas lahan tersebut. Biasanya, pengelolaan lahan sempit
untuk mendapatkan hasil/pendapatan yang optimal maka pendekatan pertanian terpadu, ramah
lingkungan, dan semua hasil tanaman merupakan produk utama adalah pendekatan yang bijak

Selain pola tanam, ada juga istilah yang disebut pola hubungan tanaman. Yaitu hubungan yang
dibentuk antar individu-individu tanaman pada lahan yang telah ditanami. Pola hubungan tanaman
bertujuan untuk mengatur agar semua individu tanaman dapat memanfaatkan semua lingkungan
tumbuhnya agar tumbuh optimal dan seragam, serta untuk pertimbangan teknis lainnya
DAFTAR PUSTAKA

AAK, 1990. Budidaya Tanaman Padi. Penerbit Kanisius, Yogyakarta

Anggara, R. 2009. Pengaruh Kangkung Darat (Ipomea reptans Poir.) Terhadap Efek Sedasi
pada Mencit BALB/C. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang.

Anwar, S. 2012. Pola Tanam Tumpangsari. Agroekoteknologi. Litbang : Deptan.

Arma ,Makmur Jaya Dan Sabaruddin, Laode 2013 Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea Mays L. )
Dan Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) Melalui Pemberian Nutrisi Organik Dan Waktu Tanam
Dalam Sistem Tumpangsari Jurnal Agroteknos Vol. 3 No. 1. Hal 1-7
http://faperta.uho.ac.id/agroteknos/Daftar_Jurnal/2013/2013-1-01-MAKMUR%20JA.pdf

Cahyono, B., 2003. Kacang Buncis Teknik Budi Daya dan Analisis Usaha Tani. Kanisius. Yogyakarta.

Hanum, C. 2008. Teknik Budidaya Tanaman. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Jakarta.

Hendroatmodjo.2009 Teknik Budidaya Tanaman Monokultur Dan Tumpang Sari

Irawati dan Salamah, Zuchrotus. 2013. Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat( Ipomoea Reptans
Poir.) Dengan Pemberian Pupuk Organik Berbahan Dasar Kotoran Kelinci. Jurnal Bioedukatika Vol. 1
No. 1:1 96.

Kustantini, D. 2012. Peningkatan Produktifitas dan Pendapatan Petani Melalui Penggunaan Pola
Tanam Tumpangsari pada Produksi Benih Kapas. Surabaya : Balai Besar Perbanihan dan Proteksi
Tanaman Perkebuanan (BBP2TP).

Mawazin dan Suhaendi Hend. 2008. Effect of Plant Spacing on the Diameter Growth of Shorea
parvifolia Dyer. Jurnal Penelitian Hutan dan Konversi Alam. Vol. V No. 4 : 381-388,

Munir 2006. Munir.2006. Teknik Budidaya Tanaman. Kanisius jojya

Priyono dan Sarwono.2015. Pengaruh Dosis Pupuk Organik Dan Bobot Abu Vulkan Kelud Terhadap
Hasil Kangkung Darat (Ipomea Reptans L.Poir) Pada Tanah Regosol. Jurnal Agronomika Vol. 10 No.
01:1-10

Rukmana Rahmat. 1997. Usaha Tani Jagung. Penerbit Kanisius. Jogjakarta

Selviningsih, Lina. 2006. Kajian berbagai padatan tanam terhadap pertumbuhan dan pertumbuhan
dan hasil dua kultivar tanaman kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Prosiding seminar.
Suprapto. 1999. Bertanam Jagung. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suripin. (2004). Pengembangan Sistem Drainase yang Berkelanjutan. ANDI, Yogyakarta.

Suroso Bejo dan Antoni, N E R. 2014. RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG


DARAT(Ipomoea reptans Poir) TERHADAP PUPUK BIOBOOST DAN PUPUK ZA. Agritrop Jurnal Ilmu-
Ilmu Pertanian Vol 14 No 1:98-108.

Thahir S.M., Hadmadi. 1985. Tumpang Gilir. Yasaguna, Jakarta.

Warisno.2007. Jagung Hibrida. Kanisius. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai