Anda di halaman 1dari 7

Nilai:

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN


“SIMULASI KOMPUTER”

Disusun oleh:
Nama : Alvin Surya R.
NIM : 225040207111228
Kelas :M
Asisten : Adam Chiko Ramadhian

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023
BAB I. HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 Hasil
1.1.1 Data Simulasi Komputer
Data simulasi komputer yang telah ilakukan ialah sebagai berikut:
Tabel 1. Pengaruh Klorofil terhadap J
Klorofil Irradiasi Jmax Theta
0,5 500 250 1
0,6 500 250 1
0,7 500 250 1
0,8 500 250 1
0,9 500 250 1
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel, diketahui bahwa
titik terendah yaitu klorofil dengan nilai 0,5 dan titik tertinggi yaitu
klorofil dengan nilai 0,9, dengan nilai iradiasi, Jmax, serta theta yang
sama.
Tabel 2. Pengaruh Irradiasi terhadap J
Klorofil Irradiasi J
1 500 6940,282
1 600 8336,296
1 700 9732,312
1 800 11128,33
1 900 12524,34
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel, diketahui bahwa nilai J
berbanding lurus dengan iradiasi, di mana terdapat peningkatan pada
nilai J dengan naiknya iradiasi.
Tabel 3. Pengaruh Suhu terhadap Fotosintesis
J Titik kompensasi Rerata Suhu udara Respirasi
1 10 25 5
1 10 35 5
1 10 45 5
1 10 55 5
1 10 65 5
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel, diketahui bahwa titik
terendah yaitu pada suhu 25 dan titik tertinggi pada suhu 65, dengan nilai
J, titik kompensasi, serta respirasi yang sama. Semakin tinggi suhu, maka
semakin tinggi juga transfer elektron yang terjadi.
Tabel 4. Pengaruh Tekanan Parsial CO2 terhadap Fotosintesis

pCO2 A
300 53,3079973605451
400 55,2570277339627
500 56,4689934914799
600 57,2955125990866
700 57,8952350790925
Berdasarkan data yang disajikan pda tabel, diketahui bahwa tekanan
parsial CO2 memiliki pengaruh terhadap fotosintesis, di mana tekanan parsial
dan fotosintesis berbanding lurus. Semakin tinggi tekanan parsial CO2, maka
semakin tinggi pula fotosintesis.
1.1.2 Grafik Simulasi Komputer
Grafik simulasi komputer dari data yang di dapat adalah sebagai
berikut:

(Gambar 1. Grafik pengaruh klorofil terhadap J)


Berdasarkan grafik di atas, diketahui bahwa nilai iradiasi dan jumlah
klorofil berbanding lurus dengan nilai transfer elektron. Semakin tinggi nilai
iradiasi dan nilai klorofil, maka nilai transfer elektron juga akan semakin tinggi.

(Gambar 2. Grafik pengaruh suhu terhadap fotosintesis)


Berdasarkan grafik di atas, diketahui bahwa semakin tinggi suhu, maka hasil dari
fotosintesis juga akan meningkat, namun peningkatan akan bersifat konstan ketika
sudah mencapai Vmax.
1.2 Pembahasan
1.2.1 Hubungan Transfer Elektron dengan Klorofil
Pemberian parameter klorofil dapat berpengaruh terhadap laju
transfer elektron yang akan dihasilkan. Jika kandungan klorofilnya tinggi
maka nilai transfer elektronnya juga akan semakin tinggi, hal ini
dikarenakan fungsi klorofil yang berguna, dalam menangkap cahaya yang
nantinya akan digunakan dalam proses fotosintesis, fotosintens nantinya
akan digunakan dalam transfer elektron (Sitompul, 2017).
1.2.2 Hubungan Transfer Elektron dengan Sudut Iradiasi
Berdasarkan hasil data yang didapatkan diketahui bahwa semakin
besar nilai irridiasinya maka akan semakin besar nilai transfer elektronnya.
Hal ini dikarenakan semakin besar radiasi yang terdapat pada permukaan
daun maka akan semakin besar jumlah foton yang diserap oleh klorofil
daun. Peningkatan Jumlah foton akan meningkatkan proses, sehingga
elektron yang dilepas dan di tranfer sepanjang rantai transfer elektron
menjadi lebih banyak (Permawati, 2015).
1.2.3 Hubungan Reduksi CO2 dengan Titik Kompensasi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bahwa
terdapat nilai titik kompensari 10 memiliki nilai reduksi CO₂ yang tinggi,
hal ini dikarenakan semakin rendahnya nilai titik kompensasi maka nilai
reduksi CO₂ akan meningkat. Menurut Sutoyo (2016), fotosintesis akan
meningkat Seiring dengan meningkatnya CO2, semakin tinggi maka
kompensasinya akan pula dan dapat menurunkan nili reduksi CO2 pada
tanaman.
1.2.4 Hubungan Reduksi CO2 dengan Respirasi
Berdasarkan hasil data yang didapat, dapat disimpulkan bahwa
Semakin tinggi kandungan CO2 maka laju fotosintesisnya akan semakin
meningkat, selain itu apabila respirasi semakin tinggi maka laju
fotosintesis nya juga meningkat. Menurut Wiraatmaja (2016), jika
kandungan CO₂ pada tanaman tinggi maka kecepatan respirasi akan
semakin menurun dikarenakan adanya tambahan difusi dari O2
yang menutup stomata.
BAB II. PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Semakin tinggi nilai klorofil maka akan semakin tinggi pula nilai transfer
elektron. Semakin tinggi radiasi maka semakin tinggi pula nilai transfer elektron.
Semakin tinggi nilai rerata suhu udara maka semakin tinggi pula nilainreduksi
CO2. Semakin tinggi nilai tekanan parsial CO2 makaakan semakin tinggi pula nilai
reduksi CO2.

2.2 Saran
Diharapkan kepada asisten menerangkan materi lebih lengkap lagi dan
memberikan simulasiyang lebih jelas. Semoga praktikum kedepannya semakin
bisa berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Pertamawati. 2010. Pengaruh Fotosintesis Terhadap Pertumbuhan Tanaman


kentang (Solanum tuberosum L.) dalam lingkungan Fotoautotrof secara
Invitro. Jurnal BPP.T. Vol. 12(1): 31-37.

Sitompul.2007. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Ganesha Exel.

Sutoyo 2011. Masalah dan Peranan CO2 Pada Produksi Tanaman. Buana Sains.
Vol.11(1): 83-90.

Wiraatmaja, 1.W.2016. Respirasi don Fotorespirasi Bali : Fakultas Pertanian


Universitas Udayana.

Anda mungkin juga menyukai