Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI FINITE STATE AUTOMATA PADA

APLIKASI PERHITUNGAN UANG HARIAN


PERJALANAN DINAS KEMENTRIAN

Oleh :
Nama : Irsan Achmad Maulidan
NPM : 43A87006210144

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN DIGITAL


PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS BANI SALEH
KOTA BEKASI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Hedy Izmaya, Drs., MMSI.
sebagai dosen pengampu mata kuliah teori bahasa dan automata yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan tugas ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bekasi, 10 Maret 2023

Irsan Achmad Maulidan

i
PENJELASAN KASUS

Biaya uang harian dari suatu kementerian pasti selalu ada dalam alokasi
anggaran setiap tahunnya. Selain uang harian beberapa unsur dari perjalanan dinas
adalah pengeluaran lainnya seperti biaya akomodasi, transportasi dan konsumsi yang
bersifat dinamis, sedangkan biaya uang harian perjalanan dinas bersifat statis karena
untuk nilai besarannya telah diatur dan ditentukan di dalam Peraturan Kementerian
Keuangan Republik Indonesia dalam Standar Biaya Masukan untuk tiap daerah atau
negara yang dikunjungi. Penyelesaian pembayaran biaya uang harian banyak sekali
dilakukan secara manual oleh banyak kementerian pusat dan daerah mulai dari
pengajuan berkas yang berisi rekapitulasi perhitungan jumlah hari dikalikan dengan
besaran nilai uang harian sesuai dengan daerah atau negara yang dituju.
Berdasarkan hal tersebut, perancangan aplikasi ini akan menggunakan
implementasi dari Deterministic Finite Automata (DFA) sebagai mesin abstrak
untuk menentukan state atau tahapan-tahapan untuk menentukan transisi antara
tahapan tersebut untuk menentukan perhitungan uang harian perjalanan dinas.
Dalam jurnal yang dibahas dijelaskan bahwa pada diagram transisi tersebut
memiliki input K dan L, dan memiliki himpunan state LG, NGJN, TH, RP, VR, IIB
dan CBT seperti gambar di bawah ini.

ii
Tetapi, pada pengembangan yang saya buat ini index input dan himpunan
state tersebut diubah dengan ketentuan sebagai berikut :
Input K diubah menjadi a NGJN diubah menjadi q 1 VR diubah menjadi q 4
Input L diubah menjadi b TH diubah menjadi q 2 IIB diubah menjadi q 5
LG diubah menjadi q 0 RP diubah menjadi q 3 CBT diubah menjadi q 6

Adapun alasan diubahnya index input dan himpunan state yaitu untuk
mempermudah dalam pembuatan rumusan bahasa serta untuk mempermudah dalam
penyusunan aturan produksi. Berikut pengembangan dari jurnal aplikasi automata
pada aplikasi perhitungan uang harian perjalanan dinas kementrian.

iii
1. Gambar Diagaram Transisi
Berikut adalah gambar dari diagram transisi pada aplikasi perhitungan uang
harian perjalanan dinas kementrian.

2. Bentuk Umum Finite State Automata (FSA)


Bentuk umum dari finite state automata atau FSA adalah “M = (Q, Σ, δ, S, F)”,
dengan keterangan sebagai berikut :
Q = {q0, q1, q2, q3, q4, q5, q6}
Σ = {a, b}
δ = Fungsi Transisi
S = State Awal (q 0)
F = Final State (q6)

1
3. Tabel Atau Fungsi Transisi
Berikut adalah tabel atau fungsi transisi yang dikembangkan dari gambar
diagram transisi pada aplikasi perhitungan uang harian perjalanan dinas
kementrian.
δ a b
q0 Ø q1
q1 Ø q2
q2 q2 q3
q3 q3 q4
q4 q2 q5
q5 q5 q6
q6 Ø q0

4. Persamaan Transisi
Persamaan transisi yang dikembangkan dari gambar transisi dan dari fungsi
transisi pada aplikasi perhitungan uang harian perjalanan dinas kementrian.
δ (q0, a) = ø; δ (q0, b) = q1;
δ (q1, a) = ø; δ (q1, b) = q2;
δ (q2, a) = q2; δ (q2, b) = q3;
δ (q3, a) = q3; δ (q3, b) = q4;
δ (q4, a) = q2; δ (q4, b) = q5;
δ (q5, a) = q5; δ (q5, b) = q6;
δ (q6, a) = ø; δ (q6, b) = q0;

2
5. Perumusan Bahasa
Berikut adalah rumusan bahasa yang dapat disimpulkan dari gambar diagram
transisi pada aplikasi perhitungan uang harian perjalanan dinas kementrian.

L(M) = b(ab)*ba*ba*b(aa*ba*b)*ba*b (bb(ab)*ba*ba*b(aa*ba*b)*ba*b)*


• Catatan :
b = Final State
Tanda * = bisa tidak muncul atau bisa juga muncul > 1 kali

6. String, Untai atau Kata-Kata


Berikut adalah string atau untai yang didapat dari penjabaran diagram transisi
pada aplikasi perhitungan uang harian perjalanan dinas kementrian.

A. yang diterima
w1 = bbbbbb w8 = babbabbbb w14 = bbabbbab w20 = babbabbbab
w2 = babbbbbb w9 = babbbabbb w15 = bbbababbbb w21 = bbabababbbb
w3 = bbabbbb w10 = babbbbabbbb w16 = bbbabbab w22 = bbababbab
w4 = bbbabbb w11 = babbbbbab w17 = bbbbabbbab w23 =babbbababbbb
w5 = bbbbabbbb w12 = bbababbb w18 = babbababbb w24 = babbbabbab
w6 = bbbbbab w13 = bbabbabbbb w19 = babbabbabbbb
w7 = babbabababbbab

B. yang ditolak

w1 = bab w5 = babba ……….dst

w2 = babb w6 = bbabab
w3 = bbab w7 = bbbaba
w4 = bbbb w8 = bbbbabbba
3
7. Narasi Atau Konsep Finite State Automata (FSA)
Berikut adalah narasi atau konsep dari diagram transisi pada aplikasi
perhitungan uang harian perjalan dinas kementrian.

Dari state q 0 mendapat input b yang menuju ke q 1, lalu dari q 1 ada dua inputan
yaitu a atau b yang dimana jika inputnya a maka kembali ke q 0 yang berputar (0-
n) kali, namun jika inputnya b maka menuju ke state q 2. Dari state q 2 juga terdapat
dua inputan yaitu a atau b, dimana jika inputnya a maka menuju state dirinya
sendiri (q 2) yang berputar (0-n) kali dan jika inputnya b maka menuju ke state q3.
Di state q 3 juga terdapat dua inputan, a atau b. Jika inputnya adalah a maka
menuju state dirinya sendiri (q 3) yang berputar (0-n) kali dan jika inputnya b
maka menuju ke state q 4. Pada q 4 juga terdapat dua inputan, a atau b. Jika q4
mendapat input a maka akan kembali ke state q 2 yang berputar (0-n) kali dan jika
inputnya b maka akan menuju ke state q 5.
Di state q 5 juga terdapat dua inputan yaitu a atau b. Apabila q 5 mendapat input
a maka akan menuju ke state dirinya sendiri (q 5) yang berputar (0-n) kali dan jika
inputnya adalah b maka akan menuju ke state q 6. Pada state q 6 ini sudah berada
pada final state, namun pada state q 6 terdapat satu inputan yaitu b yang dimana
jika mendapat inputan tersebut maka akan kembali menuju state awal (q0).

4
8. Pembentukan Aturan Produksi atau Grammar
Dimana yang sebelumnya state-state pada bentuk umum FSA adalah q 0, q1,
q2, q3, q4, q5, q6 diubah menjadi S, A, B, C, D, E, F. berikut adalah pembentukan
aturan produksi atau grammar dari penjabaran diagram transisi pada aplikasi
perhitungan uang harian perjalanan dinas kementrian.
Catatan :
S = q0 S → bA
A = q1 A → aS | bB
B = q2 B → aB | bC
C = q3 C → aC | bD
D = q4 D → aB | bE
E = q5 E → aE | bF
F = q6 F → bS | ε
Karena F merupakan state akhir dan mempunyai transisi keluar maka untuk
menandainya ditulis dengan : F → ε

9. Bentuk Umum Aturan Produksi atau Grammar


Bila dibandingkan dengan bentuk umum FSA, ada beberapa yang sama
seperti T = {a, b}, dalam bentuk umum FSA ditulis Σ = {a, b}. berikut adalah
bentuk umum aturan produksi atau grammar dari penjabaran diagram transisi
pada aplikasi perhitungan uang harian perjalanan dinas kementrian.
G = (V, T, P, S)
V = {S, A, B, C, D, E, F}
T = {a, b}
P = { S → bA; A → aS | bB; B → aB | bC; C → aC | bD; D → aB | bE;
E → aE | bF; F → bS | ε; }
S = S (q0)

5
10. Tree dari Aturan Produksi atau Grammar
Tree dari aturan produksi atau grammar ini merupakan turunan yang
didapat dari pembentukan aturan produksi atau grammar. Berikut adalah
bentuk tree dari aturan produksi atau grammar.

…Dst

Anda mungkin juga menyukai