Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 11

ANGGOTA :
• FARIZ ZAHRUN NADA (225040207111138)
• RAHMI YUNITA (225040201111044)
• MAULANA RAFIF W. (225040200111012)
LATAR BELAKANG
Salah satu tanaman hias yaitu tanaman puring. Codiaeum variegatum merupakan tanaman semak yang
diidentikkan dengan tanaman kuburan, padahal tanaman puring berpotensi dikembangkan sebagai tanaman hias. Puring
mempunyai ribuan varietas yang tersebar di berbagai belahan dunia, khususnya negara-negara yang memiliki intensitas
sinar matahari yang cukup tinggi seperti di Indonesia, Sri Lanka, Malaysia, Kepulauan Fiji, Thailand, India dan Filipina.
Saat ini telah ditemukan lebih dari 300 kultivar di seluruh dunia, baik yang dibudidayakan sebagai tanaman lanskap dan
tanaman hias jenis daun.
Tanaman puring merupakan salah satu tanaman hias paling populer di Amerika Serikat dan Eropa
(Widyaningsih, 2015). Dalam masyarakat modern, puring sebagai tanaman hias selalu diminati dan diusahakan
budidayanya untuk mendapatkan forma baru yang eksotik. Sebaliknya, masyarakat tradisional mengidentikkan puring
dengan tanaman kuburan dan pelengkap sesaji. Dalam era sekarang banyak tanaman yang semula tidak mendapatkan
perhatian seperti kamboja, tembelakan dan aster namun, sekarang dapat diusahakan dan disejajarkan dengan tanaman hias
lain.

TUJUAN DAN LOKASI PENGAMATAN


Pengamatan ini dilakukan di Gedung Sentral Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya dengan tujuan untuk mengetahui
bagian-bagian pada tanaman puring (Codiaeum variegatum) yang biasanya dijadikan sebagai tanaman hias baik
dipekarangan rumah maupun di likungan sekitar. Pengamatan juga bertujuan untuk mengetahui manfaat-manfaat dari
bagian tanaman puring
PURING BOR MERAH
(CODIAENUM VARIEGATUM)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Magnoliophytina
Kelas : Rosopsida
Sub Kelas :Dilleniidae
Super Ordo : Euphorbianae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Codiaenum
Spesies : Codiaenum variegatum
TANAMAN PURING
Puring atau yang dikenal dengan croton (Codiaeum varigatum L.) adalah
tanaman hias yang bernilai tinggi. Menurut Upadani et al., (2013) tanaman yang dulu
lebih dikenal sebagai tanaman pendamping makam dan pagar, saat ini lebih dikenal
sebagai tanaman hias yang menghiasi perumahan elit, kantor dan hotel. Bentuk dan
warna daunnya yang khas dan berwarna-warni mampu memikat konsumennya untuk
mengoleksi puring. Banyaknya varietas tanaman puring membuka peluang besar bagi
masyarakat yang menyukai tanaman puring untuk dibudidayakan.
Manfaat Tanaman Puring
■ Pengisap udara kotor
Daun puring mempunyai kemampuan menyerap unsur timbal yang menyebar di udara
terbuka.
■ Obat sakit perut
akar puring bisa dimanfaatkan untuk obat herbal. Caranya, akar puring ditumbuk sampai
benar-benar halus, lalu disarin
■ Obat gatal
zat yang terdapat pada kulit puring, dipercaya mampu mengobati penyakit gatal-gatal.
Manfaat Tanaman Puring
■ Pelancar peredaran darah
Puring mengandung zat kimia berupa tanin yang diyakini berguna untuk melancarkan aliran
darah.
■ Obat sembelit
Akar dan kulit pohon puring dipercaya mampu mengurangi bahkan menghilangkan
sembelit. Caranya, ambil akar dan kulit pohon puring sekadarnya, dicuci, lalu direbus
sampai mendidih, ketika sudah dianggap cukup, maka saring, didinginkan sebentar untuk
kemudian diminum secara teratur.
MOROFOLOGI
TANAMAN PURING
AKAR :
Akar puring terdiri atas akar serabut. Akar yang seperti
ini diperlukan oleh puring untuk menahan terpaan
angin kencang, mengingat di alam puring dapat
tumbuh hingga lima meter.

BATANG :

Batang tanaman puring merupakan batang tunggal dengan


sedikit percabangan. Di alam bebas, batang puring dapat
tumbuh tinggi hingga mencapai lima meter. Batang dan
cabangnya yang berkayu menjadikan puring sangat cocok
diperbanyak dengan cangkok dan stek batang.
Daun :
Sebagai daya tarik utama, morfologi daun puring memiliki banyak
variasi bentuk, corak dan warna. Bentuk daun puring sangat
beragam dan unik, diantaranya ada yang berbentuk spiral, ada yang
panjang mirip dasi, ada yang mirip buah jengkol, ada yang bulat
mirip apel, ada yang menyerupai sendok dan ada juga yang mirip
pesawat jet. Keunikan bentuk daun tersebut diperindah oleh motif
abstrak dan warna warni cerah yang menhiasi daun puring.

Bunga :

Bunga puring muncul berjajar pada tandan bunga yang tumbuh


di pucuk tanaman. Saat belum mekar, morfologi bunga puring
berbentuk bulat kecil. Saat mekar, jumlah helai bunganya
bervariasi ada yang berhelai lima buah tetapi ada juga yang
sampai belasan. Warna bunga puring juga bermacam macam,
tergantung pada jenis puringnya.
CARA
PERKEMBANGBIAKA
N TANAMAN PURING
Adapun cara perkembangbiakannya dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
■ STEK

Metode stek merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan sebab tidak perlu persiapan yang
panjang selain itu alat yang digunakan juga tidak terlalu rumit.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Siapkan peralatan yang terdiri dari gunting tanaman, pisau, plastik 6. Bila daun terlihat rimbun potong di bagian bawah dengan menyisakan sekitar 5-7
penutup, tali plastik, pot dan media tanam. daun. Tujuannya untuk mengurangi penguapan yang harus di jaga selama proses
2. Siapkan media tanam dengan campuran pasir, dengan humus bambu. stek.
3. Pilih batang puring yang sudah terlihat tua untuk dipotong. Cirinya 7. Ikat sisa daun mengarah keatas dan tutup dengan plastik untuk mengurangi
penguapan.
cukup mudah perhatikan kulit bila sudah berwarna cokelat seperti
8. Rendam potongan bawah dalam larutan perangsang akar sekitar 15-20 menit.
kulit kayu berarti batang sudah siap di stek. 9. Masukkan dalam media tanam dengan urutan stylofoam/gabus bisa juga dengan
4. Potong dengan menggunakan gunting tanaman yang sudah menggunakan pecahan genting, selanjutnya masukkan pasir hingga setengah pot.
dibersihkan. Hindari pengunaan pisau sebab batang punya struktur Setelah itu masukkan potongan stek.
yang keras dan mengandung kayu. 10. Lapisan atas gunakan campuran pasir dengan humus bambu hingga penuh.
5. Setelah terpisah jangan lupa untuk untuk menutup luka di pohon 11. Tekan media tanam hingga batang bisa berdiri tegak.
12. Siram media tanam dengan menggunakan sisa air perangsang akar
indukan dengan fungisida. 13. Tempatkan ditempat teduh.
■ CANGKOK

Cara kedua yang bisa dilakukan adalah dengan cangkok. Cara ini punya keberhasilan lebih besar dari pada model stek sebab
akar di rangsang sebelum batang di potong. Namun beberapa nursery menganggap cara ini jauh lebih merepotkan. Metode
ini dapat dilakukan dengan cara :
1. Pilih batang yang sudah tua dengan warna cokelat. Usahkan batang yang dipilih lebih tua dari metode stek
2. Siapkan pisau tajam, plastik, media tanam, dan tali plastik.
3. Kupas kulit batang sekitar 3-4 cm untuk tempat media tanam cangkok.
4. Masukkan media tanam yang terdiri dari humus daun dan bungkus dengan plastik
5. Lubangi plastik untuk memberikan sirkulasi udara
6. Siram media cangkok untuk menjaga kelembaban tanaman jadi jaga agar tidak kering
7. Bila akar sudah terlihat lepas media tanam dan potong batang.
8. Masukan dalam pot urutan sama dengan model stek.
THANK YOU
Any question ?

Anda mungkin juga menyukai