Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat rahmat dan
karunia-Nyalah sehingga Laporan Kewirausahaan ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Yusra Khairunnisaq, S.Pd., Gr. selaku guru
pengampu Mata Pelajaran Kewirausahaan yang telah membimbing kami dalam mencoba
melakukan wirausaha tahu walik dan tak lupa lupa kami haturkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah turut berkontribusi dalam kelancaran usaha kami.
Laporan Kewirausahaan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran
Kewirausahaan juga sebagai wujud dokumen tertulis dari kegiatan usaha kami.
Kami sadari masih banyak terdapat kekurangan dalam pembuatan Laporan Kewirausahaan
ini untuk itu kami mohon kritik dan saran yang membangun guna membuat kami jauh
lebih baik lagi dalam menyusun laporan ke depan. Harapannya semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi yang ingin mencoba berwirausaha.

Banyuwangi, ……………………

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Visi dan Misi
1.3 Tujuan dan Maksud Kegiatan Usaha
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Profil
2.2 Strategi Pasar
2.3 Analisis SWOT
BAB III MANAGEMEN PRODUKSI
3.1 Proses Produksi
3.2 Bahan Baku
3.3 Peralatan dan Perlengkapan
3.4 Biaya Lain-Lain
3.5 Cara Pembuatan
BAB IV RENCANA ANGGARAN
4.1 Modal/Pemasukkan
4.2 Penentuan Harga Jual
4.3 Perhitungan Laba/Rugi
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Kata Penutup
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tahu yang terbuat dari endapan dari perasan biji kedelai, telah dikenal sejak zaman Dinasti
Han 2200 tahun lalu. Tahu berasal dari Negara Tiongkok, kini sudah sangat terkenal di
dunia. Tahu mulai dikenal sejak dibawa oleh para perantau Tiongkok ke seluruh penjuru
dunia hingga menyebar ke Indonesia, makanan yang ditemukan oleh juru masak bernama
Liu An tersebut kini juga telah akrab menjadi menu sehari-hari bagi masyarakat Indonesia.
Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Pulau Jawa yang kaya akan varian menu
kuliner andalan nan unik, salah satunya adalah Tahu Walik. Jajanan asal Banyuwangi yang
sedang popular ini mulai diburu oleh masyarakat luas di Indonesia yang ingin mencoba
menu kuliner ini. Namanya yang mengandung kata unik”Walik”, berarti terbalik, membuat

3
setiap orang penasaran seperti apa bentuk dan rasa hidangan yang cocok dimakan sebagai
lauk ketika makan nasi, atau hanya sebagai camilan ini. Tahu Walik hampir sama dengan
jajanan tahu bakso, yakni tahu yang dibelah kemudian dalamnya diisi dengan daging
bakso. Namun kreasi masyarakat Banyuwangi membuat Tahu Walik tampil beda. Tahu
yang telah dipotong hampir terpisah, kemudian kedua sisinya dibalik atau diputar sehingga
bagian kulit tahu berada di dalam, dan bagian daging tahu berwarna keputihan berada di
luar.
Termasuk rencana usaha ini, melihat minat masyarakat yang tidak ada habisnya terhadap
cemilan tahu. Saya membuat inovasi baru yaitu dengan memproduksi Tahu Walik, yang
memiliki lokasi pemasaran di Stasiun Pondok Cina, lokasi ini dipilih sebagai lokasi
pemasaran dikarenakan letaknya yang strategis dan dekat dengan kampus Universitas
Indonesia. Implementasi usaha Tahu Walik yang lezat dan juga bergizi dengan harga
terjangkau diharapkan dapat menjadi makanan tradisional yang tidak kalah eksis dengan
makanan kekinian yang cukup popular. Selain itu Tahu Walik dapat menjadi makanan
tradisional Indonesia yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Berdasarkan potensi
tersebut, saya berkeinginan untuk mengembangkan usaha sederhana ini menjadi usaha
yang berpotensi mendatangkan keuntungan maksimal.
1.2 Visi dan Misi
A. Visi
- Membangun usaha kue tahu walik banyak diminati
- Memperoleh keuntungan dari penjualan tahu walik.
B. Misi
- Membuat banyak inovasi varian rasa yang berbeda
- Membuat tahu walik yang berkualitas

1.3 Tujuan dan Maksud Kegiatan Usaha


A. Tujuan Kegiatan Usaha
Tujuan kami memilih jenis usaha ini yaitu:
- Membangun usaha tahu walik dengan rasa yang berkualitas
- Memperoleh keuntungan dari penjualan tahu walik
- Mengantisipasi akan adanya kerugian
- Menarik minat konsumen untuk merasakan produk yang kami buat agar mencapai
target penjualan
- Mengasah softskill berwirausaha.
B. Maksud Kegiatan Usaha
Dari kegiatan ini kami bermaksud menyalurkan ilmu yang kami miliki yaitu kemampuan
di bidang kuliner, adapun terjun di dunia usaha sebagai bentuk mencari pengalaman dan
menambah wawasan keilmuan agar kelak dapat lebih baik lagi jika berwirausaha.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Profil
Nama usaha : TAHU WALIK DAPOER RAHMAT
Pemilik usaha : Bhima, Firgiawan, Farrel, Satrio, Erza, Ananta
Jenis usaha : Camilan
Alamat usaha : jl. Tunggul ametung Kebalenan

4
2.2 Strategi Pasar
Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancer, upaya yang ditempuh dalam
melakukan strategi pasar antara lain:
a. Segmenting
Segmenting pasar adalah dengan menjadikan pembeli sebagai target yang akan di capai,
produk yang harus kami buat adalah produk yang dapat di nikmati oleh berbagai kalangan
dari masyarakat dengan tingkatan berbeda, produk ini juga bisa dinikmati dari anak-anak
hingga orang dewasa.
b. Targeting
Target pasar yang kami bidik adalah kalangan pelajar, masyarakat setempat, serta
kantinkantin sekolah.
c. Positioning
Positioning adalah cara untuk meningkatkan dan menempatkan produk yang kita buat
dengan pesaing kita dalam pikiran konsumen, dengan kata lain positioning dipakai untuk
mengisi serta memenuhi keinginan konsumen dalam kategori tertentu (Assauri, 1999).
Positioning dari Tahu Walik adalah harga yang diberikan cukup terjangkau, namun tetap
mengedepankan kualitas dari Tahu Walik. Selain itu Tahu Walik juga menerima pesanan
baik secara offline maupun online dengan melalui sosial media Whatsapp dan Instagram.
2.3 Analisis Peluang Usaha
A. Design Thingking

5
6
B. Analisis SWOT Sebagai Kelayakan Usaha

7
C. Analisis 5W1H Sebagai Kelayakan Usaha

8
2.4 Logo/ Merk Usaha

2.5 Design MockUp/ Prototype

Ini hanya gambar contoh, seharusnya cake box ganti dengan tahu walik

9
2.6 Pembuatan Akun Media Sosial

10
BAB III MANAGEMEN PRODUKSI
3.1 Proses Produksi
Kegiatan yang kami lakukan dalam kegiatan produksi yaitu:
1. Mengembangkan ide pembuatan produk dengan membaca kebutuhan knsumen
terhadap sebuah produk yang sedang popular yaitu kuliner.
2. Melalui bagian produksi, kami mulai menentukan bahan baku penunjang selain
bahan baku utama. Dalam hal ini kami melakukan survei pasar guna
mendapatkan harga yang lebih kompetitif dasar pasar.
3. Proses produksi dilakukan dengan rangkaian kegiatan yang mengedepankan
azas higienis guna terciptanya kepercayaan terhadap konsumen akan produk
yang kami pasarkan.
4. Menyusun laporan keuangan, tahapan ini dilakukan untuk membuat system
managemen yang baik dalam kegiatan usaha. Kami percaya, jika penanganan
konsumen tersusun dengan baik maka semua kegiatan produksi akan berjalan
lancar dan maksimal.

11
3.2 Bahan Baku
Dalam proses produksi kami menggunakan bahan baku rincian sebagai berikut:
No Bahan Baku Qty Harga Satuan Total

1 Adonan ½ kg Rp. 40.000 Rp. 20.000

2 Minyak Goreng 1lt Rp. 12.000 Rp. 12.000

3 Tahu 20 bj Rp. 300 Rp. 6.000

4 Sterofoam 5 bj Rp. 300 Rp. 1.500

5 Petis ¼ kg Rp. 20.000 Rp. 5.000

6 Kertas Minyak 5 lbr Rp. 100 Rp. 500

Total Rp. 45.000


Tabel 1.1 (Daftar Bahan Baku)

3.3 Peralatan dan Perlengkapan


Dalam kegiatan produksi kami, peralatan dan perlengkapan yang kami gunakan sebagai
berikut:

1. Peralatan
No Nama Barang Qty
1 Wajan 1
2 Sutil 1
3 Sendok 1
4 Kompor 1
5 Ulekan 1
Tabel 1.2 (Daftar Peralatan)

2. Perlengkapan
No Nama Barang Qty Harga Satuan Jumlah
1 Mika 5pcs Rp. 500 Rp. 2.500
2 Kertas Minyak 5lbr Rp. 100 Rp. 500
Total Rp. 3.000
Tabel 1.3 (Daftar Perlengkapan)

3.4 Biaya Lain-Lain


No Nama Biaya Jumlah
1 Isi Ulang Gas Rp. 20.000

12
Total Rp. 20.000
Tabel 1.4 (Biaya Lain-Lain)

3.5 Cara Pembuatan


1. Siapkan bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
2. Goreng tahu
3. Sobek tahu, dan di balik
4. Masukan adonan ke dalam tahu yang sudah di balik
5. Panaskan minyak yang sudah di tuang ke dalam wajan
6. Masukan tahu yang sudah di isi adonan ke dalam wajan
7. Angkat tahu jika sudah matang dan masukkan ke dalam sterofoam
8. Tahu walik siap dijual.

BAB IV RENCANA ANGGARAN


4.1 Modal/ Pemasukkan
Modal yang kami keluarkan dalam sekali produksi ialah sebesar Rp. 248.500
Total Biaya = Bahan Baku + Perlengkapan + Biaya lain-lain
= Rp. 129.000 + Rp. 87.500 + Rp. 32.000
Total pengeluaran yang digunakan dalam satu kali produksi menghasilkan 250 pcs
produk dengan modal pengeluaran Rp. 248.500

4.2 Penentuan Harga Jual


Harga Pokok Produksi = Total Biaya/Hasil Produksi
= Rp. 248.500,-/250

13
= Rp. 994,-
Harga Jual = Harga Pokok+Laba yang diinginkan
= Rp. 994,- + Rp. 306,-
= Rp. 1.500
Jadi harga jualnya yaitu (Rp. 1.300,-/pcs)
4.3 Perhitungan Laba/Rugi
Laba = (Hasil produksi x Harga jual)-Modal
= (250 x Rp. 1.500)- Rp. 248.000
= Rp. 375.000 – Rp. 248.000
= Rp. 127.000,-
Persentase Laba = Laba/Modalx100%
= 127.000/248.000x100%
= 0.51%
Persentase dari laba bersih yang didapat dalam satu kali produksi yaitu 0.51%

14
BAB V MANAJEMEN PENJUALAN
5.1 Membuat Brosur/ Feed Instagram dan Daftar Menu

5.2 Proses Penjualan

5.3 Review Costumer

15
5.4 Hasil Laba/ Rugi
Harga jual per pcs : Rp. 1.500,-
Harga Jual per box isi 10 dengan mix varian dan topping : Rp. 15.000,-
Laba = (Hasil Penjualan x Harga jual)-Modal
= (30 box x Rp. 15.000)- Rp. 248.000
= Rp. 450.000 – Rp. 248.000
= Rp. 202.000,-
Persentase Laba = Laba/Modalx100%
= 202.000/248.000x100%
= 81,45 %
Persentase dari laba bersih yang didapat dalam satu kali produksi yaitu 81,45%

BAB V

16
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pukis BADRAN Kekinian merupakan brand produk yang diciptakan oleh kami dalam
bidang ini, kami menciptakan produk ini atas survey yang kami lakukan untuk mencari
peluang bisnis yang baik dan bermanfaat (yang dibutuhkan) oleh masyarakat, kami
sangat mengharapkan produk yang kami buat dapat diterima dan disenangi oleh
konsumen.

5.2 Saran
a. Bagi Pelaku Usaha:
Dibutuhkan kerjsama tim yang kuat untuk memperlancar bisnis, serta untuk
menambah pelanggan terus mempromosikan ke orang-orang banyak untuk
memperkenalkan ke banyak orang, dimulai dar orang terdekat, keluarga, teman,
kerabat, dan giat posting di social media. Untuk mebuat pelanggan tetap maka
makanan harus di buat dengan seenak mungkin agar yang sudah membeli akan
dating kembali, waktu penjualan juga harus konsisten, buka pukul berapa dan hari
apa saja harus tepat waktu agar pelanggan tidak beralih ke penjual pukis lainnya.
b. Bagi Sekolah:
Proses kewirausahaan ini sangat penting dilakukan bagi siswa siswi SMK agar
dapat merasakan terjun langsung ke dunia Usaha dan mempunyai penghasilan,
sebagaimana yang menjadi tujuan Output Siswa/I SMK, sehingga mata pelajaran
ini harus terus ditingkatkan variasi nya, dan terus melakukan perbaikan-perbaikan
agar siswa-siswi dapat terus berkembang.

17

Anda mungkin juga menyukai