Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL OBSERVASI UMKM NASI BEBEK

AYAM PENYET SAMBAL IJO KHAS MADURA

Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Disusun Oleh :

Alif Krisna N (43A87006210160)


Andreas Oktrap Tri W (43A87006210191)
Arlan Fadhilah (43A87006210185)
Esa Ardhiya W (43A87006210159)
Hendriansyah (43A87006210151)
Irsan Achmad Maulidan (43A87006210144)

Fakultas Teknologi Informasi dan Digital


Program Studi Teknik Informatika
Universitas Bani Saleh
Kota Bekasi
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kewirausahaan untuk
membuat laporan hasil observasi umkm.

Tugas kewirausahaan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan tugas ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan hasil
observasi umkm ini.

Akhir kata kami berharap semoga hasil dari tugas membuat laporan hasil observasi umkm
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bekasi, 19 Desember 2023

Kelompok Kami

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1

1.3 Tujuan Observasi ............................................................................................................. 2

1.4 Metode Observasi ............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3

2.1 Aspek Produk ................................................................................................................... 3

2.2 Aspek Pemasaran ............................................................................................................. 5

3.4 Aspek Finansial ................................................................................................................ 6

BAB III ...................................................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 9

3.2 Saran ................................................................................................................................ 9

BAB IV LAMPIRAN .............................................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha kecil menengah (UKM) adalah salah satu motor penggerak perekonomian di
negara Kita, bahkan menurut berbagai media informasi yang Kami peroleh, Usaha mikro,
kecil dan menengah merupakan ‘tulang punggung’ perekonomian di Indonesia. Usaha kecil
menengah (UKM) yang ada di negara kita ini menyumbang sekitar 60% dari PDB (Product
Domestic Bruto) dan juga memberikan kesempatan kerja pada banyak masyarakat kita.
Jadi, bisnis UKM (Usaha Kecil Menengah) di Indonesia akan terus berkembang dan
memberikan peluang usaha bagi mereka yang menyukai dunia wirausaha.

Walaupun dunia usaha di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, tidak
sedikit dari antara Kita yang kesulitan untuk memilih jenis usaha yang akan digeluti.
Alasannya beragam, ada yang sulit memulai usaha karena kurangnya modal, kurang
pengalaman, tidak punya pengetahuan bisnis, tidak mengerti cara pemasaran bisnis, dan
masih banyak lagi kendala lainnya. Tentu saja semua kendala dan tantangan ini tidak
membuat Kita berhenti berusaha dalam membangun bisnis sendiri, karena setiap usaha
akan selalu mempunyai tantangan yang harus dilalui.

Bisnis yang cukup menjanjikan, bahkan diantaranya bisa kita jalankan dengan modal
yang kecil adalah bisnis di bidang kuliner. Kenapa? Karena setiap manusia membutuhkan
makan. Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa lepas dari kehidupan
sehari-hari. Bisnis kuliner ini pun punya banyak kategori, mulai dari makanan ringan
(camilan), minuman, hingga makanan pokok. Semua kategori di bisnis kuliner ini (camilan,
minuman, makanan pokok) punya potens yang sangat bagus, tergantung cara Kita dalam
memasarkannya. Oleh karena itu, Kami memilih melakukan observasi bisnis kuliner karena
peluang yang masih sangat besar terutama pada kuliner cepat saji yang sedang marak saat
ini.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa yang dimaksud dengan Bisnis?
 Apa yang dimaksud dengan Usaha Menengah, Kecil dan Mikro dan permasalahan apa
yang biasa terjadi di lingkungan bisnis UMKM?

1
 Apa saja unsur - unsur dalam operasional bisnis. Apakah UMKM sudah menjalankan
unsur - unsur tersebut?

1.3 Tujuan Observasi


 Memahami arti dan peranan bisnis dalam teori dan praktik.
 Mengetahui, meneliti serta mempelajari latar belakang dan permasahalan yang dihadapi
usaha kecil menengah (UMKM) yang berada di sekitar kita.
 Memahami dan melaksanakan fungsi - fungsi operasional bisnis, yang mana setiap
unsur memiliki keterkaitan satu sama lain seperti unsur pemasaran, Sumber Daya
Manusia, Produksi, Akuntansi dan keuangan dan berbagai sumber daya lainnya.
 Memberikan masukan kepada salah satu usaha kecil menengah yang kami observasi
agar usahanya dapat menyesuaikan dengan keadaan serta kondisi lingkungan.

1.4 Metode Observasi


Metode observasi yang kami gunakan untuk mendapatkan informasi terkait usaha yang
kami observasi yaitu menggunakan teknik wawancara. Wawancara adalah teknik pencarian
fakta dengan cara melakukan tatap muka langsung dengan narasumber yang ingin dimintai
keterangan. Teknik ini sering digunakan karena informasi yang didapat lebih dapat
dipercaya. Wawancara dilakukan untuk menyelidiki dan mengklarifikasikan fakta serta
mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Wawancara dilakukan terhadap pihak kemitraan
untuk mendapatkan penjelasan langsung mengenai berbagai informasi tentang produknya.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Aspek Produk
a. Jenis Produk Usaha
Usaha ini akan menjual makanan matang yaitu terdiri dari menu Nasi Bebek yang
merupakan olahan bebek yang digoreng dan ada 1 menu lagi yaitu ayam goreng jadi
pelanggan bisa menyesuaikan menu sesuai seleranya.

b. Harga yang dijual

Bebek/Ayam goreng = Rp. 14.000


Nasi = Rp. 4.000
Tempe/Tahu = Rp. 2000

c. Jumlah Produk yang dibuat


Rata-rata setiap harinya penjual membuat olahan menu makanannya 14-30 bungkus
dan dalam sebulan yaitu 30 hari dapat memproduksi kurang lebih 420-900 bungkus
disetiap bulannya

d. Waktu kegiatan produksi


Kegiatan penjualan Nasi Bebek dilakukan setiap harinya dimulai dari pukul 11:00 –
22:00

e. Jumlah Tenaga yang Dibutuhkan


Diperlukan satu orang yaitu pemilik usahanya sendiri sekaligus bertindak sebagai
pembuat olahan makanan

f. Bahan Dan Peralatan Yang Digunakan


Pelaratan yang digunakan selama penjualan :

Nama Peralatan Jumlah Harga satuan Total


Kompor Gas 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000
Gerobak 1 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
Wajan 1 Rp. 180.000 Rp. 180.000
Dispenser air 1 Rp. 58.000 Rp. 58.000
Piring plastik 12 Rp. 3.000 Rp. 36.000
Saringan minyak 1 Rp. 75.000 Rp. 75.000
Wadah cuci tangan 12 Rp. 2.500 Rp. 30.000
Spatula 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000
Rp. 1.524.000

3
Bahan-bahan yang digunakan setiap 3 harinya :

Nama Bahan Jumlah Harga satuan Total


Minyak goreng 1lt 2 Rp. 18.500 Rp. 37.000
Ayam 1 ekor 1 Rp. 55.000 Rp. 55.000
Bebek 1 ekor 1 Rp. 54.000 Rp. 54.000
Tahu 20 Rp. 500 Rp. 10.000
Tempe 20 Rp. 500 Rp. 10.000
Kol 2 Rp. 9.000 Rp. 18.000
Kecap 135ml 2 Rp. 7.000 Rp. 14.000
Aneka bumbu 1 Rp. 25.000 Rp. 25.000
masak
Timun 1kg 1 Rp. 9.000 Rp. 9.000
Air galon 2 Rp. 12.000 Rp. 24.000
Tissue 1 Rp. 7.000 Rp. 7.000
Gas 3kg 1 Rp. 12.000 Rp. 12.000
Kertas nasi 1 Rp. 2.000 Rp. 2.000
Plastik 1 Rp. 5.000 Rp. 5.000
Rp. 282.000

Proses Produksi olahan Bebek/Ayam Goreng


Cara membuat olahan bebek/ayam goreng :
1. Membuat marinasi pada bebek/ayam dengan campuran aneka bumbu lalu diamkan
beberapa jam
2. Jika marinasi selesai masukan bebek/ayam ke wajan dengan minyak sedang lalu
tunggu sekitar 10 menit
3. Jika sudah terlihat matang lalu tiriskan bebek/ayam ke penyaringan kurang lebih 3
menit
4. Siapkan piring dan nasi lalu angkat bebek/ayam dari penggorengan ke piring
5. Lalu taburi sambal kecap diatas bebek/ayam tersebut dan tambahkan potongan kol
dan timun
6. Bebek/Ayam siap dihidangkan

Rencana Perluasan Usaha


Menurut penjualnya jika ada modal yang mendukung penjual berencana membuat
cabang usaha baru

4
2.2 Aspek Pemasaran
a. Segmen Pasar
Target konsumen adalah masyarakat di daerah sekitar dari semua golongan baik usia
muda maupun tua

b. Strategi Pemasaran
Dalam penjualan dan pemasaran ada beberapa strategi yang digunakan yaitu
- Menetapkan harga yang relatif cukup murah sehingga semua kalangan dapat
menjangkaunya
- Tempat penjualan yang strategis berada di pinggir jalan yang orang-orang dapat
melihatnya (Berada samping Universitas Bani Saleh)
- Melakukan pelayanan baik sehingga konsumen puas
- Memenuhi permintaan konsumen dalam pemilihan menu sesuai keinginan
konsumen

c. Promosi
Untuk menarik konsumen penjual melakukan pemasangan banner nama usaha yaitu
“Nasi Bebek Madura” di depan tempat usaha dan juga dari mulut ke mulut yang
dilakukan oleh konsumen yang pernah beli disana

d. Penetapan Harga Jual


Sistem penjualan yang digunakan dalam penjualan metode BEP Variable Cost yang
mengacu pada biaya modal yang dikeluarkan yang menyesuaikan dengan banyaknya
pembeli

e. Sistem Penjualan
Sistem penjualan yang digunakan dalam penjualan produk ini adalah dengan pembeli
membelinya secara langsung dan bisa juga menerima pesanan melalui telpon untuk
melakukan pemesanan

5
2.3 Aspek Teknis

a. Kebutuhan Peralatan
Dalam usaha ini, peralatan yang digunakan adalah :
Kompor Gas, Gerobak, Wajan, Dispenser air, Piring plastik, Saringan minyak, Wadah
cuci tangan, Spatula

b. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan diantara lain adalah :
Minyak goreng, Ayam 1 ekor, Bebek 1 ekor, Tahu, Tempe, Kol, Kecap, Aneka bumbu
masak, Timun, Air galon, Tissue, Gas, Kertas nasi

c. Kebutuhan Menyiapkan pelayanan


Kebutuhan fasilitas yang diperlukan dalam menunjang pelayanan meliputi :
1. Tempat usaha
2. Kursi dan Meja
3. Mengantar pesanan langsung ke tempat pembeli (jika pesanannya mau diantar)

3.4 Aspek Finansial


A. Sumber modal
Sumber modal usaha ini adalah modal sendiri sebesar Rp. 2.000.000
Biaya sewa tempat Rp. 1.500.000

Kompor Gas Rp. 100.000


Gerobak Rp. 1.000.000
Wajan Rp. 180.000
Dispenser air Rp. 58.000
Piring plastik Rp. 36.000
Saringan minyak Rp. 75.000
Wadah cuci tangan Rp. 30.000
Spatula Rp. 50.000
---------- +
Jumlah modal alat Rp. 1.524.000
Total modal ---------- +
Rp. 5.024.000

6
B. Analisis Break Event Point
Jumlah biaya yang diperlukan :
Biaya bahan baku dalam 3 hari = Rp. 282.000 x 10 = 2.282.000
Jadi bahan baku dalam 30 hari adalah sebesar Rp. 2.820.000

Minyak goreng 1lt Rp. 37.000


Ayam 1 ekor Rp. 55.000
Bebek 1 ekor Rp. 54.000
Tahu Rp. 10.000
Tempe Rp. 10.000
Kol Rp. 18.000
Kecap 135ml Rp. 14.000
Aneka bumbu masak Rp. 25.000

Timun 1kg Rp. 9.000


Air galon Rp. 24.000
Tissue Rp. 7.000
Gas 3kg Rp. 12.000
Kertas nasi Rp. 2.000
Plastik Rp. 5.000
__________ +
Rp. 282.000
10 Hari
__________ x
Rp. 2.820.000

Biaya lain-lain dalam 30 hari

Biaya Peralatan kebersihan Rp. 50.000


Isi ulang bahan bakar motor Rp. 100.000
Pembayaran listrik Rp. 90.000
__________ +
Total biaya lain-lain Rp. 240.000
Total biaya bahan baku Rp. 2.820.000
____________ +

Total Biaya Rp. 3.060.000

7
PERHITUNGAN LABA RUGI

Pendapatan = Jika Perhari mendapatkan pembelian


sebesar 14 porsi maka 14 x Rp. 18.000 =
Rp. 252.000/Hari dan Jika dalam 30 hari
penjualan Rp. 252.000 x 30 Hari = Rp.
7.560.000/Bulan

Pengerluaran Bahan Baku = Jumlah pengeluaran perharinya sebesar


Rp. 93.000 dan jika perbulannya 93.000 x
30 = Rp. 2.790.000/Bulan

Pengeluara biaya lain-lain = Rp. 240.000/Bulan

Rp. 2.790.000
Rp. 240.000
____________ +
Jumlah Pengeluaran = Rp. 3.030.000

Pendapatan = Rp. 7.560.000


Pengeluaran = Rp. 3.030.000 -
Laba Bersih = Rp. 4.530.000

CASH FLOW

Hari 1 Hari 2 Hari 3


Penerimaan

Modal Awal Rp. 5.024.000 Rp. 4.755.000 Rp. 5.386.000


Penjualan Rp. 7.560.000 Rp. 7.560.000 Rp. 7.560.000
Jumlah Pengeluaran Rp. 12.584.000 Rp. 12.315.000 Rp. 12.946.000

Pengeluaran
Bahan baku Rp. 2.820.000 Rp. 2.820.000 Rp. 2.820.000

Lain-lain Rp. 240.000 Rp. 240.000 Rp. 240.000


Pembelian peralatan Rp. 1.524.000 - -
Sewa Tempat Rp. 1.500.000 - -
Jumlah Pengeluaran Rp. 6.084.000 Rp. 3.060.000 Rp. 3.060.000
Modal Akhir Rp. 6.500.000 Rp. 9.255.000 Rp. 9.255.000

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian observasi diatas yang dilakukan terhadap wirausaha UMKM "Nasi
Bebek Khas Madura". Dalam proses ini, telah diungkap beberapa aspek kunci yang
berkaitan dengan operasional, pemasaran, dan potensi pengembangan bisnis. Kesimpulan
dari observasi tersebut memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kekuatan dan
potensi perbaikan untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan usaha ini.

Dalam menanggapi hasil observasi ini, penting bagi pemilik usaha dan pemangku
kepentingan terkait untuk mengadopsi langkah-langkah strategis yang terfokus. Langkah-
langkah ini harus dirancang untuk memperbaiki kelemahan yang teridentifikasi dan
memanfaatkan peluang yang terbuka. Kesadaran akan tantangan logistik dan operasional,
pentingnya pemasaran yang efektif, dan potensi pengembangan menu menjadi elemen
utama yang perlu diperhatikan.

Sebagai hasil dari penelitian ini, diharapkan pemilik usaha dapat merumuskan rencana
aksi konkret untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan strategi
pemasaran, dan merespons kebutuhan pasar dengan lebih dinamis. Dengan demikian,
usaha "Nasi Bebek Khas Madura" dapat mengukir posisi yang lebih kokoh dalam industri
UMKM kuliner dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal.

3.2 Saran
 Identifikasi target pasar dan persaingan di area yang dituju.
 Pastikan bahwa resep nasi bebek khas Madura Anda unik dan menjaga kualitas bahan
baku.
 Jaga konsistensi rasa untuk membangun citra produk yang dapat diandalkan.
 Selalu pertimbangkan untuk menghadirkan inovasi dalam menu.
 Manfaatkan media sosial dan konten visual untuk memperkenalkan proses pembuatan dan
nilai-nilai bisnis.

Dengan memperhatikan saran-saran ini, diharapkan bisnis Nasi Bebek Khas Madura
dapat berhasil menarik perhatian pelanggan, membangun reputasi yang baik, dan tumbuh
menjadi bisnis UMKM yang berkelanjutan.

9
BAB IV
LAMPIRAN

Gambar 4. 1 Spanduk Penjualan

Gambar 4. 2 Foto Bersama Pemilik Usaha

10
Gambar 4. 3 Foto Bersama Pemilik Usaha

11

Anda mungkin juga menyukai