Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

USAHA DEPOT AIR MINUM

Oleh:

ANANDA KURNIAWAN ISLAMI


11980212398

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan
keselamatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini dengan
tepat waktu. Yang mana laporan ini sebagai syarat dari mata kuliah
“Kewirausahaan Pertanian”.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Elfi Rahmadani,
S.P.,M.Si. Sebagai dosen dari Matakuliah Kewirausahaan Pertanian. Terimakasih
juga penulis ucapkan kepada teman-teman yang telah memberi arahan sehingga
saya dapat menyelesaikan laporan ini hingga selesai, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu, penulis ucapkan terimakasih dan semoga mendapat balasan
dari Allah SWT.
Penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca untuk
kesempurnaan dari laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat untuk pembaca
maupun untuk penulis sendiri.

Pekanbaru, April 2024

Penulis
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan.
Manusia tidak akan bisa bertahan hidup tanpa air. Selain berguna untuk manusia, air
pun diperlukan oleh makhluk hidup lain misalnya hewan dan tumbuhan. Bagi
manusia, air sebagian besar digunakan sebagai air minum baik yang dapat diminum
langsung maupun yang harus dimasak terlebih dahulu sebelum diminum.
Air merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya. Badan manusia terdiri dari sekitar 65% air. Kehilangan air cukup
banyak dapat berakibat fatal atau bahkan mengakibatkan kematian. Setiap hari
manusia memerlukan 2,5 - 3 liter air untuk minum dan makan.
Air yang ada di bumi umumnya tidak dalam keadaan murni
(H20), melainkan mengandung berbagai bahan baik terlarut maupun tersuspensi,
termasuk mikroba. Oleh karena itu sebelum dikonsumsi, air harus diolah terlebih
dahulu untuk menghilangkan atau menurunkan kadar bahan tercemar
sampai pada tingkat yang aman. Air bersih adalah air yang jernih tidak berwa
rna, dan tidak berbau. Meskipun demikian, air jernih yang tidak berwarna,
dan tidak berbau belum tentu aman dikonsumsi.
Air minum, tetap menjadi kebutuhan pokok setiap orang, kapanpun,
dimanapun. Karena itu bisnis air minum tetap bergairah, tetap prospek, apalagi
jika kualitas dan higienitas air tanah di kawasan tersebut tercemar dan rendah
kualitasnya. Air merupakan kebutuhan pokok manusia dan mahluk hidup lainnya
dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Air yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dapat menyebabkan
gangguan bagi yang menkonsumsinya.Tidak dapat disangkal bahwa komposisi
tubuh manusia dewasa sekitar 60-70% terdiri dari air, sementara pada bayi hampir
80% tubuhnya terdiri dari air, dan pada janin bahkan lebih dari 90% tubuhnya
terdiri dari air. Air dibutuhkan oleh semua bagian tubuh manusia untuk dapat
melakukan aktivitasnya. Guna air bagi tubuh antara lain sebagai : bahan
pembentukan sel, bahan pembawa, pengatur suhu, pelarut, pereaksi, pelumas &
sebagai bantalan/adsorber.
Kebutuhan ini merupakan peluang bisnis air minum isi ulang yang dapat
kita manfaatkan dengan membuka depot air minum isi ulang (DAMIU).
Menjalankan usaha ini bisa meraup keuntungan yang besar, karena masyarakat
banyak yang beralih menggunakan jasa depot pengisian air isi ulang tersebut.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari laporan ini adalah untuk menganalisi dan mengetahui
layak atau tidaknya usaha depot air minum ini diteruskan.

1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari laporan ini untuk mempelajari mengenai kelayakan
usaha dan memberikan informasi kepada pembaca bagaimana cara menganalisis
kelayakan suatu usaha.
II. PASAR DAN PEMASARAN

2.1 Permintaan dan Penawaran

Permintaan air isi ulang di lokasi ini asngat tinggi dikarenakan lokasi
usaha ini berada di tengah-tengah ibukota kecamatan yang jumlah kepala keluarga
kurang lebih 3.000 KK, di samping itu banyak juga masyarakat dari luar, yaitu
dari desa-desa yang membutuhkan air mineral ini. Adapun pemasarannya yaitu
dengan mengantar kerumah konsumen dengan cara menghubungi no HP yang
diberikan atau juga dengan datang sendiri kedepot untuk mengisi galonnya
sendiri.

2.2 Road Map

Gambar 2.1. denah lokasi


2.3 Produk dan harga
Table 2.1. Produk dan harga
Tahun HARGA PENAWARAN PERMINTAAN
2020 1.500.000 5000 5000
2021 1.500.000 5000 5000
2022 1.500.000 4000 4500
2023 1.500.000 5000 5200
2024 1.500.000 5000 5000
2.4 Saluran Tata Niaga

Produsen

Pengecer Konsumen

konsumen

Gambar 2.2. Tata Niaga


I. ASPEK TEKNIS DAN MANAJEMEN

3.1. Aspek Tenis


Desain Tata Letak Ruangan (Layout)
Tata letak ruangan dalam satu bangunan toko harus memenuhi beberapa
hal agar dapat digunakan dengan efektif, yaitu:
• Sifat produk yang dibuat.
• Jenis proses produksi
• Jenis barang serta volume produksi yang dihasilkan,
• Jumlah modal yang tersedia untuk proses produksinya
• Keluwesan atau fleksibilitas letak fasilitas-fasilitas untuk mengantisipasi
perubahan proses dikemudian hari
• Aliran barang dalam proses produksi hendaknya sedemikian rupa sehingga tidak
saling menghambat atau mengganggu
• Letak mesin dan fasilitas lain hendaknya memperhatikan kemudahan dalam hal
pemeliharaan dan pengawasan.

3.2. Aspek Managemen


3.2.1. Managemen Persediaan
Persediaan barang biasanya digunakan untuk mengantisipasi permintaan
konsumen yang meningakat secara tajam, atau untuk mensuplay kekurangan
bahan baku.Untuk mengendalikannya diperlukan suatu manajemen persediaan
yang mana dibagi atas dua, yaitu : permintaan bersifat independent ialah sifat
permintaan bahan bakunya tidak tergantung pada produksi barang lain,
permintaan bersifat dependent ialah sifat permintaan barang tergantung pada
jumlah suatu produk yang dibuat.

3.2.2. Managemen Pengawasan Kualitas Produksi


Kualitas produk berupa barang merupakan suatu karakteristik produk dari
pemasaran, rekayasa, manufaktur, dan pemeliharaan yang dapat memenuhi
harapan para konsumen suatu produk. Adapun untuk menangani masalah kualitas
produksi produsen melakukan 3 tahapan, yaitu:
 Perencanaan kualitas merupakan pengembangan dari produk dan proses
untuk memenuhi keinginan konsumen.
 Pengendalian kualitas dilakukan pada tahap operasi.
 Perbaikan kualitas bertujuan untuk mencapai tingkat yang labih baik
daripada sebelumnya.

Mark Up
IV. ASPEK FINANCIAL

4.1 Modal Tetap / Biaya Tetap


Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan oleh usaha air
minum (depot) yang jumlahnya tetap dan tidak dipengaruhi tingkat
produksi. Berapapun jumlah output yang dihasilkan, besarnya biaya tetap
tidak berubah.
Table 1. biaya tetap
No Jenis Biaya Tetap Harga (Rp)
1 Galon kosong 15.000
2 Tutup gallon 5.000
3 Mesin air 450.000
4 Sikat pembersih galon 150.000
Total 620.000
Penuyusutan alat 40% = 248.000

4.2 Biaya Variabel / Modal Lancar


Biaya variabel adalah biaya yang totalnya berubah secara proporsional
dengan perubahan total kegiatan atau volume yang berkaitan dengan biaya
variabel tersebut.
Table 2. biaya variabel
No Jenis Biaya variable Harga (Rp)
1 Pulsa listrik 200.000
2 Motor pengangkut gallon 4.000.000
3 Tisu gallon 10.000
Total 4.210.000

4.3 Biaya Total


No Jenis Biaya Tetap Harga (Rp)
1 Biaya tetap 620.000
2 Biaya variable 4.210.000
Total 4.830.000
4.4 Penjualan dan Keuntungan
A. hasil dari penjualan
total penjualan 2000 mendaptkan hasil 6.000.000

b. keuntungan
setiap per galon mengambil keuntungan Rp. 10.000
10.000 X 2.000 = 20.000.000 – 6.000.000 = 14.000.000

c. Rasio laba atas penjualan (L/R)


L/R ratio = Hasil Penjulan/ Biaya Produksi
= 6.000.000/ 4.830.000
= 1,24
d. Break Even Point (BEP)
BEP = penyusutan biaya tetap/1-(modal lancer/Hasil penjualan)
= 248.000

I. Retutn Of Investment
ROI= Keuntungan/Total Modal x 100%
= 14.000.000/4.830.000 x 100%
= 289,85
Table 1. Biaya produk depot air minum tahun 2018 sampai tahun 2022
Jenis biaya Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1.Biaya tetap

Galon kosong 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000

Tutup Galon 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000

Sikat pembersih 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000

Mesin air 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000

Bak Penampung air 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000

Mesin penjernih air 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000

Jumlah 940.000 940.000 940.000 940.000 940.000

2.Biaya variable

Tisu gallon 10.000 15.000 17.000 17.000 20.000

Pulsa listrik 100.000 105.000 110.000 110.000 112.000

Alat disinfektan 30.0000 35.000 40.0000 41.000 45.000

Saringan halus 50.000 55.000 60.000 62.000 65.000

Jumlah 190.000 210.000 227.000 230.000 242.000


Total 1+2 1.130.000 1.150.000 1.167.000 1.170.000 1.182.000

Table 2. Benefit dan R/C usaha produk depot air minum tahun 2018 sampai tahun 2022
tahun cost Benefit Net benefit
2017 200.000 0 200.000
2018 190.000 210.000 20.000
2019 210.000 230.000 20.000
2022 227.000 240.000 13.000
2021 230.000 260.000 30.000
2022 242.000 270.000 28.000

Tahun Cost Benefit Net DF PV.T.Cost PV.T.B NPV23%


(000) Benefit 23% 23% 23%
(000)
2017 200.000 0 200.000 0,813 2.887,12 1.054,08 2.415,47

2018 190.000 210.000 20.000 0,661 2.347,34 3.807,36 1.963,87

2019 210.000 230.000 20.000 0,537 1.906,99 3.093,12 1.595,46

2020 227.000 240.000 13.000 0,437 1.551,87 2.517.12 1.298,35

2021 230.000 260.000 30.000 0,355 1.260,67 2.044,8 1.054,72

2022 242.000 270.000 28.000 0,289 1.026,29 1.664,64 858.639

Total 3,092 14.181,87 1.153.964


Tahun Cost Benefit Net DF PV.T.Cost PV.T.B NPV27%
(000) (000) Benefit 27% 27% 27%
(000)
2017 200.000 0 200.000 0,787 2.794,79

2018 190.000 210.000 20.000 0,620 2.201,74

2019 210.000 230.000 20.000 0,488 1.732,98

2020 227.000 240.000 13.000 0,384 1.363,66

2021 230.000 260.000 30.000 0,303 1.076,01

2022 242.000 270.000 28.000 0,238 845.185,6

Total 2.971,07 2,820 PVTC PVTB

4.6 Analaisis Net B/C


Net B/C = ∑ PVNB (+)
∑ PVNB (-)
= 1.153.964
2.415,47
=

4.7 Analisis Internal Rate of Return (IRR)


IRR = DF1 + ∑NPV1 (DF2-DF1)
∑NPV2 – NPV1
= 23% + 2,820 (272)
3,092
= 23% + 248,07
= 248,3

4.8 Analisis B/C Ratio


B/C Ratio = PVTB
PVTC
= 19.906,92
12.090,242
= 1,646
➢ Diketahui:

Pinjaman = 16.000.000
Bunga = 14%

Provisi/komisi = 1%

- Flate rate?
- Sliding rate?

• Flate rate
pokok pinjaman = 16.000.000
12
= 1.333.333
Bunga = 14%x16.000.000x1%
12
= 22.400
Ansuran = 1.333.000 + 22.400
= 1.355.000
Satu tahun = 1.355.000 x 12
= 16.264.800

• Sliding rate
Ansuran 1 = 16.264.800
Ansuran = 16.000.000 – 1.333.000
= 14.667.000
Bunga = 14%x14.667.000x1%
12
= 20.533,8
Ansuran 2 = 1.333.000 + 20.533,8
= 1.353.533,8
V. PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari Aspek diatas dapat diambil kesimpulan bahwa aspek satu dan laiinya
saling berkaitan yang mana aspek pemasaran menjadi penentu kelayakan suatu
usaha di karenakan letak toko, penawaran, dan harga yang di tentukan sangat
berpengaruh pada hasil penjualan yang di dapatkan.
Untuk meningkatkan penjualan produk di perlukan adanya manajerial
yang mana pada penggunaan tenaga kerja harus maksimal sehingga mendapatkan
hasil maksimal, dalam hal penataan tata ruang harus saling berhubungan agar
proses produksi tidak terganggu dan dapat menghasilkan produk yang maksimal.
Dalam hal kualitas produk dalam jangka waktu tertentu harus ada
pemeriksaan agar memaksimalkan keinginan pelanggan. Dalam hal aspek
financial adalah sebagai aspek penentu layak atau tidaknya suatu usaha di
lanjutkan. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakakukan di peroleh nilai
NPV sebesar Rp. 790.047.960 Lebih Besar dari 0, yang mana usaha Sate Pisang
layak untuk di kembangkan di masa yang akan datang, dan juga nilai L/R Ratio,
Nilai IRR, Net B/C, Nilai B/C berada pada angka ˃1 yang mana hal ini
menyatakan bahwa usaha layak untuk di lanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai