Disusun oleh :
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Mengetahui,
NIP.196404031988031010
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Allah SWT yang telah memberi saya kemudahan untuk
dapat menyelesaikan laporan proyek yang berjudul “Pemanfaatan Limbah Kain
Perca Menjadi Vest dan Bucket Hat.” Ini sesuai yang ditentukan. Tanpa adanya
berkat dan rahmat Allah SWT tidak mungkin rasanya dapat menyelesaikan laporan
ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas proyek
dalam rangka kurikukum merdeka yang dibimbing oleh Bapak H. Budi Rustandi
S.Pd. Kami mengucapkan terima kasih atas bimbingannya dan sarannya, kami
menyelesaikan proyek ini.
Kami dengan penuh kesadaran menyadari bahwa proyek ini masih sangat
jauh dari kata sempurna maka dari itu kritik dan saran sebagi masukan bagi kami
kedepannya dalam pembuatan proses pembuatan proyek ini sangatlah berarti. Akhir
kata kami mengucapkan mohon maaf bila ada kata kata dalam penyampaian yang
kurang berkenan. Sekian dan terima kasih.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Limbah kain perca yaitu kain sisa atau limbah dari konveksi, pabrik
atau garmen yang memproduksi pakaian, sprei dan lain sebagainya yang
menggunakan bahan dasar kain. Limbah ini tergolong jenis limbah anorganik
yaitu limbah yang tidak dapat terurai. Apabila limbah ini dibakar akan
menimbulkan asap dan gas beracun seperti karbon monoksida, ammonia, HCN
yang berbahaya bagi lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya penanganan
yang serius untuk memanfaatkan kain perca sebagai alternalif peluang usaha
yang melatih kreatifitas kami dan masyarakat luas.
Bermodalkan keterampilan dan kreativitas, limbah tersebut dapat
digunakan sebagai bahan atau media dalam berkarya seni. Dengan
memanfaatkan kembali kain perca yang sudah tidak terpakai lagi, secara tidak
langsung sudah menunjukkan kepedulian untuk mengurangi pencemaran
lingkungan. Alternatif pemanfaatan kain perca yang dimaksud di sini adalah
limbah yang digunakan sebagai media berkarya yang tidak mahal, dan mudah
diperoleh. Selain itu, limbah tersebut dapat menghasilkan karya yang unik dan
menarik dan dapat menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif.
Maka dari itu kami berniat untuk memanfaatkan limbah kain perca
menjadi produk yang memiliki nilai seni dan nilai jual tinggi dengan
membuatnya menjadi vest dan bucket hat. Produk tersebut dipilih karena
banyaknya anak muda yang tertarik memakai vest dan bucket hat sebagai
bagian dari fashion item mereka.
1
2. Bagaimana teknik yang digunakan dalam membuat vest dan bucket hat
dengan memanfaatkan limbah kain perca dalam proyek ini?
1. Mengurangi Pencemaran
Limbah kain merupakan salah satu jenis limbah anorganik yang sulit terurai
dan tidak dapat dikompos. Apabila dibakar sekalipun nantinya akan
menimbulkan asap dan gas beracun yang berbahaya bagi lingkungan
sekitar. Oleh karena itu, dengan diadakannya proses pemanfaatan kembali
limbah kain perca menjadi sebuah produk diharapkan akan mampu
mengurangi pencemaran yang ada.
2. Menjadi Fashion Item
Seperti yang kita tahu, bahwa baik dari kalangan muda, dewasa, maupun
tua sekalipun beberapa fashion item tertentu menjadi salah satu incaran
yang nampaknya wajib dimiliki oleh para pencinta fashion agar tidak
ketinggalan zaman dengan trend fashion yang sedang merebak tahun ini.
3. Mengasah Kreativitas
Membantu mengembangkan pembelajaran siswa di luar kelas berbasis
proyek untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam penanganan limbah.
Sehingga dapat menghasilkan nilai jual dan nilai estetika yang bermanfaat
bagi kami maupun orang lain.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2. Berbentuk potongan kain perca berupa potongan-potongan kain
sehingga akan menjadikannya sebagai kerajinan unik, potongan-
potongan kain ini harus digabungkan.
3. Motif yang tidak beraturan motif sehingga perlu memahami teknik
dan cara yang tepat untuk menjadikan kerajinan yang memiliki
manfaat lain.
4. Ukuran tidak sama ukuran kain biasanya tidak merata dan dapat
bervariasi hal ini karena kain perca terbuat dari sisa kain yang tidak
digunakan. Sisa garis potongan tidak selalu sesuai dan dapat
menyebabkan pola kain tidak rata.
4
demikian kita dapat membuat kreasi aksesoris kain perca tanpa perlu
mengeluarkan biaya mahal.
2.2 Vest
5
tersebut, perempuan mengenakan vest untuk alasan agar terlihat lebih
ramping atau menutupi lemak di perut.
Vest pada 2014 didesain tidak lagi kaku, tetapi lebih luwes dan
tidak definitif. Pada 2014, tren vest gaya Korea juga populer, dengan
panjang menjuntai di bagian depan, hampir seperti sebuah syal besar yang
dikenakan seseorang. Pada tahun 2020 hingga 2021, vest gaya Korea
dengan bahan sweater atau rajut menjadi tren baru. Berbagai motif dan
kombinasi warna serta jenis kain untuk vest kian berkembang seiring
berkembangnya dunia fashion.
Bucket hat atau disebut juga dengan crusher hat, merupakan topi
yang tipikal dibuat dari bahan kanvas atau denim. Topi ini mempunyai
desain khusus, yaitu dua buah lubang kecil yang dilapisi bahan metal yang
berfungsi untuk pertukaran udara di dalam topi. Pada awalnya topi ini
dibuat khusus untuk olahraga dan sekedar melindungi dari panasnya
matahari. Konon ide awal pembuatan bucket hat sendiri dilatarbelakangi
oleh kebutuhan para petani dan nelayan Irlandia yang setiap hari harus
bekerja di ladang dan laut. Maka, dari situlah kemudian tercipta topi
dengan bentuk pinggiran lebar dan miring, jadi bisa melindungi wajah dari
rintik hujan dan teriknya matahari. Bucket hat diperkenalkan mulai pada
tahun 1900-an dan mulai dipakai sebagai fashion items pada tahun 60-an,
yang biasanya dipakai oleh kaum rapper.
6
Eilish, Pharel William, Rihanna, LL Cool J, D.J Diplo, hingga BTS.
Bahkan di summer 2020, brand fashion ternama seperti Louis Vuitton,
Prada, Gucci, Fendi hingga Loewe juga meluncurkan banyak desain
bucket hat terbaru mereka.
7
BAB III
PERENCANAAN PROYEK
3.1 Cara Kerja
Perencanaan
• Pembentukan kelompok
• Penentuan judul dan tema
• Penentuan jenis produk
Persiapan
Pelaksanaan
• Pengajuan proposal
• Membuat produk
Dalam proyek ini ada beberapa bahan yang kami butuhkan, diantara
lain sebagai berikut :
a. Alat :
• Jarum
• Benang
• Gunting
• Kapur Jait
• Meteran
b. Bahan :
• Kain Perca
c. Estimasi Biaya
Kisaran biaya yang kami butuhkan Rp.75.000 s.d Rp.100.000.
8
3.3 Objek Pemasaran/Tujuan
Target pemasaran produk kami remaja dan anak muda dengan kisaran
umur 12 – 25 tahun, produk ini juga dapat digunakan oleh semua gender /
unisex.
Tempat: Di Sekolah
9
Waktu Pelaksanaan : Pekan awal bulan Agustus sampai dengan pekan akhir
bulan Oktober.
10
BAB IV
HASIL PROYEK
4.1 Proses Pembuatan Proyek
a. Bulan Juli
• Pekan ke-3
11
b. Bulan Agustus
• Pekan ke-1
Pada pekan ini,kami membuat sketsa dari produk yang akan kami
buat,yaitu vest dan bucket hat.
• Pekan ke-2
12
dari vest. Kami juga mencari-cari ide-ide untuk menjadi inspirasi
dan dapat diterapkan pada produk.
c. Bulan September
• Pekan ke-1
• Pekan ke-3
13
Produk pertama kami yaitu vest telah selesai. Persiapan bahan-
bahan untuk membuat produk kedua.
• Pekan ke-4
Kami melanjutkan pembuatan produk kedua kami yaitu bucket hat
dimulai dengan pembuatan pola bucket hat.
d. Bulan Oktober
• Pekan ke-1 dan ke-2
Pada pekan ini kami masih dalam tahap membuat bucket hat. Kami
mencoba membuat sendiri menurut kreatifitas kami.
• Pekan ke-3
Setelah mengevaluasi hasil kerja kami yang kurang memuaskan,
kami memutuskan untuk merombaknya dan meminta bantuan
orang yang ahli.
14
4.2 Hasil Proyek
Berikut adalah hasil akhir dari produk kerajinan kami yaitu vest dan bucket
hat dari kain perca.
15
b. Perkiraan Harga Jual Produk
• Vest : Rp. 60.000,-
• Bucket Hat : Rp. 30.000,-
• 1 set Vest dan Bucket Hat : Rp. 90.000,-
4.4 Evaluasi
• Faktor Pendorong
Kegiatan proyek ini dapat berjalan dengan lancar karena :
1. Adanya kesadaran para anggota dalam melaksanakan tugasnya
masing-masing.
2. Ketersediaan dari bahan bahan yang dibutuhkan, adanya pihak
yang kompeten dalam menjahit serta
3. Bimbingan dari Bapak H.Budi yang selalu membina proyek
kami sehingga proyek ini dapat kami selesaikan dengan tuntas.
• Faktor Penghambat
Faktor penghambat terletak pada kemampuan menjahit setiap
anggota yang masih terbatas.
• Solusi
Untuk menangani faktor penghambat tersebut kami mengatasinya
dengan meminta bantuan kepada orang yang ahli untuk mengajari
kami menjahit.
16
BAB V
PENUTUP
Demikian laporan ini kami buat untuk memenuhi tugas proyek tentang
pemanfaatan limbah kain perca. Momentum kegiatan ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa bantuan dari bapak/ibu oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih
atas segala bimbingan bapak/ibu semoga dengan adanya laporan ini produk yang
kami buat akan menjadi hal yang bermanfaat kedepannya. Atas perhatian dan
kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
17
LAMPIRAN DOKUMENTASI
18
2. Saat Presentasi Produk
19
LAMPIRAN POWER POINT
20
21
22
23
24
25
26
DAFTAR PUSTAKA
27