Anda di halaman 1dari 9

TUGAS REVIEW ARTIKEL

MANAJEMEN AGROEKOSISTEM

Disusun Oleh:
Nama : Maulana Rafif Wibawa
NIM : 225040200111012
Kelas : G

Asisten Praktikum:
Ariek Dwi Anggoro

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2024
KETAHANAN PANGAN (FOOD SECURITY)
Artikel pertama Berjudul Resilience and Food Security: Rethinking an Ecological
Concept (Bullock et al., 2017) membahas ancaman terhadap produksi pangan yang
diperkirakan mengalami peningkatan akibat adanya perubahan iklim dan degradasi lahan.
Ilmu mengenai ekologi sangat penting untuk diterapkan dalam pertanian. Agroekosistem
merupakan suatu sistem pertanian yang menjadi solusi dalam menghadapi ancaman
penurunan produksi pangan. Agroekosistem dapat membantu meningkatkan fungsi ekosistem
lahan sehingga menciptakan pertanian yang berlanjut. Praktik agroekosistem secara luas
dapat meningkatkan ketahanan produksi pangan dengan memperkuat faktor yang memiliki
peran dalam mendukung pertumbuhan dan hasil produksi tanaman, seperti perbaikan sifat-
sifat tanah dengan memanfaatkan agroforestri dan penambahan bahan organik. Maka dari itu,
agroekosistem memiliki peran dalam menjaga ketahanan pangan. Namun, Sebagian besar ahli
agroekologi berfokus pada ketahanan produksi dalam skala kecil sehingga diperlukan
pendekatan selain melakukan agroekosistem untuk mendukung ketahanan pangan.
Pendekatan seperti penggunaan varietas tahan terhadap cekaman iklim dapat mendukung
keberlanjutan pertanian dan meningkatkan ketahanan pangan.

Artikel kedua berjudul Biodiversity and Ecosystem Services in Agroecosystem


(Garbach et al., 2014) yang membahas tentang pentingnya agroekosistem untuk mendukung
ketahanan pangan. Agroekosistem merupakan sistem pertanian yang memiliki ekosistem di
dalamnya termasuk biofisik dan manusia. Agroekosistem memiliki prinsip ekologi pada desain
dan pengelolaan berkelanjutan. Agroekosistem dikelola dengan tujuan utama yaitu untuk
memproduksi pangan dan serat. Pada agroekosistem juga menyediakan jasa kepada masyaraka.
Layanan jasa pada agroekosistem berguna bagi manusia dan mendukung kesejahteraannya.
Layanan jasa yang dapat diperoleh dari agroekosistem selain daripada menghasilkan produksi
pangan, bahan bakar, serat dan lain-lain seperti jasa pengaturan iklim, pengendalian banjir,
pengelolaan penyakit, penguraian sampah. Agroekosistem bergantung pada jasa ekosistem
yang berfungsi untuk mempertahankan produksi pangan, serat dan lainnya. Ekosistem
memiliki faktor penentu dalam menyediakan jasa ekosistem. Keanekaragaman hayati yang di
dalamnya memiliki variasi kehidupan dalam segala bentuk diawali dari gen, spesies, komunitas
sampai ekosistem keseluruhan. Hubungan keanekaragaman hayati dengan layanan jasa
ekosistem dimana memiliki sifat yang kompleks dan bervariasi antar tipe ekosistem. Misalnya
keanekaragaman tanaman meningkatkan biomassa tenaman dan mikroba. Adanya biomassa
tanaman yang meningkat, menyebabkan tanah memiliki resiko mengalami erosi yang rendah
yang mana merupakan salah satu jasa ekosistem bagi keberlanjutan pertanian. Mikroorganisme
seperti mikoriza dapat mengendalikan melalui akar tanaman sehingga akar menjadi besar dan
dapat menahan tanah di tempatnya. Keanekaragaman hayati pada ekosistem oleh hewan seperti
serangga penyerbuk, dan musuh alami dapat memberikan dampak positif bagi produksi
tanaman pertanian. Peningkatan struktur dan kesuburan tanah merupakan jasa ekosistem.
Struktur tanah dan proses siklus unsur hara dapat dimanfaatkan oleh tanaman pertanian untuk
tumbuh dan berkembang sehingga menghasilkan produksi yang berlanjut. Hal tersebut
dikarenakan adanya pengolahan bahan organik oleh biota tanah sehingga menyediakan unsur
hara dan memperbaiki sifat tanah. Tersedianya unsur hara pada tanaman pertanian dapat
membatasi penggunaan pupuk kimia.

Artikel ketiga berjudul Plant biodiversity promotes sustainable agriculture directly and
via belowground effects (Capelli et al., 2020) yang membahas tentang keanekaragaman
tumbuhan untuk mendukung penyediaan kegunaan dari jasa ekosistem. Keanekaragaman
hayati dapat menyediakan produksi biomassa, proses pendukung siklus nutrisi, penyimpanan
karbon tanah yang berguna dalam siklus karbon tanah, penyerbukan dan pengurangan penyakit
atau hama. Agroekosistem merupakan sistem pertanian yang memegang prinsip pertanian yang
mempertahankan keanekaragaman hayati suatu lahan. Agroekosistem dalam pertanian dapat
menjalankan fungsi-fungsi dan jasa ekosistem yang mana dapat berdampak baik pada
pertumbuhan tanaman. Dalam hal ini agroekosistem dapat mengurangi masukan dari luar
seperti penggunaan bahan-bahan kimia pada pertanian. Berbeda dengan pertanian modern yang
memaksimalkan hasil dalam jangka pendek, pertanian agroekosistem memiliki keberlanjutan
dalam memproduksi bahan pangan sehingga agroekosistem secara tidak langsung membantu
memperkuat ketahanan pangan.
KEAMANAN PANGAN (FOOD SAFETY)
Artikel keempat berjudul Ecological and Nutritional Functions of Agroecosystems
as Indicators of Smallholder Resilience (Stratton et al., 2020) yang menyoroti banyaknya
petani yang mengorbankan pertanian jangka panjang demi mencukupi kebutuhan produksi
jangka pendek. Hal tersebut dapat mengganggu ketahanan pangan dikarenakan pertanian
jangka pendek tidak memiliki keberlanjutan. Hal tersebut dapat diatasi dengan pertanian
agroekosistem karena dalam penerapannya menggunakan ekosistem dasar. Ekosistem dasar
yang diterpakan pada agroekosistem adalah mengaplikasikan aliran energi dan nutrisi serta
interaksi antar spesies sehingga mendorong fungsi ekosistem. Fungsi ekosistem yang penting
salah satunya dalam menyediakan siklus unsur hara yang mencakup produksi primer,
dekomposisi, dan fiksasi nitrogen biologis oleh tanaman legum yang bersimbiosis dengan
mikroba. Fungsi tanaman penutup seperti tanaman legum dapat menyuplai nitrogen dan karbon
ke tanah melalui fiksasi N biologis dan fotosintesis sehingga menambah nutrisi tanah yang
tersedia secara hayati. Fungsi nutrisi agroekosistem harus diukur dengan fungsi ekologisnya.
Fungsi nutrisi dari agroekosistem menyediakan produksi pangan untuk nutrisi manusia. Fungsi
lain yaitu mencakup kuantitas, keanekaragaman dan kualitas nutrisi tanaman yang dihasilkan,
serta pemeliharaan sumber daya yang dapat meningkatkan sifat-sifat tanaman individu dan
keanekaragaman. Praktik pengelolaan pertanian berdampak pada fungsi ekologi dimana dapat
mempengaruhi fungsi nutrisi termasuk kualitas nutrisi tanaman dan potensi peningkatan
keragaman pangan dan produktivitas. Adanya agroekosistem mampu mempertahankan
produksi tanaman sehingga berguna untuk menjaga ketahanan pangan.

Artikel kelima berjudul Agroecology for Sustainable Food Security (Sahadevan,


2010) membahas tentang pertanian berlanjut untuk menciptakan keamanan dan keberlanjutan
pertanian. Pertanian merupakan dasar daripada perekonomian negara. Pertanian telah
mengalami perkembangan untuk menciptakan pertanian yang berlanjut. Agroekologi adalah
salah satu bentuk pertanian yang dapat menciptakan keamanan dan keberlanjutan pertanian.
Pertanian yang berlanjut adalah pengelolaan sumberdaya yang berhasil untuk memenuhi
perubahan kebutuhan manusia dan mempertahankan kualitas dan kelestarian sumberdaya alam.
Agroekologi adalah konsep dan prinsip ekologi dalam perancangan dan pengelolaan
agroekosistem yang berlanjut. Agroekosistem menekan komponen dari luar pertanian yang
diubah dengan mengedepankan interaksi ekologi dan komponen biologis untuk menyediakan
mekanisme bagi sistem untuk mendukung kesuburan tanah, produktivitas dan perlindungan
tanaman. Agroekologi memiliki tujuan akhir untuk memaksimalkan komponen-komponen
biologis secara efisien, meningkatkan keragaman hayati terpelihara dan produktivitas
agroekosistem serta kemampuannya terjaga, Selain itu, agroekologi bertujuan untuk
membangun agroekosistem yang mencontoh fungsi ekosistem alami namun tetap
menghasilkan produksi pangan yang berkelanjutan. Peran agroekosistem dapat menjaga
ketahanan pangan karena dapat menerapkan pertanian yang berlanjut sehingga produksi
pangan tetap tersedia.
DAFTAR PUSTAKA

Bullock, J. M., Dhanjal‐Adams, K. L., Milne, A., Oliver, T. H., Todman, L. C., Whitmore, A.
P., dan Pywell, R. F. 2017. Resilience and food security: rethinking an ecological
concept. Journal of Ecology, 105(4), 880-884.

Cappelli, S. L., Domeignoz-Horta, L. A., Loaiza, V., dan Laine, A. L. 2022. Plant biodiversity
promotes sustainable agriculture directly and via belowground effects. Trends in Plant
Science, 27(7), 674-687.

Garbach, K., Milder, J. C., Montenegro, M., Karp, D. S., dan DeClerck, F. A. J. 2014.
Biodiversity and ecosystem services in agroecosystems. Encyclopedia of agriculture
and food systems, 2, 21-40.

Sahadevan, S.V. 2010. Agroecology for Sustainable Food Security. Indian Journal of Natural
Sciences. I. 85-89.

Stratton, A. E., Kuhl, L., dan Blesh, J. 2020. Ecological and Nutritional Functions of
Agroecosystems as Indicators of Smallholder Resilience. Frontiers in Sustainable
Food Systems, 4, 543914.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai