KONSEP BCR
Metoda Benefit Cost Ratio (BCR)
BCR
Benefit
atau
Benefit
Cost Cost
Cc
EUAC
t ( FBA)
t 0
Kriteria Keputusan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
50 jt
G2=10 jt
OH 100 jt
I=1200 jt i=10%
Penyelesaian:
PWB
Cb ( FBP )
t
BCR atau t 0
n
Cc
PWC
t ( FBP )
t 0
PWB = t Cb ( FBP )
t 0
PWB
Cb ( FBP )
t
BCR atau t 0
n
Cc
PWC
t ( FBP )
t 0
PWB =
t 0
Cbt ( FBP )
PWB = Ab(P/A,i,11)(P/F,i,1) – G1(P/G,i,6)(P/F,i,6) +Ls(P/F,i,6)+ S(P/F,i,n)
PWB = 400(P/A,10,11)(P/F,10,1) – 15(P/G,10,6)(P/F,10,6) +300(P/F,10,6)
+ 500(P/F,10,12)
PWB = 400(6.495)(0.9091) – 15(9.684)(0.5645) +300(0.5645)+ 500(0.3186)
PWB = Rp 2608,49 jt
n
PWC =
t 0
Cct ( FBP )
PWC = Cc ( FBP )
t 0
t
PWB 2608,49
Jadi : BCR 1,379
PWC 1891,03
Karena nilai BCR = 1,379 >> 1, maka investasi ini layak ekonomis (feasible)
dan rencana investasi direkomendasikan untuk diterapkan.
Contoh Soal
Dalam rangka program pengembangan kota Padang, Pemko merencanakan akan
membangun Pasar / Pertokoan di daerah Balai Baru By Pass dengan biaya
investasi Rp 50 milyar. Dalam pengoperasiannya akan membutuhkan biaya
operasional Rp 750 juta/tahun. Proyek tersebut menghasilkan 250 petak toko yang
diproyeksikan akan dijual 40% dan lebihnya akan disewakan. Harga jual toko Rp
250 juta/petak dan tarif sewa Rp 25 juta/tahun/petak. Dengan adanya proyek
tersebut, diproyeksikan perekonomian masyarakat setempat akan meningkat
5%/tahun, dimana pendapatan masyarakat saat ini ± Rp 1.500 ribu/kk/bulan, jumlah
pendukduk setempat ± 2000 kk. Disamping itu akan terjadi penurunan kualitas
budaya, kenyamanan dan keamanan yang disetarakan dengan uang senilai Rp 250
ribu/kk/bulan. Aspek lain yang menguntungkan yaitu akan meningkatnya
produktifitas lahan, dimana luas lahan ± 1000 Ha akan meningkat rata-rata
5%/tahun dari harga jual saat ini yaitu Rp 120 juta/Ha. Investasi ini diharapkan
bertahan 15 tahun tanpa nilai sisa.
Diminta :
Formulasikanlah persoalan di atas dalam bentuk grafik cashflow.
Evaluasilah rencana tersebut dengan metoda BCR jika i=10%/tahun
Penyelesaian:
Formulasi masalah:
Kelompok benefit terdiri dari :
Benefit langsung (bagi Pemerintah)
Penjualan toko = 40% x 250 toko x @Rp 250 jt = Rp 25.000 jt
Sewa toko = 60% x 250 toko x Rp 25 jt/th = Rp 3.750 jt/th
Benefit tak langsung (bagi masyarakat)
Pertumb. Eko. Masy. (G1) = 5% x Rp 1,5 jt x 12 bln x 2000 KK = Rp 1.800 jt/thn
Peningk. Nilai lahan (G2) = 5% x Rp 120 jt/Ha x 1000 Ha = Rp 6.000 jt/th
Jadi gradient benefit = G1 + G2 = Rp 1.800 jt + Rp 6.000 jt = Rp 7.800 jt/th
Kelompok Biaya (cost) terdiri dari:
Investasi awal = Rp 50.000 jt
Biaya operasional (Ac1) = Rp 750 jt/th
Disbenefit masy (Ac2) = 2000 kk x Rp 1.50 jt x 12 bl = Rp 36.000 jt/th
Jadi gradient cost = Ac1 + Ac2 = Rp 750 jt + Rp 36.000 jt/th = Rp 36.750 jt /th
Grafik Cash Flow
Ls=6 M
G=1240
A1=900
0 1 2 3 4 5 6 .... 15
Ac=1550
i=10%
I=50 M
Penyelesaian:
Evaluasi rencana:
n
PWB Cb ( FBP )
t
BCR atau t 0
n
Cc
PWC
t ( FBP )
t 0
n
PWB Cb ( FBP )
t 0
t
n
PWC Cc ( FBP )
t 0
t
PWC = I + Ac (P/A,i,n)
PWC = 10.000 + 1550 (P/A,10,15)
PWC = 10.000 + 1550 (7.606)
PWC = Rp 21.789,3 jt
PWB 62.088,48
Maka : BCR 2,85
PWC 21.789,3
k(PBP) = CF
t 0
t 0
Investasi
k(PBP) = x priode waktu
Net AnnualBene fit
Kriteria Keputusan
Suatu investasi sebesar Rp 120 jt akan diikuti oleh biaya operasional Rp 10 jt/thn dan
benefit Rp 30 jt/ thn, umur investasi 8 thn setelah itu aset akan laku terjual Rp 50 jt.
Diminta hitunglah Pay Back Periode investasi tersebut.
S=50 jt
Ab=30 jt
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Ac=10 jt
I=12%
I=120 jt
Contoh Soal
Investasi
k(PBP) = x priode waktu
AnnualBene fit
Rp 120 jt
k(PBP) = x tahun
Rp 30 jt Rp 10 jt
k(PBP) = 6 tahun
Ls=300 S=500 jt
Ab=400 jt
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
50 jt G1=10 jt
i = 10%
I=1200 jt
Penyelesaian
k(PBP) = CF
t 0
t 0
Jadi Investasi BEP pada priode ke -4, dan k < n, maka investasi layak (feasible).
Catatan :
Ketiga alternatif diatas menghasilkan Pay-back Periode yang sama, yaitu masing-
masing 3 tahun, artinya ketiga alternatif dari sudut PBP sama saja, sedangkan kondisi
rilnya alt B menjanjikan suatu profit yang besar setelah tahun ketiga. Oleh karena itu
metoda ini hasilnya sangat kasar dan sering dipakai pada saat evaluasi pendahuluan.
Metoda Discounted Pay Back Periode (PBP)
k(PBP) = CF
t 0
t ( FBP ) 0
dimana : k = priode pengembalian
CFt = cash flow priode ke t
FBP = Faktor Bunga Present
Kriteria Keputusan
S=500 jt
Ls=300
Ab=400 jt
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
50 jt G2=10 jt
i = 10%
I=1200 jt
.t CF
t 0
t ( FBP ) 0 Ket
1 -I+Ab(P/A,i,1)-Ac(P/A,i,1)-G(P/G,i,1)= = -881,81
-1200+400(0.9091)-50(0.9091)-10(0.000)
2 -I+Ab(P/A,i,2)-Ac(P/A,i,2)-G(P/G,i,2)= = -600,66
-1200+400(1.736)-50(1.736)-10(0.826)
3 -I+Ab(P/A,i,3)-Ac(P/A,i,3)-G(P/G,i,3)= = -352,84
-1200+400(2.487)-50(2.487)-10(2.329)
4 -I+Ab(P/A,i,4)-Ac(P/A,i,4)-G(P/G,i,4)= = -134,28
-1200+400(3.170)-50(3.170)-10(4.378)
6 -I+Ab(P/A,i,6)+Ls(P/F,i,6)-Ac(P/A,i,6)-G(P/G,i,6)= = 391,36
-1200+400(4.355)+300(0.5465)-50(4.355)-10(9.684)
Contoh 2:
I*=IRR
0
i
NPV (-)
Jika cash flow suatu investasi dicari NPV nya pada suku bunga
i=0%, maka pada umumnya akan menghasilkan nilai NPV
maksimum, selanjutnya jika suku bunga (i) tersebut diperbesar
nilai NPV akan cendurung menurun. Sampai pada i tertentu NPV
akan mencapai nilai negatif, artinya pada suatu i tertentu NPV itu
akan memotong sumbu nol. Saat NPV sama dengan nol (NPV=0)
tersebut i=i* atau i=IRR (Internal Rate of Return).
Perlu juga diketahui tidak semua cash flow menghasilkan IRR
dan IRR yang dihasilkan tidak selalu satu, adakalanya IRR dapat
ditemukan lebih dari satu. Cash flow tanpa IRR biasanya
dicirikan dengan terlalu besarnya rasio antara aspek benefit
dengan aspek cost .
Investasi Rp 1000 jt
NPV (+)
Annual Benefit Rp 500 jt
I*=IRR1 I*=IRR2
i
0 10% 20% 30% 40% 50%
NPV (-)
Kriteria keputusan :
Investasi layak jika IRR ≥ MARR
Contoh Soal:
Dalam rangka pengembangan usaha PT. Multi Karya merencanakan
investasi baru senilai Rp 1200 juta, dengan perkiraan pendapatan
mulai tahun ke-2 sampai tahun ke-7 sebesar Rp 400 juta, setelah itu
menurun gradien sebesar Rp 15 juta/tahun, sedangkan biaya
operasional dikeluarkan mulai tahun ke-1 sebesar Rp 50 juta dan
selanjutnya naik gradien Rp 10 juta. Umur investasi diprediksi 12
tahun dengan nilai sisa Rp 500 juta, disamping itu ada pendapatan
lump-sum pada tahun ke-6 Rp 300 juta dan biaya over-houl pada
tahun ke-7 Rp 100 juta.
Penyelesaian :
Ls=300 S=500 jt
Ab=400 jt
-G1=15 jt
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
50 jt
G2=10 jt
OH =100 jt
I=1200 jt
NPV
Penyelesaian :
Ls=300 S=500 jt
Ab=400 jt
-G1=15 jt
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
50 jt
G2=10 jt
OH =100 jt
I=1200 jt
IRR akan diperoleh saat NPV = 0 perlu dicari NPV dengan i yang berbeda untuk mendapatkan
NPV mendekati nol.
n
NPV CFt ( FBP )
t 0
NPV
Penyelesaian :
n
NPV CFt ( FBP )
t 0
Penyelesaian :
n
NPV CFt ( FBP )
t 0
Jika i=18%
IRR = iNPV+ +
NPV+
(iNPV iNPV+ )
NPV+ + NPV
IRR = 18% +
72.90
(20% 18%)
72.90 + 38.744
IRR = 19,306 %
Ternyata NPV = 0 berada antara i=18% dengan i=20%, selanjutnya dengan
metoda interpolasi akan diperoleh IRR, yaitu :
IRR = iNPV+ +
NPV+
(iNPV iNPV+ )
NPV+ + NPV
Karena IRR =19,306% MARR= 15%, maka rencana investasi tersebut
direkomendasikan layak secara ekonomis untuk dilaksanakan.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
50 jt G3=10 jt
OH =150 jt
I=2000 jt
NPV = CF ( FBP )
t 0
t
NPV = - I + {Ab(P/A,i*,11) + G1(P/G,i*,11)}(P/F,i*,1) – (G1+G2)(P/G,i*,6)
(P/F,i*,6) + S(P/F,i*,n) – {AC(P/A,i*,n) + G3(P/G,i*,n) - G3(P/G,i*,5)
(P/F,i*,7) + OH(P/F,i*,6)}
NPV = - 2000 + {300(P/A,i*,11) + 50(P/G,i*,11)}(P/F,i*,1) – (50+25)(P/G,i*,6)
(P/F,i*,6) + 700(P/F,i*,12) – {50(P/A,i*,12) + 10(P/G,i*,12)
10(P/G,i*,5)(P/F,i*,7) + 150(P/F,i*,6)}
Jika i=8%
Jika i=12%
IRR = iNPV+ +
NPV+
(iNPV + iNPV+ )
NPV+ + NPV
IRR = 10% +
95.0659
(12% 10%)
95.0659 + 152.67
IRR = 10,76 %
Karena IRR = 10,76% MARR = 12%, Maka rencana investasi ternyata tidak
layak secara ekonomis !!.