Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL USAHA SPAGHETTI RENDANG

Proyeksi Usaha spaghetti rendang di

Kota Tasikmalaya

Oleh :

-Salwa Fauziah Arifin


-Zahwa Salsa Namira
-Muhammad Khoerul Anwar
-Haikal Milad Nurfazri
-Marwan Musya’ari
-Zia Panji Saputra

XII IPS 2
I. ASPEK USAHA

1. 1. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi di segala sektor, telah memacu peningkatan pendapatan
masyarakat kota dan desa yang akan mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk
meningkatkan asupan gizi, terutama asupan yan yang bersumber dari ayam yang
relative murah dan mudah didapat sehingga masyarakat yang memiliki pendapatan
golongan menengah ke bawah lebih banyak mengonsumsi daging ayam dibandingkan
daging sapi.
1. 2. Tujuan
Tujuan utama usaha spaghetti rendang adalah mendapatkan keuntungan maksimal
dengan biaya produksi minimal. Agar memperoleh keuntungan maksimal, harus
diperhitungkan tehnik pemeliharaan secara ekonomis.
1. 3. Jenis Usaha
Jenis usaha yang didirikan adalah usaha makanan spaghetti rendang di
lingkungan wilayah Kota Tasikmalaya.

1.4. Nama Perusahaan


Dalam pengembangan usaha makanan spaghetti rendang, usaha ini dinamakan
Delicious Food

1.5. Perizinan usaha


NPWP : terlampir
Akte Notaris : terlampir
SIUP/TDP/TDI : terlampir
Ijin PIRT : terlampir
Pendaftaran merk : terlampir

1.6. Sumber Daya Manusia


Keperluan SDM yang diperlukan untuk usaha spaghetti rendang:
a. Enam orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai (i)
Penanggung jawab produksi, (ii) Penanggung jawab pemasaran, dan (iii)
Penanggung jawab administrasi dan keuangan.
1. 4. Produk yang dihasilkan
Produk yang dihasilkan adalah spaghetti rendang sebagai produk utama.
1. 5. Analisis SWOT
Strenght Hal yang Harus Dilakukan
1. Kemampuan dan pengetahuan yang 1. Merencanakan pemasaran dengan
dimiliki oleh pemilik usaha sebaik mungkin
2. Lokasi produksi yang cukup mudah 2. Merencanakan produksi hyang lebih
dijangkau baik
3. Informasi seputar usaha yang cukup 3. Survey produsen pemasok kebutuhan
mudah dijangkau produksi untuk mendapatkan yang
4. Hubungan kerjasama yang baik terbaik
dengan pemasok kebutuhan usaha dan 4. Memanfaatkan teknologi yang ada
pembeli sebaik mungkin untuk menunjang
proses operasional dalam
meningkatkan produktivitas
Weakness Hal yang Harus Dilakukan
1. Konsep bisnis yang digunakan sudah 1. Modal bisnis dapat diusahakan dengan
pernah ada dan/atau mudah dilakukan kerjasamaa
juga oleh orang/pihak lain 2. Merencanakan standar operasional
2. Belum ada standar SOP dan standar prosedur yang mengutamakan
produk efektivitas dan efisiensi kerja
3. Rendahnya kualitas SDM dan 3. Menetapkan standar kualitas untuk
teknologi yang digunakan masih produk spaghetti
sederhana 4. Meninjau ulang konsep bisnis yang
4. Keterbatasan dana untuk ekspansi sudah ada sebaiknya untuk dapat
usaha ditingkatkan dan disesuaikan dengan
keadaan perusahaan
Opportunity Hal yang Harus Dilakukan
1. Masyarakat yang mendukung bisnis 1. Menjalankan prosedur operasional
ini secara efektif dan efisien
2. Tingkat pendapatan masyarakat dan 2. Meningkatkan rasa kepemilikan dan
gaya hidup yang terus meningkat kekeluargaan pada tenaga kerja supaya
3. Permintaan akan spaghetti rendang kinerja meningkat
yang tidak pernah habis dan selalu 3. Memberikan pelatihan dan
meningkat pembimbing untuk tenaga kerja
4. Tidak ada produk pengganti spaghetti supaya lebih terampil
yang berpengaruh secara signifikan
5. Jumlah pemasok kebutuhan usaha
yang cukup banyak
6. Perkembangan teknologi yang makin
mendukung usaha
Threat Hal yang Harus Dilakukan
1. Jumlah pesaing yang ada sudah 1. Membina hubungan yang baik dengan
cukup banyak calon pembeli maupun pembeli yang
2. Nilai tukar mata uang Rupiah yang sudah ada
tidak stabil terhadap mata uang 2. Menentukan strategi penjualan telur
asing (dollar) dengan tepat, apakah akan dijual
3. Harga jual bahan baku yang tidak langsung tiap hari atau ditahan terlebih
stabil, kadang tinggi kadang rendah dahulu
4. Peminat usaha ini cukup banyak 3. Menawarkan system kerja dan gaji
sehingga memungkinkan banyaknya yang menarik untuk para calon tenaga
pemain baru kerja, termasuk pemberian bonus
5. Kebutuhan tenaga kerja usaha ini kinerja
bersaing dengan pabrik-pabrik
lainnya
II. PASAR DAN PEMASARAN

2. 1 Gambaran Industri
Usaha peternakan ayam ras petelur memiliki waktu produksi yang cukup
sebentar bisa hanya 7 jam saja.

2. 2 Kondisi Pasar
Kondisi pasar pada saat ini khususnya untuk wilayah Tasikmalaya terbilang
stabil. Permintaan yang terus meningkat, dan fluktuasi harga yang rendah,
menjadikan usaha tersebut terlihat menjanjikan.

2. 3 Estimasi Pasar
Buangan untuk hasil produksi bisa dijual ke pengepul, penjual eceran, ataupun
minimarket maupun instansi yang membutuhkan.

2. 4 Rencana Pemasaran
Rencana harga yang akan ditawarkan mengacu pada penghasilan rata-rata
masyarakat dengan tujuan agar harga yang akan ditawarkan tidak membebankan masyarakat
untuk membeli telur dari tempat kami. Oleh karena itu, rencana harga produk yang saya
tawarkan adalah Rp 10.000 per porsi yang lebih murah dari harga spaghetti di pasaran.
Strategi pemasaran yang akan dilakukan sebagai berikut

2.5 Strategi Produk


Dalam hal ini, produk berupa spaghetti harus memenuhi kepuasan konsumen
berdasarkan mutu dan manfaat produk. Target utama yang dituju adalah konsumen di
lingkungan sekitar yang mampu secara kontinyu membeli dengan harga yang sesuai. Selain
di lingkungan, kami akan membuka pemesanan secara online melalui pre order.

2.6 Harga
Harga spaghetti yang ditetapkan akan stabil dan bersaing dengan produsen lain. Jika
harga spaghetti terlalu tinggi maka akan mengurungkan niat pembeli. Sebaliknya jika harga
spaghetti terlalu rendah maka tidak dapat menutup biaya produksi. Pemberian diskon harga
untuk pembelian dalam jumlah tertentu diharapkan dapat menarik pembeli.
2.7 Promosi
Promosi paling banyak dilakukan dengan memasang iklan dan secara langsung dari
mulut ke mulut. Kami juga akan menggunakan metode distribusi dalam memasarkan barang,
yaitu mengunjungi pembeli di pasar atau rumah makan. Dengan metode distribusi langsung,
diharapkan masyarakat akan mengenal usaha kami.
III. ASPEK PRODUKSI

3.1 Lokasi Usaha


Penetapan lokasi usaha berdasarkan lokasi yang strategis. Karena agar
pelanggan bisa mudah mengakses lokasi usaha nya. Penetapan lokasi usaha
merupakan hal yang penting untuk diperhatikan karena akan menunjang pada
keberlangsungan dan perkembangan usaha, selain itu ketersediaan sumber daya
alam yang menunjang pada keberlangsungan usaha juga harus diperhatikan.

3.2 Fasilitas dan Sarana Produksi


Fasilitas dalam usaha ini terdiri dari peralatan, bahan bahan, operasional dan
sarana transportasi. Untuk sarana produksi meliputi kompor, panci, katel dan
sebagainya.
3.2.1 Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi adalah 40 porsi sehari

3.2.2 Proses Produksi


Proses produksi dimulai dari pembelian bahan bahan spaghetti, ayam hingga
produksi.
IV. ASPEK EKONOMI DAN FINANSIAL

2.8 Investasi Alat dan Bahan


Analisis biaya untuk investasi alat dan bahan dapat dilihat pada tabel berikut.
No. Item Jumlah Harga Satuan (rupiah) Harga Total (rupiah)
1. Spaghetti 2 unit Rp 20.000 Rp 40.000
2. Ayam 1 kg Rp 48.000 Rp 48.000
3. Garpu 30 pcs Rp 100 Rp 3.000
4 Kemasan 30 pcs Rp 650 Rp 19.500.
M Modal Alat dan Bahan Rp 110.500
4.2 Biaya Tetap
Analisis biaya tetap dapat dilihat pada tabel berikut.
No. Item Jumlah Harga Satuan (rupiah) Harga Total (rupiah)
1. Gas 1 unit Rp 22.000 Rp 22.000
2. Listrik dan air 1 hari Rp 25.000 Rp 25.000
3. Transportasi 1 hari Rp 20.000 Rp 20.000
Total Biaya Tetap Rp 67.000

4.3 Biaya Tidak Tetap


Analisis biaya tidak tetap dapat dilihat pada tabel berikut
No. Item Jumlah Harga Satuan (rupiah) Harga Total (rupiah)
1. 1 Bumbu bumbu 6 macam Rp 5000 Rp 30.000
T Total Biaya Tidak Tetap Rp 30.000

4.4 Total Biaya


Total biaya dihitung dari jumlah modal alat dan bahan, biaya tetap dan biaya tidak
tetap yang mencapai Rp 207.500
Dengan modal Rp 207.500, ditargetkan dapat memproduksi mencapai 30 porsi per
hari atau 900 porsi per bulan=.

4.5 Menetapkan harga pokok produksi


Harga pokok produksi = Rp 20.000 + Rp 67.000 + Rp 30000
= Rp 117.000 per bulan
Harga pokok produksi = Total biaya produksi : Hasil produksi
= Rp 207.500 : 30
= Rp 6.500/porsi
4.6 Menetapkan harga jual
Harga Jual = HPP + Laba yang diinginkan
= Rp 6.500 + Rp 3500
= Rp 10.000
Dengan demikian harga jual spaghetti per porsinya Rp. 10.000

4.7 Estimasi Laba


Adapun perhitungan laba yang didapatkan dalam sekali produksi adalah sebagai
berikut:
Laba = (hasil produksi x harga jual) – HPP
= (30 x Rp 10.000) – Rp 117.000
= Rp 300.000 – Rp 117.000
= Rp 183.000
Jika dalam persentase, maka persentase laba yang didapatkan adalah:
Persentase laba = (laba: HPP) x 100%
= (Rp 183.000 : Rp 117.000) x 100%
= 0,16%
V. PENUTUP

Demikian proposal ini disusun dalam rangka penjelasan rencana usaha

kami kepada pihak-pihak yang memerlukan. Berdagang spaghetti rendang

memberikan keuntungan besar dan tidak memerlukan modal yang besar. Usaha di

bidang makanan ini memiliki prospek cerah dengan risiko kecil

Anda mungkin juga menyukai