Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

Proposal Perencanaan Usaha Makanan Khas Daerah

Nama : Windyra Dwi Marwitha Lubis


Kelas : XI. IPS 2
No Absen: 36
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Guru Pembimbing : Drs. Aklani

Tahun Ajaran 2020/2021


SMA NEGERI 3 KOTA PALEMBANG
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam suatu pemasaran banyak sekali bentuk dan macam-macam makanan


dari yang kecil hingga yang besar dan dari yang murah hingga sampai yang
mahal. Makanan-makanan yang tersedia dipasaran saat ini memang sudah
beragam, tetapi umumnya makanan tersebut bukanlah makanan tradisonal yang
khas Indonesia, serta harga yang ditawarkan juga kebanyakan terlalu mahal.
Salah satu makanan tradisional yang di modifikasi dan ada di Indonesia yaitu “
Kue Lumpur".  Kue lumpur ini memiliki rasa yang enak, lembut dan manis. Kue
ini sebenarnya berbahan dasar kentang ,namun kita menggantinya dengan bahan
dasar ubi kuning. Kami juga akan memodifikasinya dalam hal topping yaitu
berupa meses dan keju.

1.2  Visi

Menjadikan kue lumpur sebagai makanan tradisional yang telah dimodifikasi


di Indonesia sehingga banyak diminati masyarakat.

1.3  Misi

1. Membuat makanan khas daerah lebih dikenal dipasaran


2. Meningkatkan kualitas makanan khas daerah
3. Mengutamakan kualitas dalam pelayanan sehingga konsumen puas
                             

1.4 Tujuan kegiatan usaha


Adapun tujuan usaha ke lumpur ini adalah :
 Memenuhi kebutuhan konsumen .
 Melatih kemandirian.
 Menerapkan jiwa berwirausaha.
 Memperoleh laba.
 Membantu mempertahankan makanan tradisional agar tidak hilang.

1.5  Maksud kegiatan usaha

      Dengan membuka usaha ini, penulis bermaksud ingin menyalurkan ilmu yang
penulis miliki yaitu Kemampuan di bidang kuliner, dan menambah wawasan atas
ilmu yang telah penulis ketahui serta ingin berinovasi dengan makanan khas
daerah sehingga makanan khas daerah tidak akan kalah dalam kualitas dengan
makanan makanan di zaman yang modern ini, penulis akan berinovasi dengan
mengembangkan kembali kue tradisional yaitu “Kue Lumpur” yang merupakan
makanan / jajanan khas daerah kota Sidoarjo menjadi lebih menarik dan lebih
berkualitas.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil

Kue lumpur adalah penganan ringan dengan bahan utama santan, Ubi


jalar, tepung terigu, dan telur. Sebagai pewangi digunakan vanila dan sering kali
diberi hiasan kismis dan kelapa muda iris di permukaannya.

Kue ini tergolong kue basah sehingga tidak tahan disimpan lama. Karena sebagian
orang masih belum mengetahui tentang makanan ini, penulis ingin
mengembangkan kembali dengan cara mengolah kue ini menjadi makanan yang
menarik, sehingga kue lumpur ini dapat di kenal luas oleh masyarakat luar, cara
penulis memperkenalkan kue lumpur ini ialah dengan membuatnya semenarik
mungkin dengan menambahkan berbagai topping dan menambahkannya dengan
bahan-bahan lain tanpa mengurangi ciri khas dari kue lumpur tersebut. Sehingga
kue lumpur ini dapat dinikmati dan disukai oleh berbagai kalangan usia, baik dari
yang kecil, hingga tua sekalipun.
2.2 Strategi pasar

Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar, upaya yang
dilakukan dalam melakukan strategi pasar antara lain :

 Segmenting

Segmenting pasar adalah dengan menjadi kan pembeli sebagai target yang akan di
capai, produk yang harus penulis buat adalah produk yang dapat di nikmati oleh
berbagai kalangan dari masyarakat dengan tingkatan berbeda, produk ini juga bisa
di nikmatin dari anak anak hingga orang dewasa.

 Targeting

Target pasar yang penulis bidik adalah pada kalangan masyarakat setempat, serta
sosial media

 Positioning

Agar produk penulis ini mudah dikenali oleh masyarakat, penulis berinovasi
dengan cara menambahkan bahan baru yang membedakan makanan ini dengan
yang ada, bahan yang penulis tambahkan yaiu seperti kacang, coklat dan seres
mix, keju dll, sehingga tampilan lebih menarik rasa lebih unggul dan kulitas
sangat baik, sehingga konsumen dapat mengenali dengan mudah produk ini.

2.3 Analisis SWOT Sebagai kelayakan Usaha

Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha

Setiap kegiatan untuk memulai usaha penulis harus mengukur kemampuan

penulis terhadap lingkungan atau pesaing melalui SWOT.


2.3.1 Kekuatan ( Strength )

 Proses pembuatannya mudah dan sederhana


 Kualitas rasa dan tekstur produk yang khas (beda dengan yang lain).
 Harga jual terjangkau
 Bahan baku mudah di dapat
 Belum ada di pasaran
 Produk tahan lama

2.3.2 Kelemahan ( Weakness )

 Harga bahan bahan pendukung tidak stabil


 Cara pengemasan masih sederhana

2.3.3 Peluang ( Oportunity )

 Pertumbuhan pasar dimungkinkan meningkat


 Peluang pasar untuk mendapatkan konsumen yang menjanjikan
 Belum ada pesaing  di sekitar area sekolah

2.3.4 Ancaman ( Threats )


 Selera konsumen yang selalu berubah – ubah mempunyai
pengaruh yang besar terhadap pembelian produk
 Munculnya pesaing baru
BAB III

MANAGEMEN PRODUKSI

3.1 Proses Produksi

Kegiatan yang penulis lakukan dalam kegiatan produksi yaitu :

1. Mengembangkan ide pembuatan produk dengan membaca kebutuhan


konsumen terhadap sebuah produk yang sedang populer yaitu kuliner.
2. Melalui bagian produksi, penulis mulai menentukan bahan baku
penunjang selain bahan baku utama dalam hal ini, penulis melakukan
survei ke pasar guna mendapatkan harga yang lebih kompetitif dasar
pasar.
3. Proses produksi, proses produksi dilakukan dengan rangkaian kegiatan
yang mengedepankan kan azas higenis guna terciptanya kepercayaan
terdapat konsumen akan produk yang penulis pasarkan.
4. Menyusun laporan keuangan, tahapan ini di lakukan untuk membuat
sistem managemen yang baik dalam kegiatan usaha. Penulis percaya, jika
pengelolaan keuangan tersusun dengan baik maka semua kegiatan
produksi akan berjalan lancar dan maksimal.

3.2 Bahan Baku

Dalam proses produksi penulis menggunakan bahan baku rincian sebagai

berikut :
Nama Bahan Banyaknya Harga Satuan Harga total

Ubi jalar
1. 1 kg Rp. 8.000 Rp. 8.000
kuning

2. Tepung  terigu ½ kg Rp. 4.000 Rp. 4.000

3. Gula pasir 1 kg Rp. 11.000 Rp.11.000

4. Santan Secukupnya Rp. 5.000 Rp. 5.000

5. Garam 1 pcs Rp.2.000 Rp. 2.000

6. Telur 1 kg Rp. 15.000 Rp. 15.000

7. Margarin 1 pcs Rp.5.000 Rp. 5.000

8. Daun pandan 3 lembar Rp. 1.000 Rp. 3000

Susu kental
9. 3 saset Rp. 2.000 Rp. 6.000
manis

10. Keju 1 pcs Rp. 20.000 Rp. 20.000

11. Vanili 1 pcs Rp. 1.000 Rp. 1000

Total Rp. 80.000

Table 1.1 ( Daftar bahan baku )

3.3 Peralatan Dan Perlengkapan

Dalam kegiatan produksi penulis, peralatan dan perlengkapan yang penulis


gunakan sebagai berikut :

3.3.1 Peralatan
No Nama Barang Banyaknya

1. Mixer 1

2. Panci kukus 1

3. Kompor gas 1

4. Cetakan muffin 1

5. Loyang 1

6. Sendok 1

Tabel 1.2. ( Daftar Peralatan)

3.3.2 Perlengkapan

No Nama Barang Banyaknya Harga Satuan Jumlah

1. Label 5 lbr Rp. 3000 Rp. 15.000

Sarung Tangan
2. 2 Rp. 1000 Rp. 2000
Plastik

3. Cup Plastik 10 pack Rp. 8.500 Rp. 85.000

Total Rp .102.000

Tabel 1.3 ( Daftar Perlengkapan )

3.4Biaya Lain – Lain

No Nama Biaya Jumlah

1. Transportasi Rp. 15.000

2. Isi Ulang Gas Rp. 20.000


Total Rp. 35.000

Tabel 1.4 ( Biaya Lain – Lain)

3.5 Cara Pembuatan

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Masukkan santan dan daun pandan dalam sebuah wadah. Rebus sambil
diaduk hingga mendidih , lalu diangkat dan dibiarkan hangat.
3. Kocok telur dan gula dengan mixer dengan kecepatan sedang hingga
gula merata
4. Masukkan ubi, tepung terigu, susu kental manis, 1
garam ,dan vanili lanjutkan mixer dengan kecepatan rendah sambil
dituang santan sedikit demi sedikit
5. Tuang mentega cair, kemudian kocok rata
6. Panaskan wajan, cetakan kue lumpur lalu beri olesan mentega atau
margarin
7. Tuangkan adonan setinggi ¾ cetakan kemudian wajan ditutup dan
biarkan meresap dengan api kecil hingga setengah matang
8. Berikan topping diatasnya. Lalu tutup kembali dan lanjutkan masak
hingga matang lalu angkat.
9. Kue lumpur siap disajikan
BAB IV

RENCANA ANGGARAN

4.1  Modal / Pemasukkan

Modal yang penulis keluarkan dalam sekali produksi ialah sebesar

Rp. 217. 000

Total biaya        = bahan baku + perlengkapan + biaya lain lain

= Rp. 80.000 + Rp. 102.000 + Rp. 35.000

= Rp. 217.000

Total pengeluaran yang digunakan dalam satu kali


produksi yang menghasilkan 100 produk dengan modal
pengeluaran Rp. 217.000

4.2  Penentuan Harga Jual

Harga Pokok Produksi = total biaya / hasil produksi

= 217.000 x 100

= Rp. 2.170,/pcs

Harga jual = harga pokok + laba yang di inginkan

=Rp.2170 + Rp.1830
=Rp.4.000,-

Jadi harga jual nya yaitu (Rp.4000/pcs)

4.3 Perhitungan Laba/Rugi 

Laba = ( hasil produksi x harga jual ) - modal                                      

= ( 100x Rp. 4000) – Rp.217.000

= Rp. 400.000 – Rp. 217.000

= Rp. 183.000,-

Persentase Laba =   laba / modal x 100%  x 100%

= 183.000 / 217.000 x 100%                                                         

=  84,33 %

Persentase dari laba bersih yang didapat dalam satu kali produksi yaitu 84,33%
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam memulai usaha kita harus
mengetahui hal hal yang berhubungan dengan kewirausahaan. Seperti mengetahui
peluang kerja, tingkat persaingan, pemasaran produk, dan aspek aspek lain
sehingga usaha dapat berjalan dengan baik. Usaha keripik merupakan usaha skala
kecil yang diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan ubi jalar.

5.2 Saran

Dalam mendirikan usaha sebaiknya dipersiapkan segala sesuatunya dengan


matang dan tepat sehingga usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan baik.
Dalam berwirausaha diperlukan keyakinan, percaya diri, dan keuletan.
Seorang wirausaha haruslah selalu kreatif dan inofatif serta selalu mengikuti trend
dan selera konsumen agar pelanggan tidak mudah bosan.
Semangat wirausaha harus selalu tertanam dalam diri kita.

Anda mungkin juga menyukai