DAFTAR PUSTAKA

Bangun, E., M. Nur, H.I.,x F.H. Silalahi, dan J. Ali. 2000. Pengkajian Teknologi
Pemupukan Bawang Merah di Sumatera Utara. Prosiding Seminar Nasional
Teknologi Spesifik Lokasi Menuju Desentralisasi Pembangunan Pertanian.
13-14 Maret 2000. Medan. Hlm. 338-342.
Sutedjo, M. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta, Jakarta. 177 Hal.
BPS. 2018. Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi. Jakarta. Edisi 57: 161 Hal.
Firmansyah, I dan N. Sumarni. 2013. Pengaruh Dosis Pupuk N dan Varietas
Terhadap pH Tanah, N-Total Tanah, Serapan N, dan Hasil Umbi Bawang
Merah (Allium ascalonicum L.) pada Tanah Entisols-Brebes Jawa Tengah.
Jurnal Hortikultura. 23 (4): 358 – 364.
Isroi, M. 2009. Pupuk Organik Granul: Sebuah Petunjuk Praktis. C.V. Andi
Offset, Yogyakarta. 50 Halaman.
Kementan. 2017. Outlook: Bawang Merah. Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian Kementerian Pertanian, Jakarta. 90 Halaman
Maharaja, P.D., Simanungkalit, T., dan Ginting, J., Respon Pertumbuhan dan
Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Dosis Pupuk
NPKMg dan Jenis Mulsa. Jurnal Agroekoteknologi, Vol.4 (1): 1900 – 1910.
Nainggolan, G. D., Suwardi, dan Darmawan. 2009. Pola Pelepasan Nitrogen dari
Pupuk Tersedia Lambat (Slow Release Fertilizer) Urea-Zeolit-Asam Humat.
Jurnal Zeolit Indonesia, Vol 8 (2): 89 – 96.
Rosjidi, M., Hens Saputra, Imam Wahyudia, Dyah Setyorinib dan L.R.
Widowatic. 2018. Pupuk Controlled Release Fertilizer (CRF) untuk
Tanaman Bawang Merah. Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol.12 (3):
191 – 196.
Utari, N. W. A., Tamrin, dan S. Triyono. 2015. Kajian Karakteristik Fisik Pupuk
Organik Granul dengan Dua Jenis Bahan Perekat. Jurnal Teknik Pertanian
Lampung. Vol.3 (3): 267 – 274.
Yuliani, F. 2017. Respon morfologi dan fisiologi tanaman bawang merah (Allium
cepa L.) terhadap cekaman salinitas. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Krontal Y, Kamenetsky R, Rabinowitch HD. 1998. Lateral development and
florogenesis of a tropical shallot: a comparison with bulb onion. Intl Journal
Plant Sci. 159: 57 – 64.
Sumarni N. dan A. Hidayat. 2005. Panduan Teknis: Budidaya Bawang Merah.
Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Bandung. 21 Hal.
Rabinowitch, HD, dan L. Currah 2002. Allium Crop Science: Recent Advance.
CAB International, New York. 528 Hal.
Brewster, JL. 2008. Onion and other vegetable Allium: Second Edition. CAB
International, New York. 448 Hal.
Arifin NS, I. Miyajima, dan H. Okubo. 1999. Variation of pigments in the bulbs
of shallot (Allium cepa var ascalonicum) and Allium x wakegi. J Fac Agr. 43
(3): 303 – 308.
Baswarsiati, T. Sudaryono, K.B. Andri, dan S. Purnomo. 2009. Pengembangan
Varietas Bawang Merah Potensial dari Jawa Timur. Inovasi Hortikultura
Pengungkit Peningkatan Pendapatan Rakyat, Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP), Jawa Timur. 20 Hal.
Delahaut KA, dan A.C. Newenhouse. 2003. Growing Onions, Garlic, Leeks and
Other Alliums in Wisconsin. University Wisconsin, New York. 24 Hal.
Anshar, M. 2012. Pertumbuhan dan hasil bawang merah pada keragaman
ketinggian tempat. Disertasi. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Erythrina. 2011. Perbenihan dan budidaya bawang merah. dalam: Sanjaya A,
editor. Inovasi Teknologi Pertanian Mendukung Ketahanan Pangan dan
Swasembada Beras Berkelanjutan di Sulawesi Utara. Seminar Nasional;
2012 Februari 5-10; Sulawesi Utara. Indonesia. BPP2TP. Sulawesi Utara.
Wibowo S. 2009. Budidaya Bawang (Bawang Merah, Bawang Putih, Bawang
Bombay). Penebar Swadaya, Jakarta. 201 Hal.
Pratomo, KR, Suwardi, dan Darmawan. 2009. Pengaruh pupuk slow release urea-
zeolit-asam humat (uza) terhadap produktivitas tanaman padi var. Ciherang.
Jurnal Zeolit Indonesia. 8 (2): 83 – 88.
Azeem, B., K. KuShaari, ZB. Man, A. Basit, dan TH. Thanh. 2014. Review on
materials and methods to produce controlled release coated urea fertilizer.
Journal of Controlled Release 181: 11 – 21.
Purnamasari, I., Rochmadi, dan Sulistyo, H. 2012. Kinetika reaksi polimerisasi
urea asetaldehid dalam proses enkapsulasi urea. Jurnal Rekayasa Proses, 6
(2): 37 – 42.
Yenni, Afri. 2012. Pembuatan slow release fertilizer dengan menggunakan
polimer amilum dan asam polyacrylic serta polivinil alkohol sebagai pelapis
dengan menggunakan metoda fluidized bed. Thesis, Master Program in
Chemical Engineering, Universitas Diponegoro, Semarang.
Blessington, T.M., Clement, D. L., dan Williams, K.G. 2010. Slow Release
Fertilizers. University of Maryland, Maryland.
Elliot, A.D., dan Zhang, D. 2005. Controlled Zeolite Fertilizers: A Value Added
Product Produced From Fly Ash. World of Coal Ash (WOCA), April 11-15,
2015, Lexington, Kentucky, USA.
Suwardi. 1991. The Mineralogical and Chemical Properties of Natural Zeolite and
Their Application Effect for Soil Amandement. A Thesis for the Degree of
Master. Laboratory of Soil Science. Departemen Of Agriculture Chemistry,
Tokyo University of Agriculture.
Tomaszewska, M. dan A. Jarosiewicsz. 2004. Polysulfone Coating with Starch
Addition in CRF formulation. Desalination, 163: 247 – 252.
Modeling controlled nutrient release from polymer coated fertilizers: Diffusion
release from single granules
Shaviv A, S Raban, dan E Zaidel. 2003. Modeling controlled nutrient release from
polymer coated fertilizers: Diffusion release from single granules.
Environmental science and technology. 37 (10): 2251 – 2256.
Heryanita, Resti. 2017. Optimasi pembentukan ammonium pada slow release
fertilizer. Thesis, Politeknik Negeri Sriwijaya.
Suwardi dan Darmawan. 2009. Peningkatan efisiensi pupuk nitrogen melalui
rekayasa kelat urea-zeolit-asam humat. Prosiding Seminar Hasil-Hasil
Penelitian IPB. 5 (3): 516 – 525.
Tan, K.H. 1992. Dasar-dasar Kimia Tanah: Edisi Ketiga. UGM Press,
Yogyakarta. 295 Hal.
Suwardi. 2002. Prospek Pemanfaatan mineral zeolit di bidang pertanian. Ikatan
Zeolit Indonesia. Jurnal Zeolit Indonesia. 1 (1): 5 – 12.
Ahmed, OH. HCH. Braine Yap and AM. Nik Muhamad. 2009. Enhancing the
urea-n use efficiency in maize (Zea mays) cultivation on acid soils amended
with zeolite and TSP. American Journal of Applied Sciences 6 (5): 829 –
833.
Suwardi dan MB Pangestu. 2004. Zeoponik sebagai media tanam pada budidaya
tanaman hortikultura. Jurnal Zeolit Indonesia, 3 (1): 15 – 18.
Hidayat, B., N. Kalsum, dan Surfiana. 2009. Karakteristik tepung ubi kayu
modifikasi yang diproses dengan menggunakan metode pragelatinisasi
parsial. Jurnal Teknologi Pertanian.14 (2):153 – 157.
Hardika, G., Warji, dan B. Lanya. 2013. Rancang Bangun dan Uji Kinerja Mesin
Granulator Beras Jagung. Jurnal Teknik Pertanian. 2 (2): 67 – 76.
Nyborg, M., Solberg, E.D, Zhang, M. 1993. Polymer-coated urea in the field:
mineralization, and barley yield and nitrogen uptake. In Dahlia Greidinger
Memorial International Workshop on Controlled/Slow Release Fertilizers,
March 7-12. Haifa, Israel.
Saraswati, R. 1999. Teknologi pupuk mikrob multiguna menunjang keberlanjutan
sistem produksi kedelai. Jurnal Mikrobiologi Indonesia, 4 (1): 727 -738.
Marchaban. 2000. Pembuatan Granul Pupuk Urea dalam Bentuk Lepas Lambat.
Majalah Farmasi Indonesia, UGM, Yogyakarta.
Irawan, R. 2010. Kajian pemanfaatan getah pinus (Pinus merkusii) sebagai bahan
baku perekat. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Rif’an, M., BH Sunarminto, E. Hanudin, S. Notohadisuwarno, dan D. Setyorini.
2011. Pengujian bahan pupuk N Zeo Fosfat: Pengaruh jenis dan takaran
pupuk N serta zeolit alam terhadap sifat kimia Ultisol. Agronomika. 11 (2):
156 – 166.
Nursyamsi, D. dan D. Setyorini. 2009. Ketersediaan P tanah-tanah netral dan
alkalin. Jurnal Tanah dan Iklim. 30: 25 – 37.
Widyasunu, P. 2010. Peranan Azolla microphylla untuk Go Padi Organik.
Proceeding Seminar Hari Lingkungan Hidup Sedunia: Tata Ruang
Peternakan Rakyat Produktif Guna Mendukung Pertanian Berkelanjutan
untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat (dalam preparasi
diterbitkan oleh Dewan Kepakaran Panitia). Program Magister Lingkungan,
Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Widyasunu, P dan, R.E.K. Kurniawan. 2017. Uji kinetika peluruhan pupuk Azolla
Coated-N-Slow Release Fertilizer Micron Compound Bahan Lokal.
Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan
VII”17-18 November 2017 Purwokerto 554 – 567.
Munir, M. 1996. Tanah-Tanah Utama Indonesia. Pustaka Jaya. Jakarta. 346 Hal.
Hasibuan, Ani. 2016. Pengaruh Pemberian Pupuk KCl dan Kotoran Sapi
Terhadap Serapan K dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada
Tanah Inceptisol Kwala Bekala. Skripsi. Program Studi Agroekoteknologi,
Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Ketaren, SE, P. Marbun, dan P. Marpaung. 2014. Klasifikasi Inceptisol pada
ketinggian tempat yang berbeda di Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten
Hasundutan. Jurnal Online Agroekoteknologi. 2 (4): 1451 – 1458.
Resman, A.S. Syamsul, dan H.S. Bambang. 2006. Kajian beberapa sifat kimia dan
fisika Inceptisol pada toposekuen lereng selatan gunung merapi kabupaten
sleman. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan. Vol. 6 (2):101 – 108.
 LAMPIRAN

Lampiran 1. Deskripsi varietas unggul bawang merah bauji

Asal ; Lokal Nganjuk
Nama asli ; Bauji
Nama setelah  dilepas ; Bauji
SK Mentan No 65/Kpts/TP.240/2/2000, tanggal 25-2-2000
Umur Panen ; 58 – 60 hari (60% batang melemas)
Potensi Hasil : 18 tonHa-1
Tinggi tanaman ; 35 – 43 cm
Kemampuan berbunga ; Mudah berbunga
Banyaknya anakan ; 9 – 16 umbi/rumpun
Bentuk daun ; Silindris, berlubang
Banyak daun ; 40 – 45 helai/rumpun
Warna daun ; Hijau
Bentuk bunga : Seperti payung
Warna bunga : Putih
Banyak buah/tangkai ; 75 – 100
Banyak bunga/tangkai ; 115 – 150
Banyak tangkai bunga/rumpun ; 2-5
Bentuk biji ; Bulat, gepeng, berkeriput
Warna biji ; Hitam
Bentuk umbi ; Bulat lonjong
Ukuran umbi ; Sedang (6 - 10 gr)
Warna umbi ; Merah keunguan
Produksi umbi ; 14 t/ha umbi kering
Susut bobot umbi ; 25% (basah-kering)
Aroma ; Sedang
Kesukaan/cita rasa ; Cukup digemari
Kerenyahan untuk Bawang ; Sedang
goreng
Ketahanan terhadap penyakit ; Agak tahan terhadap Fusarium
Ketahanan terhadap hama ; Agak tahan terhadap ulat grayak (Spodoptera
exigua)
Daya adaptasi ; Sesuai untuk musim hujan di dataran rendah
Pengusul ; Baswarsiati, Luki Rosmahani, Eli Korlina,
F. Kasijadi, Anggoro Hadi Permadi
Sumber: Balai Penelitian Tanaman Sayuran (2018)