MANAJEMEN AGROEKOSISTEM
Disusun Oleh:
Nama : Maulana Rafif Wibawa
NIM : 225040200111012
Kelas : G
Asisten Praktikum:
Ariek Dwi Anggoro
Artikel ketiga berjudul Plant biodiversity promotes sustainable agriculture directly and
via belowground effects (Capelli et al., 2020) yang membahas tentang keanekaragaman
tumbuhan untuk mendukung penyediaan kegunaan dari jasa ekosistem. Keanekaragaman
hayati dapat menyediakan produksi biomassa, proses pendukung siklus nutrisi, penyimpanan
karbon tanah yang berguna dalam siklus karbon tanah, penyerbukan dan pengurangan penyakit
atau hama. Agroekosistem merupakan sistem pertanian yang memegang prinsip pertanian yang
mempertahankan keanekaragaman hayati suatu lahan. Agroekosistem dalam pertanian dapat
menjalankan fungsi-fungsi dan jasa ekosistem yang mana dapat berdampak baik pada
pertumbuhan tanaman. Dalam hal ini agroekosistem dapat mengurangi masukan dari luar
seperti penggunaan bahan-bahan kimia pada pertanian. Berbeda dengan pertanian modern yang
memaksimalkan hasil dalam jangka pendek, pertanian agroekosistem memiliki keberlanjutan
dalam memproduksi bahan pangan sehingga agroekosistem secara tidak langsung membantu
memperkuat ketahanan pangan.
KEAMANAN PANGAN (FOOD SAFETY)
Artikel keempat berjudul Ecological and Nutritional Functions of Agroecosystems
as Indicators of Smallholder Resilience (Stratton et al., 2020) yang menyoroti banyaknya
petani yang mengorbankan pertanian jangka panjang demi mencukupi kebutuhan produksi
jangka pendek. Hal tersebut dapat mengganggu ketahanan pangan dikarenakan pertanian
jangka pendek tidak memiliki keberlanjutan. Hal tersebut dapat diatasi dengan pertanian
agroekosistem karena dalam penerapannya menggunakan ekosistem dasar. Ekosistem dasar
yang diterpakan pada agroekosistem adalah mengaplikasikan aliran energi dan nutrisi serta
interaksi antar spesies sehingga mendorong fungsi ekosistem. Fungsi ekosistem yang penting
salah satunya dalam menyediakan siklus unsur hara yang mencakup produksi primer,
dekomposisi, dan fiksasi nitrogen biologis oleh tanaman legum yang bersimbiosis dengan
mikroba. Fungsi tanaman penutup seperti tanaman legum dapat menyuplai nitrogen dan karbon
ke tanah melalui fiksasi N biologis dan fotosintesis sehingga menambah nutrisi tanah yang
tersedia secara hayati. Fungsi nutrisi agroekosistem harus diukur dengan fungsi ekologisnya.
Fungsi nutrisi dari agroekosistem menyediakan produksi pangan untuk nutrisi manusia. Fungsi
lain yaitu mencakup kuantitas, keanekaragaman dan kualitas nutrisi tanaman yang dihasilkan,
serta pemeliharaan sumber daya yang dapat meningkatkan sifat-sifat tanaman individu dan
keanekaragaman. Praktik pengelolaan pertanian berdampak pada fungsi ekologi dimana dapat
mempengaruhi fungsi nutrisi termasuk kualitas nutrisi tanaman dan potensi peningkatan
keragaman pangan dan produktivitas. Adanya agroekosistem mampu mempertahankan
produksi tanaman sehingga berguna untuk menjaga ketahanan pangan.
Bullock, J. M., Dhanjal‐Adams, K. L., Milne, A., Oliver, T. H., Todman, L. C., Whitmore, A.
P., dan Pywell, R. F. 2017. Resilience and food security: rethinking an ecological
concept. Journal of Ecology, 105(4), 880-884.
Cappelli, S. L., Domeignoz-Horta, L. A., Loaiza, V., dan Laine, A. L. 2022. Plant biodiversity
promotes sustainable agriculture directly and via belowground effects. Trends in Plant
Science, 27(7), 674-687.
Garbach, K., Milder, J. C., Montenegro, M., Karp, D. S., dan DeClerck, F. A. J. 2014.
Biodiversity and ecosystem services in agroecosystems. Encyclopedia of agriculture
and food systems, 2, 21-40.
Sahadevan, S.V. 2010. Agroecology for Sustainable Food Security. Indian Journal of Natural
Sciences. I. 85-89.
Stratton, A. E., Kuhl, L., dan Blesh, J. 2020. Ecological and Nutritional Functions of
Agroecosystems as Indicators of Smallholder Resilience. Frontiers in Sustainable
Food Systems, 4, 543914.
LAMPIRAN