ALAT BERAT
Minggu 9
Sumber Alat
pemakaian alat berat sewa adalah yang tertinggi, akan
Berat tetapi tidak akan berlangsung lama karena penyewaan
dilakukan pada waktu yang singkat. Pada metode ini juga
perusahaan konstruksi terbebas dari biaya investasi alat
yang cukup besar.
3. Alat berat yang disewa-beli oleh kontraktor
INVESTASI
ALAT BERAT Alat dapat disewa dari perusahaan penyewaan alat berat.
Sewa-beli alat umumnya dilakukan jika pemakaian alat
berat tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang
lama. Sewa-beli maksudnya adalah karena jangka waktu
Sumber Alat
Berat penyewaan yang lama maka pada akhir jasa penyewaan
alat tersebut dapat dibeli oleh pihak penyewa. Biaya
pemakaian umumnya lebih tinggi daripada memiliki alat
tersebut, namun terhindar dari resiko biaya kepemilikan
alat berat
INVESTASI Alat berat yang dimiliki sendiri oleh perusahaan konstruksi
ALAT BERAT akan sangat menguntungkan dalam menenangkan tender
proyek konstruksi dan menyelesaikan proyek yang ada. Akan
tetapi dalam kepemilikan alat berat perlu suatu pertimbangan
apakah perusahaan akan menggunakannya secara kontinyu
Sewa vs Beli
atau tidak.
Umur Ekonomis
Alat
INVESTASI Biaya pemilikan disebut juga biaya tetap atau fixed
ALAT BERAT cost yaitu biaya yang harus dikeluarkan dalam
pemakaian peralatan yang disebabkan oleh investasi.
Dalam menghitung biaya pemilikan ada 5 (lima)
bagian utama yang harus dihitung, yaitu:
𝑩𝒌 = 𝑷 − 𝒌𝑫𝒌
CONTOH 1
INVESTASI Sebuah bulldozer model D7 dibeli dengan harga
ALAT BERAT penyerahan dilokasi proyek dengan harga Rp 380.000.000.
Jika alat ini beroperasi pada daerah kerja kondisi sedang,
dengan perkiraan usia ekonomis 5 tahun dan dapat dijual
kembali dengan harga senilai 30 % dari harga penyerahan.
Hitung nilai depresiasi per tahun dan nilai buku alat
Contoh Soal
Biaya
Penyusutan
𝑷−𝑺
INVESTASI 𝑫𝒌 =
𝒏
ALAT BERAT 𝟑𝟖𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎−𝟑𝟎%×𝟑𝟖𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
𝑫𝒌 =
𝟓
𝑫𝒌 = 𝑹𝒑 𝟓𝟑. 𝟐𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎, 𝟎𝟎
Nilai buku pada akhir tahun ke -k
k Bk-1 (Rp) Dk (Rp) Bk (Rp)
Contoh Soal
0 0 Rp - Rp 380.000.000
Biaya
1 Rp 380.000.000 Rp 53.200.000 Rp 326.800.000
Penyusutan
2 Rp 326.800.000 Rp 53.200.000 Rp 273.600.000
3 Rp 273.600.000 Rp 53.200.000 Rp 220.400.000
4 Rp 220.400.000 Rp 53.200.000 Rp 167.200.000
5 Rp 167.200.000 Rp 53.200.000 Rp 114.000.000
CONTOH 2
INVESTASI Sebuah bulldozer model D7 dibeli dengan harga
ALAT BERAT penyerahan dilokasi proyek dengan harga Rp
380.000.000. Berapa biaya penyusutan perjam, jika
alat ini beroperasi pada daerah kerja kondisi sedang,
dengan perkiraan usia ekonomis 18.000 jam dan
dapat dijual kembali dengan harga senilai 30 % dari
Contoh Soal harga penyerahan.
Biaya 𝑷−𝑺
Penyusutan 𝑫𝒌 =
𝒏
𝟑𝟖𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎−𝟑𝟎%×𝟑𝟖𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
𝑫𝒌 =
𝟏𝟖.𝟎𝟎𝟎
𝑫𝒌 = 𝑹𝒑 𝟏𝟑. 𝟕𝟐𝟐, 𝟐𝟐/𝒋𝒂𝒎
2. METODE PENJUMLAHAN TAHUN (SUM OF
INVESTASI
YEARS METHOD)
ALAT BERAT
Merupakan metode percepatan sehingga nilai
depresiasi akan lebih besar. Nilai yg harus dihitung
adalah nilai SOY dg rumus:
𝒏(𝒏 + 𝟏)
𝑺𝑶𝒀 =
Biaya 𝟐
Penyusutan Kemudian dicari tingkat depresiasi dg rumus:
𝒏−𝒌+𝟏
𝑹𝒌 =
𝑺𝑶𝒀
Untuk menghitung depresiasi tahun digunakan
INVESTASI
rumus
ALAT BERAT
𝑫𝒌 = 𝑹𝒌 × (𝑷 − 𝑺)
Contoh Soal
Biaya
Penyusutan
𝒏(𝒏+𝟏)
𝑺𝑶𝒀 =
INVESTASI 𝟐
𝟓(𝟓+𝟏)
ALAT BERAT 𝑺𝑶𝒀 =
𝟐
𝑺𝑶𝒀 = 𝟏𝟓
Nilai buku pada akhir tahun ke -k
k Dk (Rp) Bk (Rp)
Contoh Soal 0 Rp - Rp 380.000.000
Biaya
1 Rp 88.666.667 Rp 291.333.333
Penyusutan
2 Rp 70.933.333 Rp 220.400.000
3 Rp 53.200.000 Rp 167.200.000
4 Rp 35.466.667 Rp 131.733.333
5 Rp 17.733.333 Rp 114.000.000
3. METODE PENURUNAN SEIMBANG (DECLINING-
INVESTASI
BALANCE METHOD)
ALAT BERAT
Merupakan metode perhitungan depresiasi dengan
mengkali nilai buku pada akhir tahun dengan suatu
faktor. Tingkat depresiasi dg rumus:
𝒙
𝑹=
𝒏
Biaya
Penyusutan Untuk menghitung depresiasi tahun digunakan
rumus
𝑫𝒌 = 𝑹(𝟏 − 𝑹)𝒌−𝟏 × 𝑷
Nilai buku (book value, Bk) alat dihitung dengan
rumus
𝑩𝒌 = 𝟏 − 𝑹 𝒌 × 𝑷
Apabila seorang kontraktor tidak memiliki cukup modal
INVESTASI untuk membeli sebuah alat berat, biasanya mereka
ALAT BERAT berusaha untuk mendapatkan pinjaman dari berbagai pihak,
sebagai sebuah perusahaan tentunya kemungkinan besar
untuk memperoleh pinjaman dari Bank. Dan pinjaman ini
akan dikembalikan dengan cara-cara tertentu sesuai dengan
perjanjian kedua belah pihak. Dan pengembalian ini ada
keharusan bagi kontraktor untuk membayar bunga
Biaya Bunga pinjaman. Dengan demikian kontraktor akan mengeluarkan
biaya tetap setiap periode waktu tertentu. Biaya inilah yang
diperhitungkan sebagai biaya bunga.
BIAYA PEMILIKAN
Jika nilai sisa alat diperhitungkan, maka dapat
dihitung dg rumus:
𝑖(1 + 𝑖)𝑛 𝑖
𝐴=𝑃 𝑛
−𝑆
(1 + 𝑖) −1 (1 + 𝑖)𝑛 −1
INVESTASI 2. Tanpa memperhitungkan bunga, pajak,
ALAT BERAT asuransi
𝑃(𝑛 + 1)
𝐴=
2𝑛
𝐴
𝐵𝐼𝐴𝑌𝐴 𝑃𝐸𝑀𝐼𝐿𝐼𝐾𝐴𝑁 =
𝐻𝑝𝑦
BIAYA PEMILIKAN
𝐵𝐼𝐴𝑌𝐴 𝑃𝐸𝑀𝐼𝐿𝐼𝐾𝐴𝑁 𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿
= 𝐵𝐼𝐴𝑌𝐴 𝑃𝐸𝑀𝐼𝐿𝐼𝐾𝐴𝑁
+ 𝐵𝐼𝐴𝑌𝐴 𝑃𝐸𝑀𝐸𝐿𝐼𝐻𝐴𝑅𝐴𝐴𝑁 𝐷𝐴𝑁 𝑃𝐸𝑅𝐴𝑊𝐴𝑇𝐴𝑁
Biaya Pemilikan
INVESTASI
ALAT BERAT
Biaya Pemilikan
INVESTASI Satu unit Bulldozer D6D dibeli dengan harga
ALAT BERAT penyerahan dilokasi proyek Rp 900.000.000,-.
Diperhitungkan mampu mencapai usia ekonomis
9 tahun dengan jam kerja rata-rata 2000 jam
pertahun, Setelah berakhir usia ekonomis alat ini
dapat dijual kembali dengan harga 30 % dari
Contoh Soal
harga penyerahan, Bila suku bunga 12 %, Asuransi
Biaya Pemilikan 1 % dan Pajak 1 % pertahun, Hitung biaya
pemilikan Bulldozer tersebut perjamnya.