Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

ANALISIS USAHA TERNAK KUDA


“USAHA TERNAK KUDA SKALA 10 EKOR”
Dosen : Mihrani, S.E., M.Si.

OLEH :
A. FALIH SIDDIQ (1922100001)
A.SELVI (1922100002)
AISYAH AINUN NADIA (1922100005)
ANDI FATUR RAHMAN (192210007)
ANDI NUR ISRA SYAM (192210009)
ARINI KHOIRITTORIQ (1922100011)
HARDIYAN (1922100019)
M ILHAM KARIM (1922100025)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PETERNAKAN


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE KEPULAUAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan mata kuliah Manajemen
Pemeliharaan Ternak Kuda yang dibuat sebagai salah satu kriteria penilaian dalam rangka
kegiatan praktik yang telah dilaksanakan. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga laporan ini dapat
diselesaikan penulis tepat waktu.

Penulis menyadari dalam pelaksanaan praktikum maupun dalam penyusunan laporan ini
masih terdapat banyak kekurangan. Hal tersebut dikarenakan penulis hanyalah manusia biasa
yang jauh dari kata sempurna. Terlepas dan semua itu penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Mandalle, 19 Juni 2022

Penulis
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kuda merupakan komoditas peternakan yang mempunyai banyak manfaat bagi


kehidupan manusia, selain sebagai alat transportasi pada saat ini kuda juga digunakan oleh
manusia untuk olahraga, pertanian, pendukung pertahanan, bahkan menjadi konsumsi
pangan (daging dan susu). Penduduk asli Indonesia sudah beternak kuda di daerah yang
padang rumputnya luas dan pada umumnya banyak ditemui di daerah timur Indonesia.

Analisis usaha merupakan sebuah analisa yang berupa kegiatan melakuan


petencanaan, meriset, memprediksi, dan mengevaluasi kegiatan usaha atau bisinis. Hal ini
dilakukan untuk mengetaui atau menghindari segala kemungkinan buruk yang terjadi
keteika proes bisnis dijalankan karna dalam sebuah usaha pasti memiliki resiko.

Tujuan:
1. Untung atau tidak, untuk mengetahui seberapa menguntungkan usaha yang
dijalankan setelah ada modal yang dikeluarkan dari modal pribadi maupun investor.

2. Menghindari pemborosan sumber daya, menghindari dilakukannya kegiatan yang


sebenarnya tidak terlalu menguntungkan.

3. Memindai kesempatan, menganalisis akan adanya peluang investasi sehingga bisa


memilih kegiatan alternatif yang paling menguntungkan.

4. Menentukan prioritas, hasil analisis membuat kita jadi bisa mendahulukan aktivitas
usaha yang lebih menghasilkan.

Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan


dengan jenis usaha yang kana dijalankan. Secara garis besar, biaya kebutuhan investasi
meliputi:

1. Biaya prainvestasi

2. Biaya produksi (biaya tetap dan biaya variabel)

Menghitung total biaya produksi rumusnya adalah:

TC=FC+VC
TC= Total Cost

FC= Fixed Cost (biaya tetap)

VC= Variabel Cost (biaya variabel)

Biaya tetap adalah sebuah biaya yang harus atau wajib dikeluarkan perusahaan dan
tidak akan mengalami peribahan. Biaya tetap diperhitungkan penyusutannya persatua
waktu (periode). Untuk penghitung penyusutan menggunakan metode garis lurus.
Perhitungannya menggunakan rumus:

P= Nilai Penyusutan

Hb= Nilai atau Harga beli (Rp)

Lp= Lama penggunaan/ daya tahan (tahun atau bulan)

Hs= Nilai atau Harga sisa P = ( HB – HS ) LP

BIAYA VARIABEL, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN ANALISIS


KELAYAKAN

a) Biaya variabel adalah biaya perusahaan yang bisa atau dapat berubah-ubah yang
berhubungan dengan timgkat produksi atau penjualan karena besarnya ditentukan
oleh berapa besar volume produksi atau penjualan yang dilakukan.
b) Penerimaan merupakan hasil perkalian dari produksi total dengan harga per satuan
TR=P × Q
TR= Total Renue atau penerimaan
P= Price atau harga jual per ekor
Q= Quantity atau jumlah produk
c) Pendapatan adalah selisih antara penerimaan total perusahaan dengan pengeluaran.

π=TR-TC

π= Pendapatan (income) (Rp)

TR= Total penerimaan (Total Revenue) (Rp)

TC= Biaya total (Total Cost) (Rp)


d) Analisis kelayakan yang digunakan yaitu analisis rasio (R/C Ratio). Analisis rasio
merupakan parameter analisis keuangan yang digunakan untuk melihat pendapatan
relatif suatu usaha terhadap biaya yang dipakai dalam kegiatan usaha. R/C ˃ 1= usaha
layak, R/C = 1= impas, R/C < 1= tidak layak
1.1 Rumusan masalah
Bagaimana menganalisis biaya investasi, biaya penerimaan dan biaya pendapatan pada
peternakan kuda ?
1.2 Tujuan
Dapat mengetahui biaya investasi, biaya penerimaan, dan biaya pendapatan pada usaha
peternakan kuda pedanging layak atau tidak usaha tersebut dilanjutkan.

.
PEMBAHASAN

1. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah sebuah biaya yang harus atau wajib dikeluarkan perusahaan dan
tidak akan mengalami perubahan. Biaya ini tidak dipengaruhi besar kecilnya volume hasi atau
tidak dipengaruhi oleh prouksi perusahaan sampai pada tingkat yang tertentu.

 Biaya Penyusutan

No Ivestasi Jml Harga satuan Harga UE Nilai sisa Penyusutan


. perolehan
1 Kandang 2 Rp.10.000.00 Rp.20.000.000 10 Rp.4.000.000 Rp.1.600.000
0
2 Gudang pakan 1 Rp 5.000.000 Rp. 5.000.000 5 Rp.1.000.000 Rp. 800.000
3 Kantor 1 Rp.8.000.000 Rp.8.000.000 5 Rp.1.500.000 Rp.1.300.000
4 Mesin air 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000 8 Rp.100.000 Rp.50.000
5 Selang (10 m) 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000 2 - Rp. 50.000
6 Sapu lidi 4 Rp. 7.000 Rp. 28.000 2 - Rp.14.000
7 Sekop 2 Rp. 43.000 Rp. 86.000 5 - Rp.17.200
8 Gerobak 2 Rp. 600.000 Rp.1.200.000 3 - Rp,400.000
Ember 5 Rp.20.000 Rp.100.000 2 - Rp.50.000
Tandon 1200 L 1 Rp. Rp.1.150.000 10 - Rp.115.000
1.150.000
Cangkul 2 Rp.65.000 Rp.130.000 5 - Rp.26.000
9 Lampu pijar 2 Rp. 38.0000 Rp. 76.000 5 Rp. 15.200
10 Timbangan pakan 1 Rp. 27.000 Rp. 27.000 5 - Rp. 5.400
Mesin giling 1 Rp.3.850.000 Rp.3.850.000 5 Rp. 500.000 Rp.670.000
Mobil pik up 1 Rp.150.000.0 Rp.150.000.00 20 Rp.3.000.000 Rp.7.350.000
00 0
11 Tempat minum 10 Rp. 25.000 Rp.250.000 5 - Rp. 50.000
Tempat pakan 5 Rp.150.000 Rp.750.000 5 - Rp.150.000
Drum 120 L 2 Rp. 150.000 Rp. 300.000 5 - Rp. 75.000
TOTAL Rp.12.737.800

 Biaya tetap lain-lain :


Pajak tanah
10 ekor = Rp.60.000 x 2% = Rp.1.200.000
Pajak Bangunan
Kandang + Gudang pakan + kantor x 2%
Rp. 20.000.000 + 5.000.000 + 8.000.000 x 2% = Rp.660.000

1. PBB = 1.860.000 x 2 tahun = Rp.3.720.000


2. Gaji karyawan = Rp.1.000.000 x 2 x 24 bulan = Rp.48.000.000

Biaya tetap (FC) = Total Biaya penyusutan + total biaya lain-lain

= Rp.12.737.800 + Rp. 51.720.000 = Rp. 64.457.800

Biaya Variabel

Biaya variable adalah biaya perusahaan yang bisa atau dapat berubah-ubah yang
berhubungan dengan tingkat produksi atau penjualan karena besarnya ditentukan oleh berapa
besar volume produksi atau penjualan yang dilakukan.

No. Uraian jmlh Bulan Harga satuan Harga total


1. Kuda bakalan 10 ekor 24 bulan Rp. 10.000.000 Rp. 100.000.000
1 tahun
2 Pakan hijauan 10kg/ekor/ 24 bulan Rp. 1.000 Rp. 144.000.000
hari
3 Konsentrat 600 kg 24 bulan Rp. 600.000 Rp. 14.400.000
4. Obat-obatan 8 pcs 24 bulan Rp. 50.000 Rp. 400.000
5. Vaksin 4 24 bulan Rp. 100.000 Rp. 400.000
6. Vitamin 8 pcs 24 bulan Rp. 16.000 Rp. 128.000
Total Biaya Variabel Rp.259.328.000

2.3 Biaya Produksi

Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarka noleh perusahaan dalam satu kali
produksi atau periode untuk menghasilkan produknya.
Total biaya produksi (TC) = Biaya variable (FC) – Biaya tetap (VC)

= Rp.259.328.000 + Rp.64.457.800= Rp. 323.785.800

2.4 Penerimaan

Siregar (2019), menyatakan bahwa penerimaan merupakan milikproduk total usaha tani
dalam jangka aktu tertentu. Soeharjo dan Patong (1933), juga menyatakan bahwa penerimaan
merupakan hasil perkalian dari produksi total dengan harga persatuan.

Penerimaan (TR) = Jumlah(P) x harga(Q)

Produk Umur Jumlah Harga PxQ


Kuda jantan 1,5 tahun 1 Rp. 15.000.000 Rp. 30.000.000
Kerbau betina Usia 2 tahun 3 Rp. 35.000.000 Rp. 105.000.000
Kerbau jantan Usia 2,5 tahun 2 Rp. 45.000.000 Rp. 90.000.000
Kerbau jantan Usia 3 tahun 4 Rp. 70.000.000 Rp. 280.000.000
Total Penerimaan Rp. 785.000.000

2.5 Pendapatan

Pendapatan adalah selirih antara penerimaaan total perusahaan dengan pengeluaran.


Untuk menganalisis pendapatan diperlukan 2 keterangan pokok, yaitu keadaan pengeluaran
dan penerimaan dalam jangka waktu tertentu.

Pendapatan(π) = Penerimaan(TR) - Biaya produksi(TC)

= Rp.785.000.000 – Rp.323.785.800 = Rp. 461.214.200

2.6 Analisis Kelayakan

 Payback Period
Investasi
PP = x 2 tahun
Pendapatan
Rp .12 .737 .800
= x 2 tahun = 0.05
Rp . 461.214 .200
 R/C Ratio
Penerimaan Rp . 785.000 .000
R/C = = = 2,42
Biaya Produksi Rp . 323.785 .800
Jadi, R/C > 1 maka usaha ini layak untuk dijalankan

 Break Even Point (BEP)


Total Biaya Tetap Rp . 64.457 .800
BEP (Rp) = = = 0,08
Total Penerimaan Rp . 785.000 .000
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Analisis usaha merupakan sebuah analisa yang berupa kegiatan melakuan
petencanaan, meriset, memprediksi, dan mengevaluasi kegiatan usaha atau bisinis. Hal ini
dilakukan untuk mengetaui atau menghindari segala kemungkinan buruk yang terjadi keteika
proes bisnis dijalankan karna dalam sebuah usaha pasti memiliki resiko.
3.2 Saran
Sebaiknya pada saat proses pembelajaran berlansung mahasiswa di harapkan banyak-
banyak bertanya agar dapat mengetahui proses perhitungan analisis usaha

Anda mungkin juga menyukai