Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Ujian Tengan Semester Mata Kuliah Studi Kelayakam Bisnis
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Disusun oleh :

Muhammad David Firmasnyah


211110002554

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 20 Februari 2021


Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
ASPEK PELUANG

A. PENDAHULUAN
Usaha ini adalah perluasan dari usaha yang sudah ada. Karena biasanya kunir
asem di jual dengan cara tradisional. Sehingga kita merubah kemasan dengan
lebih modern agar kunir asem dapan dinikmati oleh kalangan muda dan memiliki
nilai jual yang lebih tinggi. Meminum kunyit asam ini sangat baik untuk
kesehatan tubuh. Selain Melancarkan dan mengurangi nyeri menstruasi, dan
sebagai pelangsing alami. juga merupakan anti oksidant dan kaya akan senyawa
aktif yang ammpu melindungi tubuh dari mutasi sel penyebab kanker. selain itu
juga dapat meningkatkan ketahanan tubuh. Usaha ini bersifat financial banefit
karena di liat dari keadaan pasar kunir asem masih sering dicari para konsumen.
BAB II
ASPEK TEKNIS DAN OPERASIONAL

Aspek teknologi dibahas setelah usaha tersebut dinilai layak dari aspek
pemasaran. Faktor-faktor yang perlu diuraikan adalah menyangkut lokasi usaha yang
direncanakan, sumber bahan baku, jenis teknologi yang digunakan, kapasitas produksi,
layout, proses produksi, jenis dan jumlah investasi yang diperlukan di samping membuat
rencana produksi selama umur ekonomis proyek. Apabila studi kelayakan yang disusun
adalah dalam bidang usaha produksi yang melakukan kegiatan pengolahan, faktor
utama utama yang perlu diperlu dimuat dalam aspek teknis produksi adalah lokasi usaha
yang akan dikembangkan. Faktor-faktor yang perlu dijelaskan antara lain dilihat dari segi
bahan baku, keadaan pasar, penyedian tenaga kerja, transportasi, dan fasilitas tenaga
listrik serta penanganan limbah bila diperlukan. Pemilihan terhadap jenis teknologi yang
digunakan juga perlu dijelaskan. Baik mengenai jenis, jumlah dan ukuran bila diperlukan
serta alasan-alasan dalam pemilihan, dihubungkan dengan masalah yang dihadapi di
samping investasi lainnya. Dalam aspek teknis produksi perlu juga dibuat rencana
produksi pada setiap tahun selama umur ekonomis proyek yang didasarkan pada
peluang pasar, kapasitas produksi, serta penyusunan keperluan kegiatan secara teknis.

Tabel 1. Pemilihan Lokasi Produksi Berdasarkan Biaya


Faktor yang
NO diperhatikan Jepara Kota Tahunan Mlonggo
1 Bahan Baku 40 30 25
2 Sewa Tempat 18 16 17
3 Transportasi 8 7 5
4 Pasar 15 12 10
5 Tenaga Kerja 12 12 13
6 Lainnya 5 4 3
7 Jumlah 98 81 73
1 2 3

Tabel 2. Jenis Aset Tetap dan Alat yang digunakan


Jumlah Jumlah
NO Jenis Teknologi/Alat Spesifikasi Harga
Alat (Rp)
1 Blender 1 buah 120.000 120.000
2 Kompor 1 buah 280.000 280.000
3 Panci 2 buah 25.000 50.000
4 Saringan 2 buah 10.000 20.000
JUMLAH Rp470.000
Jumlah
No Jenis Kebutuhan Spesifikasi Harga Jumlah
Alat
Kunyit 200 gram 10.000 10.000
Gula merah 250 gram 5.000 5.000
1 Bahan baku Asam jawa 100 gram 8.000 8.000
Air 1500 ml 6.000 6.000
Garam 100 gram 2.000 2.000
2 Listrik Listrik 1 minggu 50.000 50.000
3 Transport Bensin 2 liter 10.000 20.000
4 Tenaga kerja Gaji perhari 2 orang 25.000 50.000
5 Packaging Botol 250 pcs 1.000 250.000
JUMLAH Rp 401.000

Tabel 3. Investasi Modal Kerja

Tabel 4. Jumlah Investasi


NO Jenis Investasi Jumlah Sumber
1 Aset tetap Rp 470.000 Dana pribadi
2 Modal Rp 401.000 Dana pribadi
BAB III

ASPEK PASAR

1. Peluang Pasar
Pertumbuhan industri jamu dan obat tradisional di Indonesia meningkat
6 %, hal ini menjadi permasalahan pelaku usaha jamu tradisional untuk
memanfaatkan peluang usaha jamu tradisional yang cukup menjanjikan
dikarenakan persaingan pelaku usaha jamu tradisional yang semakin
ketat untuk menarik minat konsumen dalam melakukan pembelian jamu
tradisional (Rahayu, 2021).

Tabel 1. Data Konsumsi Produk Peningkat


Imun
Produk Peningkat Sebelum Setelah
Imun Pandemi Pandemi
Jamu tradisional 10,4% 16,7%
Suplemen 17% 19%
Tidak 53% 42,5%
mengkonsumsi
Sumber : Data sekunder (Indah et al., 2021)

Tabel diatas menunjukkan data penelitian yang dilakukan kepada


masyarakat di Indonesia pada bulan September hingga Oktober 2020, hasil
penelitian menunjukkan Persentase konsumsi jamu tradisional mengalami
peningkatan saat pandemi tetapi konsumsi jamu tradisional masih
tergolong rendah apabila dibandingkan dengan produk peningkat imunitas
tubuh seperti suplemen serta jumlah masyarakat yang tidak mengkonsumsi
produk peningkat imunitas (Indah et al., 2021).
2. Kendala Pasar

Banyak sekali produk-produk pengganti dari produk jamu, misalnya saja


produk-produk nonherbal. Produk tersebut menjadi produk pesaing,
karena masih banyak masyarakat yang menggunakanya sebab masih
adanya pendapat bahwa produk tersebut ampuh untuk mengobati bila
dibandingkan produk herbal. Namun sekarang masyarakat sudah mulai
kembali keproduk-produk herbal, dikarenakan tidak adanya efek samping
yang ditimbulkan dari produk tersebut. Hal ini menjadi peluang bagi usaha
kami, terlebih lagi produk yang dihasilkan sudah mendapatkan uji
kelayakan sehingga produk yang dihasilkan berkualitas baik

3. Kekuatan dan Kelemahan

Kekuatan

 Bahan baku yang murah sehingga biaya produksi rendah


 Harga pasar yang terjangkau sehingga dapat dinikmati semua
kalangan
 Memiliki jaringan distribusi yang luas

Kelemahan

 Produk tidak tahan lama


 Pasar yang kompetitif
 Selera masyarakat yang berubah ubah

4. Keunggulan
Keunggulan produk yaitu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan seperi
untuk menajaga kekebalan imun, pereda nyeri haid dan masih banyak lagi,
juga memiliki manfaat bagi kecantikan. Selain itu, harganya yang murah
dan mudah ditemui seta memiliki peluang usaha yang sangat menjanjikan.
5. Penentuan Market
a. Market Space
Marketspace merupakan pasar yang di mana para penjual dan para
pembeli menukar jasa dan barang-barang untuk uang atau untuk
jasa dan barang-baranglainnya.
b. Market Share
Market share adalah persentase dari total penjualan perusahaan.
Semakin besar angka persentasenya, maka semakin besar
kemungkinan perusahaan dapat dipertimbangkan.
BAB IV

ASPEK PEMASARAN

1. Sasaran, Target dan Posisi (STP)


a. Sasaran (Segmentation)
1. Segementasi demografis minuman kami menyasar calon
kosumen 15 tahun sampai 45 tahun baik laki-laki maupun
perempuan. sebagai salah satu minuman sehat dan berkhasiat,
produk ini harganya juga tetap terjangkau.
2. Segmentasi geografis dari produk ini menyasar ke masyarakat
yang hidup di wilayah perkotaan maupun pedesaan dengan
minuman yang diklaim dapat membantu menjaga kesehatan.

3. Segmentasi psikografis produk ini ditargetkan kepada mereka


yang berusia produktif yang memerlukan minuman sehat;
seperti pelajar, pegawai, karyawan dan sebagainya.
b. Target (Targeting)
Untuk target pasar, bisnis minuman olahan jamu kekinian
menyasar anak-anak muda atau kaum millenials. Peluang ini
tentu bisa juga menjadi bisnis yang menjanjikan dan meraup
keuntungan yang menggiurkan akan tetapi dari kami harus selalu
memberikan inovasi terhadap olahan jamu.
c. Posisi (Positioning)
Time.ndjamoe adalah minuman dengan brand yang menonjolkan
manfaat kesehatan, hal ini karena produk yang kami buat
berbahan alami juga minuman dengan kaya akan manfaat
kesehatan.
2. Biaya Operasional
a. Biaya bahan baku
Item Harga (Kg/Pcs) Satuan Jumlah Total (Rp)
Kunyit Rp 10.000 Kg 3 Rp 30.000
Gula Pasir Rp 15.000 Kg 2 Rp 30.000
Garam Rp 5.000 Pack 2 Rp 10.000
Asam Jawa Rp 20.000 Kg 1 Rp 20.000
Gula Merah Rp 15.000 Kg 5 Rp 75.000
Beras Rp 20.000 Kg 1 Rp 20.000
Kemasan Botol Rp 2.000 Pcs 20 Rp 40.000
Air Rp 5.000 Galon 1 Rp 5.000
Total Biaya Rp 230.000

b. Biaya overhead pabrik


Item Harga (Kg/Pcs) Satuan Jumlah Total (Rp)
Listrik Rp 10.000 Watt 450 Rp 45.000
Peralatan Rp 500.000 Set 1 Rp 500.000
Both Rp 1.200.000 Unit 1 Rp 1.200.000
Total Biaya Rp 1.745.000

3. Pendistribusian Produk
Perusahaan menggunakan desain distribusi melalui sistem ritel langsung
menjual produk di kedai atau both. Dalam artian konsumen bisa
mendapatkan produk langsung dari penjual baik secara ofline maupun
online.

4. Promosi

a. Menyebarkan katalog promosi dan iklan di sosial media

b. Merancang brosur yang menjelaskan keuntungan dan keunggulan


produk
c. Mengembangkan cara pemesanan lewat jarak jauh (delivery) seperti
melalui Gofood dan Grabfood
d. Membuat logo perusahaan sesuai dengan citra yang dibangun

e. Mencari calon konsumen di perkumpulan atau komunitas yang


berhubungan dengan bisnis minuman kesehatan atau event yang
berhubungan dengan dunia kesehatan
f. Bekerja sama dengan instansi pemerintah atau pendidikan melalui
penyuluhan gaya hidup sehat

5. Penjualan

a. Menggunakan bahan baku yang berkualitas, mengutamakan kualitas


minuman yang ditawarkan dengan menggunakan bahan baku
terbaik
b. Membuat kemasan yang unik, kemasan dengan botol tebal atau
semi tumblr dengan desain menarik, mengikuti tema yang tengah
menjadi tren atau mengikuti musim tertentu
c. Mencari lokasi usaha yang strategis, lokasi yang dipilih berada di
kawasan strategis atau dekat dengan pusat keramaian, seperti
kawasan wisata, pusat perbelanjaan, atau area kampus
d. Bermitra dengan aplikasi layanan pesan antar makanan dan
minuman, bermitra dengan aplikasi Go-Food, Grab Food, atau
Shopee Food dapat membantu promosi sekaligus menghemat
biaya sewa tempat atau lokasi usaha minuman.

6. Sistem Pembayaran

Selain menggunakan system pembayaran tunai, kami menyediakan


sistem pembayaran yang praktis untuk memudahkan pelanggan.
Berkonsep Point of Sale, untuk mengelola pesanan, memantau omzet,
hingga menerima semua pembayaran dengan QRIS dalam satu wadah
aplikasi.
7. Strategi Pemasaran (5p)

a. Product (Produk)

Dalam hal ini kami menawarkan produk minuman fresh yang


terbuat dari rempah rempah(kunyit,jahe dll), asam jawa, dan gula
yang berkualitas tinggi dan bermanfaat kesehatan untuk tubuh.

b. Price (Harga)

Menawarkan harga yang terjangkau bagi konsumen, namun tetap


menjaga kualitas produk yang disediakan. Strategi penetapan
harga didasarkan pada analisis pasar dan keinginan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen

c. Place (Tempat)

Kami mulai menjual produk secara offline dan online melalui


booth penjualan dan bermitra dengan platform penjualan minuman
dan makanan online. Hal ini membuat produk kami lebih mudah
diakses oleh konsumen dan meningkatkan kenyamanan konsumen
dalam melakukan pembelian.

d. Promotion (Promosi)
Kami memiliki berbagai strategi promosi yang efektif untuk
meningkatkan penjualan dan memperkenalkan produk kepada
konsumen. Mulai melakukan promosi dengan menggunakan media
seperti iklan dan media online untuk mencapai target konsumen
dengan cara yang lebih luas.
e. People (Orang)
Dalam strategi people, memperhatikan keahlian dan keterampilan
yang dimiliki oleh tim pemasaran. Tim pemasaran yang terampil
dan ahli di bidangnya untuk memastikan strategi pemasaran yang
dilakukan dapat berjalan dengan baik. Selain itu, juga
memperhatikan kepuasan konsumen dan memastikan bahwa
seluruh tim yang terlibat dalam proses penjualan dapat
memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan. Hal ini
dilakukan agar konsumen merasa senang dan puas dengan produk
dan pelayanan yang kami diberikan.

Anda mungkin juga menyukai