Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN SOSIAL

TAHU BULAT SERIBU UMAT


Diajukan untuk memenuhi tugas ujian akhir semester (UAS) mata kuliah
Kewirausahaan Sosial
Dosen Pengampu: Gian Nova Sudrajat Nur, M. Hum.

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

Disusun oleh:

M. Riyandi Hermawan (181530079)

Jl. Jendral Sudirman No.30 Serang-Banten 42118


surat@uinbanten.ac.id (0254)200323 
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................................
1.2 Rumus Masalah.................................................................................................
1.3 Tujuan...............................................................................................................

BAB II OBJEK DAN METODE.........................................................................


2.1 Objek.................................................................................................................
2.2 Metode..............................................................................................................

BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................

BAB III PENUTUP................................................................................................


LAMPIRAN............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Saat berbisnis meskipun hanya usaha kecil, dengan ide bisnis kreatif maka usaha

bisnis tersebut dapat berkembang dengan pesat. Bahkan dari usaha tersebut bisa

berubah menjadi usaha yang besar dengan membuka cabang dimana-mana. Dengan

kreatifitas dapat mengalahkan saingan dan mampu bertahan dalam keadaan apapun.

Dalam mencari ide, tidak perlu suatu penemuan yang besar. Cukup dengan sesuatu

sederhana yang belum terpikirkan oleh orang lain. Misalnya, dengan memodifikasi atau

memberikan inovasi dengan usaha makanan yang sudah ada dan sudah banyak

keberadaannya di sekitar kita, seperti rasa atau tekstur agar terlihat lebih menarik.

Bahkan teknik pemasarannya pun sangatlah penting untuk berinovasi agar terlihat beda

dengan yang lainnya meskipun dalam usaha yang sama.

Berbicara kewirausahaan sosial, maka yang dibicarakan tidak hanya soal profit

tetapi juga harus berfikir secara rasional bagaimana caranya agar mendapatkan benefit.

Keuntungan hanyalah beberapa persen saja, tetapi yang harus diperhatikan ialah

kebermanfaatannya. Maka, usahakan ketika berbisnis dan memiliki karyawan, anggaplah

mereka sebagai teman bukan sebagai karyawan. Dengan anggapan tersebut tidak akan

ada lagi rasa canggung dan penyekatan dengan mereka yang sifatnya dapat

memperhambat bisnis yang ditekuni.


1.2Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Untuk apa usaha didirikan?

2. Bagaimana cara mengembangkan usaha?

1.3Tujuan Pendirian Usaha

Adapun tujuan didirikan usaha sebagai berikut:

1. Mendapatkan keuntungan serta manfaatnya

2. Menambah pengalaman tentang perniagaan

3. Mengikuti ajaran Rasulullah S.A.W

4. Mengembangkan usaha dan mengurangi pengangguran

BAB II OBJEK DAN METODE

2.1Objek

Disini saya akan membagi-bagi wilayah persebaran penjualan. Untuk kendaraan

yang pertama berada di wilayah Barat meliputi Kecamatan Mauk dan sekitarnya,

kendaraan dua berada di wilayah Timur meliputi Kecamatan Sepatan dan sekitarnya,

kendaraan tiga berada di wilayah Utara meliputi Kecamatan Sukadiri dan sekitarnya,

kendaraan 4 berada di wilayah Selatan meliputi Kecamatan Rajeg dan sekitarnya. Subjek

dalam kewirausahaan ini seperti yang telah saya paparkan diatas yaitu anak jalanan

(anak funk) yang notabene sulit mendapatkan pekerjaan.


2.2Metode

Produk merupakan elemen yang paling intim, sebab dengan inilah penggiat usaha

berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Hal ini menyatakan

bahwa konsumen menyukai makanan yang menawarkan kualitas rasa, tekstur, serta

pelayanan yang terbaik. Berdasarkan konsep ini, maka strategi pemasaran terpusat pada

titik kestabilan terhadap makan agar tetap terjaga cita rasanya serta peningkatan

kualitas pelayan yang setiap hari harus semakin meningkat. Meskipun demikian, jika

hanya memfokuskan diri terhadap produk makanan dapat menyebabkan rabun jauh

terhadap pemasaran. Sebagai contoh, beberapa produsen percaya bahwa jika mereka

dapat membuat jebakan tikus yang lebih baik, dunia akan membukakan pintu bagi

mereka, tetapi mereka sering terperanjat.

BAB III PEMBAHASAN

Tahu bulat seribu umat adalah pengajuan usaha yang akan penulis aktualisasikan

dalam proposal kewirausahaan sosial ini. Tahu bulat merupakan tahu yang berbentuk

bulat, cara pembuatan dari tahu bulat ini tidak berbeda jauh dengan tahu semestinya,

hanya bentuknya yang berbeda. Kemudian tidak hanya bentuknya yang berbeda, tahu

bulat juga berbeda dengan sajian makanan tahu yang lain seperti gorengan tahu atau

orang disini biasa menyebut dengan “gehu” dipadukan dengan sambel. Adapula tahu

gejrot yang dipadukan dengan cuka yang berisi cabai rawit hijau dan bawang.
Dalam usaha ini saya yang berperan sebagai pengusaha “tahu bulat seribu umat”,

tidak ikut berjualan tahu bulat melainkan hanya memproduksinya. Lantas, siapa yang

memperjualkannya?

Disini saya akan memberdayakan pemuda yang sering dianggap tidak mempunyai

masa depan, terasingkan, termarjinalkan, hingga seringkali dianggap remeh oleh orang

lain yaitu anak jalanan (anak funk) atau seseorang yang baru keluar penjara (setelah

rehabilitasi). Saya akan memodifikasinya menjadi seseorang yang bermanfaat dan

memiliki ghiroh berniaga sehingga bisa menepis asumsi-asumsi liar dari mulut-mulut

yang tidak bertanggung jawab. Tentunya tidaklah mudah dalam menjalaninya, akan

tetapi dengan segala niat baik bukanlah menjadi suatu ketidakmungkinan bagi Allah

S.W.T untuk mempermudah jalan bagi hamba-Nya.

Hal yang paling terpenting dalam kegiatan kewirausahaan sosial ini ialah

kejujuran dan tanggung jawab. Dengan demikian, sebelum jauh memberi wawasan

tentang bagaimana cara berdagang mereka terlebih dahulu diberi wawasan etika

berdagang yang baik dan benar. Etika dalam berdagang selain mengatur tata cara

melakukan perdagangan yang baik, juga menjamin baik pedagang maupun pembeli,

masing-masing akan saling mendapat keuntungan serta terhindar dari kerugian. Adapun

etika berdagang, diantaranya adalah:

1. Jujur

Transaksi jual beli yang tidak didasarkan atas perbuatan tidak jujur selain

merupakan perbuatan yang jelas-jelas menimbulkan dosa, juga akan


menimbulkan pengaruh negatif kepada kehidupan pribadi dan keluarga pedagang

itu sendiri. Bahkan, lebih jauh lagi usaha yang dilakukan oleh pedagang akan

mengalami kebangkrutan bagi usaha. Oleh kare itu, kejujuran adalah bagian intim

dalam melakukan perdagangan.

2. Tanggung jawab

Pedagang harus bertanggung jawab menjaga amanah yang diberikan oleh bos

atau pengusaha untuk tidak melakukan sebuah kecurangan yang dapat

merugikan usaha.

Kemudian, dalam kegiatan usaha ini tentunya mereka hanya memperdagangkan

tahu bulat yang saya produksi dan setelah itu setoran. Untuk kendaraan dan produk

makanannya telah saya sediakan dengan jumlah 4 kendaraan dan bisa bertambah seiring

berkembangnya usaha.

Rencana Keuangan

a. Modal

No. Jenis Jumlah Harga Satuan Jumlah (Rp)

(Rp)
1. Motor Viar Roda Tiga 4 Rp. 9.000.000 Rp. 36.000.000
2. Tahu Bulat isi 50 10 pcs Rp. 16.000 Rp. 160.000
3. Bumbu Tabur 1 kg 3 pcs Rp. 55.000 Rp. 165.000
4. Alat Masak 1 Rp. 235.000 Rp. 235.000
5. Botol 200 ml 3 Rp. 2000 Rp. 6000
6. Plastik 10pcs Rp. 5000 Rp. 50.000
Total Rp. 36.625.000
b. Modal Operasional

No. Jenis Jumlah harga Jumlah & Total


1. Bensin 4 Kendaraan Rp. 10.000 Rp. 40.000

Total modal awal yang dibutuhkan:

Rp. 80.625.000 + Rp. 40.000 = Rp. 36.665.000

Proyeksi Pendapatan:

10 pcs tahu bulat dengan isi 50/pcs

Harga satu tahu bulat Rp.500

Harga per hari 10 pcs x Rp.500 = Rp. 250.000

Total pendapatan per bulan 30 hari x Rp. 250.000 = Rp. 7.500.000

Jadi, hasil pendapatan per bulan adalah Rp. 7.500.000 untuk satu kendaraan dagangan.

Jika dihitung secara kesulurahan dengat 4 kendaraan dagangan maka total pendapatan

per bulan adalah Rp. 30.000.000

Biaya Operasional:

Gaji untuk karyawan 8 x Rp.500.000 = Rp. 8000.000

Bensin dan uang jalan = Rp. 200.000

Total = Rp. 8.200.000

Laba Per bulan:


Pendapatan bulanan – Operasional bulanan

Rp. 30.000.000 – Rp. 8.200.000 = Rp. 21.800.000

Pay back Period (PBP)

Total modal / laba bersih usaha per bulan

Rp. 36.625.000 / Rp. 21.800.000 = 2 bulan

BAB IV PENUTUP

Tahu bulat merupakan tahu yang berbentuk bulat, cara pembuatan dari tahu

bulat ini tidak berbeda jauh dengan tahu semestinya, hanya bentuknya yang berbeda.

Kemudian tidak hanya bentuknya yang berbeda, tahu bulat juga berbeda dengan sajian

makanan tahu yang lain seperti gorengan tahu atau orang disini biasa menyebut dengan

“gehu” dipadukan dengan sambel. Adapula tahu gejrot yang dipadukan dengan cuka yang

berisi cabai rawit hijau dan bawang.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai