Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal lulus :
ix
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) dan penyusunan Laporan Tugas Akhir yang berjudul Manajemen
Penyediaan Pakan dalam Pemeliharan Domba di CV Mitra Tani Farm Ciampea
Bogor Jawa Barat.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua yang telah memberikan motivasi dan dukungan morel
maupun materi sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di
Institut Pertanian Bogor.
2. Fariz Am Kurniawan, SPt, MSi selaku dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dalam menyusun Laporan Tugas Akhir ini.
3. Yuni Resti, SPt, MSc selaku Ketua Program Studi Teknologi dan
Manajemen Ternak beserta jajaran tenaga pendidik, dan tenaga
kependidikan.
4. Pimpinan CV Mitra Tani Farm dan seluruh staf karyawan yang telah
memberikan bantuan fasilitas dan ilmu selama pelaksanaan PKL.
5. Teman-teman PKL dan teman-teman angkatan 53 atas persaudaraan yang
telah terjalin dan kerjasamanya dalam pelaksanan perkuliahan dan juga
pelaksanaan PKL.
kami menyadari bahwa penyusunan Laporan Tugas Akhir ini jauh dari
kesempurnaan, kami berharap adanya saran dan kritik membangun dari pembaca.
Akhir kata, semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat.
DAFTAR ISI
1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
2 MATERI DAN METODE 1
2.1 Waktu dan tempat pelaksanaan 1
2.2 Metode Pelaksanaan 2
3 KEADAAN UMUM 2
3.1 Lokasi dan Tata Letak 2
3.2 Sejarah dan Perkembangan 2
3.3 Struktur Organisasi 3
3.4Ketenagakerjaan 3
4 SARANA PRODUKSI 4
4.1 Luas lahan dan Penggunaannya 4
4.2 Sumber Air dan listrik 4
4.3 Populasi dan Komposisi Domba 5
4.4 Peralatan Produksi 6
4.5 Sarana Transportasi` 6
4.6 Perkandangan 7
5 PENYEDIAAN PAKAN DOMBA 9
5.1 Jenis Bahan Pakan 9
5.1.1 Hijauan 9
5.1.2 Konsentrat 10
5.1.2.1 Konsentrat komersil 10
5.1.2.2 Ampas tahu 11
5.1.2.3 Singkong afkir 11
5.2 Pencampuran pakan 11
5.3 Metode pemberian pakan dan minum 13
6 PEMELIHARAAN DOMBA 14
6.1 Awal Kedatangan Bakalan 14
6.2 Pengembangbiakan Domba 14
6.3 Penggemukan Domba 15
6.3.1 Konsumsi Pakan 16
6.3.2 Pertambahan Bobot Badan 17
6.3.3 Efisiensi Pakan 18
7 SIMPULAN 18
DAFTAR PUSTAKA 19
LAMPIRAN 21
xi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1 PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
PKL adalah di CV Mitra Tani (MT) Farm Jl. Manunggal 51, RT/RW: 004/005,
No. 39, Desa Tegal Waru, Ciampea Bogor, Jawa Barat.
3 KEADAAN UMUM
3.4 Ketenagakerjaan
4 SARANA PRODUKSI
Sumber air di MT Farm berasal dari 4 sumur air (1 sumur bor, 3 sumur gali)
yang berada di area peternakan. Air sumur ditampung ke toren air (penampungan)
sebelum dimanfaatkan. Jumlah toren air ada 4 dengan kapasitas 1 000 L/toren .
Air sumur dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan air minum ternak, sanitasi
kandang dan peralatan produksi, sanitasi pegawai, serta sanitasi tempat potong
hewan. Untuk mengantisipasi sumur air yang kering dimusim kemarau, CV Mitra
5
Tani Farm memiliki sumber air yang memiliki debit air besar walaupun lokasi
sumber air jauh dari area peternakan. Sumber air dapat dilihat pada Gambar 2.
Sumber listrik di MT Farm berasal dari PLN dengan total daya 2 200 watt.
Daya listrik tersebut dapat mencukupi kebutuhan listrik selama proses produksi
peternakan, seperti: penerangan kandang, proses produksi di tempat potong
hewan, pompa air, freezer, produksi katering dan akikah, serta kegiatan di kantor.
Jenis domba yang dipelihara di MT Farm yaitu: domba ekor tipis, domba
ekor gemuk, domba garut/periangan, domba wonosobo, domba persilangan ekor
tipis dan garut, serta persilangan domba ekor gemuk dan garut. Namun untuk
memudahkan pencatatan rutin (recording), MT Farm menggunakan istilah lokal
dalam mengelompokkan jenis domba. istilah tersebut meliputi: jantan tanduk,
jantan gundul (tidak bertanduk), betina, cempe jantan, dan cempe betina. Data
populasi domba di MT Farm dapat dilihat pada Tabel 2.
4.6 Perkandangan
Panjang (m) 36
digunakan ternak domba sebagai pijakan kaki saat makan. Sketsa tempat pakan
dapat dilihat pada Gambar 4.
(a) (b)
Gambar 5 Tempat minum di MT Farm. Balok (a) dan Setengah lingkaran (b)
5.1.1 Hijauan
Hijauan umumnya berasal dari tumbuhan. Hijauan yang disediakan di MT
Farm adalah rumput gajah dan rumput lapang. Namun yang paling sering
digunakan adalah rumput lapang. Rumput diarit di siang hari untuk menghindari
adanya embun pada rumput yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti
cacingan. Rumput tersebut didapatkan dari lahan hijaun yang terletak di
perumahan samping peternakan. Setelah diarit rumput harus dicacah terlebih
dahulu. Proses pencacahan dilakukan secara manual dengan menggunakan golok.
Pencacahan dilakukan untuk mempermudah pencampuran pakan. Rumput yang
telah dicacah kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dilayukan terlebih
dahulu sebelum dicampur dengan bahan pakan lainnya. Proses pelayuan rumput
dilakukan selama satu malam. Pencacahan rumput juga dapat mempercepat proses
pelayuan. Adapun tujuan pelayuan adalah untuk menghindari potensi terjadinya
kembung pada ternak. Menurut Mathius et al.(2018), ada beberapa jenis hiajauan
yang kurang palatable jika diberikan dalam keadaan segar, dan terkadang ada
yang mengandung racun yang dapat mengganggu kesehatan ternak, sehingga
perlu dilakukan pelayuan (dibiarkan semalam / dijemur dibawah terik matahari 2-
3 jam). Rumput lapang dapat dilihat pada gambar 8 .
10
(a) (b)
Gambar 6 Rumput lapang (a) dan Pencacahan rumput (b)
5.1.2 Konsentrat
Konsentrat dapat disebut juga pakan penguat. Menurut pendapat Sukria dan
Krisnan (2009), konsentrat dapat berasal dari pangan atau serealia, kacang
kacangan, umbi-umbian, dan buah-buahan. Adapun bahan pakan konsentrat yang
digunakan di MT Farm antara lain:
(a) (b)
Gambar 7 kandungan nutrisi (a) dan Bentuk (mesh) konsentrat komersil (b)
11
pencampuran pakan dilakukan pada pagi hari, tepatnya pukul 6.30 WIB sebelum
pemberian pakan pagi dan 8.00 setelah pemberian pakan pagi (untuk stok pakan
sore hari). Beberapa bahan pakan seperti singkong afkir dan rumput lapang harus
dicacah terlebih dahulu untuk memudahkan pengadukan pakan. Metode
pencampuran manual dapat mengaduk bahan secara merata walaupun lebih
banyak tenaga yang dibutuhkan jika dibandingkan dengan penggunaan mixer.
Urutan bahan pakan dalam pencampuran pakan dapat dilihat pada Gambar 9.
konsentrat
Komersil
Ampas Tahu
Konsentrat Komersil
Cacahan rumput
Konsentrat Komersil
Cacahan singkong afkir
per sekali pemberian. Sehingga jumlah wadah harus menyesuaikan jumlah pen
yang terisi domba. Pembagian porsi pakan didalam wadah ini dapat memudahkan
proses pemberian pakan. Pencampuran pakan komplit dapat dilihat pada Gambar
10.
Pakan diberikan dua kali sehari. Pagi pukul 07.00 WIB dan sore pukul 14.30
WIB. Proses pemberian pakan dilakukan dengan cara manual atau hand feeding.
Cara ini dilakukan dengan menuangkan pakan ke dalam tempat pakan. Pakan
yang diberikan dalam kondisi pakan komplit yang telah dibuat dengan
mencampur semua bahan pakan. Pemberian dalam bentuk pakan komplit dapat
meminimalkan pakan yang tidak termakan oleh ternak, sebab ternak tidak terlalu
selektif.
Sebelum pemberian pakan tempat pakan dibersihkan terlebih dahulu, karena
sisa pakan yang tidak dibersihkan dapat berjamur dan menyebabkan gangguan
kesehatan seperti diare. Pembersihan pakan dilakukan dengan menggunakan
sekop sederhana yang telah disesuaikan dengan bentuk dan ukuran tempat pakan.
Bahan pakan yang biasanya tidak termakan biasanya didominasi oleh konsentrat.
Sisa pakan ditampung di dalam karung ataupun ember, kemudian digunakan
kembali untuk pencampuran pakan komplit keesokan harinya.
Air minum di MT Farm bersumber air sumur yang berada didalam farm.
Pemberian air minum dilakukan secara manual dengan mengalirkan air dari
tandon ke tempat minum menggunakan selang . Air minum diberikan secara
addlibitum. Pegawai kandang harus mengontrol dan memastikan bahwa air
minum selalu tersedia. Dalam sehari biasanya pegawai kandang memberikan air
minum sebanyak dua kali. Sehingga dapat mencukupi kebutuhan air minum
ternak. Menurut Mathius et al. (2018), kebutuhan air untuk kambing-domba (per
ekor) per hari adalah 1.5 – 2.5 liter. Menurut Tim Karya Tani Mandiri (2018),
kebutuhan air minum pada kambing dan domba bervariasi, bergantung pada jenis
ternak, cuaca, jenis pakan yang diberikan, aktivitas ternak, umur ternak, dan
kondisi kesehatannya. Mengingat banyaknya variable tersebut sebainya air minum
diberikan secara adlibitum.
14
6 PEMELIHARAAN DOMBA
Domba bakalan merupakan domba yang masih kecil dengan umur kurang
dari satu tahun yang dipelihara dengan tujuan digemukkan. Domba bakalan di
MT Farm berasal dari pembesaran cempe dalam farm, bakalan dari Jawa Timur,
dan dari beberapa peternak rakyat yang ada di sekitar farm. Domba bakalan yang
didatangkan dari luar farm akan mendapatkan perlakuan tambahan saat datang.
Perlakuan tersebut seperti ditimbang, identifikasi, pengumbaran dalam lorong
kandang sebelum dimasukkan kedalam pen, hal ini bertujuan untuk
mengistirahatkan domba dari proses transportasi ternak. Perlakuan selanjutnya
adalah pemberian obat cacing, antibiotik, dan vitamin. Perlakuan tersebut
dilakukan maksimal tiga hari setelah bakalan datang. Pengumbaran bakalan dan
Pemasukkan domba ke pen dapat dilihat pada Gambar 11.
Domba bakalan yang didatangkan dari luar farm tentu memiliki kebiasaan
makan yang berbeda dengan domba bakalan hasil pembesaran cempe sendiri. Hal
ini karena manajemen pemberian pakan disetiap farm berbeda, ada yang biasa
diberi konsentrat ada juga yang tidak. Maka dari itu perlu dilakukan pengenalan
dan penyesuaian pakan. Pengenalan dan penyesuaian pakan dilakukan dengan
memberikan pakan komplit dengan mengurangi jumlah porsi pakannya.
Pengurangan porsi pakan dilakukan karena bakalan perlu beradaptasi dengan
pakan barunya. Penyesuain pakan seperti ini dilakukan sekitar 1 minggu sampai
bakalan dapat mengkonsumsi pakan dengan porsi normal. Menurut Purbowati dan
Tim penulis MT Farm (2009), pemberian konsentrat/pakan komplit pada ternak
yang belum pernah mengkonsumsinya harus dilakukan secara bertahap, agar
mikroorganisme dalam rumen dapat menyesuaikan pakan tersebut sehingga
meminimalkan kemungkinan gangguan pencernaan.
kontinyu. Hal ini dilakukan di MT Farm dengan cara menjaga rantai pasokan
bahan pakan.
Fase penggemukan biasa terdapat beberapa gangguan kesehatan yang dapat
disebabkan oleh pakan. Adapun beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh
pakan yaitu: keracunan, diare, bloat, orf, dan pink eye. Untuk pencegahan
dilakukan dengan menjaga kebersihan, dan kualitas pakan dan minum. Selain itu
juga dapat dilakukan dengan pencampuran bahan pakan, seperti konsentrat dan
ampas tahu yang dapat mengurangi debu konsentrat. Sehingga dapat megurangi
resiko penyakit orf dan pink eye.
Faktor pakan erat pengaruhnya terhadap performa ternak yang digemukkan.
Menurut Tim Karya Tani Mandiri (2018), kualitas produksi peternakan berkaitan
dengan pakan yang diberikan. Semakin baik kualitas pakannnya, maka hasilnya
semakin baik juga, begitupun sebaliknya. Berikut ini performa ternak yang
ditinjau dari aspek pakan.
Sumber: *CV Mitra tani Farm (2019); 1Sutardi dalam Sukria (2009)
Data PBB badan diperoleh dengan melakukan sampling selama satu bulan.
Sampling tersebut dilakukan pada domba bakalan. Bakalan yang digunakan
adalah jantan bertanduk yang berumur kurang dari satu tahun yang telah melalui
masa penyesuaian pakan, sehingga bakalan dapat mengkonsumsi pakan dengan
porsi normal.
Pertambahan bobot badan per bulan di MT Farm sebesar 3.56 Kg. angka
tersebut merupakan rataan dari sampling 31 ekor domba. selama pelaksaan
sampling PBB (30 hari). Adapun beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu :
genetik domba, kompetisi pakan, angka konsumsi, keseragaman bobot awal,
kesehatan ternak, keadaan lingkungan, dan juga umur ternak. Data PBB di MT
Farm dapat dilihat pada Tabel 8.
18
Tabel diatas menunjukkan bahwa angka PBB terendah terdapat pada pen 1.
Hal ini dikarenakan pen 1 letakknya di depan pintu dekat jalan sehingga banyak
faktor stress. Selain itu domba di pen 1 juga memiliki rataan bobot awal yang
lebih tinggi dari pada pen lainnya, namun pakan yang diberikan di pen 1 tetap
sama, sehingga PBB yang dicapai tidak sebanyak pan lainnya. Pen 4 memiliki
PBB tertinggi. Hal ini karena populasinya yang lebih sedikit, artinya angka
konsumsi pakan lebih tinggi daripada lainnya. Angka konsumsi pakan yang tinggi
sejalan lurus dengan kenaikan PBB.
7 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
23
Sekop dan garpu pengaduk Serokan sisa pakan Penampung sisa pakan
RIWAYAT HIDUP