Disusun oleh:
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................................
1.2 Rumus Masalah.................................................................................................
1.3 Tujuan...............................................................................................................
1.1Latar Belakang
Saat berbisnis meskipun hanya usaha kecil, dengan ide bisnis kreatif maka usaha
bisnis tersebut dapat berkembang dengan pesat. Bahkan dari usaha tersebut bisa
berubah menjadi usaha yang besar dengan membuka cabang dimana-mana. Dengan
kreatifitas dapat mengalahkan saingan dan mampu bertahan dalam keadaan apapun.
Dalam mencari ide, tidak perlu suatu penemuan yang besar. Cukup dengan sesuatu
sederhana yang belum terpikirkan oleh orang lain. Misalnya, dengan memodifikasi atau
memberikan inovasi dengan usaha makanan yang sudah ada dan sudah banyak
keberadaannya di sekitar kita, seperti rasa atau tekstur agar terlihat lebih menarik.
Bahkan teknik pemasarannya pun sangatlah penting untuk berinovasi agar terlihat beda
Berbicara kewirausahaan sosial, maka yang dibicarakan tidak hanya soal profit
tetapi juga harus berfikir secara rasional bagaimana caranya agar mendapatkan benefit.
Keuntungan hanyalah beberapa persen saja, tetapi yang harus diperhatikan ialah
mereka sebagai teman bukan sebagai karyawan. Dengan anggapan tersebut tidak akan
ada lagi rasa canggung dan penyekatan dengan mereka yang sifatnya dapat
2.1Objek
yang pertama berada di wilayah Barat meliputi Kecamatan Mauk dan sekitarnya,
kendaraan dua berada di wilayah Timur meliputi Kecamatan Sepatan dan sekitarnya,
kendaraan tiga berada di wilayah Utara meliputi Kecamatan Sukadiri dan sekitarnya,
kendaraan 4 berada di wilayah Selatan meliputi Kecamatan Rajeg dan sekitarnya. Subjek
dalam kewirausahaan ini seperti yang telah saya paparkan diatas yaitu anak jalanan
Produk merupakan elemen yang paling intim, sebab dengan inilah penggiat usaha
berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Hal ini menyatakan
bahwa konsumen menyukai makanan yang menawarkan kualitas rasa, tekstur, serta
pelayanan yang terbaik. Berdasarkan konsep ini, maka strategi pemasaran terpusat pada
titik kestabilan terhadap makan agar tetap terjaga cita rasanya serta peningkatan
kualitas pelayan yang setiap hari harus semakin meningkat. Meskipun demikian, jika
hanya memfokuskan diri terhadap produk makanan dapat menyebabkan rabun jauh
terhadap pemasaran. Sebagai contoh, beberapa produsen percaya bahwa jika mereka
dapat membuat jebakan tikus yang lebih baik, dunia akan membukakan pintu bagi
Tahu bulat seribu umat adalah pengajuan usaha yang akan penulis aktualisasikan
dalam proposal kewirausahaan sosial ini. Tahu bulat merupakan tahu yang berbentuk
bulat, cara pembuatan dari tahu bulat ini tidak berbeda jauh dengan tahu semestinya,
hanya bentuknya yang berbeda. Kemudian tidak hanya bentuknya yang berbeda, tahu
bulat juga berbeda dengan sajian makanan tahu yang lain seperti gorengan tahu atau
orang disini biasa menyebut dengan “gehu” dipadukan dengan sambel. Adapula tahu
gejrot yang dipadukan dengan cuka yang berisi cabai rawit hijau dan bawang.
Dalam usaha ini saya yang berperan sebagai pengusaha “tahu bulat seribu umat”,
tidak ikut berjualan tahu bulat melainkan hanya memproduksinya. Lantas, siapa yang
memperjualkannya?
Disini saya akan memberdayakan pemuda yang sering dianggap tidak mempunyai
masa depan, terasingkan, termarjinalkan, hingga seringkali dianggap remeh oleh orang
lain yaitu anak jalanan (anak funk) atau seseorang yang baru keluar penjara (setelah
memiliki ghiroh berniaga sehingga bisa menepis asumsi-asumsi liar dari mulut-mulut
yang tidak bertanggung jawab. Tentunya tidaklah mudah dalam menjalaninya, akan
tetapi dengan segala niat baik bukanlah menjadi suatu ketidakmungkinan bagi Allah
Hal yang paling terpenting dalam kegiatan kewirausahaan sosial ini ialah
kejujuran dan tanggung jawab. Dengan demikian, sebelum jauh memberi wawasan
tentang bagaimana cara berdagang mereka terlebih dahulu diberi wawasan etika
berdagang yang baik dan benar. Etika dalam berdagang selain mengatur tata cara
melakukan perdagangan yang baik, juga menjamin baik pedagang maupun pembeli,
masing-masing akan saling mendapat keuntungan serta terhindar dari kerugian. Adapun
1. Jujur
Transaksi jual beli yang tidak didasarkan atas perbuatan tidak jujur selain
itu sendiri. Bahkan, lebih jauh lagi usaha yang dilakukan oleh pedagang akan
mengalami kebangkrutan bagi usaha. Oleh kare itu, kejujuran adalah bagian intim
2. Tanggung jawab
Pedagang harus bertanggung jawab menjaga amanah yang diberikan oleh bos
merugikan usaha.
tahu bulat yang saya produksi dan setelah itu setoran. Untuk kendaraan dan produk
makanannya telah saya sediakan dengan jumlah 4 kendaraan dan bisa bertambah seiring
berkembangnya usaha.
Rencana Keuangan
a. Modal
(Rp)
1. Motor Viar Roda Tiga 4 Rp. 9.000.000 Rp. 36.000.000
2. Tahu Bulat isi 50 10 pcs Rp. 16.000 Rp. 160.000
3. Bumbu Tabur 1 kg 3 pcs Rp. 55.000 Rp. 165.000
4. Alat Masak 1 Rp. 235.000 Rp. 235.000
5. Botol 200 ml 3 Rp. 2000 Rp. 6000
6. Plastik 10pcs Rp. 5000 Rp. 50.000
Total Rp. 36.625.000
b. Modal Operasional
Proyeksi Pendapatan:
Jadi, hasil pendapatan per bulan adalah Rp. 7.500.000 untuk satu kendaraan dagangan.
Jika dihitung secara kesulurahan dengat 4 kendaraan dagangan maka total pendapatan
Biaya Operasional:
BAB IV PENUTUP
Tahu bulat merupakan tahu yang berbentuk bulat, cara pembuatan dari tahu
bulat ini tidak berbeda jauh dengan tahu semestinya, hanya bentuknya yang berbeda.
Kemudian tidak hanya bentuknya yang berbeda, tahu bulat juga berbeda dengan sajian
makanan tahu yang lain seperti gorengan tahu atau orang disini biasa menyebut dengan
“gehu” dipadukan dengan sambel. Adapula tahu gejrot yang dipadukan dengan cuka yang
LAMPIRAN