Adiyoga, W. 2009. Analisis trend per satuan luas tanaman sayuran tahun 1969-
2006 di Indonesia. Jurnal Hortikultura, 19(4): 484-499.
Akanbi, W.B., T.A. Adebayo., O.A. Togun., A.S. Adeyeye and O.A. Olaniran.
2007. The Use of Compost Extract As Foliar Spray Nutrient Source and
Botanical Insecticide in Telfairia Occidentalis. World Journal of
Agricultural Sciences, 3(5): 642-652.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2012. Indikator Kesejahteraan Rakyat 2003. BPS
Republik Indonesia. Jakarta.
Brady, N.C and RR. Weil. 2002. The Nature and Properties of Soils. 13th Edition.
Upper Saddle River. New Jersey.
CPIS. 1992. Panduan Teknik Pembuatan Kompos dari Sampah: Teori dan
Aplikasi. Center for Policy and Implementation Study (CPIS). Jakarta.
Dalzell, H.W., A.J. Biddlestone, K.R. Gray and K. Thurairajan. 1987. Soil
management: Co. Compost Production and Use in Tropical and Sub
Tropical Environment. Soil Bulletin. Food and Agricultural Organization.
Rome.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pekanbaru. 2014. Data Jumlah Sampah
Organik dan Anorganik di Kota Pekanbaru tahun 2010-2013. Pekanbaru.
Djaja, W. 2008. Langkah Jitu Membuat Kompos dari Kotoran Ternak dan
Sampah. Cetakan 1. Agromedia Pustaka. Jakarta. 86 hal.
28
Djuarnani., N. Kristian dan B.S. Setiawan. 2005. Cara Cepat Membuat
Kompos. Agromedia Pustaka. Bandung. 74 hal.
Eviati dan Sulaeman. 2009. Analisa Kimia Tanah, Tanaman, Air Dan Pupuk.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen
Pertanian. Bogor.
Firdaus, F. 2011. Kualitas Pupuk Kompos Campuran Kotoran Ayam dan Batang
Pisang Menggunakan Bioaktivator Mol Tapai. Skripsi. Fakultas
Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Harizena, I.N.D. 2012. Pengaruh Jenis dan Dosis MOL terhadap Kualitas
Kompos Sampah Rumah Tangga. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas
Udayana. Denpasar.
Hidayati, Y.A., E.A. Marlina., A.K. Tb.Benito dan E. Harlia. 2010. Pengaruh
Campuran Feses Sapi Potong dan Feses Kuda pada Proses Pegomposan
Terhadap Kualitas Kompos. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian, 13(6):
299-303.
Hidayati, Y.A., E. Harlia dan E.T Marlina. 2008. Analisis Kandungan N, P, dan
K pada Lumpur Hasil Ikutan Gasbio (Sludge) yang Terbuat dari Feses
Sapi Perah. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan 2008. hlm.
271-275.
Higa, T and J.F. Parr. 1994. Benefecial and Effective Microorganisms for
Sustainable Agriculture and Environment. International Nature Farming
Research Center, Japan.
Holmes, J.R. 1981. Refuse Recycling and Recovery. John & Sons. Chichester. 186
p.
Holmes, J.R. 1983. Waste Management Options and Decisions. In Practical waste
management, edited by J.R. Holmes. John & Sons. Chichester. 565 p.
Kafadi, N.M. 1990. Memproduksi Tahu Secara Praktis. Karya Anda. Surabaya.
107 hal.
29
Khumalawati, I.S., Y.M. Ulfa, 2005. Pemanfaatan Limbah Kol menjadi Asam
Laktat. Universitas Diponegoro. Semarang.
Mahendra, B dan E. Rachmawati N.H. 2007. Atasi Stroke dengan Tanaman Obat.
Penebar Swadaya. Jakarta. 104 hal.
Musnamar, E.I. 2007. Pupuk Organik: Cair & Padat, Pembuatan, Aplikasi.
Cetakan 7. Penebar Swadaya. Jakarta.
Muwakhid, B. 2005. Isolasi, Seleksi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Isolat
Sampah Organik. Disertasi. Program Pascasarjana Universitas
Brawijaya. Malang.
Polprasert, C. 1989. Organic Waste Recycling. John Willey and Sons. Chicester.
516 p.
Pulungan, H., J.E. van Eys, dan M. Rangkuti. 1984. Penggunaan Ampas Tahu
Sebagai Makanan Tambahan pada Domba Lepas Sapih yang Memperoleh
Rumput Lapangan. Jurnal Ilmu dan Peternakan, 1(7): 331-335.
30
Purwasasmita, M dan C. Mulyadi. 1989. Teknik Pengelolaan Sampah Terpadu
dengan Konsep KIS. Pusat Penelitian Teknologi dan Pusat Penelitian
Lingkungan Hidup. Lembaga Penelitian ITB. Bandung.
Ridzany, M.A. 2012. Pengaruh Pupuk Kompos dari Berbagai Macam Limbah
Pertanian terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat. Skripsi.
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta.
Rukmana, R. 1997. Budi Daya Ubi Kayu dan Pasca Panen. Kanisius.
Yogyakarta. 82 hal.
Schloss, P. D., B. Chaves and L.P. Walker 1999. The Use of the Analysis of
Variance to Assess the Influence of Mixing during Composting. Elsevier.
New York. 684 p.
Suherman, I., A. Awaludin dan Itnawati. 2014. Analisis Kualitas Kompos dari
Campuran Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Kotoran Ayam
Menggunakan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dan EM4. JOM MIPA,
1(2): 195-202.
Supadma, A.A., Arthagama dan M. Dewa. 2008. Uji Formulasi Kualitas Pupuk
Kompos yang Bersumber dari Sampah Organik dengan Penambahan
Limbah Ternak Ayam, Sapi, Babi dan Tanaman Pahitan. Jurnal Bumi
Lestari, 8(2), 113-121.
31
Supriyadi, A. 2007. Pisang Budi Daya Pengolahan & Prospek Pasar. Penebar
Swadaya. Jakarta. 22 hal.
Surtinah. 2013. Pengujian Kandungan Unsur Hara dalam Kompos yang Berasal
dari Serasah Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata). Jurnal
Ilmiah Pertanian, 11(1): 16-25.
Supriyanti, A.A. 2017. Kandungan Nitrogen dan Kalium Pupuk Organik Cair
Kombinasi Kulit Nanas dan Daun Lamtoro dengan Variasi Penambahan
Jerami Padi. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah. Surakarta.
Van Den Berg, L and C.P. Lenz. 1973. High humidity storage of carrots,
parsnips, rutabagas and cabbage. J. Am. Soc. Hort. Sci, 98: 129-132.
Widarti, B.N., W.K. Wardhini dan E. Sarwono. 2015. Pengaruh Rasio C/N Bahan
Baku pada Pembuatan Kompos dari Kol dan Kulit Pisang. Jurnal
Integrasi Proses, 5(2): 75-80.
Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah : Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah. Gava
Media. Yogyakara. 269 hal.
32