Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

“MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK PUYUH”

DOSEN :

Dr. ALIMA B ABDULLAHI, S.Pt., M.Si

KHAERIYAH NUR, S.Pt., M.Si

OLEH

A.SELVI

1922100002

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PETERNAKAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE KEPULAUAN

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam kami
sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian banyak
nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah
dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya penulis dapat
menyelesaikan tugas kuliah ini dengan baik dan tepat waktu. 

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah “Manajemen Pemeliharaan Ternak
Puyuh” Dalam proses penyusunan tugas ini penulis menjumpai hambatan, namun berkat
dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan
cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini. 

Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar
datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT, meski begitu tentu
tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun
dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan saya
semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca lain pada umumnya. 

Mandalle 29 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................
1.3 Tujuan Praktikum................................................................................................................
BAB II METODOLOGI....................................................................................................................
2.1 Waktu Dan Tempat.............................................................................................................
2.2 Alat Dan Bahan...................................................................................................................
2.3 Langkah Kerja.....................................................................................................................
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................................
3.1 Hasil....................................................................................................................................
3.2 Pembahasan.........................................................................................................................
3.2.1 Pembuatan kandang burung puyuh..............................................................................
3.2.2 Manajemen Pemeliharaan DOQ Burung Puyuh..........................................................
3.2.3 Manajemen Pemeliharaan Puyuh Fase Grower dan atau Layer..................................
3.2.4 Manajemen Kesehatan Burung Puyuh.........................................................................
3.2.5 Panen dan Pascapanen Burung Puyuh.........................................................................
3.2.6 Pemasaran Burung Puyuh............................................................................................
3.2.7 Analisis Usaha Peternakan Puyuh...............................................................................
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................................
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................................
4.2 Saran....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu komoditas peternakan unggas yang dapat dijadikan usaha yang potensial
adalah burung puyuh. Burung puyuh atau dalam bahasa asing disebut dengan “Quail”
merupakan salah satu unggas yang bertubuh kecil, memiliki bulu yang berwarna kecoklatan
dan tidak dapat terbang layaknya jenis burung lainnya. Burung puyuh pertama kali dijadikan
sebagai hewan ternak pada tahun 1870 oleh peternak di Amerika Serikat. Sejak saat itu,
budidaya puyuh terus dikembangkan hingga ke berbagai penjuru dunia. Di Indonesia sendiri,
budidaya puyuh mulai dikenal sejak tahun 1979 yang terus mengalami kemajuan dan
menghasilkan sentra-sentra budidaya puyuh di Pulau Sumatra dan Jawa (Dian Febiyanti,
2011).
Puyuh merupakan salah satu ternak unggas yang tidak dapat terbang. Memiliki ukuran
tubuh yang relatif kecil dan juga memiliki kaki yang pendek. Burung puyuh pertama kali di
ternakan di Amerika Serikat pada tahun 1870, sedangkan di Indonesia puyuh mulai dikenal
dan diternakan sekitar tahun 1979 (Menegristek, 2008). Puyuh dapat dijadikan sebagai salah
satu ungga ternak yang mudah untuk dibudidayakan dan dapat meningkatkan pendapatan.
Keunggulan yang dimiliki puyuh yaitu produksi puyuh yang tinggi, kandang pemeliharaan
tidak memerlukan tempat yang luas, kotoran tidak terlalu bau dan masa pemeliharaan yang
singkat. Keunggulan lain yang didapat dari beternak puyuh yaitu tidak memerlukan area
yang luas dan modal yang cukup besar, sehingga peternak pemula tidak membutuhkan modal
yang besar untuk memulai usaha. Usaha peternakan puyuh memiliki prospek yang baik
dilihat dari permintaan pasar terhadap hasil produksi seperti puyuh pembibit atau DOQ.
Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu budidaya burung puyuh, karena
banyak orang yang membutuhkannya. Sebagian masyarakat pedesaan mengenal puyuh
sebagai burung yang banyak bertebaran di ladang dan di persawahan. Burung puyuh sering
dijadikan buruan sebagai tambahan protein hewani yang murah. Berbeda dengan masyarakat
di pedesaan, masyarakat perkotaan jarang mengenal burung puyuh, kebanyakan dari mereka
hanya mengenal telur puyuh yang dijajakan sebagai cemilan atau untuk campuran susu. Telur
puyuh juga banyak dikenal dimasyarakat karena banyak dijual oleh pedagang asongan di bus,
terminal, warung, dan perempatan lampu merah di kota.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Perkandangan burung puyuh
2. Manajemen pemeliharaan DOQ
3. Pemeliharaan burung puyuh fase grower dan atau layer
4. Manajemen Kesehatan burung puyuh
5. Panen dan pascapanen burung puyuh
6. Pemasaran burung puyuh
7. Analisis usaha peternakan puyuh
1.3 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perkandangan burung puyuh
2. Untuk mengetahui manajemen pemeliharaan DOQ burung puyuh
3. Untuk mengetahui pemeliharaan burung puyuh fase grower dan atau layer
4. Untuk mengetahui manajemen Kesehatan burung puyuh
5. Untuk mengetahui panen dan pascapanen burung puyuh
6. Untuk mengetahui pemasaran burung puyuh
7. Untuk mengetahui analisis usaha peternakan puyuh.
BAB II

METODOLOGI

2.1 Waktu Dan Tempat


2.1.1 Waktu
a. Pembuatan kandang puyuh dimulai pada hari kamis dan jumat tanggal 7-8
Oktober 2021
b. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 16 Oktober 2021, mulai
jam 09.00 sampai selesai pembuatan brooder house.
c. pemelihraan DOQ dimulai pada hari kamis tanggal 21 Oktober 2021, dan
pemeliharaan burung puyuh fase layer dimulai pada tanggal 21 Oktober 2021.
d. Vaksinasi dilakukan psa kamis 28 Oktober 2021.
2.1.2 Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di belakang prodi jurusan peternakan.
2.2 Alat Dan Bahan
2.2.1 Pembuatan kandang
a. Alat
 Palu
 Gergaji
 Pisau
 Meteran
b. Bahan
 kawat strimin (yg berlubang)uk 1x1 meter
 balok kayu 10 meter
 triplex lebar 1x1 meter @3 buah
 pipa pvc panjang 1 meter
 paku
 bohlam (lampu)
 kardus/box
 kain tebal
 gelas air mineral
 gunting
 penggaris atau meteran
2.2.2 pembuatan ransum burung puyuh fase grower dan atau layer
a. bahan
 jagung
 konsentrat
 dedak halus
b. Alat
 Kantong
 Timbangan
 Karung
2.2.3 Pemberian Vaksin dan vitamin
a. Bahan
 Vaksin Medivac ND La sota
 Vita Chicks dosis 10 gram (DOQ)
 Egg stimulant
2.3 Langkah Kerja
2.3.1 Pembuatan Kandang
Langkah kerjanya sebagai berikut :
 Gunakanlah APD lengkap
 Siapkan semua alat dan bahan praktikum
 Buatlah kendang puyuh sederhana untuk puyuh grower dan layer
ukuran luas 2x1 m.
2.3.2 Pembuatan ransum fase grower dan layer
Langkah kerjanya yaitu membuat ransum dengan 3 bahan pakan yaitu konsentrat,
dedak halus dan jagung.
2.3.3 Pemberian vaksin pada burung puyuh
Langkah kerjanya sebagai berikut :
a. Pemberian vaksin
 Campurkan vaksin medivac ND La Sota sebanyak 1 x dosis
ayam ke dalam air minum untuk diberikan kepada puyuh fase
grower
 Lakukan penyuntikan pada intramuskular puyuh fase layer
dengan vaksin medivac AI sebanyak 0,2 ml/ekor
b. Pemberian vitamin pada burung puyuh :
 Lakukan pencampuran vitamin vitastres/vitachick atau egg
stimulant ke dalam air minum puyuh
c. Vaksinasi dan pengobatan :
 Lakukan vaksinasi Coryza untuk mencegah penyakit coryza
pada puyuh
 Berikan penambahan tepung/bubuk kunyit ke dalam pakan
dengan dosis sebanyak 1% dari total ransum untuk
menghambat/menekan adanya aktivitas bakteri
d. Penyemprotan desinfektan :
 Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
 Terapkan prinsip K3 dalam penyemprotan kandang
 Hitung luas permukaan kandang yang akan didesinfeksi
 Hitung berapa kebutuhan penggunaan larutan desinfektan
 Tentukan jenis desinfektan yang digunakan
 Setelah semua kegiatan selesai, peralatan dikembalikan ke
tempat semula.
e. Lakukan pemanenan pada telur dan kotoran puyuh, dengan tahapan
sebagai berikut:
 Menyiapkan rak telur dan karung atau tempat khusus
penampungan kotoran
 Mengumpulkan telur puyuh, menimbang, dan menghitung
produksi telur per hari
 Mengumpulkan kotoran dengan cara menarik rak tempat
buangan kotoran yang terletak di bawah kandang, lalu
memasukkannya ke dalam karung atau menempatkan pada
tempat khusus pengumpulan kotoran
 Membersihkan rak tempat buangan kotoran sampai tidak ada
lagi kotoran dan meletakkan kembali di bawah kandang puyuh
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
3.1.1 Pembuatan kandang burung puyuh
No. Uraian Penjelasan/pembahsan Umur
ekonomis
1. Ukuran kendang 2m x 1m x 1m 3 tahun

2. Struktur bangunan - Kayu - 3 tahun


kendang - Kawat strimin - 2,5 tahun
- Tripleks - 1,5 tahun

3. Ukuran dan struktur


peralatan kendang :
- Tempat pakan - Panjang 2m (pipa PVC)
- Tempat minum - Panjang 1m (pipa PVC)
- Bohlam.lampu
(brp watt)
- Tempat
penampung - 1m x 120 cm (2 buah)
kotoran

3.1.2 Manajemen Pemeliharaan Burung Puyuh fase grower dan atau Layer
N Tanggal Mati sisa Pemberian Sisa ( g ) Vitamin/obat Rata-rata berat
O - badan
obatan/vaksin
1 21/10/2021 - 8 168 132,7 -
2 22/10/2021 - 8 168 31,2 -
3 23/10/2021 - 8 168 32,1 - BB : 117,5
Telur : 8,55
4 24/10/2021 - 8 168 29,5 - gram/hari

Kotoran :
77,4 gram/hari
5 25/10/2021 - 8 168 23,1 -
6 26/10/2021 - 8 168 9,19 -
7 27/10/2021 - 7 168 4,0 -
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pembuatan kandang burung puyuh
Kandang merupakan salah satu komponen penting dalam usaha ternak
burung puyuh. Kandang merupakan tempat tinggal, tempat beraktivitas burung
puyuh setiap hari, yang sekaligus juga sebagai tempat bertelur. Kondisi kandang
sangat mempengaruhi terhadap produktivitas burung puyuh. Kandang yang
nyaman akan membuat burung puyuh lebih sehat dan lebih produktif.
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan merupakan
perkandangan yang bagian kerangkanya saja yaitu kerangka tiang, kerangka alas,
kerangka atap.
Panjang kandang berukuran 100 cm, lebar dengan ukuran 35 cm dan tinggi
35 cm. Panjang tiang depan bagian bawah sampai bagian alas kandang berukuran
10 cm sedangkan Panjang tiang bagian belakang sampai alas kandang berukuran
15 cm. Panjang tiang depan dari alas sampai atap berukuran 25 cm, sedangkan
Panjang tiang belakang dari alas sampai atap berukuran 20 cm. tempat pakan
bagian depan didesain dengan ukuran Panjang 100 cm dan lebar 15 cm.
Seperti pada gambar dibawah ini :

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa dalam


penggunaan kandang sebaiknya disesuaikan dengan kapasitasnya. Kapasitas
kandang yang dibuat menampung puyuh kurang lebih 50 ekor. Dengan
mengetahui ukuran kandang dan jenis ayam maka dapat diketahui dan dihitung
kapasitas kandangnya. Dengan memperkirakan kapasitas kandang maka dapat
dengan mudah untuk mengelola ayam lebih efisien. Apabila populasi terlalu padat
akan menyebabkan ternak menjadi stress sehingga produktivitasnya terganggu.
Daya dukung kandang dapat dilihat dari faktor kapasitas serta jumlah peralatan
yang sesuai. 
3.2.2 Manajemen Pemeliharaan DOQ Burung Puyuh
Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan dikandang, DOQ berasal dari
perusahaan penetasan puyuh. Hal-hal yang disiapkan untuk pemeliharaan DOQ
yaitu persiapan kandang, persiapan brooding, pengaturan suhu kandang dan juga
kebutuhan pakan puyuh.
Persiapan kandang puyuh dibuat dengan bentuk box. Dengan dinding bambu
dan kardus. Kandang diberi lampu pijar 5 watt sebanyak 3 lampu agar suhu dalam
kandang menjadi hangat, selanjutnya lantai kandang diberi alas koran hal ini agar
DOQ tidak terperosot, makanan dan kotorannya terjatuh dan diserap. Tempat
pakan dan juga tempat minum dipersiapkan untuk menampung pakan dan minum
DOQ. Kepadatan dikandang disesuaikan dengan luas kandang box, jumlah DOQ
tidak terlalu banyak karena bisa mengakibatkan DOQ saling menumpuk dan bisa
mengakibatkan kematian, dan juga jumlah DOQ dalam kandang tidak terlalu
sedikit. Jumlah DOQ dalam kandang open 20 ekor.
Brooder merupakan kandang burung puyuh starter yang memiliki
penghangat berupa lampu pijar sebagai komponen utama di
dalamnya. Brooder yang ada saat ini masih bersifat konvensional dengan
menggunakan tenaga manusia untuk mengontrol suhu agar selalu konstan untuk
mengurangi angka kematian yang tinggi pada burung puyuh fase starter. Selain
itu, dibutuhkan energi pencahayaan yang besar karena lampu dikontrol secara on-
off dalam waktu 24 jam sehari. Berdasarkan praktikum yang dilakukan persiapan
brooding hanya menggunakan lampu pijar 5 watt.
DOQ yang baru datang diberikan air minum yang telah dicampur dengan
vitachick dengan dosis 1 gr untuk 1 liter air. Pemberian vitachick berfungsi
sebagai sumber vitamin, mineral dan antibiotic. Tempat minum yang digunakan
khusus untuk puyuh anakan yang mempuyai pengaman pada piringnya,atau
apabila menggunakan tempat minum untuk puyuh dewasa pada piringan diberi
batu agar anakan puyuh tidak tercebur dalam piringan tempat minum. Pemberian
pakan dan minum puyuh starter dilakukan sesuai dengan nutrisi dan protein kasar
yang dibutuhkan pada puyuh starter. Kebutuhan pakan yang dibutuhkan oleh
puyuh periode starter yaitu 9 g/ekor/hari, sehingga untuk jumlah 8 ekor puyuh
pemberian pakan yaitu 72 gr/hari. Pemeliharaan dilakukan selama 7 hari.
3.2.3 Manajemen Pemeliharaan Puyuh Fase Grower dan atau Layer
Pemeliharaan puyuh petelur dibedakan menjadi tiga fase yaitu fase starter
umur 0 - 3 minggu, fase grower umur 4 - 6 minggu dan fase layer umur 7 - 60
minggu. Kandungan protein pakan puyuh petelur fase grower lebih tinggi
dibanding dengan puyuh fase layer. Kebutuhan protein puyuh petelur fase grower
sebesar 21 - 23% dan fase layer berkisar antara 18 - 20% (Abidin, 2012). Ransum
yang diberikan untuk puyuh sebaiknya sesuai dengan umur ternak. Hal ini
bertujuan agar ransum yang digunakan sesuai dengan kebutuhan ternak dan
penggunaan ransum akan lebih efisien. Umur puyuh yang semakin bertambah
akan menyebabkan turunnya kebutuhan nutrien pakan seperti protein, asam amino
4 lisin, metionin dan sistin sedangkan kebutuhan Ca dan P akan naik karena Ca
dibutuhkan puyuh fase layer sebagai pembentuk kerabang telur (Ketaren, 2010).

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan, manajemen


pemeliharaan ternak puyuh fase grower dan atau layer dengan cara persiapan
Kandang telah dilakukan selanjutnya yaitu menyusun ransum ternak puyuh sesuai
dengan kebutuhan nutrisi pada fase tersebut. Kebutuhan pakan ternak puyuh per
ekor per hari yaitu 20-22 gr. Bahan pakan yang digunakan untuk menyusun
ransum yaitu jagung, konsentrat dan dedak halus. Jagung digunakan sebanyak 400
gr, konsentrat sebanyak 350 gr dan dedak halus sebanyak 250 gr. Adapun cara
penyusunan ransum untuk pakan ternak puyuh fase growe yaitu :
Kebutuhan pakan /hari/ekor = 21 gr
Bahan pakan :
 Jagung 400 gr x 5 = 2000 gr
 Konsentrat 350 x 5 = 1750 gr
 Dedak halus 250 gr x 5 = 1250 gr
 Total = 5000 gr/ 5 kg

Pemberian pakan

21 x 8 = 168 gr

Pagi = 84 gr

Sore = 84 gr

Pemberian minum ternak puyuh tersedia secara adlibitum air minum


ditempatkan pada wadah minum berukuran 1L/botol dan penggantian air
dilakukan setiap hari.

3.2.4 Manajemen Kesehatan Burung Puyuh


Pemberian Vaksinasi dan Vitamin pada puyuh petelur bertujuan untuk
mencegah perkembangan bakteri di dalam kandang dan menjaga puyuh tetap
sehat sehingga produksi telur tetap baik. Untuk melakukan vaksinasi kita perlu
melakukannya minimal seminggu sekali dengan cara menyemprotkannya ke
kandang. Lalu cara memberikan vitamin pada puyuh petelur bisa dilakukan
dengan cara mencampur ke air minum puyuh. Vaksin juga diperlukan oleh puyuh,
terutama untuk mencegah penyakit tetelo. Namun, dosis yang diberikan cukup
setengah dari dosis vaksin ayam. Dengan mempertimbangkan akibat yang dapat
ditimbulkan oleh penyakit tetelo, aplikasi vaksin jangan terlambat dilakukan. Saat
paling tepat untuk melakukannya adalah ketika anak puyuh berumur 4-7 hari
Berdasarkan praktikum yang dilakukan manajemen Kesehatan burung puyuh
dilakukan dengan pemberian vitamin dan vaksinasi. Pemberian vaksin medivac
ND La Sota dengan cara disuntikkan pada intramuscular ternak puyuh fase starter
dan juga fase grower sebanyak 0,2 ml . Kemudian untuk pemberian vitamin
dilakukan dengan pencampuran vitamin vitastress/vitachick ke dalam air minum
puyuh.
3.2.5 Panen dan Pascapanen Burung Puyuh
Setelah merawat indukan puyuh, langkah selanjutnya yang paling ditunggu-
tunggu yaitu panen seperti berikut ini:
 Panen telur puyuh bisa dilakukan setiap hari karena setelah masa
perawatan, puyuh bisa bertelur setiap hari.
 Panenlah setiap pagi pada pukul 6, ini untuk menjaga kesegaran telur
 Gunakan sarung tangan dan letakkan telur pada tempat sejuk.

Dalam 41 hari, puyuh sudah mampu berproduksi dan dalam satu tahun dapat


menghasilkan 3 - 4 keturunan. Selain itu, puyuh memiliki hasil produksi yang
lebih banyak dibanding hewan unggas lainnya. Produksi telur puyuh mencapai
250—300 butir per tahun selama 9 - 12 bulan dalam masa bertelur.

Banyak Hasil Panen Tambahan

 Bulu. Burung puyuh memiliki bulu yang menjadi incaran bagi pengrajin


untuk membuat aneka kerajinan seperti perabot rumah tangga.
 Kotoran. Kotoran burung puyuh dimanfaatkan sebagai pupuk kandang.
 Daging Afkir.

Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan panen telur puyuh dilakukan


setiap pagi. Ketika pemberian pakan pada pagi hari dilakukan pemeriksaan pada
kandang puyuh bagian tempat penampungan telur. Kemudian telur puyuh tadi di
amankan di wadah penampungan telur. Banyak nya telur puyuh yang dihasilkan
selama pemeliharaan kelompok kami yaitu sebanyak 8 butir telur. Rata-rata berat
telur yaitu 8,55 gram
Hasil panen yang dihasilkan burung puyuh selain telurnya yaitu kotoran
puyuh. Pemanfaatan kotoran puyuh sebagai pupuk kandang, selain itu juga dapat
dijadikan sebagai pakan ternak karena burung puyuh mengandung protein tinggi.
Rata-rata berat kotoran puyuh pada praktikum yaitu 77,4 gr/ hari.

3.2.6 Pemasaran Burung Puyuh


Semakin tingginya komsumsi daging ayam dan sapi , pasokan daging ayam
dan sapi yang terbatas dan terkadang harganya melambung membuat puyuh
dilirik sebagai sumber alternatif yang diperhitungkan keunggulannya. Tekstur dan
rasa telur puyuh hampir sama dengan telur ayam. Puyuh memiliki potensi yang
cukup besar untuk dikembangkan dalam rangka memenuhi kebutuhan
masyarakat. lur puyuh adalah produk utama yang dihasilkan oleh ternak puyuh
dengan nilai gizi yang tinggi dan disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa
serta harga relatif murah. kualitas telur burung puyuh lebih baik dijadikan sebagai
bahan pangan karena memiliki kandungan protein yang relatif lebih tinggi dari
pada telur ayam pada setiap butirnya. Daya tahan dari telur puyuh yang tidak
begitu lama yang hanya mempunyai daya tahan hanya sekitar 2 minggu
mengakibatkan telur puyuh tidak bisa di simpan dalam waktu yang cukup lama.
Kualitas telur puyuh dapat berubah karena adanya perlakuan yang diberikan
seperti pemanasan dan penyimpanan. Selama penyimpanan, telur puyuh juga akan
mengalami penurunan 2 kualitas telur. Salah satu cara untuk mengatasi masalah
penurunan kualitas telur puyuh yaitu dengan melakukan pengawetan.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan Peternak puyuh mandiri dalam
memasarkan telur puyuh yaitu menggunakan system jalur pemasaran dari
peternak puyuh kemudian langsung ke konsumen, atau dengan jalur peternak
puyuh kemudian menjualnya ke pedagang telur hingga sampai ke konsumen. Hal
ini dilakukan untuk mencegah kerugian beternak puyuh dari rendahnya harga
telur puyuh. Jadi pemasaran telur puyuh langsung dijual ke konsumen atau dijual
ke pedagang telur. Tetapi cara ini hanya efektif untuk peternak skala kecil yang
hanya memiliki populasi puyuh kurang dari 5000 ekor. Cara ini efektif untuk
menjaga harga telur tetap stabil dan tinggi karena harga kita tentukan bukan
pembeli telur atau konsumen yang menentukan harga. Cara yang biasanya
dilakukan yaitu :
1. Mendatangi pedagang telur dipasar dengan harga lebih murah. Harga
penjualan telur puyuh ke konsumen dipasar lokasi saya saat ini berkisar
antara 34rb -36rb perkilogram, kita bisa menebak kemungkinan modal
mereka sekitar 30rb perkilogram. Beri tawaran harga 28rb perkilogram,
jangan beri peluang pedagang memberikan harga. Peternak yang harus
menentukan harga.
2. Beri keringanan pada pedagang telur untuk membayar ketika telur sudah
habis terjual, tetapi jangan sampai pedagang dibiarkan telat membayar
ketika dilakukan pengisian telur selanjutnya.
3. Jangan sekali-kali menurunkan harga telur, karena harga pakan tidak akan
pernah turun.

3.2.7 Analisis Usaha Peternakan Puyuh

Rata-rata
No Tanggal Jumlah puyuh Pakan/ransum(gram) Vitamin/ obat-
Berat
. (ekor) obatan/vaksina
Badan(gram/eko
si
r)
Mati Afki Sis Standa pemberi Sisa
r a r an (g)
1. 21/10/2021 - 8 168 132,7

2 22/10/2021 - 8 168 31,2


BB=117,5/hari
3 23/10/2021 - 8 168 32,1 Telur=8,55/hari
4 24/10/2021 - 8 168 29,5 kotoran=77,4/ha
ri
5 25/10/2021 - 8 168 23,1
6 26/10/2021 - 8 168 9,19
7 27/10/2021 - 8 168 4,0
8 28/10/2021 - 8 168 42,2 Medivac ND
Lasota
9 29/10/2021 - 8 168 199,8 EGG
STIMULANT
10 30/10/2021 1 7 147 58,4 EGG
STIMULANT BB =142,9/hari
11 31/10/2021 - 7 147 51,7 EGG Telur = 9,5
STIMULANT Kotoran=83,75/h
12 1/11/2021 - 7 147 25,6 EGG ari

STIMULANT
13 2/11/2021 - 7 147 15,9 EGG
STIMULANT
14 3/11/2021 - 7 147 17,8 EGG
STIMULANT
15 4/11/2021 - 7 147 45,6 EGG
STIMULANT
1 6 5/11/2021 - 7 147 16,3 EGG
STIMULANT
17 6/11/2021 - 7 147 40,5 EGG
STIMULANT BB = 147,4 /
18 7/11/2021 - 7 147 22,2 EGG hari
STIMULANT Telur =8,8
19 8/11/2021 - 7 147 10,0 EGG Kotoran = 86,3

STIMULANT
20 9/11/2021 - 7 154 12,5 EGG
STIMULANT
21 10/11/2021 - 7 154 15,5 EGG
STIMULANT
22 11/11/2021 - 7 154 - EGG BB = 153,3
telur = 8,88 /
STIMULANT
butir
23 12/11/2021 - 7 154 10,7 EGG
kotoran = 57,14/
STIMULANT hari
24 13/11/2021 - 7 154 25,9 EGG
STIMULANT
25 14/11/2021 - 7 154 44,3 EGG
STIMULANT
26 15/11/2021 - 7 154 17,2 EGG
STIMULANT
27 16/11/2021 - 7 154 26,4 EGG
STIMULANT
28 17/11/2021 - 7 154 29,7 EGG
STIMULANT
29 18/11/2021 - 7 154 11,6 EGG
STIMULANT
30 20/11/2021 - 7 154 1,36 EGG
STIMULANT
31 21/11/2021 - 7 154 14,4 EGG
BB = 153,3
STIMULANT
Telur = 8,68
32 22/11/2021 - 7 154 23,5 EGG
kotoran = 57,47
STIMULANT
33 23/11/2021 - 7 154 22,0 EGG
STIMULANT
34 24/11/2021 - 7 154 25,9 EGG
STIMULANT

Pembahasan

Dari hasil Analisis pemeliharaan puyuh pada Tanggal 21 -28 November 2021 diatas
menunjukkan bahwa total biaya investasi puyuh sebanyak Rp. 18.390.000, biaya variabel
sebanyak 13.595.0000, dan biaya tetap sebanyak 4.910.000. Hasil penerimaan dari pemeliharaan
burung puyuh sebanyak Rp. 938.000.000.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kandang merupakan salah satu komponen penting dalam usaha ternak burung
puyuh. Kandang merupakan tempat tinggal, tempat beraktivitas burung puyuh setiap
hari, yang sekaligus juga sebagai tempat bertelur. Kondisi kandang sangat mempengaruhi
terhadap produktivitas burung puyuh.
Manajemen pemeliharaan DOQ burung puyuh dan juga puyuh fase grower dan
layer tidak jauh beda yaitu persiapan kandang, persiapan brooding, pengaturan suhu
kandang serta kebutuhan pakan untuk puyuh. untuk DOQ hal yang paling penting untuk
diperhatikan yaitu suhu kandang dan persiapan broodingnya. Kandang diberi lampu pijar
agar suhu dalam kandang menjadi hangat. Selanjutnya yang harus diperhatikan untuk
pemeliharaan ternak puyuh yaitu manajemen Kesehatan ternak puyuh. Hal ini bertujuan
untuk mencegah penyakit yang dapat menyerang ternak puyuh, upaya yang dilakukan
yaitu dengan pemberian vaksin dan juga vitamin. Selain itu, kebersihan kandang puyuh
juga perlu diperhatikan dengan menyemprotkan disinfektan agar bakteri didalam kandang
bisa musnah.
Puyuh memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan dalam rangka
memenuhi kebutuhan masyarakat. lur puyuh adalah produk utama yang dihasilkan oleh
ternak puyuh dengan nilai gizi yang tinggi dan disukai oleh anak-anak maupun orang
dewasa serta harga relatif murah. kualitas telur burung puyuh lebih baik dijadikan sebagai
bahan pangan karena memiliki kandungan protein yang relatif lebih tinggi dari pada telur
ayam pada setiap butirnya.
4.2 Saran
Sebaiknya dalam manajemen pemeliharaan burung puyuh kita lebih memperhatikan
bagaimana manajemen yang baik agar pemeliharaan ternak yang kita lakukan
menghasilkan produk peternakan yang sesuai dengan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Afida Rachma (2017). Laporan Praktikum Produksi Ternak Unggas. Diakses pada tanggal 29
November 2021, dari http://afidarachma.blogspot.com/2017/11/laporan-praktikum-produksi-
ternak-unggas.html

Anwar.A,R. 2021. Skripsi: Masyarakat Terhadap Keberadaan Burung Puyuh Dikecematan


Pallanga Kabupaten Gowa

Usahahobi.com. (2019).Cara Memasarkan Telur Puyuh Supaya Harga Tinggi dan Stabil.
Diakses pada tanggal 29 November 2021, dari https://www.usahahobi.com/2019/12/cara-
memasarkan-telur-puyuh-supaya.html
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai