Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN ANALISIS

MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK KUDA

MODUL ANALISIS USAHA TERNAK KUDA


(DOSEN : MIHRANI, SE,M.Si)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK

KELAS B

1. NIRMALA SARI (1922100034)


2. NUR AFIKA (1922100038)
3. NURUL ANNISA (1922100045)
4. PUTRI AMALIA (1922100046)
5. TRIFENA MERSI P (1922100060)

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE KEPULAUAN


JURUSAN PETERNAKAN
PROGRAM STUDY AGRIBISNIS PETERNAKAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penuh bisa menyelesaikan laporan mata kuliah
Manajemen Pemeliharaan Ternak Kambing yang dibuat sebagai salah satu kriteria
penilaian dalam rangka kegiatan praktik yang telah dilaksanakan. Pada
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah banyak membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan penulis tepat
waktu.

Penulis menyadari dalam pelaksanaan praktikum maupun dalam penyusunan


laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Hal tersebut dikarenakan penulis
hanyalah manusia biasa yang jauh dari kata sempurna. Terlepas dan semua itu
penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Mandalle, 2 Juni 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ternak kuda adalah salah satu jenis ternak yang perlu mendapatkan
perhatian dan potensial untuk produksi daging. Ternak kuda dapat menjadi
alternative penyedia daging dan mempunyai potensi yang cukup besar selain dari
penyedia sumber pangan, seperti sebagai ternak kerja dan bisa juga di jadikan
sebagai ajang perlombaan di masyarakat seperti pacuan kuda. (Setyobudi, 2009)
menjelaskan bahwa kuda berkaitan erat dengan manusia yang secara ekonomis
berperan dalam transportasi (kuda delman, kuda tunggang) dan pengangkut beban
dan bahkan di beberapa tempat digunakan sebagai sumber protein hewani
(penghasil daging dan susu).

Analisis usaha merupakan sebuah analisa yang berupa kegiatan melakukan


perencanaan, meriset, memprediksi dan mengevaluasi kegiatan usaha atau bisnis.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui atau menghindari segala kemungkinan buruk
yang terjadi ketika proses bisnis dijalankan, karena dalam sebuah usaha pasti
memiliki resiko.
Tujuan:
1. Untung atau tidak, untuk mengetahui seberapa menguntungkan usaha yang
dijalankan setelah ada modal yang dikeluarkan dari modal pribadi maupun
investor.
2. Menghindari pemborosan sumber daya, menghindari dilakukannya
kegiatan yang sebenarnya tidak terlalu menguntungkan.
3. Memindai kesempatan, menganalisis akan adanya peluang investasi
sehingga bisa memilih kegiatan alternatif yang paling menguntungkan.
4. Menentukan prioritas, hasil analisis membuat kita jadi bisa mendahulukan
aktivitas usaha yang lebih menghasilkan.
Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya
disesuaikan dengan jenis usaha yang kana dijalankan. Secara garis besar,
biaya kebutuhan investasi meliputi:

1. Biaya prainvestasi
2. Biaya produksi (biaya tetap dan biaya variabel)
Menghitung total biaya produksi rumusnya adalah:
TC=FC+VC

TC= Total Cost

FC= Fixed Cost (biaya tetap)

VC= Variabel Cost (biaya variabel)

Biaya tetap adalah sebuah biaya yang harus atau wajib dikeluarkan
perusahaan dan tidak akan mengalami peribahan. Biaya tetap diperhitungkan
penyusutannya persatua waktu (periode). Untuk penghitung penyusutan
menggunakan metode garis lurus. Perhitungannya menggunakan rumus:

P= Nilai Penyusutan

Hb= Nilai atau Harga beli (Rp)

Lp= Lama penggunaan/ daya tahan (tahun atau bulan)

Hs= Nilai atau Harga sisa P = ( HB – HS )

LP

BIAYA VARIABEL, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN ANALISIS


KELAYAKAN
a) Biaya variabel adalah biaya perusahaan yang bisa atau dapat berubah-
ubah yang berhubungan dengan timgkat produksi atau penjualan
karena besarnya ditentukan oleh berapa besar volume produksi atau
penjualan yang dilakukan.
b) Penerimaan merupakan hasil perkalian dari produksi total dengan
harga per satuan
TR=P × Q
TR= Total Renue atau penerimaan
P= Price atau harga jual per ekor
Q= Quantity atau jumlah produk
c) Pendapatan adalah selisih antara penerimaan total perusahaan dengan
pengeluaran.
π=TR-TC

π= Pendapatan (income) (Rp)

TR= Total penerimaan (Total Revenue) (Rp)

TC= Biaya total (Total Cost) (Rp)

d) Analisis kelayakan yang digunakan yaitu analisis rasio (R/C Ratio).


Analisis rasio merupakan parameter analisis keuangan yang digunakan
untuk melihat pendapatan relatif suatu usaha terhadap biaya yang
dipakai dalam kegiatan usaha. R/C ˃ 1= usaha layak, R/C = 1= impas,
R/C < 1= tidak layak
1.2 Rumusan masalah
Bagaimana menganalisis biaya investasi, biaya penerimaan dan biaya
pendapatan pada peternakan kuda ?
1.3 Tujuan
Dapat mengetahui biaya investasi, biaya penerimaan, dan biaya pendapatan
pada usaha peternakan kuda pedanging layak atau tidak usaha tersebut
dilanjutkan.
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN


2.1 HASIL
2.1.1 Analisis Usaha Ternak Kuda Dengan Jumlah 15 Ekor Kuda.
1. Biaya Investasi
Harga Umur
No Uraian Satuan Ekonomis Nilai Sisa Penyusutan
1. Kandang Rp.40.000.000 5 Tahun Rp. 20.000.000 Rp.4.000.000
2. Kantor Rp.45.000.000 5 Tahun Rp.25.000.000 Rp.4.000.000
3. Gudang Pakan Rp.10.000.000 3 Tahun Rp.5.000.000 Rp.1.700.000
4. Gerobak Rp.200.000 3 Tahun Rp.50.000 Rp.50.000
5. Mesin Air Rp.1.500.000 5 Tahun Rp.500.000 Rp.200.000
6. Ember (5 buah) Rp.125.000 1 Tahun Rp.- Rp.125.000
7. Drum (2 buah) Rp.800.000 2 Tahun Rp.200.000 Rp.300.000
8. Tandon Rp.1.500.000 3 Tahun Rp.500.000 Rp.333.333
9. Timbangan Pakan Rp.700.000 4 Tahun Rp.300.000 Rp.100.000
10. Cangkul (3 buah) Rp.135.000 2 Tahun Rp.- Rp.67.500
11. Sekop (3 buah) Rp.200.000 2 Tahun Rp.- Rp.100.000
12. Mesin Penggiling Rp.2.500.000 5 Tahun Rp.500.000 Rp.400.000
13. Timbangan Rp.5.000.000 3 Tahun Rp.2.000.000 Rp.1.000.000
Ternak
14. Selang (1 rol) Rp.150.000 5 Tahun Rp.- Rp.30.000
15. Tempat Pakan Rp.7000.000 2 Tahun Rp.3.000.000 Rp.2.000.000
16. Tempat Minum Rp.5.000.000 2 Tahun Rp.2.000.000 Rp.1.500.000
17. Trasportasi Rp.30.000.000 5 Tahun Rp.15.000.000 Rp.3.000.000
Total Rp.18.905.833

Dari table diatas dapat diketahui bahwa jumlah penyusutan biaya investasi
usaha pemeliharaan ternak kuda yaitu sebesar Rp. 18.900.833.

2. Biaya Operasional Selama 2 Tahun


No Uraian Jumlah
1. Biaya Tetap (FC)
 Biaya Penyusutan Kandang Dan Peralatan Rp.18.905.833
 PBB Rp.3.500.00
Total Biaya Tetap Rp.22.405.833
2. Biaya Variabel
 Pakan
- Konsentrat =( 3Kg /ekor/hari) x ( 15 ekor) x (Rp.5.000) Rp.216.000.000
x ( 30 hari) x ( 24 bulan).
- Hijauan = ( 10 Kg/ekor/hari) x ( 15 ekor) x (Rp.5000) x Rp.37.800.000
( 30 hari) x (12 bulan).
 Obat-obatan Rp.1.500.000
 Vaksin Rp.1.500.000
 Biaya Listrik Rp.7.200.000
Total Biaya Variabel Rp.264.000.000

Dari table diatas dapat dijelaskan bahwa total biaya tetap sebesar Rp.
22.405.833, sedangkan Biaya variabel usaha pemeliharaan 15 ekor ternak kuda
adalah sebesar Rp. 264.000.000.
3. Biaya Produksi (TC)
 TC = FC + VC
Keterangan :
TC : Total Cost
FC : Fixed Cost (Biaya Tetap)
VC : Variabel Cost (Biaya Variabel)
 Biaya Produksi (TC)
TC = FC + VC
TC = Rp.22.405.833 + 264.000.000
TC = Rp.286.405.833
4. Penerimaan (TR)
 TR = P x Q
Keterangan :
TR : Total Revenue (Penerimaan)
P : Price (Harga Jual/Unit)
Q : Quantity (Jumlah Produk)
 Penerimaan (TR)
TR = P x Q
TR = Rp.20.000.000 x 15 ekor
TR = Rp.300.000.000
5. Pendapatan (π)
 π = TR – TC
Keterangan :
π : Pendapatan (Incom)/(RP)
TR : Total Revenue (Penerimaan)
TC : Total Cost (Biaya Produksi)
 π = TR – TC
π = Rp.300.000.000 – Rp.286.405.833
π = Rp.13.594.167
6. Analisis Kelayakan
 Retutn Cost Rasio (R/C)
- R/C = TR
TC
- R/C = Rp.300.000.000
Rp.286.405.833
- R/C = Rp.1.04.
Berdasarkan hasil analisis R/C bahwa usaha pemeliharaan ternak kuda layak
dan menguntungkan karena nilai R/C sebesar 1.04 > 1. Nilai R/C (1.04) artinya
bahwa setiap Rp.1.000,00 biaya yang di keluarkan akan menghasilkan tambahan
penerimaan sebesar Rp.1.040,00.
 Payback period (PP)

- PP = Investasi x 2 tahun
Pendapatan
- PP = Rp. 18.905.833
Rp. 13.594.167
- PP = 2.79.=.> 2 tahun 8 bulan
 Break Event Poin (BEP)
- BEP (Unit) = Total biaya tetap
Harga jual/unit
- BEP (unit) = Rp. 264.000.000
Rp. 20.000.000
- BEP (unit) = 13.2 (13 ekor)
- BEP (Harga) = Total biaya tetap
Jumlah Produk
- BEP (Harga) = Rp. 264.000.000
15 ekor
- BEP (Harga) = Rp. 17.600.000/ekor.
2.2 Pembahasan

Adapun asumsi-asumsi yang digunakan dalam pemeliharaan ternak


kuda sebagai berikut :
1. Pemeliharaan 15 ekor dengan kandang per unit terdapat 1 ekor kuda dalam
satu sekat kandang.
2. Masa pemeliharaan selama 24 bulan (2 tahunl
3. Berat badan awal kuda 50-70 kg/ekor (kuda bakalan).
4. Harga rata-rata hasil pemeliharaan ternak kuda selama 2 tahun Mencapai Rp.
20.000.000/ekor.
5. Umur Ekonomis Kandang dan Peralatan 1-5 tahun.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Analisis usaha merupakan sebuah analisa yang berupa kegiatan
melakukan perencanaan, meriset, memprediksi dan mengevaluasi
kegiatan usaha atau bisnis. Hal ini dilakukan untuk mengetahui atau
menghindari segala kemungkinan buruk yang terjadi ketika proses
bisnis dijalankan, karena dalam sebuah usaha pasti memiliki resiko.
3.2 Saran
Sebaiknya pada saat melakukan proses belajar mengajar,
mahasiswa banyak bertanya tentang perhitungan.

Anda mungkin juga menyukai